Anda di halaman 1dari 18

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS ( ICU/HCU)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. I


DENGAN OLD MIOCARD INFARK DI RUANG ICU
RST BHAKTI WIRA TAMTAMA

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal : 5 Agustus 2019 Jam : 08.00 WIB
A. Identitas
1. Identitas Klien : Tn. I
Umur : 67 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku /Bangsa : Jawa/Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Semarang
Tanggal masuk : 5 Agustus 2019
No Register : 130948
Diagnosa Medis : OMI
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. N
Umur : 28 tahun
Alamat : Semarang
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan Klien: Anak

B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dada
P: pasien mengatkan nyeri dada
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri 8
T: hilang timbul selama 10 menit

C. Pengkajian Primer
1. Airway
Jalan nafas terbuka pasien mampu berkomunikasi dengan jelas, terdapat secret
yang tertahan dijalan nafas.

2. Breathing
- Irama napas tidak teratur
- Auskultasi paru : UnVesikuler diparu kiri (wezzing)
- Perkusi paru : Hipersonor diparu kiri
- RR: 36 x/m
- Pasien terpasang nasal kanul 3 lpm

3. Circulation
- TD : 196/107 mmHg
- N : 80x/menit
- S : 36oC
- SPO2 : 94%
- Capila refill : <2 detik
- RR : 27x/menit

4. Disability
- Kesadaran composmentis
- GCS 15, E:4 V:5 M:6
- Tidak ada odem pada ektremitas

5. Exposure
- Tidak terdapat luka pada tubuh pasien, tidak ada jejas
- Suhu: 36˚C
D. Pengkajian Sekunder
1. Riwayat Keperawatan / Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan / Keperawatan Sekarang
Pada tanggal 05 juli 2019 pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada
dan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu, sesak nafas dan nyeri kambuh dan
disertai batuk berdahak, nafsu makan menurun, pasien mengatakan nyeri
didada sebelah kiri seperti ditusuk-tusuk nyeri dengan skala 8 hilang timbul
selama 10 menit, TTV S:36,5OC. TD: 175/82 mmHg, N: 133x/menit, RR:
28x/menit, SPO2: 94%.
Kemudian pasien dipindah diruang ICU pada tanggal 05 juli 2019 dengan
keluhan nyeri dada dan sesak nafas terus menerus. TTV TD: 150/90mmHg,
N: 60x/menit, S:36,7oC, SPO2: 93%, RR: 27x/menit. Kesadaran
Composmentis, GCS pasien 15 E: 4, M:5, V:6, dengan diagnose HT dan
PPOK.
Setelah hari ke-3 pada tangga 07 Agust 2019 ketika pasien dikaji dengan
diagnose OM. TTV: TD:196/107 mmHg, N: 80x/menit, S: 36oC, SPO2:
94% dengan keluhan nyeri didada kiri seperti ditusuk tusuk nyeri diskala 8
hilang timbul selama 10 menit.

PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL


( Indeks Kemandirian Katz )

No. Aktivitas Mandiri Tergantung


1. Mandi V
2. Berpakaian V
3. KeKamar Kecil V

4. Berpindah V
5. Kontinen V
6. Makan V
Keterangan:

Nilai A: kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar mandi


kecil, mandi, dan berpakaian.

Nilai B: kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.

Nilai C: kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan.

Nilai D: kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu
fungsi tambahan.
Nilai E: kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, kekamar
kecil, dan satu fungsi tambahan.

Nilai F: kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar


kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan.

Nilai G: ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.

Kesimpulan: pasien termasuk dalam kategori Nilai C

b. Riwayat Kesehatan / Keperawatan Dahulu


Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit dengan
diagnosa Hipertensi, pasien dirawat selama 1 minggu di Rumah Sakit
Karyadi kurang lebih 1 tahu yang lalu.

