Anda di halaman 1dari 20

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

STIKES WIRA MEDIKA BALI

Nama Mahasiswa : Ni Rai Sriyanti


NIM : 18.901.2069
Tempat Praktek : Ruang Jempiring RSU Bangli
Tanggal : Pengkajian : 03 Oktober 2018
Praktik : 01 - 10 Oktober 2018

I. Identitas Pasien
Nama : An. A
No Rekam Medis : 246812
Tempat/ tanggal lahir : Bangli, 14 Oktober 2018
Umur :
Jenis Kelamin : Laki- laki
Suku bangsa : Indonesia
Bahasa yang dimengerti : Bahasa Bali
Agama : Hindu
Nama Ayah/ Ibu/ wali : Tn. M
Pendidikan ayah/ibu/wali : SMA
Pekerjaan ayah/ibu/wali : Petani
Alamat/ no telp : Bangli
Tanggal MRS : 03 Oktober 2018
Diagnosa medis : Kejang Demam Sementara

II. Keluhan Utama


Keluarga pasien mengatakan anaknya panas

III. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Keluarga pasien mengatakan anaknya demam dari tanggal 2 oktober 2018 sekitar
pukul 13.00, sebelumnya pasien sudah diajak ke bidan di metro pada sore hari dan
diberikan obat penurun panas, setelah minum obat penurun panas anaknya sudah
bisa bermain lagi dengan kakeknya, tetapi pada malam hari pasien mulai panas lagi
dan sudah diberikan obat, panasnya tidak turun juga. Pada pukul 01.00 dini hari
anak mengalami kejang kurang lebih selama 2 menit, setelah itu pasien langsung
dibawa ke IGD RSU Bangli, setelah kondisi pasien stabil pasien di rujuk rawat inap
di ruang Jempiring RSU Bangli, dan setiba di ruang jempiring keluarga pasien
mengatakan pasien masih panas tetapi sudah tidak kejang lagi.
IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Pre natal
Saat hamil : Ibu merokok : (ya/ tidak)
Ibu minum minuman keras : (ya/ tidak)
b. Intra dan post natal
Intranatal
• Lama persalinan : Lama persalinan kira-kira 3 jam
• Saat persalinan : prematur/ matur/ serotinus
• Komplikasi persalinan : Ayah pasien mengatakan tidak ingat
• Terapi yang diberikan : Ayah pasien mengatakan tidak ingat terapi yang
diberikan
• Cara melahirkan : Pervaginam normal ( )
Dengan vakum ekstraksi ( )
Operasi caesar ( X )
Lainnya .................................................................
• Tempat melahirkan : Rumah Sakit ( X )
Rumah Bersalin ( )
Rumah ( )
Lainnya .................................................................
Postnatal
• Usaha nafas : Dengan bantuan ( )
Tanpa bantuan ( X )
• Kebutuhan resusitasi : Ayah pasien mengatakan lahir tanpa alat bantu
nafas
• Apgar skor : Appearence (warna kulit) : warna merah muda
(2), pulse (denyut jantung kuat) : denyut jantung kuat (2), gremace (reflek
bayi) : bayi menangis kuat (2), Actiuiti (tonus otot) (2), Respiration
(pernafasan) (2)
• Bayi langsung menangis : ya/ tidak
• Tangisan bayi : kuat/lemah/ lainnya (sebutkan).............................
• Obat-obatan yang diberikan setelah lahir : Ayah pasien mengatakan anaknya
hanya diberikan injeksi vitamin K dan Imunisasi Hb. 0 saat lahir.
• Trauma lahir : Ada ( ) Tidak ( X )
• Narkosis : Ada ( ) Tidak ( X )
• Keluarnya urin/ BAB : Ada ( ) Tidak ( X )
c. Penyakit yang pernah diderita : Ayah pasien mengatakan pasien hanya pernah
sakit batuk, pilek dan panas biasa.
d. Hospitalisasi : Ayah pasien mengatakan pasien tidak pernah
masuk rumah sakit sebelumnya.
e. Operasi : Ayah pasien mengatakan pasien tidak pernah
operasi
f. Injuri/ kecelakaan : Ayah pasien mengatakan pasien tidak pernah
mengalami kecelakaan, hanya jatuh biasa karena bermain dengan teman
sebayanya.
g. Alergi : Ayah pasien mengatakan pasien tidak memiliki
alergi terhadap makanan, atau alergi obat-obatan
h. Imunisasi : Ayah pasien mengatakan pasien sudah
mendapatkan imunisasi BCG 1 kali, Folio 1 kali, Hepatitis B 3 kali, DPT 3 kali.
i. Pengobatan : Ayah pasien mengatakan jika anaknya sakit
selalu diajak ke bidan dekat rumahnya.

