Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

DI RUANG ANGGREK RSUD dr. R. GOETENG TAROENA DIBHRATA

PURBALINGGA DENGAN FARINGITHIS

Di susun oleh :

Riska Fauziana

2011040142

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XV

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN ANAK

I. Identitas Pasien & Keluarga


1) Nama Pasien : An.A
2) Usia : 16 bulan
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Anak Ke-1 dari 1 bersaudara
5) Tanggal masuk : 05 Februari 2021
6) Tgl Pengkajian : Senin, 8 Februari 2021
7) Diagnosa Medis : Faringitis
8) Nama ayah/ ibu : Ny.Y
9) Usia ayah/ibu : 25 tahun
10) Agama : Islam
11) Alamat : Kutasari 012 / 006 kutasari
12) Suku bangsa : Jawa
13) Pendidikan : SMA
14) Pekerjaan : ibu rumah tangga

II. Keluhan Utama


Ibu klien mengatakan anaknaya demam dan tidak mau makan karena sakit untuk
menelan
III. Keadaan sakit saat ini
Pasen An.A masuk ke IGD pada tanggal 5 februari 2021 karena pasen demam
sejak 4 hari sebelum masuk RS, ibu pasien mengatakan pasien sebelum dibawa ke RS
sudah di bawa ke bidan dan di beri obat paracetamol dan amoxcilin dan tidak kunjung
sembuh , pada saat di bawa ke rumah sakit pasein demam terus menerus di sertai flu
dan batuk dan pasien di rawat di ruang Aanggrek kamar 6D , Keadaan saat ini
pengkajian yang dilakukan pada hari senin, 8 Februari 2021 pasien mengatakan
masih demam ,nafsu makan menurun , mual sudah berkurang, sudah tidak batuk, suhu
pasien masih naik turun, dari hasil pengkajian S: 37,5 0C.
IV. Riwayat kehamilan dan persalinan
1. Prenatal
Ibu pasien mengatakan ada masalah pada saat akan melahirkan An.A yaitu
hipertensi td:150/90 mmHg

2. Intranatal
Ibu pasien mengatakan pasien lahir secara normal, dengan berat badan, 2,7 kg,
panjang 48 cm cukup bulan 39 minggu
3. Postnatal
Ibu pasien mengatakan mengalami nifas selama 40 hari
V. Riwayat kesehatan masa lalu
1. Penyakit masa lalu : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai riwayat
penyakit diare dimasalalu pada saat pasien umur 10 bulan .
2. Pernah dirawat di RS : Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah di rawat di
rumah sakit
3. Obat – obatan yang digunakan : oralit , zink , L-bio
4. Tindakan (operasi) : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah
melakukan tindakan operasi
5. Alergi : Pasien tidak ada alergi obat dan juga ibu pasien mengatakan pasien tidak
ada alergi makanan dan susu.
6. Kecelakaan: Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sebelumna tidak pernah
mengalami kecelakaan
7. Imunisasi dasar: Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sudah menerima imunisasi,
danyang belum imunisasi lanjutan
VI. Riwayat keluarga dan genogram
Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
menular, penyakit keturunan, dan penyakit yang serupa dengan pasien
Genogram :
Keluarga dari Ny.Y (Ibu) keluarga dari Tn.A (ayah)

An.A (16 bulan )

Keterangan :
: Perempuan

: laki- laki

: Hubungan anak

: Hubungan pernikahan
: Pasien

:Tinggal dalam satu rumah

VII. Riwayat sosial


1. Yang mengasuh : kedua orang tua yaitu bapak dan ibu pasien.
2. Hubungan dengan anggota keluarga : ibu pasien mengatakan pasien mempunyai
hubungan dengan anggota keluarga paling dekat dengan ibunya yang tinggal dalam
satu rumah.
3. Hubungan dengan teman sebaya : ibu pasien mengatakan pada saat pasien dirumah
dan dalam keadaan kondisi fisik yang sehat pasien sering bermain dengan teman
sebayanya disekitar rumah.
4. Pembawaan secara umum : pembawaan secara umum pasien dengan karakteristik
kondisi tubuh sedang, dengan BB : 8,2Kg, pasien terlihat pucat dan lemas
5. Lingkungan rumah: ibu pasien mengatakan lingkungan rumah tempat pasien
tinggal dengan karakteristik mayoritas bekerja sebagai petani.
VIII. Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi : pasien mengatakan nafsu makannya menurun ,ibu pasien mengatakan
mengkonsumsi makanan yang di sediakan dari RS namun tidak habis. Hanya
menghabisakn 1 – 2 sendok nasi saja dan minum susu formula
2. Eliminasi :ibu pasien mengatakan BAB dan BAK tidak terdapat masalah sehari 3x
ganti pempers dan 1 x sehari BAB
3. Istirahat tidur
Untuk istirahat tidur pada saat di RS mulai membaik tidak ada gangguan istirahat
tidur pada saat pengkajian tanggal 8 februari 2021
4. Aktifitas
Untuk aktivitas diRS pasien hanya di gendong oleh ibu pasien dan tertidur di bed
pasien
IX. Pemerikaan tingkat pertumbuhan & perkembangan
1. Pertumbuhan fisik
Ibu pasien mengatakan An.A berusia 16 bulan pertumbuhannya sesuai dengan
usianya , sudah bias jalan pada usia 12 bulan dan sudah mulai lancer berbicara atau
memanggil ayah dan ibunya.
2. Perkembangan motoric kasar : pasien mampu berjanagn menaiki tangga berlari
dan berjalan mundur
3. Perkembangan motoric halus : pasien mampu membuat menara dengan
menggunakan 4 kubus , pasein mampu mencoret coret buku yang di sediakan oleh
perawat , pasien mampu mengambil barang barang kecil menggunakan jari jarinya
4. Perkrmbangan bahasa : pasien mampu menguasai 6 kata yaitu , mama , bapa ,
nenek mimi maem pipis dan sebagainya tetapi kosa katanya belum terlalu lancar
5. