Anda di halaman 1dari 20

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

Nama Mahasiswa : Ni Nyoman Budi Rahayu


NIM : 229012895
Tempat Praktek : Ruang Rawat Inap Wing Utara Lat.1
Tanggal : Pengkajian : 26 Oktober 2022
Praktik : 24 Oktober 2022

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
No Rekam Medis : 162708108
Tempat/ tanggal lahir : Gianyar, 17 Mei 2017
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Indonesia
Bahasa yang dimengerti : Bahasa Indonesia
Agama : Hindu
Nama Ayah/ Ibu/ wali : Tn.S
Pendidikan ayah/ibu/wali : SMA
Pekerjaan ayah/ibu/wali : Pegawai swasta
Alamat/ no telp : Br. Cemedik, Pejeng Kangin, Tampaksiring
Diagnosa medis : Febris h-IV
Tanggal MRS : 26 Oktober 2022

II. KELUHAN UTAMA


Demam
III. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Pasien datang dengan keluhan demam. Deman sejak minggu 23 oktober pagi. Demam
menetap sepanjang hari disertai pilek. Selasa tgl 25 oktober 2022 demam psien menurun.
Pada hari rabu 26 oktober 2022 di pagi hari pasien mengalami demam kembali dengan
suhu 38℃. Kemudian pasien dibawa ke UGD RSU Payangan setelah dilakukan
pengkajian didapatkan hasil S: 38,7℃, N: 100x/mnt, RR 20x/mnt. Selanjutnya pasien
dipindahlan ke ruang rawat inap untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Keluarga pasien mengatakan bahwa sebelumnya pasien mempunyai riwayat asma dan
sudah diberikan pengobatan, sampai saat ini belum pernah kambuh kembali.

a. Pre natal
Saat hamil : Ibu merokok : (ya/ tidak)
Ibu minum minuman keras : (ya/ tidak)
b. Intra dan post natal
Intranatal
• Lama persalinan : Ibu pasien mengatakan waktu persalinan ± 2 jam
• Saat persalinan : prematur/ matur/ serotinus
• Komplikasi persalinan : Ibu pasien mengatakan tidak ada komplikasi atau
gangguan saat proses persalinan
• Terapi yang diberikan : Ibu pasien mengatakan tidak mengingat nama-nama
obat yang pernah diberikan oleh dokter
• Cara melahirkan : Pervaginam normal ( √ )
Dengan vakum ekstraksi ( )
Operasi caesar ( )
Lainnya ......................................................................
• Tempat melahirkan : Rumah Sakit ( √ )
Rumah Bersalin ( )
Rumah ( )
Lainnya .......................................................................
Postnatal
• Usaha nafas : Dengan bantuan ( )
Tanpa bantuan ( √ )
• Kebutuhan resusitasi : Tidak ada
• Apgar skor : .....................................................................................
• Bayi langsung menangis : ya/ tidak
• Tangisan bayi :kuat/lemah/ lainnya (sebutkan)...................................
• Obat-obatan yang diberikan setelah lahir: Ibu pasien mengatakan setelah lahir
anaknya langsung diberikan imunisasi lengkap yaitu BCG, Polio I, II, III, DPT I,
II, III, Hepatitis B dan Campak.
• Trauma lahir : Ada ( ) Tidak ( √ )
• Narkosis : Ada ( ) Tidak ( √ )
• Keluarnya urin/ BAB : Ada ( ) Tidak ( √ )
• Respon fisiologis atau prilaku yang bermakna:
Refleks moro : (+)
Reflek rooting : (+)
Reflek menghisap : (+)
Reflek asymmetric tonic neck : (+)
Reflek menggenggam : (+)
Reflek babinski : (+)
Reflek steppig : (+)
c. Penyakit yang pernah diderita : Ibu pasien mengatakan pasien pernah mengalami sakit
asma, batuk, pilek, demam dan ketika sakit pasien hanya pergi ke dokter terdekat
d. Hospitalisasi : Ibu pasien mengatakan baru pertama kali pasien
mengalami demam tinggi yang mengharuskan pasien untuk di rawat di rumah sakit
e. Operasi : Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah
melakukan operasi apapun
f. Injuri/ kecelakaan : Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah
mengalami
g. Alergi : Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi
terhadap makanan, minuman, obat-obatan dll
h. Imunisasi : Ibu pasien mengatakan setelah lahir anaknya langsung
diberikan imunisasi lengkap yaitu BCG, Polio I, II, III, DPT I, II, III, Hepatitis B dan
Campak.
i. Pengobatan : Ibu pasien mengatakan hanya meminum obat yang
diberikan oleh dokter sesuai dengan dosis yang telah dianjurkan

V. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Ibu pasien mengatakan pasien lahir dengan berat badan 3,200 gram dan panjang 52 cm.
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada mengalami gangguan pertumbuhan, saat ini
pasien sudah berusia 4 tahun, pasien mengalami pertumbuhan dengan BB: 16 kg, TB: 90
cm, LLA: 22 cm, LK: 49 cm.
VI. TINGKAT PERKEMBANGAN (Gunakan Format DDST II dan lampirkan)
a. Sosial.
Keluarga pasien mengatakan perkembangan sosial pasien sudah sesuai dengan
umurnya
b. Motorik halus
Keluarga pasien mengatakan perkembangan motorik halus pasien sudah sesuai
dengan umurnya seperti mewarnai dll
c. Bahasa
Keluarga pasien mengatakan perkembangan bahasa pasien sudah sesuai dengan
umurnya. Pasien menggunakan bahasa indonesia dan bahasa bali saat berbicara
d. Motorik kasar
Keluarga pasien mengatakan perkembangan motorik kasar pasien sudah sesuai
dengan umurnya

VII. RIWAYAT SOSIAL


a. Pengasuh : Ibu pasien mengatakan pasien hanya diasuh
oleh orang tua jika orang tua sedang bekerja anak dititipkan kepada kakek atau
neneknya
b. Pembawaan secara umum : Pasien tampak rewel dan jika dilakukan
tindakan pasien tampak menangis
c. Hubungan dengan anggota keluarga : Ibu pasien mengatakan anak dan anggota
keluarga memiliki hubungan yang baik
d. Hubungan dengan teman sebaya : Ibu pasien mengatakan anaknya memiliki
hubungan yang baik dengan teman-teman sebayanya di sekitar rumah

VIII. RIWAYAT KELUARGA


a. Sosial ekonomi :
Ibu pasien mengatakan bahwa ia dan suaminya bekerja sebagai pegawai swasta dan
pendapatannya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari
b. Lingkungan rumah :
Ibu pasien mengatakan lingkungan sekitar rumah nyaman dengan tetangga yang
ramah. Ibu pasien juga mengatakan bahwa mereka tinggal di rumah yang cukup luas
dengan anggota keluarga 5 orang
c. Penyakit keluarga :
Ibu pasien mengatakan bahwa tidak memiliki riawayat penyakit keturunan seperti
asma, hipertensi, DM dll
d. Genogram

Keterangan:

: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal

: Pasien

: Menikah

: Garis keturunan

: Tinggal serumah

IX. POLA KESEHATAN


a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
 Pemeliharaan kesehatan: ibu pasen mengatakan kesehatan sangat penting dan
jika ada salah satu keluarga yang sakit biasanya dibawa ke dokter terdekat
 Persepsi kesehatan
Ibu pasien mengatakan sehat yaitu ketika pasien melakukan aktivitas seperti
biasanya sedangkan ketika sakit merupakan pasien hanya berbaring ditempat
tidur dan tidak melakukan aktivitas sehari-hari

b. Nutrisi (makanan dan cairan)