V. Riwayat Pertumbuhan
Ayah pasien mengatakan berat badan saat lahir 2,2 kg dengan panjang badan 50cm.
Sekarang berat badan pasien 11kg dengan panjang badan 83cm.
VI. Tingkat Perkembangan (Gunakan Format DDST II dan lampirkan)
a. Sosial.
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
b. Motorik halus
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
c. Bahasa
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
d. Motorik kasar
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
VII. Riwayat Sosial
a. Pengasuh : Ayah pasien mengatakan pasien diasuh
oleh kakek, nenek dan beliau sendiri
b. Pembawaan secara umum : Ayah pasien mengatakan anaknya aktif
dan ceria
c. Hubungan dengan anggota keluarga : Pasien merupakan anak kandung dan
anak tunggal
d. Hubungan dengan teman sebaya : Ayah pasien mengatakan pasien biasa
berinteraksi dengan teman sebayanya.
VIII. Riwayat Keluarga
a. Sosial ekonomi :
Ayah pasien mengatakan bahwa beliau sendiri hanya bekerja sebagai petani
b. Lingkungan rumah :
Ayah pasien mengatakan mempunyai 1 dapur, 1 kamar mandi di luar, 3 kamar
tidur dan halaman rumah tidak begitu luas. Ayah pasien mengatakan selalu
menjaga lingkungan rumahnya dengan baik seperti menyapu 2 x sehari,
membersihkan kamar mandi 2 x seminggu.
c. Penyakit keluarga :
Ayah pasien mengatakan keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan.
d. Genogram

Keterangan :
Laki laki
Perempuan
X Meninggal
Pasien
........ Satu rumah
____ Hubungan keluarga

IX. Pola Kesehatan


a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Pemeliharaan kesehatan : Ayah pasien mengatakan pasien sering jajan
sembarangan dan keluarganya juga membelikkannya. Ayah pasien mengatakan
jika anaknya sakit segera diajak ke bidan di dekat rumahnya.
Persepsi kesehatan : Ayah pasien mengatakan kurang paham dengan kenapa
anaknya bisa kejang, beliau juga mengatakan saat anaknya kejang bingung harus
melakukan apa terhadap anaknya.
b. Nutrisi (makanan dan cairan)
Sebelum sakit : Ayah pasien mengatakan anaknya makan 3 x sehari dengan nasi,
sayur, lauk ( 1 porsi habis) setiap makan dan minum dalam sehari kurang lebih
700cc
Saat sakit : Ayah pasien mengatakan anaknya sejak sakit susah makan, dengan
mekanan yang diberikan dari rumah sakit (hanya 1/2 porsi) habis setiap makan
dan minum dalam sehari kurang lebih 600cc
c. Aktifitas
Sebelum sakit : Ayah pasien mengatakan anaknya sebelum sakit biasanya
beraktifitas dibantu oleh keluarganya karena masih belum bisa untuk mandiri
seperti makan dan minum, mandi, berpakian.
Saat sakit : Ayah pasien mengatakan anaknya dibantu dalam beraktifitas, seperti
mandi, makan dan minum, berpindah, toileing.
d. Tidur dan istirahat
Sebelum sakit : Ayah pasien mengatakan pasien biasanya jika malam hari tidur
pukul 21.00 dan biasanya bangun pukul 06.00 WITA dan siang hari terkadang
pasien tidur kurang lebih selama 1 jam.
Saat sakit : Ayah pasien mengatakan pasien saat sakit saat malam hari tidur
pukul 21.00 dan biasanya bangun pukul 05.00 WITA dan siang hari pasien tidur
kurang lebih selama 2-3 jam.
e. Eliminasi
Sebelum sakit : ayah pasien mengatakan pasien sebelum sakit BAB 1 kali sehari
dengan konsistensi lembek, warna kuning dan BAK 5-6 kali sehari dengan
jumlah kurang lebih 600cc.
Saat sakit : ayah pasien mengatakan pasien saat sakit tidak mengalami gangguan
BAK dan BAB, BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning
dan BAK 5-6 kali sehari dengan jumlah kurang lebih 600cc.
f. Pola hubungan
Ayah pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga di rumah dan teman
sebayanya baik, pasien sering bermain dengan dengan teman sebayanya dan
pasien lain di rumah sakit.
g. Kognitif dan persepsi
Ayah pasien mengatakan mengetahui anaknya panas dan kejang, tetapi keluarga
tidak mengetahui kenapa anaknya bisa kejang dan tidak mengetahui
penanganannya harus bagaimana.
h. Konsep diri
Harga diri : Tidak terkaji
Citra diri : Tidak terkaji
Ideal diri : Tidak terkaji
Peran diri : Tidak terkaji
Identitas diri : Pasien mengetahui namanya
i. Seksual
Pasien merupakan anak laki-laki.
j. Nilai kepercayaan
Sebelum sakit : Ayah pasien mengatakan biasanya diajak sembahyang ke
merajan setiap sore.
Saat sakit : Ayah pasien mengatakan saat di rumah sakit anaknya diajarkan
untuk berdoa di dalam hati.

