Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. D DENGAN KASUS CARSINOMA MAMMAE


DI RUANG PERAWATAN LONTARA 3 BEDAH TUMOR
RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

Unit : Onkologi Tanggal Pengkajian : 27 Desember 2021


Ruang/Bed/Kamar :onkologi/Kamar 8/Bed 2 Waktu Pengkajian :11.00 Wita
Tgl Masuk :18-12-2021
No Rekam Medik :924507
Auto Anamnese :

Allo Anamnese : √

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : NY. D
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan :Menikah
Agama/Suku : Islam/Bugis
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan :Indonesia
Pendidikan :SD
Pekerjaan :IRT
Alamat Rumah :Pinrang
Dx. Medik :Carsinoma mammae sinistra
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. M
Alamat : Jln Bulu, siapae
Hubungan dengan pasien : Anak

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama: Klien mengeluh nyeri dada bagian kiri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang:,nyeri pada dada bagian kiri, terpasang WSD
sinistra, hari ke 10 dipasangkan chest tube, nyeri memberat dalam 3 hari terakhir,
nyeri dirasakan menjalar tembus kebelakang dengan skala nyeri 4 (sedang) nyeri
dirasakan seperti tertusuk-tusuk jarum, Selama 5-10 menit, nyeri semakin berat
saat klien beraktivitas dan sedikit berkurang saat klien berbaring. Nyeri dirasakan
terus menerus, klien tampak meringis, klien tampak memegang lokasi nyeri.
Klien tampak gelisah Klien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri yang
dirasakannya, klien hanya tidur 3-4 jam, klien tampak gelisah, klien mengeluh
sering terbangun, klien mengeluh tidak puas tidur, klien mengatakan istirahat
tidak cukup. Klien mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini karena sakit,
klien mengatakan putus asa karena sudah lama sakit dan belum sembuh.
3. Riwayat Kesehatan Lalu: Klien mengatakan sudah pernah dirawat di rumah sakit
riwayat benjolan pada payudara sebelah kiri sejak 2 tahun lalu . awalnya sebesar
kelereng lalu semakin membesar seperti bola tenis. Riwayat pasien menjalani
operasi mastektomi pada februari 2020 diRS unhas
4. Riwayat Kesehatan Keluarga: Klien mengatakan tidak ada keluarga klien yang
memiliki penyakit hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan penyakit keturunan
lainnnya.

D. GENOGRAM (3 GENERASI )

Keterangan:
= Laki-laki = Meninggal
= Perempuan = Klien
= Garis Keturunan = =Tinggal Serumah

II. PEMERIKSAAN FISIK


A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : Compos Mentis

Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow
- Respon Motorik :6
- Respon Bicara :5
- Respon Membuka Mata : 4
Jumlah : 15
Kesimpulan : Pasien tampak sadar penuh
2. Tekanan Darah : 100/81mmHg
MAP : Sistolik + 2 (Diastolik)/3
100 + 2 (81)/3
100 + 162/3
87,3 mmHg
3. Suhu : 36,5°C
4. Pernapasan
Frekuensi : 20x/menit
Irama : Reguler
Jenis : Perut
5. Nadi : 98 x/menit
B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas: 22cm
2. Tinggi Badan : 150 cm
3. Berat Badan : 43 kg
4. Indeks Massa Tubuh : 19,11 kg/m²
Berat badan (kg) : Tinggi Badan (m²)
43 kg : 1,50 m x 1,50 m= 19,11 kg/m²
Kesimpulan :Pasien memiliki tinggi badan 150 cm dan berat badan 43 kg dengan
IMT 19,11 kg/m² dengan kategori berat badan normal.
C. PEMERIKSAAN FISIK (Head to toe)
1. Kepala
- Bentuk :Bulat, Simetris
- Kulit kepala : Kulit kepala tampak bersih, tidak ada ketombe, tidak
ada luka
- Rambut : Rambut pasien tampak berwarna hitam lurus dan ada
juga yang berwarna putih.
2. Mata
- Konjungtiva :Tidak anemis
- Sklera : Tidak ikterik
- Kornea : Refleks kornea baik
3. Hidung
- Kebersihan :Tampak bersih, tidak ada kotoran
- Cuping hidung :Simetris, tidak ada luka, tidak ada edema, tidak ada nyeri
tekan
4. Telinga : Tampak bersih, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan
5. Mulut :
- Rongga Mulut :Rongga mulut klien tampak bersih
- Gusi :Berwarna merah terang
- Gigi : Gigi berwarna putih, gigi sudah tidak lengkap, tidak terdapat
gigi yang berlubang.
- Mukosa Bibir : Tampak kering
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
7. Thorax (Paru-Paru) :
- Inspeksi : Dada simetris, pengembangan dada kiri dan kanan simetris,
tidak terdapat luka, payudara kiri dan kanan telah di angkat, terpasang WSD
sinistra /bagian kiri
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : redup
- Auskultasi : vesikuler
8. Jantung
- Inspeksi : Dada simetris kiri dan kanan, tidak ada edema, tidak ada luka
- Palpasi :Ictus cordis tidak teraba
- Perkusi :pekak
- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II terdengar
9. Abdomen
- Inspeksi :keadaan perut simetris kiri dan kanan
- Auskultasi : Peristaltik usus 18x/menit
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, hepar tidak teraba,
lien tidak teraba
- Perkusi : Timpani
10. Ektremitas
- Edema :Tidak terdapat edema
- Capilary Refill Time :<2 detik
- Turgor Kulit :Baik
- Luka : Tidak ada
- Kekuatan Otot : 5555 5555
5555 5555

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. Pola Persepsi Kesehatan Pemeliharahaan Kesehatan
Klien mengatakan sudah menjaga pola gaya hidupnya, klien mengonsumsi
makanan yang bergizi. Klien mengatakan sudah tahu tentang penyakitnya. Klien
mengatakan tidak memiliki alergi.