 Sebelum Sakit:
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya biasa makan sebanyak 3x sehari
dengan porsi lengkap nasi, lauk dan sayur. Pasien mampu menghabiskan porsi
penuh seluruh makanannya dan biasa minum air putih ± 8 gelas perhari (900
ml) perharinya.
A: BB: 16 kg, TB: 90 cm, LLA: 22 cm, LK: 49 cm.
B: Ibu pasien mengatakan tidak pernah memeriksakan anaknya terkait dengan
status nutrisi
C: Keadaan klinis baik, ceria, raut wajah segar, dapat bermain dan
bersosialisasi bai dengan teman sebaya dilingkungan sekitar
D: Ibu pasien mengatakan tidak pernah menganjurkan anaknya untuk
menjalani diet
E: Keadaan lingkungan yang bersih, sanitasi adekuat, terdapat pepohonan
rindang di belakang rumah
 Saat Sakit
Ibu pasien mengatakan saat ini nafsu makan menjadi menurun sebanyak 1-2
kali sehari, saat diberikan makan hanya mampu menghabiskan ½ porsi
makannya, pasien mengeluh sakit di tenggorokan saat menelan dan pasien
minum air putih sebanyak 3 gelas perhari atau ± 600 ml.
A: BB: 16 kg, TB: 90 cm, LLA: 22 cm, LK: 49 cm.
B: Hasil laboratorium menunjukkan hasil Hb: 11,9 g/dl, HCT 34,1%
C: Pasien tampak lemah, mukosa bibir kering
D: Pasien mendapatkan diet bubur
E: Lingkungan bersih, sanitasi dan ventilasi adekuat tidak disertai adanya bau-
bau yang menyengat
c. Aktifitas
 Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya aktif beraktifitas dan bermain
 Saat sakit:
Ibu pasien mengatakan saat ini anaknya lebih banyak tidur dan lemas
d. Tidur dan istirahat
 Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya biasanya tidur siang 1 jam sedangkan pada
malam hari pasien biasanya tidur dari pukul 21.300-06.00 WITA atau 8 jam
dan terkadang terbangun ketika pasien ingin buang air kecil
 Saat Sakit
Ibu pasien mengatakan pasien tidur siang biasanya 2 jam sedangkan pada
malam harinya pasien tidur dari pukul 22.00-06.00 WITA atau 8 jam dan
terkadang terbangun ketika pasien ingin buang air kecil

e. Eliminasi
BAB
 Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan biasanya pasien BAB 1-2 kali sehari dengan
konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, tidak ada darah, tidak ada lendir

 Saat Sakit
Ibu pasien mengatakan pasien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek,
warna kuning kecoklatan, tidak ada darah, tidak ada lendir
BAK
 Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan biasanya pasien BAK normal 3-4 kali sehari atau
dengan jumlah urine 500cc/24 jam, warna urine kuning jernih, tidak ada darah,
tidak ada rasa nyeri
 Saat Sakit
Ibu pasien mengatakan pasien BAK 5 kali atau dengan jumlah urine 650
cc/24 jam dengan warna kuning, tidak ada nyeri saat berkemih
f. Pola hubungan
Ibu pasien mengatakan pola peran hubungan anaknya dengan anggota keluarga inti,
dan anggota keluarga laiinya, teman sebaya dan teman diluar rumah berjalan baik, ibu
pasien mengatakan pasien merupakan tipekal anak yang ramah dan ceria
g. Koping
Ibu pasien mengatakan berusaha tampak tegar dan selalu memberikan semangat pada
anaknya agar kuat selama menjalani pengobatan dan mengikuti setiap prosedur.
Meski pasien menjalani perawatan namun sudah tampak mulai menyesuaikan dengan
lingkungan sekitar, pasien sangat kooperatif dalam setiap prosedur yang dilakukan
h. Kognitif dan persepsi
Ibu pasien mengatakan semua panca indra pasien berfungsi dengan baik tanpa ada nya
hambatan ataupun gangguan
i. Konsep diri
 Citra diri: Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki gangguan pada
struktur tubuhnya dan tidak memiliki riwayat pembedahan terkait perubahan
struktur tubuhnya
 Ideal diri: Ibu pasien berharap anaknya bisa cepat sembuh dan kembali ke
sekolah dan bermain dengan teman-temannya
 Harga diri: Pasien mengatakan tidak malu untuk menjalani pengobatannya
selama sakit
 Identitas diri: Pasien merupakan anak pertama dari pasangan Tn. S dan Ny.A
 Peran diri: Ibu pasien mengatakan pasien merupakan anak pertama dan belum
dilibatkan dalam peran-peran penting di dalam keluarga karena usianya yang
masih muda

j. Seksual
Pasien berjenis kelamin Laki-laki dan pasien belum mengalami menstruasi
k. Nilai
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien beragama Hindu dan pasien juga rajin
melakukan sembahyang di pura ataupun merajan

X. PEMERIKSAAN FISIK (inspeksi – auskultasi)


a. Keadaan umum : Pasien tampak lemah
Tingkat kesadaran :Komposmentis
TD : - mmHg Nadi : 100 x/menit RR : 20 x/menit
BB : 16 kg TB : 90 cm Suhu badan : 38,7 o C
LLA : 22 cm LK : 49 cm LP : 53 cm
b. Kulit
 Inspeksi:
warna kulit sawomatang, persebaran bulu rambut merata, tidak ada lesi
 Palpasi:
tidak adanya edema, turgor kulit elastis, akral teraba hangat, tidak ada nyeri
tekan

c. Kepala
 Inspeksi:
bentuk kepala normo chepalus, persebaran rambut merata, warna rambut
hitam, tidak adanya ketombe atau ramut rontok, tidak ada lesi
 Palpasi:
tidak adanya nyeri tekan

d. Mata
 Inspeksi:
bentuk mata simetris, sklera aninterik, reflek pupil baik, konjungtiva
ananemis, persebaran bulu mata merata
 Palpasi:
tidak ada nyeri tekan

e. Telinga
 Inspeksi:
bentuk telinga simetris, tidak adanya kelainan pada area kartilago, tidak
adanya kotoran, tidak adanya cairan yang keluar
 Palpasi:
tidak adanya nyeri tekan

f. Hidung
 Inspeksi:
Bentuk hidung simetris, tidak adanya septum defect, tampak adanya rambut
halus di dalam hidung, tidak ada serumen, tidak adanya lesi, tidak ada
keluarnya darah atau lendir
 Palpasi:
Tidak adanya nyeri tekan

g. Mulut
 Inspeksi: bentuk bibir simetris, mukosa bibir tampak kering, tidak adanya
stomatitis, struktur gigi dalam keadaan berdih dan lengkap, tidak adanya
pendarahan pada gusi, kebersihan mulut tejaga.
 Palpasi:
tidak adanya nyeri tekan

h. Leher
 Inspeksi:
Bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada lesi,
tidak ada benjolan
 Palpasi:
Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada nyeri tekan, teraba nadi
carotis
i. Dada
Paru-paru
 Inspeksi:
Bentuk dada simetris, tampak kembang kempis dada saat inspirasi dan
eksperasi, tidak ada lesi, tidak ada edema
 Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi:
Suara perkusi paru sonor
 Auskultasi:
Terdengar suara verikuler

Jantung
 Inspeksi :
Tidak tampak adanya hematomegali.
 Palpasi :
Tidak teraba adanya hematomegali, letak jantung ICS II lateral dextra, palpasi
ictus kordis teraba pada line midclavicula ICS V sinistra dengan luas 3cm
teraba kuat dan irregular.
 Perkusi :
Terdengar dullnes pada ICS II lateral-line midclavicula ICS V.
 Auskultasi :
S1 terdengar kuat dan irregular dan S2 terdengar kuat, tidak ada suara
tambahan.

j. Abdomen
 Inspeksi :
Tidak ada lesi, tidak ada odem, warna kulit sawo matang, terdapat rambut
halus.
 Palpasi :
Suara bising usus 30x/menit.
 Perkusi :
Suara timpani diseluruh lapang perut.
 Auskultasi :
Tidak ada nyeri tekan.

k. Genetalia

l. Ekstrimitas

Keterangan :
5555 5555 0 = Tidak mampu bergerak
1 = Jika otot ditekan masih ada
5555 5555 kontraksi
2 = Dapat menggerakkan otot dengan
tahanan
3 = Kekuatan otot sangat lemah
4 = Kekuatan otot lemah tetapi anggota
tubuh dapat digerakkan
5 = Tidak ada kelumpuhan ataupun
kelemahan

