Disusun Oleh:
SRI ASTUTI, S.Kep
2019032090
CI INSTITUSI
IDENTITAS MAHASISWA
Nama : SRI ASTUTI
NIM : 2019032090
Kelompok : VII
Tgl Praktek : 07 Januari 2021
1. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama klien : Tn I
Usia : 78 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal masuk : 07 Januari 2021
Diagnosa Medik : CHF (Congestive Heart Failure)
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital
TD : 130/90mmHg
RR : 30 kali/menit
N : 93 kali/menit
S : 37,5 °C
2. Keadaan umum
Klien tampak lemah
Kesadaran composmentis
3. Pemeriksaan Head to toe
a. Kepala
Rambut : Warna rambut hitam, penyebaran rambut tidak merata.
Tidak ada kelainan pada kepala, Tidak terdapat benjolan dan
nyeri tekan pada daerah kepala
Mata : simetris kiri dan kanan, conjungtiva anemis, warna
sclera putih, fungsi penglihatan baik
Hidung : simetris kiri dan kanan, tidak ada pembengokan
septum nasal, dan terdapat cuping hidung
Mulut : Keadaan mulut klien cukup bersih, tidak ada lesi dan
stomatitis, klien tidak mengalami kesulitan dalam menelan
b. Leher
Terdapat distensi vena jugularis, tidak tegang, tidak ada kaku
kuduk, Meningeal sign
c. dada
I : Simetris, tidak ada benjolan, dan luka
P : Tidak ada nyeri tekan pada dada
P : bunyi paru sonor, bunyi jantung murmur
A : Irama nafas ireguler , kedalaman dangkal, ada bunyi suara
tambahan wheezing
d. Abdomen
I : bentuk perut datar, tidak ada jejas
A : bising usus dalam keadaan normal, bising usus 6 kali/menit
P : Tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan
P : Suara lambung timpani
e. Ekstremitas / Musculoskeletal
Tidak ada keluhan sakit ataupun nyeri pada tulang maupun sendi,
tonus otot klien kuat dan tidak ada kelainan pada tulang otot.
f. Kulit / Integumen
Temperatur kulit teraba hangat, warna kulit pucat, pengisian kapiler
baik, CRT>3 detik
Data Objektif : -
klien terlihat sedikit
sesak,
klien terlihat sesak
saat dan setelah
melakukan aktivitas
Tanda-tanda vital
TD : 130/90mmHg
N : 90 Kali/Menit
S : 37,5 Derajar
Celcius.
RR 30 kali/menit,
irama tidak teratur,
kedalam dangkal,
suara nafas
wheezing,
klien menggunakan
alat bantu pernafasan
oksigen nasal kanul 5
liter.
Nadi teraba 90
kali/menit irama
teratur, denyut teraba
lemah,
GCS : E4 M5 V6
(composmentis),
Data Objektif : -
Nadi teraba 90
kali/menit irama
teratur, denyut teraba
lemah,
terdapat distensi vena
jugularis,
temperatur kulit
teraba hangat,
warna kulit pucat,
pengisian kapiler
baik, CRT>3 detil.
Kecepatan denyut
apical 90 kali/menit
irama tidak teratur,
bunyi jantung
murmur pasien
mengeluh lemah dan
lelah.
GCS : E4 M5 V6
(composmentis),
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
6. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan 1. kaji suara nafas dan frekuensi 1 Untu
napas berhubungan keperawatan selama 3x24 jam, nafas klien
maka diharapkan pola napas
dengan hiperventilasi
efektif dengan criteria hasil : 2. atur posisi yang nyaman 2 untuk
memaksimalkan ventilasi
1 mendomenstrasikan batuk
efektif dan suara nafas yang 3. keluarkan sekret dengan suction 3 mem
bersih, tidak ada sianosis
dandysneu ( mampu bernapas 4. lakukan fisioterapi dada bila 4 mem
dengan mudah, tidak ada diperlukan
pursed lips
2 menunjukan jalan napas yang 5. kolaborasi dalam pemberian O2 5 Untu
paten (klien tidak merasa
tercekik, irama nafas,
frekuensi pernapasan dalam
rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)
3 tanda-tanda vital dalam
rentang normal (tekanan
darah, nadi,pernapasan)
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1 Kaji skala nyeri (PQRST) 1. Untuk m
dengan agen cidera keperawatan selama 3x24 jam, membe
maka diharapkan nyeri berkurang menent
biologis
atau terkontrol dengan criteria interve
hasil :
2 Observasi TTV 2. Utuk m
1. Klien tampak tenang klien da
2. Nyeri berkurang atau tindaka
terkontrol
3. Skala nyeri 3 - 4 (ringan) 3 Atur posisi klien 3. Untuk m
4. Dapat mengidentifikasi nyaman
aktivitas yang dapat
meningkatkan nyeri atau 4 Ajarkan terkhnik relaksasi tarik 4. Untuk m
menurunkan nyeri napas dalam
5. Tanda-tanda vital dalam batas
stabil : 5 Kolaborasi dengan dokter dalam 5. Mengu
TD : 120/80 mmHg pemberian analgesic sesuai indikasi.
HR : 60-80 x/mnt
RR : 16-20 x/mnt
T : 36,5-37,5 ̊C
7. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
ari/ Tanggal
Implementasi Evaluasi
Jam
mis, 07-01-21 Diagnosa 1 : Ketidakefektifan pola napas S : klien mengatakan masih sesak napas
00 – 13.00 agen cidera biologis benda berat, klien mengatakan nyeri dibagian dada, klien me
B nyeri terasa jika banyak melakukan aktivitas berat, klien me
1. mengkaji skala nyeri (PQRST)
Hasil : Klien mengatakan nyeri, Klien nyeri terjadi sebanyak 5-10 kali/menit, klien mengatakan nye
mengatakan nyeri seperti tertimpa benda secara mendadak, skala nyeri 5
berat, klien mengatakan nyeri dibagian O : 1. Klien tampak meringis
dada, klien mengatakan nyeri terasa jika 2. TTV : TD : 130/90mmHg ,
banyak melakukan aktivitas berat, klien N : 90 Kali/Menit,
mengatakan nyeri terjadi sebanyak 5-10 S : 37,5 Derajar Celcius.
kali/menit, klien mengatakan nyeri terjadi RR 30 kali/menit,
secara mendadak, skala nyeri 5 3. terapi yang diberikan :
Furosemide 20 mg (1 amp)/8 jam
2. mengobservasi TTV IV Spironolakton 25 mg / 24 jam,
Hasil : TD : 130/90mmHg , N : 90 oral Ramipril 2,5 mg / 24 jam, oral
Kali/Menit, S : 37,5 Derajar Celcius. Digoxin 0,25 mg /24 jam, oral
RR 30 kali/menit,
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
3. mengatur posisi klien
Hasil :posisi klien semi fowler
P : Lanjutkan intervensi
4. mengjarkan terkhnik relaksasi tarik napas
dalam 1 Kaji skala nyeri (PQRST)
Hasil : klien telah diajarkan dan 2 Observasi TTV
melakukan tekhnik relaksasi tarik napas
3 Atur posisi klien
dalam
4 Ajarkan terkhnik relaksasi tarik napas dalam
5. mengkolaborasi dengan dokter dalam 5 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesic
pemberian analgesic sesuai indikasi.
indikasi.
Hasil :
Furosemide 20 mg (1 amp)/8 jam IV
Spironolakton 25 mg / 24 jam, oral
Ramipril 2,5 mg / 24 jam, oral
Digoxin 0,25 mg /24 jam, oral