B. Pola Nutrisi Metabolik


Di rumah: Klien mengatakan nafsu makan bagus, dalam sehari mengonsumsi
makanan 3 kali, klien biasanya mengonsumsi nasi, ikan, daging dan sayur mayur.
Di Rumah Sakit: Klien mengonsumsi makanan dari rumah sakit seperti bubur,
lauk pauk, sayuran, buah, dan daging. Klien tidak memiliki gangguan menelan,
nafsu makan kurang baik, klien tidak menghabiskan makanannnya.

C. POLA ELIMINASI
Di rumah: Klien mengatakan bab dan bak lancar, tidak ada gangguan.
Di rumah sakit: Klien mengatakan bak dan bab lancar seperti orang pada umumnya
dan tidak ada gangguan.
D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
Di rumah: Klien mengatakan klien tidak mengalami gangguan dalam beraktifitas,
dapat melakukan pekerjaan dengan dengan baik.
Di rumah sakit: Klien mengatakan sedikit terganggu dalam melakukan aktifitasnya
karena kondisi klien yang sakit.

Di rumah :

Kemampuan untuk makan :0 (mandiri)

Mandi :0 (mandiri)

Toileting :0 (mandiri)

Mobilitas ditempat tidur :0 (mandiri)

Berpakaian :0 (mandiri)

Aktivitas harian :0 (mandiri)

Di rumah sakit:

Kemampuan untuk makan :3 (membutuhkan bantuan dari orang lain)

Mandi :3 (membutuhkan bantuan dari orang lain)

Toileting :2 (membutuhkan supervisi/pengwasan dari orang


lain)

Mobilitas di tempat tidur :3 (membutuhkan bantuan dari orang lain )

Berpakaian :3 (membutuhkan bantuan dari orang lain )

Aktivitas harian :3 (membutuhkan bantuan dari orang lain )

Keterangan : pasien membutuhkan bantuan orang dan supervisi/pengawasan orang


lain di sampingnya untuk membantunya dalam melakukan aktivitas
hari-harinya di rumah sakit karena pasien tidak mampu
makan,mandi,berpakaian,toileting dengan sendirinya.

E. POLA ISTIRAHAT TIDUR


Di rumah: Klien mengatakan tidak ada gangguan pada saat tidur. Klien biasanya
tidur 6-8 jam.
Di rumah Sakit: Klien mengatakan tidak bisa tidur selama di rumah sakit karena
nyeri pada payudara, klien hanya tidur 4-5 jam.

F. POLA PERSEPSI KOGNITIF


Di rumah: Klien mengatakan tidak ada gangguan penglihatan sejak lama, klien
dapat membaca tulisan. Klien mengatakan tidak ada gangguan pada indera perasa
dan pembauan. Klien dapat mengingat dengan baik peristiwa yang sudah lama
terjadi, klien mampu berorientasi terhadap tempat, nama, hari.
Di rumah Sakit:Klien mengatakan tidak ada gangguan penglihatannya, klien
mengatakan tidak ada gangguan pada indera perasa dan pembauan.

G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


Di rumah: Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada perubahan yang dialami
terkait tentang konsep diri, harga diri dan gambaran diri klien.
Di rumah sakit: Klien mengatakan saat sakit tidak mengalami gangguan tentang
konsep dirinya, harga diri, dan juga gambaran diri.

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN


Dirumah : Klien mengatakan klien dapat menjalankan perannya sebagai orang tua
dan sebagai istri dan hubungan dengan sesamanya juga baik.
Di rumah Sakit: Klien tidak dapat menjalankan perannya dengan baik sebagai
seorang istri sekaligus seorang ibu dan hubungan dengan sesama juga terganggu
karena sakit yang klien alami.

I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Di rumah : pasien mengatakan sudah tidak berhubungan seksual semenjak sakit
Di rumah Sakit: pasien mengatakan sudah tidak berhubungan seksual semenjak
sakit

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


Dirumah : Klien mengatakan jika mengalami masalah atau stres klien akan mencari
aktifitas lain untuk menghilangkan stres seperti melakukan berbagai aktifitas untuk
mengalihkannya.
Di rumah Sakit: Klien mengatakan jika stres klien berisitrahat.
K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
Di rumah : Klien mengatakan tidak pernah meninggalkan sholat
Di rumah sakit : Klien mengatakan tidak menjalankan ibadah sholat selama
dirumah sakit akibat sakit yang dirasakan
DATA PENUNJANG
A. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 18/12/2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
KIMIA DARAH
Glukosa 125 140 Mg/dL
GDS
Fungsi Ginjal
Ureum 18 10-50 mg/dL

Kreatinin 0.76 L(<1.3);P(<1.1) mg/dL

Fungsi Hati
34 <38 U/L
SGOT
9 <41 U/L
SGPT
Elektrolit
140 136-145 mmol/l
Natrium
4.7 3.5-5.1 mmol/l
Kalium
109 97-111 mmol/l
Klorida

B. Pemeriksaan Thoraks
USG Abdomen Atas + Bawah (Whole abdomen). Tanggal 19-05-2021

Telah dilakukan pemeriksaan USG Abdomen Atas + bawah dengan hasil


sebagai berikut :
- Hepar : Ukuran dan echo parenkim dalam batas normal, permukaan
regular, tip tajam. Vascular dan sistem biliaris tidak dilatasi. Tidak tampak
echo SOL.
- GB : dinding tidak menebal, mukosa regular. Tidak tampak echo batu/
SOL
- Pancreas : ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Ductus
pancreaticus tidak dilatasi. Tidak tampak echo/SOL
- Line : ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Tidak tampak echo
SOL
- Kedua ginjal : ukuran, echo cortex dan diferensiasi corticomendullary
dalam batas normal. PCS tidak dilatasi. Tidak tampak echo batu/ SOL
- VU : mukosa tidak menebal dan regular. Tidak tampak echo batu / SOL
- Tidak tampak cairan bebas intraperitoneum dan cavum pleura bilateral.
- Tidak tampak pembesaran KGB paraaorta abdominalis
Kesan : Tidak tampak tanda-tanda metastatis pada USG abdomen saat ini.