 Atas
Inspeksi : bentuk tangan simetris, persebaran rambut halus merata, warna kulit
sawo matang, terpasang infus DS ½ NS di tangan kanan pasien
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan, crt < 2 detik

 Bawah
Inspeksi : bentuk kaki simetris, persebaran rambut halus merata, warna kulit
sawo matang, tidak ada lesi
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan, crt < 2 detik
m. Neurologi
 Status mental da emosi :
Saat dilakukan pengkajian pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik serta
tidak tampak adanya penolakan
 Pengkajian saraf kranial :
Tidak terkaji
 Pemeriksaan refleks :
Tidak terkaji

XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG


1. Data laboratorium yang berhubungan

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


WBC 3.08 10.00-26.00 103/uL
Neu% 06.3 32.0-62.0 %
RBC 4.83 4.00-6.00 106/uL
HGB 11.9 13.5-19.5 g/dL
HCT 34.1 44.0-64.0 %
MCV 70.7 100.0-112.0 fL
MCH 24.7 30.0-38.0 pg
MCHC 34.9 32.0-36.0 g/Dl
RDW-CV 12.5 11.0-16.0 %
RDW-SD 35.9 37.0-49.0 fL
PLT 269 150-450 103/uL
MPV 8.7 6.0-11.0 fL
PDW 10.0 11.0-16.0 fL
PCT 0.234 0.150-0.500 %

XII. TERAPI YANG DIPEROLEH


Nama Obat Dosis Rute Indikasi

IVFD DS ½ NS 12 tpm IV Sebagai pengganti cairan yang hilang


atau mengatasi dehidrasi

Ceftriaxone 800 mg @ 12 IV Mencegah terjadinya infeksi bakteri


jam gram negatif maupun gram positif

Dexamethasone 3 mg @ 8 IV Untuk mengatasi berbagai peradangan


jam seperti alergi.

Paracetamol 160 mg @ 6 IV Untuk meredakan gejala demam dan


jam nyeri.

XIII. INFORMASI LAIN (mencakup rangkuman kesehatan klien dari gizi, fisioterapis, dll)
-

XIV. ANALISIS DATA


DATA MASALAH/ PROBLEM PENYEBAB/ ETIOLOGI
DS : Demam Hipertemia
- Ibu pasien mengatakan
pasien mengalami demam Dehidrasi, proses penyakit
tinggi
DO :
- Akral teraba panas Peningkatan suhu tubuh
- Tanda-tanda vital
S: 38,5℃,
N: 100x/menit,
Hipertermia
RR: 20x/menit,
- mukosa bibir kering
- pasien tampak lemah

DS : Demam Hipovolemia
- Ibu pasien mengatakan
anaknya lemas dan pucat
DO : Peningkatan evaporasi
- Pasien tampak lemas dan
pucat
- turgor kulit menurun Membrane mukosa kering
- mukosa bibir kering,
Hipovolemia
- tanda-tanda vital
S: 39,8℃,
N: 110x/menit
RR: 20x/menit.
- Terpasang IVFD DS ½
NS 12 tpm

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH


1. Hipertermia berhubungan dengan proses terjadinya penyakit ditandai dengan ibu
pasien mengatakan pasien mengalami demam tinggi
2. Hipovolemia berhubungan dengan peningkatan evaposari ditandai dengan pasien
tampak lemas dan pucat, turgor kulit menurun, mukosa bibir kering.
XVI. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional Nama
Keperawatan Kriteria Hasil /TTD
1 Hipertermia Setelah dilakukan 1. Monitor suhu 1. Untuk
asuhan keperawtan dan tanda-tanda mengetahui
selama 3x24 jam vital pasien keadaan
diharapkan suhu 2. Berikan umum pasien Rahayu
tubuh pasien dalam kompres air 2. Agar demam
rentang normal hangat (daerah pasien cepat
dengan kriteria aksila dan turun
hasil: lipatan paha) 3. Agar pasien
1. Suhu tubuh 3. Berikan mengetahui
dalam rentang penjelasan penyebab
normal (36,5- tentang demam dan
37,5℃) penyebab bisa
2. Mukosa bibir demam atau mengatasinya
lembab peningkatan 4. Agar asupan
3. Akral teraba suhu cairan pasien
hangat 4. Anjurkan pasien tercukupi
untuk banyak 5. Agar suhu
minum tubuh pasien
5. Kolaborasikan kembali ke
dengan dokter rentang
terkait dengan normal (36,5-
pemberian 37,5℃)
cairan intravena
paracetamol
500 cc