X. Pemeriksaan Fisik(inspeksi – auskultasi)


a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : Composmentis
TD : - mmHg Nadi : 100 x/menit RR : 24 x/menit
BB : 11 kg TB : 83 cm Suhu :38,1 o C
LLA : ........ cm LK : 48 cm LP : 45 cm
b. Kepala
I : bentuk kepala normocepal, warna rambut hitam merata, kulit kepala bersih.
P : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
c. Mata
I : Kunjungtiva ananemis, sklera anikterik, mata kanan dan kiri simetris, pupil
isokor.
P : Tidak terdapat nyeri tekan.
d. Telinga
I : Telinga simetris, tidak ada lesi, tidak ada zerumen.
P : Tidak teraba massa, tidak teraba nyeri tekan.
e. Hidung
I : Hidung terlihat simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, tidak terlihat
pernapasan cuping hidung.
P : Tidak ada nyeri tekan di sinus frontalis, edmoidalis, maksilaris, dan
splenoidalis, tidak teraba massa.
f. Mulut
I : Mukosa bibir kering, warna bibir pink kecoklatan, tidak terlihat bibir sumbing
P : Tidak teraba benjolan di dasar mulut.
g. Leher
I : Tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan pada vena jugularis
P : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran pada vena
jugularis
h. Dada
Paru-paru
I : Dada terlihat simetris, tidak ada lesi, RR : 24 x/mnt
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Terdengar suara sonor
A : Terdengar suara vesikuler

Jantung
I : Tidak terdapat lesi, iktus cordis terlihat di ICS IV/V sinistra ( linea
medioclavicula sinistra )
P : Tidak ada nyeri tekan, Iktus cordis teraba di ICS IV/V sinistra ( linea
medioclavicula sinistra )
P : Terdengar suara dulness
A : S1, S2 Tunggal regular
i. Abdomen
I : Tidak terdapat lesi
A : Peristaltik 8x/menit
P : Terdengar suara tymphani
P : Tidak terdapat nyeri tekan
j. Genetalia
Pasien laki-laki
k. Ekstrimitas
Atas : I : Tangan simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema, infus terpasang di
tangan kiri
P : Tidak terdapat nyeri tekan, CRT < 2 detik, tidak ada pitting edema,
akral teraba hangat.
Bawah : I : Tidak ada lesi, kaki terlihat simetris.
P : Tidak terdapat nyeri tekan, CRT < 2 detik, tidak ada pitting edema,
akral teraba hangat.
l. Neurologi
Tidak terkaji
XI. Pemeriksaan Diagnostik Penunjang
Laboratorium 3 Oktober 2018
Test Hasil Rentang Normal
WBC 12,1 3,5 - 10,0
LYM 2,4 0,5 - 5,0
LYM% 20,1 15,0 - 50,0
MID 0,8 0,1 - 1,5
MID% 6,6 2,0 - 15,0
GRA 8,9 1,2 - 8,0
GRA% 73,3 35,0 - 80,0
HGB 11,8 11,5 - 16,5
MCH 25,2 25,0 - 35,0
MCHC 33,7 31,0 - 38,0
RBC 4,70 3,50 - 5,50
MCV 75,0 75,0 - 100,0
HCT 35,2 35,0 - 55,0
RDW 48,0 130,0 - 150,0
RDW% 12,5 11,0 - 16,0
PLT 235 100 - 400
MPV 7,8 8,0 - 11,0
PDW 10,1 0,1 - 99,9
PCT 0,18 0,01 -9,99
P-LCR 11,4 0,1 - 99,9