Foto Thorax AP. Tanggal 18-12-2021

Telah dilakukan pemeriksaan foto Thorax AP dengan hasil sebagai berikut :


- Tampak perselubungan pada seluruh hemthorax kiri yang menutupi sinus,
diafragma dan batas kiri jantung serta mengakibatkan trachea dan organ
mediastium shift kea rah kontralateral.
- Tampak lesi noduler pada lapangan atas, tengah dan bahwa paru kanan
dengan ukuran +/- 1.16 x 1.53 cm
- Tampak bercak infiltrate pada lapangan atas, tengah dan bawah paru
kanan dan sonor aorta sulit dievakuasi.
- Sinus dan diagfragma kanan berselubung disertai periapical capping
- Tulang-tulang
- Tidak tampak densitas mammae kiri (post mastectomy), jaringan lunak
sekitar lainnya baik

Kesan :
- Massive pleural efussion sinistra
- Pleuropneumonia dextra
- Nodul pulmo dextra suspek metastasis tumor ke paru

Hasil pemeriksaan Sitologi 19/11/2019

Telah dilakukan pemeriksaan


Lokasi / bahan jaringan : mammae
Cara mendapatkan jaringan : FNAB
Cairan klinik : Alkohol 96%
Diagnosa Klinik : tumor mammae sinistra suspek malignancy
Ket klinik : Gambaran dan keterangan gambar. Benjolan dialami kurang lebih
2 bulan, tidak jelas, nafsu makan menurun. Riwayat keluarga keluhan yang
sama tidak ada
Makroskopik : massa tumor ukuran 7x 6 cm, permukaantidak rata, batas
irregular, nyeri tekan tidak ada, teraba hangat dibanding daerah sekitarnya,
putting retraksi. Terdapat juga benjolan diketiak kiri ukuran diameter 2 cm
Mikroskopik : sediaan apusan sangat seluler menunjukkan sebaran dan
kelompokan sel-sel dengan inti bulat oval, besar, nucleoli prominent,
kromatin inti kasardengan sebaran cyst makrofag serta sel-sel radang limfosit.
Latar belakang entrosit.

Kesimpulan : KESAN ADENOCARCINOMA MAMMAE


Hasil pemeriksaan HISTOPATOLOGI 24/02/2020

Telah dilakukan pemeriksaan


Lokasi / bahan jaringan : mammae sinistra
Cara mendapatkan jaringan : Operasi
Cairan klinik : Formalin Buffer 10%
Diagnosa Klinik : Carcino mammae sinistra
Makroskopik : diterima 1 jaringan mammae dilapisi kulit, diliputi lemak, ada
putting, terdapat bekas jahitan panjang 3 cm. penampang irisan terdapat massa
tumor? Warna putih, ukuran 6,5x1,5 cm. teraba kelenjar getah bening. Dibuat
4 kaset.
A, B : Massa tumor
C. : putting
D : KGB (2 buah)

Mikroskopik : A, B sediaan jaringan asal massa tumor umumnya terdiri dari


jaringan lemak, jaringan ikat dan kelenjar-kelenjar mamma normal. Pada
beberapa fokus tampak proliferasi sel-sel maligna asal kelenjar, membentuk
pola tubuler dengan lumen yang jelas, sebagian lagi membentuk pola cribform
(skor bentukan kelenjar = 1). Sel-sel tumor berinti bulat, oval, atipik,
pleomorfik, hiperkromatik dan nucleoli prominent (skor pleomorfisme inti =
2), tumbuh menginvasi stoma jaringan ikat dan jaringan lemak disekitarnya.
Ditemukan aktivitas mitotos 0-1/10 LPB (skor mitosis =1 ). Tampak pula
invasi sel-sel tumor ke dalam lumen vaskuler (Lymphovascular Space
Invasion posif).
Total Skoring menurun Nottingham modification of scarf-Bloom-Richardson
Garding Syestem :
1 +2 +1 = 4 (well differentiation)
C. Sedian jaringan asal putting tampak dilapisi oleh apidermis kulit tampak
kelainan tertentu, di bawaanya tampak gambaran massa tumor dengan
dekripsi yang sama dengan slide A,B.
D. sediaan menunjukkan dua buah jaringan kelenjar getah bening yang
keduanya mengandung infiltrasi sel-sel maligna dengan deskripsi yang sama
dengan slide A,B,C pada bagian tepi masih tampak struktur folikel-folikel
limfoid dengan sentrum germinativum yang jelas.