c. Riwayat Kesehatan / Keluarga


Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit keturunan yaitu hipertensi dan DM.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran Composmentis GCS=15 ( E; 4, V; 5, M:6)
Pasien tampak lemah TD;196/107 mmHg, Nadi ; 80 x/menit, RR:
26x/menit, Spo2 : 94 x/menit, suhu ; 36‘C,

b. Pemeriksaan Tanda – tanda vital


TD;196/107 mmHg, Nadi ; 80 x/menit, RR: 26x/menit, Spo2 : 94 x/menit,
suhu ; 36‘C,

c. Pemeriksaan Head to toe


1) Pemeriksaan Kepala dan leher
Kepala
Inspeksi/ palpasi : bentuk kepala mesochepal, tidak ada jejas
Keluhan : pasien tidak ada keluhan
Rambut : rambut berwarna hitam tetapi terdapat uban
sedikit, rambut tipis pendek

Mata
Fungsi penglihatan :pasien dapat melihat dengan baik
Ukuran pupil : 2mm/2mm Isokor/ Unisokor
Konjungtiva : anemis
Keluhan : pasien tidak ada keluhan dimata
Telinga
Fungsi pendengaran :kemampuan mendengar pasien baik
Keluhan :pasien tidak ada keluhan ditelinga

Hidung
Inspeksi : terpasang nasal kanul 2 lpm, hidung tampak
bersih
Palpasi : tidak ada polip
Keluhan :pasien mengatakan sesak nafas

Mulut
Keadaan bibir : bibir tampak kering merah muda
Kebersihan gigi mulut :mulut tampak kotor, dan gigi tampak berlubang
Pemasangan Opa/et : tidak terpasang OPA/ETT

Leher
Inspeksi : simetris, tidak ada luka

Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

d. Pemeriksaan Dada
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ics V mid clavikula
sinistra
Perkusi : pekak
Auskultasi : BJ I-II terdengar reguler

Paru – Paru
Inspeksi : pergerakan dada simetris, terdapat otot
bantu pernafasan
Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : hipersonor pada paru bagian kiri dan kanan
Auskultasi :vesikuler pada paru bagian kanan, suara
tambahan wheezing pada paru bagian kiri

Abdomen
Inspeksi : bentuk datar, tidak ada luka
Auskultasi : bising usus 10 x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan disemua kuadran,
abdomen
Perkusi : timpani
e. Genetalia
Klien berjenis kelamin laki-laki, tidak ada luka, genetalia tampak
bersih, klien tampak memakai pempers dan terpasang kateter urine

f. Pemeriksaan Anggota Gerak


Kekuatan otot semua ekstermitas atas dan bawah nilai 4, respon
motorik abnormal (tidak mampu menahan tahanan berat, tangan kiri
terpasang infus RL

g. Pemeriksaan Kulit dan Kelenjar Getah Bening


Kulit :kulit berwarna coklat , capillary refill < 2 detik
Kelenjar getah bening : tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening

3. Kebutuhan Fisiologis
a. Pola Nutrisi dan Metabolisme
A : BB : 55kg, TB : 167cm , LILA : 27,5 cm, IMT : 20,3 (ideal)
B : HB : 14,0 g/dl (N : 14-18), Ht : 42,1 % (N : 45-50), leukosit :
18,0 103/mm3 (N : 4-10)
C : kesadaran composmentis, konjungtiva anemis, kulit keriput,
selaput mukosa pucat dan kering
D : diit bubur, infus RL 20 tpm
Input : 2490 cc
Output : 1228 cc
Balance cairan : 2490– 1228 = 1,262 cc

b. Pola Eliminasi
URINE
Sebelum masuk RS : klien BAK kurang lebih 3-4x/hri dengan volume
kurang lebih 800 cc dengan warna kuning jernih, bau khas urine
Setelah masuk RS : klien BAK banyak dengan warna dan bau khas
urine sebanyak 1200 cc
FESES
Sebelum masuk RS : klien BAB 1x/hari, konsistensi lembek, warna
kuning, bau khas feses, tidak ada keluhan saat BAB
Setelah masuk RS : pasien belum BAB
c. Pola Istirahat Tidur
Klien mengatakan susah untuk tidur saat malam hari klien tidur dari
pukul 22.00-04.00 WIB sering terbangun karena batuk, pasien merasa
lebh lelah saat bangun tidur dan merasa ngantuk saat siang hari, pasien
mengatakan tidak nyaman dengan lingkungan baru

E. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 14.0 14 – 18 g/dl
Leukosit 15.0* 4 – 10 103/mm2
Hematokrit 42.1* 45 – 50 %
Trombosit 333 150 – 400 102/mm2
Eritrosit 4.8 4.5 – 6.5 10-6/mm2
MCV 88 76 – 96 fL
MCH 29 27 - 32 pg
MCHC 33 30 - 35 g/dl
CKMB 27,2* <24 u/L
Troponin 0.98* <0.11 Ng/ml

b. Radiologi
Thorax :
Cor = tidak membesar
Pulmonal = tampak rongga pada paru cardial kanan dan kiri
Kesan = bronkiektasis

c. Terapi
- O2 3 liter/menit
- Infus RS + 1 ampul aminophilin
- Injeksi bactesyn 2 x 0,75 mg (IV)
- Glimepiride 1 x 2 mg (po)
- Gliquidon 3 x 30 mg (po)
- Bromhexin 3x 1 tab (po)
- ISDN 3 x 1 tab (po)
- Pehadoxine 1 x 1 tab (po)
- Rifam 1 x 400 mg (po)
- Nebulizer ( ventolin 1 + pulmicort 1 + 2 cc NaCl/6 jam

II. ANALISA DATA


TANGGAL
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH TTD
/ JAM
1. 07 agustus Ds: Secret yang Ketidakefektifan
2019 - Pasien tertahan bersihan jalan
08.00 WIB mengatakan sesak dijalan nafas nafas
dan batuk terus
Do:
- Pasien tampak
sesak danbatuk-
batuk
- Pasien tampak
lama saat inspirasi
dan ekspirasi
- RR : 27x/menit
- N : 80x/menit
- TD : 190/107
mmHg
- SPO2 : 94%
- Secret tidak bias
keluar

2 07 agustus Ds: Agens cedera Nyeri akut


2019 Pasien mengatakan biologis
08.00 WIB sakit didada kiri
P: pasien mengatakan
nyeri dada
Q: nyeri seperti
tertimpa benda berat
R: nyeri di dada kiri
S: skala nyeri 8
T: hilang timbul
selama 10 menit.

Do:
- Pasien tampak
meringis sakit
- Pasien tampak
memegangi dada
kiri
- TD :196/107
mmHg
- N : 80x/menit
- S : 36oC
- SPO2: 94%
- RR : 27x/menit
- Gambar EKG OMI
3 07 agustus Ds: Suplai O2 Penurunan
2019 Pasien mengatakan menurun curah jantung
08.00 WIB nyeri di dada
P: nyeri didada
Q: nyeri tertusuk tusuk
R: nyeri di dada kiri
S: skala nyeri 8
T: hilang timbul
selama 10 menit

Do:
- Pasien tampak
gelisah
- TD:196/107
MmHg
- N : 80x/menit
- S : 36oC
- SPO2: 97%
- RR: 27x/menit
- Gambar EKG
OMI
- CKMB: 27,2 u/L
- Troponin: 0.98
ng/ml

4 07 agustus Ds: Imobilisasi Intoleransi


2019 Pasien mengatakan aktivitas
08.00 WIB lelah setelah aktivitas
Pasien mengatakan
nyeri di dada
P: nyeri didada
Q: nyeri tertusuk tusuk
R: nyeri di dada kiri
S: skala nyeri 8
T: hilang timbul
selama 10 menit

Do:
- Aktivitas dibatu
oleh keluarga dan
perawat

III. RENCANA KEPERAWATAN


TANGGAL/
DP TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD
JAM
07 agustus 1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen
2019 keperawatan selama 1x24 diharapkan jalan nafas
08.00 WIB masalah ketidakefektifan bersihan jalan 1. Posisikan
nafas teratasi dengan kriteria hasil: pasien semi
1. Frekuensi pernafasan dari skala 3 fowler
(Deviasi sedang dari kisaran normal) 2. Motivasi
ditingkatkan ke skala 5(tidak ada pasien
deviasi) untuk
Irama pernafasan dari skala 3 batuk
ditingkatkan ke skala 5 (tidak ada efektif
deviasi) 3. Lakukan
penyedotan
lender
4. Monitor
status
pernafasan
5. Kolaborasi
dengan
dokter