Pemeriksaan Elektrik 3 Oktober 2018


Parameter Hasil Rujukan
K 4,09 3,5 - 5,5 mmol/L
Na 135,1 136 - 145 mmol/L
Cl 104,8 96 - 108 mmol/L
nCa 1,04 1,05 - 1,35 mmol/L
TCa 2,07 2,10 - 2,70 mmol/L
XII. Terapi Yang Diperoleh
Nama obat Dosis Rute Indikasi
IVFD D5 1/4 Ns 12 tpm IV Mengganti cairan
Ceftriaxone 2 x 500 mg IV Antibiotik
Dexametazone 3 x 0,2 cc IV Untuk radang
Stesolid 3 x 2,5 mg Puyer Pelemas otot kusus kejang
Neb. Ventolin 1/2 amp Uap Melonggarkan jalan nafas
Ambrocol 3 x 3/4 cth Syrup Mengatasi gangguan
pernafasan akibat
produksi dahak
Paracetamol 12cc Flash Penurun panas

XIII. Informasi Lain(mencakup rangkuman kesehatan klien dari gizi, fisioterapis, dll)
XIV. Analisa Data
a. Tabel Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Infeksi atau cedera jaringan
Ayah pasien mengatakan Hepertermi
Inflamasi
anaknya panas dan
Akumulasi monosit, makrofag, sel T
sempat kejang selama
helper dan fibroblas
kurang lebih 2 menit.
Pelepasan pirogen endogen (sitokin)
DO :
- Px tampak lemah Interleukin-1
Interleukin- 6
- S : 38,10 C
- RR : 24 x/ mnt Merangsang saraf vagus
- N : 100x/ mnt
Sinyal mencapai sistem saraf pusat
- Mukosa bibir kering,
Pembentukkan prostaglandin
Akral hangat
- WBC : 12,1 Merangsang hipotalamus
meningkatkan titik patokan suhu (sel
- Hb : 11,8
point)
- PLT : 235
Menggigil, meningkatkan suhu basal

Hipertermi

DS : Infeksi bakteri , virus, dan parasit Resiko Cedera


Ayah pasien mengatakan
Reaksi inflamasi
anaknya sempat kejang
proses demam
di rumah
DO : Hipertermia
- S : 38,10 C
Ketidakseimbangan potensial ATP
- RR : 24x/ mnt
Difusi Na+ dan K+
- N : 100x/mnt
- Pasien tampak gelisah Kejang

Resiko cedera
DS : Infeksi bakteri , virus, dan parasit Kurang Pengetahuan
- Keluarga pasien
Reaksi inflamasi
mengatakan kurang
proses demam
paham dengan penyakit
anaknya, bagaimana cara Hipertermia
penanganan jika anaknya
Ketidakseimbangan potensial ATP
kejang kembali
Difusi Na+ dan K+
DO:
- Keluarga pasien Kejang
tampak bertanya-tanya
Pengobatan perawatan kondisi,
tentang kondisi anaknya prognosis lanjut, diit
- Keluarga pasien
Kurang informasi kondisi, prognosis
tampak bertanya-tanya lanjut, dan diit
dengan tindakan yang
Kurang pengetahuan
didapat oleh anaknya

b. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan


No Tanggal / Jam Diagnosa Keperawatan Tanggal Ttd
Ditemukan Teratasi

1. 03/10/2018 Hipertermia berhubungan dengan proses


09.00 penyakit (terganggunya sistem termoregulasi)
ditantadi dengan S : 38,10 C, RR : 24x/ mnt,
N : 100x/mnt, mukosa bibir kering.
2. 03/10/2018 Resiko cedra berhubungan dengan adanya
09.00 kejang berulang ditandai dengan px sempat
kejang, S : 38,10C, px gelisah
3. 03/10/2018 Kurang pengetahuan berhubungan dengan
09.00 kurangnya informasi ditandai dengan
keluarga pasien pertanya-tanya dengan
kondisi anaknya dan tindakan apa saja yang
akan didapat oleh anaknya
c. Rencana Tindakan Keperawatan
Rencana Perawatan Ttd
Hari/ No
Tujuan dan Kriteria
Tgl Dx Intervensi Rasional
Hasil
Rabu, 1. Setelah diberikan 1. Observasi 1. Mengetahui
03/10/18 asuhan keperawatan keadaan umum perkembangan
selama 2 x 24 jam pasien keadaan umum pasien
diharapkan suhu 2. Observasi tanda- 2. Mengetahui perubahan
tubuh normal tanda vital tanda-tanda vital
(<370C). Dengan 3. Beri kompres 3. Mempercepat dalam
Kriteria Hasil : hangat di penurunan produksi
beberapa bagian panas
1. Rasa nyaman
tubuh
terpenuhi.
4. Berikan cairan 4. Diharapkan cairan
2. Cairan tubuh
elektrolit sesuai tubuh terpenuhi
tetap seimbang
dengan
antara intake
kebutuhan.
dan output.
5. Beri minum 5. Dapat menambah
3. Membran
yang banyak. cairan yang hilang
mukosa basah.
akibat suhu badan
4. Turgor kulit
yang tinggi.
baik.
6. Berikan HE 6. Diharapkan keluarga
5. Klien tidak
tentang pasien tidak
merasa haus.
bahayanya jika melakukan
6. Tanda-tanda
salah penanganan yang salah
vital normal.
penanganan
7. Kolaborasi 7. Diharapkan dapat
dengan (dokter) memenuhi kebutuhan
dalam cairan dan elektrolit.
pemberian
cairan infus.
Rabu, 2. Setelah diberikan 1. Observasi keadaan 1. Mengetahui
03/10/18 asuhan keperawatan umum pasien dan perkembangan
selama 2 x 24 jam ttv keadaan pasien
diharapkan tidak 2. Berikan kompres 2. Dengan kompres
terjadi kejang hangat pada daerah basah pada daerah
berulang. Dengan axilla dan lipatan axilla dan lipatan paha
Kriteria Hasil : paha dapat menurunkan
suhu tubuh, karena
1. Tidak kejang
daerah tersebut
2. Suhu tubuh
terdapat pembuluh
normal
darah besar sehingga
3. Tanda-tanda
mempercepat
vital kembali
penguapan.
normal
3. Berikan baju tipis 3. Dengan Baju tipis
diharapkan akan
mengetahui perubahan
dan perkembangan
sedini mungkin.
4. Berikan penjelasan 4. Dengan diberikan
kepada klien dan penjelasan diharapkan
keluarga. akan menambah
pengetahuan klien
tentang penyakit.
5. Kolaborasi dengan 5. Dengan obat anti
tim medis (dokter) piretik diharapkan
dalam pemberian dapat menurunkan
obat antipiretik panas
Rabu, 4. Setelah diberikan 1. Informasi 1. Diharapkan keluarga
03/10/18 asuhan keperawatan keluarga tentang mengetahui cara
selama 2x 24 jam kejadian kejang perawatan dan
diharapkan Keluarga dan dampak pengobatan yang
mengerti maksud masalah, serta benar.
dan tujuan dilakukan beritahukan cara
tindakan perawatan perawatan dan
selama kejang. pengobatan yang
benar.
Dengan Kriteria
2. Informasikan juga 2. Diharapkan keluarga
Hasil :
tentang bahaya mengerti akibat dari
1. Keluarga yang dapat terjadi pertolongan yang
mengerti cara akibat salah.
penanganan pertolongan yang
kejang. salah.
2. Keluarga 3. Ajarkan kepada 3. Diharapkan keluarga
tanggap dan keluarga untuk mengerti bahaya dari
dapat memantau kejang.
melaksanakan perkembangan
peawatan yang terjadi
kejang. akibat kejang.
3. Keluarga 4. Kaji kemampuan 4. Dengan mengkaji pada
mengerti keluarga terhadap keluarga diharapkan
penyebab tanda penanganan mampu menangani
yang dapat kejang. gejala-gejala yang
menimbulkan menyebabkan kejang.
kejang.
d. Implementasi Keperawatan
Hari/ Ttd
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Tgl/Jam
Rabu, 1,2,3 - Mengkaji keadaan umum DS : Ayah pasien mengatakan
03/10/18 pasien dan ttv anaknya lemas dan masih panas
09.00 DO : Pasien tampak lemah, S :
38,10C, N : 100x/mnt, RR :
24x/mnt

09.10 1 - Memberikan kompres hangat DS : Ayah pasien mengatakan


anaknya belum sempat di
kompres
DO : Pasien tampak lemah,
mukosa bibir kering, pasien di
kompres dengan air hangat pada
bagian dahi dan ketiak.