2 Hipovolemik Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Mengetahui


asuhan keperawtan tanda-tanda keadaan
selama 3x24 jam vitan dan gejala umum pasien
diharapkan status hypovolemia dan Rahayu
cairan pasien 2. Monitor intake membantu
membaik dengan dan output adanya
kriteria hasil: cairan perubahan
1. Tugor kulit 3. Hitung tanda-tanda
kembali kebutuhan vital serta
meningkat gejala-gejala
2. Membrane cairan yang
mukosa 4. Berikan asupan memperparah
lembab cairan oral hipovolemik
3. Tidak 5. Anjurkan 2. Menentukan
merasakan memperbanyak status
lemas asupan cairan keseimbangan
oral cairan di
6. Kolaborasi dalam tubuh
pemberian pasien
cairan IV 3. Agar
Isotonis (RL, kebutuhan
NaCl) cairan pasien
terpenuhi
4. Untuk
mempercepat
pemenuhan
kebutuhan
cairan IV
5. Agar
mempercepat
pemenuhan
cairan yang
kurang
6. Cairan IV
isotonis
membantu
memenuhi
sejumlah
cairan yang
telah hilang
XVII. IMPLEMENTASI
No Tanggal No. Jam Implementasi Evaluasi Nama/
Diagnosa TTD
1 27 1 10.00 1. Memonitor suhu 1. DS :
Oktober dan tanda-tanda Ibu pasien
2022 vital mengatakan
demam Rahayu
anaknya belum
turun
DO :
S: 38,7℃,
N: 105x/menit,
RR: 20x/menit,
akral teraba
panas

2. Memberikan 2. DS:
kompres air Ibu pasien
hangat (daerah mengatakan
aksila dan lipatan sudah
paha) memberikan
kompres hangat
pada pasien
DO:
S: 38℃,
akral teraba
hangat

3. Menganjurkan 3. DS:
pasien untuk Ibu pasien
banyak minum mengatakan
sudah sering
memberikan
minum air putih
kepada pasien

DO:
Pasien sudah
tampak minum
air putih
sebanyak 1
gelas habis

4. Melakukan 4. DS:-
kolaborasikan DO:
dengan dokter terkait Pasien tampak
dengan pemberian kooperatif saat
cairan intravena diberikan obat
paracetamol 500 cc

2 28 2 13.00 1. Mengobservasi 1. DS :
Oktober tanda-tanda vital Ibu pasien
2022 dan gejala mengatakan
hypovolemia anaknya lemas Rahayu
DO :
Suhu :38 0C,
RR: 22
x/menit,
Nadi: 105
x/menit
Pasien tampak
masih pucat

2. Memberikan 2. DS:
asupan cairan oral Ibu pasien
mengatakan
sudah
memberikan
anaknya
minum
DO:
Pasien tampak
sudah minum,
mukosa
bibir kering

3. Mendelegatif 3. DS: -
pemberian cairan DO: Pasien
IVFD DS ½ NS tampak sudah
dalam 30 menit terpasang DS
pertama ½ NS di tangan
kiri dan tidak
ada bengkak
No Tanggal No. Jam Implementasi Evaluasi Nama/
Diagnosa TTD
1 28 1 09.00 1. Memonitor suhu 1. DS :
Oktober dan tanda-tanda Ibu pasien
2022 vital mengatakan
demam sudah Rahayu
mulai turun dan
pasien tidak
rewel
DO :
S: 37,2℃,
N: 110x/menit,
RR: 20x/menit,
akral teraba
hangat