07 agustus 2 Setelah dilakukan tindakan Manajemen


2019 keperawatan se;lama 1x24 jam nyeri
08.00 WIB diharapkan nyeri dapat teratasi dengan 1. Melakukan
kriteria hasil: pengkajian
1. Nyeri yang dilaporkan dari skala 3 nyeri
(sedang) ditingkatkan ke skala 5 2. Kurangi
(tidak ada) faktor
2. Panjangnya episode nyeri dari skala penyebab
3 (sedang) ditingkatkan ke skala 4 nyeri
(tidak ada) 3. Ajarkan
3. Memegangi area nyeri dari skala 3 penggunaa
(sedang) ditingkatkan ke skala 5 n relaksasi
(tidak ada) nafas
dalam
4. Kolaborasi
penggunaa
n analgesic

07 agustus 3 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor


2019 keperawatan selama 3x24 jam adanya nyeri
08.00 WIB diharapkan masalah penurunan curah dada
jantung teratasi dengan kriteria hasil: 2. Monitor
1. Kelelahan dari skala 3 (deviasi status
sedang dari kisaran kardiovaskul
normal)diringkatkan ke skala 5 er
(tidak ada deviasi) 3. Monitor
2. Intoleransi aktivitas dari skala 3 perubahan
(sedang) dipertahankan di skala 3 tekanan
darah
4. Anjurkan
penurunan
stress
5. Aur periode
istirahat

07 agustus 4 Setelah dilakukan tindakan Manajemne


2019 keperawatan selama 3x24 jam energy
08.00 WIB diharapkan masalah intoleransi 1. Observasi
aktivitas teratasi dengan kriteria hasil: adanya
1. Frekuensi nadi ketika beraktivitas pembatasa
dari skala 4 (sedikit terganggu) n aktivitas
ditingkatkan ke skala 5 (tidak 2. Kaji
terganggu) adanya
2. Hasil EKG dari skala 3 (sedikit penyebab
terganggu) ditingkatkan ke skala 5 kelelahan
(tidak terganggu) 3. Monitor
3. Nyeri dari skala 3 (sedang) nutrisi dan
ditingkatkan ke skala 5 (tidak ada) sumber
energy
yang
adekuat
4. Monitor
tanda-
tanda
kelelahan
5. Kolaborasi

IV. IMPLEMENTASI
TANGGAL
DP IMPLEMENTASI RESPON TTD
/JAM
07-08-2019 1 Memposisikan pasien semi S: pasien mengatakan
08.00 WIB fowler sedikit sesak
O: pasien tampak sesak

08.00 WIB 2 Mengkaji skala nyeri S: P: pasien mengatakan


nyeri didada
Q: nyeri sperti ditusuk
tusuk
R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri 8
T: hilang timbul
selama 10 menit
O: pasien tampak
meringis sakit
09.00 WIB 2 Mengajarkan pasien relaksasi S: pasien mengatakan
nafas dalam sedikit sakit
O: pasien tampak
meringis

10.45 WIB 1,2 Memonitor ttv pasien S:-


,3, O: TD: 140/70 mmHg
4 N : 40x/menit
RR: 26x/menit

11.00 WIB 1 Mengajarkan pasien batuk S: pasien mengatakan


efektif belum bias keluar
lendirnya
O: pasien tampak masih
betuk
13.00 WIB 1,2 Kolaborasi pemberian obat S: -
O: -

13.00 WIB 3,4 Membatasi aktivitas pasien S: -


O: pasien kooperatif
07-08-2019 2 Mengkaji skala nyeri pasien S: P: pasien mengatakan
14.00 WIB nyeri dada
Q: nyeri seperti
tertusuk-tusuk
R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri 8
T: hilang timbul Selma
10 menit
O: pasien tampak
meringis

15.00 WIB 2 Menganjurkan pasien S: pasien mengatakan


melakukan relaksasi nafas masih sakit
dalam O: pasien tampak
meringis

15.30 WIB 1,2 Memonitor ttv pasien S: -


,3, O: TD : 132/100mmHg
4 N : 70x/menit
RR : 24x/menit

16.00 WIB 1 Menganjurkan pasien S: pasien mengatakan


melakukan batuk efektif masih sesak
O: pasien tampak sesak
17.00 WIB 3,4 Membatasi aktivitas pasien S: -
O: pasien tampak
terbaring