Kesimpulan : INSASIVE CARCINOMA MAMMAE SINISTRA OF NO


SPESIAL TYPE, GRADE 1
Hasil pemeriksaan HISTOPATOLOGI 28/11/2019

Telah dilakukan pemeriksaan


Lokasi / bahan jaringan : mammae sinistra
Cara mendapatkan jaringan : Formalin butter10%
Cairan klinik : Formalin butter 10%
Diagnosa Klinik :Tumor mammae sinistra
Ket klinik : Benjolan pada payudara kiri sejak 3 bulan lalu, kadang terasa
nyeri. Pemeriksaan fisis-> 1:retraksi putting (+) P : tampak massa ukus ukuran
5x3 cm padat keras, tepi tidak rata. FNAB. Adenocarcinoma mammae.
Makkroskopik : di termia 1 buah jaringan warna kuning
kecoklatan.konsistensi padat kenyal, ukuran 2x1, 8x1 cm penampang irisan
warna putih kekuningan. Dibuat 1 kaset
Makroskopik : sediaan jaringan menunjukkan sarang tumor maliga asal epitel
kelenjar mammae, terdiri dari proliferasi kelenjar asini dan dukuli mammae
yang pada umunya menunjukkan struktur glanduler 50-60% (skor 2 ) sel-sel
tumor dilapisi sel dengan inti bulat-oval, atipik, pleomorfik (skor 2), kromatin
inti kasar dan nucleoli prominent. Aktivitas mitosis < 12/10 LPB (skor 1 ).
Sel-sel tumor tumbuh infiltratif ke jaringan ikat sekitarnya. Tidak ditemukan
adanaya invasi sel-sel tumor ke pembuluh darah maupun pembuluh limfe.
Total skor menurut Nottingham modifikasi Bloom-Richardson 2+2+2 = 6
(Grade 2 )

Kesimpulan : INVASIVE CARCINOMA MAMMAE NO SPECIAL TYPE


GRADE 2 (MODERATELY DIFFERENTIATED)

D. Pemeriksaan EKG
-
E. TERAPI

No. Terapi Dosis Cara Pemberian


1. Metamizole 1 gr/8 jam Oral
2. Ranitidin 150 mg/12 jam Oral
3. Asam 500 mg/8 jam Oral
mefenamat
4. Ciprofloxin 500 mg/12 jam Oral
5. Mecobalamin 500 mg/24 jam Intravena
6. Ketorolac 40 g/24 jam Intravena
7. paracetamol 500 g/8 jam Oral

IV. ANALISA DATA

No Hari/Tgl Data Etiologi Masalah


.
1. Senin, 27 Ds: Agen pencedera fisik Nyeri Akut
Desember nyeri pada dada bagian kiri,
2021 terpasang WSD sinistra, hari ke Kontak dengan
10 dipasangkan chest tube, nyeri jaringan sekitar
memberat dalam 3 hari terakhir,
nyeri dirasakan menjalar tembus Terpajan ujung saraf

kebelakang dengan skala nyeri 4 Stimulus diubah

(sedang) nyeri dirasakan seperti menjadi impuls

tertusuk-tusuk jarum, Selama 5-


10 menit, nyeri semakin berat Transmisi: melalui

saat klien beraktivitas dan sedikit serabut saraf A dan C

berkurang saat klien berbaring. Impuls ke batang otak

Nyeri dirasakan terus menerus.


Dari thalamus
- Do:
disebarkan ke daerah
- Klien tampak meringis
somasensorius
- Klien tampak memegang
lokasi nyeri.
- Klien tampak gelisah. Sensasi nyeri

Nyeri Akut
2. Senin, 27 Ds: Nyeri Gangguan Pola
Desember - Klien mengatakan tidak bisa Tidur
2021 tidur karena nyeri yang Gelisah
dirasakannya,
- Klien mengeluh sering Rasa nyaman dan

terbangun aman berkurang

- Klien mengeluh tidak puas


tidur Hilangnya ketenangan

- Klien mengatakan istirahat


Sulit untuk tidur
tidak cukup.
Do:
Gangguan pola tidur
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak lesuh
- Klien tampak lemah

3 Senin, 27 DS : faktor stres Ansietas


Desember - Klien mengatakan cemas
2021 dengan keadaannya saat ini koping
karena sakit individu tidak evektif
- klien mengatakan putus asa
karena sudah lama sakit yang ansietas
dan belum sembuh

DO :
- Klien tampak bingung
- Klien tampak gelisah
- Pola tidur terganggu

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas Masalah)

NO DX Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur
3 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
VI. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri akut berhubungan dengan agen Tujuan: Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
pencedera fisik yang ditandai tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
dengan: diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Ds: menurun dengan kriteria hasil: intensitas nyeri
- nyeri pada dada bagian kiri, 1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
terpasang WSD sinistra, hari ke dengan skala 1 NRS Terapeutik:
10 dipasangkan chest tube, (ringan ) (5) 3. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri memberat dalam 3 hari 2. Meringis (5) nyeri
terakhir, nyeri dirasakan 3. Gelisah menurun (5) Edukasi
menjalar tembus kebelakang 4. Kesulitan Tidur menurun (5) 4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
dengan skala nyeri 4 (sedang) nyeri
nyeri dirasakan seperti tertusuk- Kolaborasi
tusuk jarum, Selama 5-10 5. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
menit, nyeri semakin berat saat
klien beraktivitas dan sedikit
berkurang saat klien berbaring.
Nyeri dirasakan terus menerus,
klien tampak meringis, klien
tampak memegang lokasi nyeri.
Klien tampak gelisah
Do:
- Klien tampak meringis
- Klien tampak memegang lokasi
nyeri.
- Klien tampak gelisah.
Gangguan pola tidur berhubungan Tujuan: Setelah dilakukan Dukungan Tidur
dengan kurangnya kontrol tidur yang tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
ditandai dengan: diharapkan pola tidur membaik 1. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau
Ds: dengan kriteria hasil: psikologis)
- Klien mengatakan tidak bisa 1. Kesulitan tidur menurun (5) Terapeutik:
tidur karena nyeri yang 2. Keluhan sering terjaga 2. Modifikasi lingkungan (mis. pencahayaan, kebisingan, suhu,
dirasakannya, klien hanya tidur menurun (5) matras, dan tempat tidur)
3-4 jam, klien tampak gelisah. 3. Keluhan tidak puas tidur 3. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
- Klien mengeluh sering terbangun menurun (5) (pengaturan posisi)
- Klien mengeluh tidak puas tidur 4. Keluhan istirahat tidak cukup Edukasi
- Klien mengatakan istirahat tidak menurun (5) 4. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
cukup. 5. Anjurkan menghindari makanan/minuman yang
Do: mengganggu tidur
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak letih
- Klien tampak lemah