2. Memberikan 2. DS: Ibu pasien


kompres air mengatakan
hangat (daerah sudah
aksila dan lipatan memberikan
paha) kompres hangat
pada pasien
DO:
S: 37,2℃, akral
teraba hangat

3. Menganjurkan 3. DS:
pasien untuk Ibu pasien
banyak minum mengatakan
sudah sering
memberikan
minum air putih
kepada pasien
DO:
Pasien sudah
tampak minum
air putih dalam
sehari sebanyak
5 gelas
4. Melakukan
kolaborasikan 4. DS:-
dengan dokter DO: Pasien
terkait dengan tampak
pemberian cairan kooperatif saat
intravena diberikan obat
paracetamol 500 cc

2 28 2 12.00 1. Mengobservasi 1. DS :
Oktober tanda-tanda vital Ibu pasien
2022 dan gejala mengatakan
hypovolemia anaknya tidak Rahayu
lemas lagi

DO :
Suhu :37,2 0C,
RR: 20 x/menit,
Nadi:
110x/menit

2. DS:
Ibu pasien
2. Memberikan mengatakan
asupan cairan sudah
oral memberikan
anaknya minum
DO:
Pasien tampak
sudah minum,
mukosa bibir
sudah lebih
lembab

3. DS: -
DO: Pasien tampak
sudah terpasang
3. Mendelegatif IVFD DS ½ NS
pemberian cairan di tangan kiri
IVFD DS ½ NS dan tidak ada
dalam 30 menit bengkak
pertama
No Tanggal No. Jam Implementasi Evaluasi Nama/
Diagnosa TTD
1 29 1 11.0 1. Memonitor suhu 1. DS :
Oktober 0 dan tanda-tanda Ibu pasien
2022 vital mengatakan
demam Rahayu
anaknya sudah
turun
DO :
S: 36,1℃, N:
110x/menit,
RR: 20x/menit,
akral teraba
hangat

2. Menganjurkan 2. DS:
pasien untuk Ibu pasien
banyak minum mengatakan
sudah sering
memberikan
minum air putih
kepada pasien
DO:
Pasien sudah
tampak minum
air putih dalam
sehari sebanyak
7 gelas

3. Melakukan 3. DS:-
kolaborasikan DO: Pasien
dengan dokter terkait tampak
dengan pemberian kooperatif saat
cairan intravena diberikan obat
paracetamol 500 cc dan tidak rewel

2 29 2 13.3 1. Mengobservasi 1. DS : -
Oktober 0 tanda-tanda vital DO :
2022 dan gejala Suhu :36,1 0C,
hypovolemia RR: 22 Rahayu
x/menit, Nadi:
110 x/menit
2. DS:
2. Memberikan Ibu pasien
asupan cairan oral mengatakan
sudah
memberikan
anaknya
minum
DO:
Pasien tampak
sudah minum,
mukosa bibir
tampak lebih
lembab

3. DS: -
3. Mendelegatif DO:
pemberian cairan Pasien tampak
IVFD DS ½ NS sudah
dalam 30 menit terpasang
pertama IVFD DS ½
NS di tangan
kiri, tidak ada
bengkak dan
infus set sudah
diganti

XVIII. EVALUASI

No Hari/ No. Evaluasi Nama/TTD


Tanggal Diagnosa

1 Minggu, 1 S : Ibu pasien mengatakan demam


30 Oktober anaknya sudah turun
2022 O : S: 36,1oC,
RR: 20x/menit, Rahayu
N: 107x/menit,
mukosa mulut tampak lebih
lembab
akral teraba hangat
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
2 Minggu, 2 S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah
30 Oktober tidak lemas lagi
2022 O : Suhu :36,1 0C,
RR: 22 x/menit, Rahayu
Nadi: 107 x/menit,
mukosa mulut tampak lebih lembab,
turgor kulit elastis
pasien tampak lebih segar
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien

Denpasar, 31 Oktober
2022
Mahasiswa,

(Ni Nyoman Budi Rahayu)

Anda mungkin juga menyukai