09.30 1,3 - Memberikan HE pada DS : Ayah pasien mengatakan


keluarga pasien tentang mengerti cara melakukan
penanganan yang bisa kompres hangat.
dilakukan seperti melakukan DO : Keluarga pasien tampak
kompres hangat dan mau memberikan minum sedikit-
memberikan minum sedikit- sedikit
sedikit

12.00 2 - Memasang side rail DS : Ayah pasien mengatakan


anaknya gelisah
DO : Pasien tampak gelisah, side
rail terpasang

13.45 1 - Mengukur suhu DS : Ayah pasien mengatakan


panasnya sudah mau turun
DO : Px tampak lemah,S: 37,30 C

Kamis, 1,2,3 - Mengkaji keadaan umum dan DS: Ayah pasien mengatakan
04/10/18 TTV pasien sudah tidak panas lagi
19.00 DO: pasien tampak membaik,
S : 360C, N : 94x/ mnt, RR :
24x/mnt

19.45 3 - Menginformasikan tentang DS :Ayah pasien mengatakan


bahaya yang dapat terjadi mengerti dengan yang dijelaskan
akibat tindakan yang salah. DO : Keluarga pasien tampak
seperti : tidak menyelimuti mengikuti yang dijelaskan
pasien dalam kondisi suhu petugas
tubuh tinggi (hipertermia)

20.15 2 Mengidentifikasi kebutuhan DS : Ayah pasien mengatakan


keamanan pasien sesuai fisik anaknya sudah membaik
DO : Ku memmbaik, pasien
tampak bermain di ruang
bermain

21.30 2 Membatasi pengujung DS : Ayah pasien mengatakan


jika ramai diruangan anaknya
rewel
DO : Pasien tampak didampingi
kakek dan ayahnya.

Jumat, 1,2,3 - Mengkaji keadaan umum dan DS : Ayah pasien mengatakan


05/10/18 TTV anakanya sudah lebih baik dan
05.00 tidak panas lagi
DO : Px tampak baik, S : 360C,
N : 90x/ mnt, RR : 22x/mnt,
mukosa bibir lembab

06.30 1,2 - Mendelegasikan pemberian DS : Ayah pasien mengatakan


antibiotik ceftriaxone 500mg anaknya sudah lebih baik
(IV) DO : Obat masuk, tidak ada
reaksi alergi

07.15 2 - Menghindarkan lingkungan DS : Ayah pasien mengatakan


yang berbahaya pasien lebih sering bermain di
ruang bermain
DO : Pasien tampak bermain
ditemani oleh kakeknya

07.30 3 - Memberikan HE pada DS : Ayah pasien mengatakan


keluarga pasien tentang sudah memberikan anaknya
penanganan yang bisa minum sedikit-sedikit tapi sering
dilakukan jika pasien kembali DO : Keluarga pasien tampak
panas dan memberikan minum mengerti dan mengikuti arahahan
sedikit-sedikit tapi sering

08.00 3 - Memberikan HE tentang DS : Keluarga pasien


penyakit anaknya dan mengatakan mengerti apa yang
penanganan yang bisa dijelaskan oleh petugas
dilakukan DO : Keluarga pasien tampak
mengerti dan kooperatif
e. Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam
1 Jumat, 1 S : Ayah pasien mengatakan anaknya sudah
05/10/18 baikan dan sudah tidak panas lagi
08.00 O : Pasien tampak baik, S : 360C, RR :
22x/mnt, N : 90x/mnt, pasien tampak lebih
segar.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien

2 Jumat, 2 S : Ayah pasien mengatakan anaknya sudah


05/10/18 baikan, sudah tidak panas lagi, dan tidak ada
08.00 kejang kembali
O : Pasien tampak baik, S : 360C, RR :
22x/mnt, N : 90x/mnt, pasien tampak lebih
segar, pasien tampak sudah bermain dengan
kakeknya.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
3 Jumat, 3 S : Ayah pasien mengatakan sudah mengerti
05/10/18 tentang penyakit anaknya, penanganan yang
08.00 bisa dilakukan dan bahaya dari penyakit
tersebut
O : Keluarga pasien tampak mengerti,
keluarga pasien tampak kooperatif.
A : Masalah teratasi
P:

Anda mungkin juga menyukai