19.00 WIB 1,2 Memberikan obat kepada S:-


pasien O: pasien kooperatif
20.00 WIB 2 Mengkaji skala nyeri S: P: pasien mengatakan
nyeri dada
Q: nyeri sperti ditusuk
tusuk
R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri 8
T: hilang timbul
selama 10 menit
O: pasien tampak merigis
kesakitan

20.35 WIB 2 Mengobservasi pasien S: pasien mengatakan


melakukan batuk efektif masih sesak
O: pasien tampak sesak

21.00 WIB 1,2 Memberikan obat ke pasien S: -


O: pasien kooperatif

22.00 WIB 1,2 Memonitor ttv pasien S: -


,3, O: TD : 100/72mmHg
4 N : 70x/menit
RR: 24x/ menit

22.10 WIB 3,4 Membatasi aktivitas pasien S: -


O: pasien tampak
terbaring

8 Agustus 1 Memposisikan pasien semi S : pasien mengatakan


2019 fowler masih sedikit sesak
08.30 O : pasien tampak sesak
09.10 2 Mengkaji skala nyeri S : P: pasien mengatakan
nyeri dada
Q: nyeri sperti ditusuk
tusuk
R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri 8
T: hilang timbul
selama 10 menit
O: pasien tampak merigis
kesakitan
09.40 3,4 Membatasi aktivitas pasien S : pasien mengatakan iya
O : pasien kooperatif
10.00 12 Memonitor TTV pasien S:-
34 O : TD : 110/72mmHg
N : 75x/menit
RR: 23x/ menit
S : 36,3 C
SpO2 : 94%
11.25 1 Mengobservasi batuk efektif S : pasien mengatakan
masih batuk berdahak
O : dahak pasien tampak
belum keluar
12.20 2 Mengajarkan teknik relaksasi S: pasien mengatakan
nafas dalam masih nyeri
O: pasien tampak sedikit
meringis

14.30 1,2 Memonitor ttv pasien S: -


,3, O: : TD : 110/80mmHg
4 N : 74x/menit
RR: 24x/ menit
S : 36,3 C
SpO2 : 95%
15.15 2 Mengkaji skala nyeri S : P: pasien mengatakan
nyeri dada
Q: nyeri sperti ditusuk
tusuk
R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri 7
T: hilang timbul
selama 10 menit
O: pasien tampak merigis
kesakitan
16.00 1 Menganjurkan untuk S : pasien mengatakan
relaksasi nafas dalam masih nyeri
O: pasien tampak sedikit
meringis kesakitan
16.55 3,4 Memonitor aktivitas pasien S:-
O : pasien tampak
berbaring
17.25 1 Menganjurkan pasien batuk S : pasien mengatakan
efektif sudah tidak batuk
O : pasien tampak
mengeluarkan secret
20.30 12 Memonitor ttv pasien S: -
34 O: : TD : 127/80mmHg
N : 64x/menit
RR: 24x/ menit
S : 36,6 C
SpO2 : 95%
21.15 2 Mengkaji skala nyeri S : P: pasien mengatakan
nyeri dada
Q: nyeri sperti ditusuk
tusuk
R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri 7
T: hilang timbul
selama 10 menit
O: pasien tampak merigis
kesakitan
21.50 34 Memonitor aktivitas pasien S:-
O : pasien tampak tidur
posisi semifowler
9 Agustus 12 Memonitor ttv pasien S: -
2019 34 O: : TD : 125/60mmHg
08.30 N : 70x/menit
RR: 23x/ menit
S : 36,6 C
SpO2 : 94%
09.10 2 Mengkaji skala nyeri S : P: pasien mengatakan
nyeri dada
Q: nyeri sperti ditusuk
tusuk
R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri 7
T: hilang timbul
selama 10 menit
O: pasien tampak merigis
kesakitan
09.30 2 Menganjurkan relaksasi nafas S : pasien mengatakan
dalam masih nyeri
O : pasien tampak
memegangi area yang
sakit
10.00 2 Memberikan obat kepada S : pasien mengatakan
pasien masih nyeri
O : pasien tampak
meringis kesakitan
14.30 12 Memonitor ttv pasien S:-
34 O : TD : 123/70mmHg
N : 74x/menit
RR: 24x/ menit
S : 36,5 C
SpO2 : 93%
16.00 2 Mengkaji skala nyeri S : P: pasien mengatakan
nyeri dada
Q: nyeri sperti ditusuk
tusuk
R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri 7
T: hilang timbul
selama 10 menit
O: pasien tampak merigis
kesakitan
18.30 2 Menganjurkan relaksasi nafas S : pasien mengatakan
dalam masih nyeri
O : pasien tampak
memegangi area yang
sakit
20.45 3,4 Membatasi aktivitas pasien S:-
O : pasien tampak tertidur
2 Mengkaji skala nyeri S : P: pasien mengatakan
nyeri dada
Q: nyeri sperti ditusuk
tusuk
R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri 7
T: hilang timbul
selama 10 menit
O: pasien tampak merigis
kesakitan
12 Memonitor ttv pasien S:-
34 O : TD : 135/80mmHg
N : 64x/menit
RR: 23x/ menit
S : 36,5 C
SpO2 : 95%