Setelah dilakukan tindakan


Ansietas berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam Observasi
ancaman terhadap konsep diri diharapkan : 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah ( mis. Kondisi,
DS : 1. Verbalisasi waktu, stressor)
- Klien mengatakan cemas dengan kebingungan menurun 2. Monitor tanda –tanda ansietas
keadaannya saat ini karena sakit (5) Terapeutik
- klien mengatakan putus asa karena 2. Verbalisasi khawatir 1. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
sudah lama sakit yang dan belum akibat kondisi yang kepercayaan
sembuh dihadapi menurun (5) 2. Temani pasien utuk mengurangi kecemasan
3. Perilaku gelisah 3. Dengarkan dengan penuh perhatian
DO : menurun (5) 4. Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan
- Klien tampak bingung 4. Pola tidur membaik (5) Edukasi
- Klien tampak gelisah 1. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
- Pola tidur terganggu 2. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu

VII. IMPLEMENTASI
Nama/Umur : Ny. D/54 Tahun
Ruang/Unit :perawatan lontara 3 bedah tumor / onkologi

Tgl Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Keperawatan Respon Pasien


28/12/2021 Nyeri akut berhubungan dengan 10.00 Wita 1. Mengidentifikasi lokasi, Nyeri pada dada bagian kiri
Hari agen pencedera fisik yang ditandai karakteristik, durasi, dirasakan menjalar tembus
pertama dengan: frekuensi, kualitas, kebelakang dengan skala nyeri 4
Ds: intensitas nyeri. NRS (sedang) nyeri dirasakan
nyeri pada dada bagian kiri, seperti tertusuk-tusuk jarum, selama
terpasang WSD sinistra, hari ke 10 5-10 menit nyeri semakin berat saat
dipasangkan chest tube, nyeri klien beraktivitas dan sedikit
memberat dalam 3 hari terakhir, berkurang saat klien berbaring.
nyeri dirasakan menjalar tembus Nyeri dirasakan terus menerus
kebelakang dengan skala nyeri 4 10.05 Wita 2. Mengidentifikasi skala Skala nyeri yang dirasakan yaitu
(sedang) nyeri dirasakan seperti nyeri skala nyeri 4 NRS (sedang),
tertusuk-tusuk jarum, Selama 5-10 10.10 Wita 3. Memberikan teknik Klien diberikan teknik relaksasi
menit, nyeri semakin berat saat nonfarmakologi untuk napas dalam, setelah dilakukan klien
klien beraktivitas dan sedikit mengurangi rasa nyeri masih tampak gelisah
berkurang saat klien berbaring. 10.15 Wita 4. Mengajarkan teknik Klien memperhatikan teknik
Nyeri dirasakan terus menerus, nonfarmakologis untuk nonfarmakologis yang diajarkan
klien tampak meringis, klien mengurangi rasa nyeri untuk mengurangi rasa nyeri
tampak memegang lokasi nyeri.
Klien tampak gelisah 12.00 Wita 5. Mengkolaborasikan Memberikan analgetik paracetamol
Do: pemberian analgetik 500 mg/8 jam
- Klien tampak meringis
- Klien tampak memegang
lokasi nyeri.
- Klien tampak gelisah.
28/12/2021 Gangguan pola tidur berhubungan 12.05 Wita 1. Mengidentifikasi faktor Nyeri yang dirasakan klien sangat
Hari dengan kurangnya kontrol tidur pengganggu tidur (fisik mempengaruhi pola tidur klien,
pertama yang ditandai dengan: dan/atau psikologis) setiap kali bagian post op chest tube
Ds: klien terasa nyeri klien pasti akan
- Klien mengatakan tidak bisa terbangun
tidur karena nyeri yang 12.15 Wita 2. Memodifikasi lingkungan Klien telah dianjurkan agar
dirasakannya, klien hanya (mis. pencahayaan, mematikan lampu saar tidur
tidur 3-4 jam, kebisingan, suhu, matras,
- klien tampak gelisah. dan tempat tidur)
- Klien mengeluh sering 12.20Wita 3. Melakukan prosedur untuk Klien dianjurkan untuk mengatur
terbanguan meningkatkan kenyamanan posisi yang nyaman saat akan tidur
- Klien mengeluh tidak puas (pengaturan posisi) seperti posisi semi fowler atau
tidur fowler.
- Klien mengatakan istirahat 12.25 Wita 4. Menjelaskan pentingnya Klien mengerti apa yang
tidak cukup. tidur cukup selama sakit disampaikan
Do: 12.30 Wita 5. Menganjurkan menghindari Klien telah diedukasi agar
- Klien tampak gelisah makanan/minuman yang menghindari makanan dan minuman
- Klien tampak lesuh mengganggu tidur yang mengganggu tidur seperti
- Klien tampak lemah makanan pedas dan kopi.
28-12-2021
DS : 1. Mengidentifikasi saat tingkat .Klien mengatakan sikap emosinya
Hari 12.35 Wita
- Klien mengatakan cemas dengan ansietas berubah (mis. sering berubah2 sesuai kondisi sakit
pertama
keadaannya saat ini karena sakit Kondisi, waktu, stressor) yang dialami
- klien mengatakan putus asa
karena sudah lama sakit dan
belum sembuh 2. Memonitor tanda-tanda Klien mengatakan cemas dengan
12.38 Wita ansietas keadaanya saat ini karena sakit dan
DO : klien mengatakan putus asa karena
- Klien tampak bingung sudah lama sakit dan belum sembuh
- Klien tampak gelisah Klien mengatakan gelisah
- Pola tidur terganggu Klien mengatakan pola tidur
terganggu
3. Menemani pasien untuk Klien dianjurkan untuk perbanyak
12.40 Wita mengurangi kecemasan dzikir agar tidak terlalu memikirkan
penyakitnaya/ lebih tenang
4. Menggunakan pendekatan Klien merespon dengan baik
12.45 Wita yang tenang dan menyakinkan
5. Menganjurkan keluarga Keluarga telah diedukasi untuk
12.50 Wita untuk tetap bersama pasien selalu berada didekat pasien dan
menjaga pasien agar tidak cemas
6. menganjurkan pasien Klien mengungkapkan segala
12.56 Wita mengungkapkan perasaan dan kekhawatirannya terhadap sakit yang
persepsi dialami.

Tgl Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Keperawatan Respon Pasien


29/12/2021 Nyeri akut berhubungan dengan 11.00 Wita 1. Mengidentifikasi lokasi, Nyeri pada dada baian kiri dirasakan
Hari kedua agen pencedera fisik yang ditandai karakteristik, durasi, menjalar tembus kebelakang dengan
dengan: frekuensi, kualitas, skala nyeri 4 NRS (sedang) nyeri
Ds: intensitas nyeri. dirasakan seperti tertusuk-tusuk
nyeri pada dada bagian kiri, jarum, selama 5-10 menit nyeri
terpasang WSD sinistra, hari ke 10 semakin berat saat klien beraktivitas
dipasangkan chest tube, nyeri dan sedikit berkurang saat klien
memberat dalam 3 hari terakhir, berbaring. Nyeri dirasakan terus
nyeri dirasakan menjalar tembus menerus
kebelakang dengan skala nyeri 4 11.05 Wita 2. Mengidentifikasi skala Skala nyeri yang dirasakan yaitu
(sedang) nyeri dirasakan seperti nyeri skala nyeri 4 NRS (sedang),
tertusuk-tusuk jarum, Selama 5-10 11.10 Wita 3. Memberikan teknik Klien diberikan teknik relaksasi
menit, nyeri semakin berat saat nonfarmakologi untuk napas dalam, setelah dilakukan klien
klien beraktivitas dan sedikit mengurangi rasa nyeri masih tampak gelisah
berkurang saat klien berbaring. 11.15 Wita 4. Mengajarkan teknik Klien memperhatikan teknik
Nyeri dirasakan terus menerus, nonfarmakologis untuk nonfarmakologis yang diajarkan
klien tampak meringis, klien mengurangi rasa nyeri untuk mengurangi rasa nyeri
tampak memegang lokasi nyeri.
Klien tampak gelisah 12.00 Wita 5. Mengkolaborasikan Memberikan analgetik paracetamol
Do: pemberian analgetik 500 mg/8 jam
- Klien tampak meringis
- Klien tampak memegang
lokasi nyeri.
- Klien tampak gelisah.
29/12/2021 Gangguan pola tidur berhubungan 10.05 Wita 1. Mengidentifikasi faktor Nyeri yang dirasakan klien sangat
dengan kurangnya kontrol tidur pengganggu tidur (fisik mempengaruhi pola tidur klien,
Hari kedua yang ditandai dengan: dan/atau psikologis) setiap kali bagian post op chest tube
Ds: klien, terasa nyeri klien pasti akan
- Klien mengatakan tidak bisa terbangun
tidur karena nyeri yang 10.15 Wita 2. Memodifikasi Klien telah dianjurkan agar
dirasakannya, klien hanya lingkungan (mis. mematikan lampu saar tidur
tidur 3-4 jam, pencahayaan,
- klien tampak gelisah. kebisingan, suhu,
- Klien mengeluh sering matras, dan tempat
terbanguan tidur)
- Klien mengeluh tidak puas 10.20Wita 3. Melakukan prosedur Klien dianjurkan untuk mengatur
tidur untuk meningkatkan posisi yang nyaman saat akan tidur
- Klien mengatakan istirahat kenyamanan seperti posisi semi fowler atau
tidak cukup. (pengaturan posisi) fowler.
Do: 10.25 Wita 4. Menjelaskan Klien mengerti apa yang
- Klien tampak gelisah pentingnya tidur cukup disampaikan
- Klien tampak lesuh selama sakit
- Klien tampak lemah 10.30 Wita 5. Menganjurkan Klien telah diedukasi agar
menghindari menghindari makanan dan minuman
makanan/minuman yang mengganggu tidur seperti
yang mengganggu tidur makanan pedas dan kopi.
29-12-2021 DS : 1. Mengidentifikasi saat tingkat .Klien mengatakan sikap emosinya
Hari kedua - Klien mengatakan cemas dengan 12.35 Wita ansietas berubah (mis. sering berubah2 sesuai kondisi sakit
keadaannya saat ini karena sakit Kondisi, waktu, stressor) yang dialami
- klien mengatakan putus asa
karena sudah lama sakit dan
belum sembuh 2. Memonitor tanda-tanda Klien mengatakan cemas dengan
12.38 Wita ansietas keadaanya saat ini karena sakit dan
DO : klien mengatakan putus asa karena
- Klien tampak bingung sudah lama sakit dan belum sembuh
- Klien tampak gelisah Klien mengatakan gelisah
- Pola tidur terganggu Klien mengatakan pola tidur
terganggu
3. Menemani pasien untuk Klien dianjurkan untuk perbanyak
12.40 Wita mengurangi kecemasan dzikir agar tidak terlalu memikirkan
penyakitnaya/ lebih tenang
4. Menggunakan pendekatan Klien merespon dengan baik
12.45 Wita yang tenang dan menyakinkan
5. Menganjurkan keluarga Keluarga telah diedukasi untuk
12.50 Wita untuk tetap bersama pasien selalu berada didekat pasien dan
menjaga pasien agar tidak cemas
6. menganjurkan pasien Klien mengungkapkan segala
12.56 Wita mengungkapkan perasaan dan kekhawatirannya terhadap sakit yang
persepsi dialami.