V. EVALUASI
TANGGAL
DP EVALUASI TTD
/JAM
07 agust 1 S: pasien mengatakan masih sesak dan batuk
2019 O: pasien tampak batuk batuk dan sesak
07.00 WIB TD : 100/72mmHg
N : 70x/menit
RR: 24x/ menit
SPO2: 93%
A: Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi
Ajarkan pasien batuk efektif
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat

2 S : P: Pasien mengatakan nyeri didada


Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri 8
T: hilang timbul selama 10 menit
O: pasien tampak meringis sakit
TD : 100/70 mmHg
RR : 24x/menit
N : 70x/menit
SPO2: 93%
A: masalah nyeri akut belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Ajarkan relaksasi nafas dalam
Kolaborasi dengan dokter
3 S: pasien mengatakan nyeri didada
O: pasien tampak terbaring lemah
TD : 100/70 mmHg
RR : 24x/menit
N : 70x/menit
SPO2: 93%
Gambar EKG OMI
A: masalah penurunn curah jantung belum teratsi
P: lanjutkan intervensi
Batasi aktivitas pasien

4 S: pasien mengatakan masih lelah setelah aktivitas


O : pasien tampak terbaring lemah
A : masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Mengobservasi pembatasan aktivitas
08 agust 1 S: pasien mengatakan sudah tidak batuk
2019 O: pasien tampak mengeluarkan dahak
20.00 WIB TD : 132/100mmHg
N : 70x/menit
RR : 24x/menit
SPO2: 94%
A: Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi
P: hentikan intervensi
Monitor KU pasien
2 S : P: Pasien mengatakan nyeri didada
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri
T: hilang timbul selama 7 menit
O: pasien tampak meringis sakit
TD : 132/100 mmHg
RR : 24x/menit
N : 70x/menit
SPO2: 94%
A: masalah nyeri akut belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Ajarkan relaksasi nafas dalam
Kolaborasi dengan dokter

3 S: pasien mengatakan nyeri didada


O: pasien tampak terbaring lemah
TD : 132/100mmHg
N : 70x/menit
RR : 24x/menit
SPO2 : 94%
Gambar EKG OMI
A: masalah penurunn curah jantung belum teratsi
P: lanjutkan intervensi
Batasi aktivitas pasien
4 S: pasien mengatakan masih lelah setelah aktivitas
O : pasien tampak terbaring lemah
A : masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Mengobservasi pembatasan aktivitas
09 Agust 2 S : P: Pasien mengatakan nyeri didada
2019 Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk
07.00 WIB R: nyeri didada kiri
S: skala nyeri 7
T: hilang timbul selama 5 menit
O: pasien tampak meringis sakit
TD : 122/62mmHg
N : 74x/menit
RR: 24x/ menit
SPO2: 95%
A: masalah nyeri akut belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Ajarkan relaksasi nafas dalam
Kolaborasi dengan dokter

3 S: pasien mengatakan nyeri didada


O: pasien tampak terbaring lemah
TD : 122/62mmHg
N : 74x/menit
RR: 24x/ menit
SPO2: 95%
Gambar EKG OMI
A: masalah penurunn curah jantung belum teratsi
P: lanjutkan intervensi
Batasi aktivitas pasien

Anda mungkin juga menyukai