Tgl Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Keperawatan Respon Pasien


30/12/2021 Nyeri akut berhubungan dengan 14.20 Wita 1. Mengidentifikasi lokasi, Nyeri pada dada bagian kiri
Hari ketiga agen pencedera fisik yang ditandai karakteristik, durasi, dirasakan menjalar tembus
dengan: frekuensi, kualitas, kebelakang dengan skala nyeri 4
Ds: intensitas nyeri. NRS (sedang) nyeri dirasakan
nyeri pada dada bagian kiri, seperti tertusuk-tusuk jarum, selama
terpasang WSD sinistra, hari ke 10 5-10 menit nyeri semakin berat saat
dipasangkan chest tube, nyeri klien beraktivitas dan sedikit
memberat dalam 3 hari terakhir, berkurang saat klien berbaring.
nyeri dirasakan menjalar tembus Nyeri dirasakan terus menerus
kebelakang dengan skala nyeri 4 14.25 Wita 2. Mengidentifikasi skala Skala nyeri yang dirasakan yaitu
(sedang) nyeri dirasakan seperti nyeri skala nyeri 4 NRS (sedang),
tertusuk-tusuk jarum, Selama 5-10 14.30 Wita 3. Memberikan teknik Klien diberikan teknik relaksasi
menit, nyeri semakin berat saat nonfarmakologi untuk napas dalam, setelah dilakukan klien
klien beraktivitas dan sedikit mengurangi rasa nyeri masih tampak gelisah
berkurang saat klien berbaring. 14.35 Wita 4. Mengajarkan teknik Klien memperhatikan teknik
Nyeri dirasakan terus menerus, nonfarmakologis untuk nonfarmakologis yang diajarkan
klien tampak meringis, klien mengurangi rasa nyeri untuk mengurangi rasa nyeri
tampak memegang lokasi nyeri.
Klien tampak gelisah 14.45 Wita 5. Mengkolaborasikan Memberikan analgetik paracetamol
Do: pemberian analgetik 500 mg/8 jam
- Klien tampak meringis
- Klien tampak memegang
lokasi nyeri.
- Klien tampak gelisah.
30/12/2021 Gangguan pola tidur berhubungan 15.05 Wita 1. Mengidentifikasi faktor Nyeri yang dirasakan klien sangat
dengan kurangnya kontrol tidur pengganggu tidur (fisik mempengaruhi pola tidur klien,
Hari ketiga yang ditandai dengan: dan/atau psikologis) setiap kali bagian post op chest tube
Ds: klien terasa nyeri klien pasti akan
- Klien mengatakan tidak bisa terbangun
tidur karena nyeri yang 15.15 Wita 2. Memodifikasi Klien telah dianjurkan agar
dirasakannya, klien hanya lingkungan (mis. mematikan lampu saar tidur
tidur 3-4 jam, pencahayaan,
- klien tampak gelisah. kebisingan, suhu,
- Klien mengeluh sering matras, dan tempat
terbanguan tidur)
- Klien mengeluh tidak puas 15.20Wita 3. Melakukan prosedur Klien dianjurkan untuk mengatur
tidur untuk meningkatkan posisi yang nyaman saat akan tidur
- Klien mengatakan istirahat kenyamanan seperti posisi semi fowler atau
tidak cukup. (pengaturan posisi) fowler.
Do: 15.25 Wita 4. Menjelaskan Klien mengerti apa yang
- Klien tampak gelisah pentingnya tidur cukup disampaikan
- Klien tampak lesuh selama sakit
- Klien tampak lemah 15.30 Wita 5. Menganjurkan Klien telah diedukasi agar
menghindari menghindari makanan dan minuman
makanan/minuman yang mengganggu tidur seperti
yang mengganggu tidur makanan pedas dan kopi.
30-12-2021 DS : 1. Mengidentifikasi saat tingkat .Klien mengatakan sikap emosinya
Hari ketiga - Klien mengatakan cemas dengan 16.35 Wita ansietas berubah (mis. sering berubah2 sesuai kondisi sakit
keadaannya saat ini karena sakit Kondisi, waktu, stressor) yang dialami
- klien mengatakan putus asa
karena sudah lama sakit dan
belum sembuh 2. Memonitor tanda-tanda Klien mengatakan cemas dengan
16.38 Wita ansietas keadaanya saat ini karena sakit dan
DO : klien mengatakan putus asa karena
- Klien tampak bingung sudah lama sakit dan belum sembuh
- Klien tampak gelisah Klien mengatakan gelisah
- Pola tidur terganggu Klien mengatakan pola tidur
terganggu
3. Menemani pasien untuk Klien dianjurkan untuk perbanyak
16.40 Wita mengurangi kecemasan dzikir agar tidak terlalu memikirkan
penyakitnaya/ lebih tenang
4. Menggunakan pendekatan Klien merespon dengan baik
16.45 Wita yang tenang dan menyakinkan
5. Menganjurkan keluarga Keluarga telah diedukasi untuk
16.50 Wita untuk tetap bersama pasien selalu berada didekat pasien dan
menjaga pasien agar tidak cemas
6. menganjurkan pasien Klien mengungkapkan segala
17.00 Wita mengungkapkan perasaan dan kekhawatirannya terhadap sakit yang
persepsi dialami.

IX. Evaluasi Keperawatan


Nama/Umur : Ny D /54 Tahun
Ruang/Unit : Perawatan lontara 3 / bedah tumor (onkologi)

Diagnosis
TANGGAL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)
Keperawatan
28 Desember 2021 1 S: , nyeri pada payudara dirasakan menjalar tembus kebelakang dengan skala nyeri
4 NRS (sedang) nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk jarum, selama 5-10 menit.
nyeri semakin berat saat klien beraktivitas dan sedikit berkurang saat klien berbaring.
O:
- Klien tampak meringis
- Klien tampak memegang lokasi nyeri.
- Klien tampak gelisah.
13.00 Wita
A: Nyeri akut belum teratasi
Hari pertama
P: Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
4. Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
S:
- Klien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri yang dirasakannya
- Klien hanya tidur 4-5 jam, klien tampak gelisah.
- Klien mengeluh sering terjaga
- Klien mengeluh tidak puas tidur
28
- Klien mengatakan istirahat tidak cukup.
Desember 2021
2 O:
14.00 Wita
- Klien tampak gelisah
Hari pertama
A: Gangguan pola tidur belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau psikologis)
2. Memodifikasi lingkungan (mis. pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan
tempat tidur)
28 3 S:
Desember 2021 - Klien mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini karena sakit
14.00 Wita - klien mengatakan putus asa karena sudah lama sakit dan belum sembuh
Hari pertama O:
- Klien tampak bingung
- Klien tampak gelisah
- Pola tidur terganggu
A : Masalah cemas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah ( mis. Kondisi, waktu, stressor)
2. Monitor tanda –tanda ansietas
3. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
4. Temani pasien utuk mengurangi kecemasan
5. Dengarkan dengan penuh perhatian
6. Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan
7. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
8. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
9. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
Diagnosis
TANGGAL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)
Keperawatan

S: , nyeri pada payudara dirasakan menjalar tembus kebelakang dengan skala nyeri
4 NRS (sedang) nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk jarum, selama 5-8 menit. nyeri
semakin berat saat klien beraktivitas dan sedikit berkurang saat klien berbaring.
O:
- Klien tampak meringis
- Klien tampak memegang lokasi nyeri.
29 Desember 2021
- Klien tampak gelisah.
13.00 Wita 1
A: Nyeri akut belum teratasi
Hari kedua
P: Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
4. Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
S:
- Klien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri yang dirasakannya
- Klien hanya tidur 4-5 jam, klien tampak gelisah.
- Klien mengeluh sering terjaga
- Klien mengeluh tidak puas tidur
29
- Klien mengatakan istirahat tidak cukup.
Desember 2021
2 O:
14.00 Wita
- Klien tampak gelisah
Hari kedua
A: Gangguan pola tidur belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau psikologis)
2. Memodifikasi lingkungan (mis. pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan
tempat tidur)
S:
- Klien mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini karena sakit
29 O:
Desember 2021 - Klien tampak bingung
3
14.00 Wita - Klien tampak gelisah
Hari kedua - Pola tidur terganggu
A : Masalah cemas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
3. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah ( mis. Kondisi, waktu, stressor)
4. Monitor tanda –tanda ansietas
5. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
6. Temani pasien utuk mengurangi kecemasan
7. Dengarkan dengan penuh perhatian
8. Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan
9. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
10. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
11. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
Diagnosis
TANGGAL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)
Keperawatan
S: , nyeri pada payudara dirasakan menjalar tembus kebelakang dengan skala nyeri
3 NRS (ringan) nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk jarum, selama 1-5 nyeri mulai
berkurang
O:
- Klien tampak memegang lokasi nyeri.
30 Desember 2021 - Klien tampak gelisah.
18.00 Wita 1 A: Nyeri akut belum teratasi
Hari ketiga P: Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
4. Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
S:
- Klien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri yang dirasakannya
- Klien hanya tidur 4-5 jam, klien tampak gelisah.
- Klien mengatakan istirahat tidak cukup.
30
O:
Desember 2021
- Klien tampak gelisah
19.00 Wita 2
A: Gangguan pola tidur belum teratasi
Hari keiga
P: Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau psikologis)
2. Memodifikasi lingkungan (mis. pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan
tempat tidur)

S:
- Klien mengatakan sudah tidak cemas dengan keadaannya saat ini
30
O:
Desember 2021
3 - Klien tampak tersenyum
18.00 Wita
A : Masalah cemas teratasi
Hari ketiga
P : Hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY D

DENGAN KASUS CARCINOMA MAMMAE SINISTRA

DI RUANGAN ONKOLOGI RS WAHIDIN SUDIROHUSODO

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


Stase Keperawatan Dasar

Disusun oleh:
Siska Anggian Intan Sari
A1C121019

CI LAHAN CI INSTITUSI

(…………………………..) (…………………………..)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGA REZKY
2021

Anda mungkin juga menyukai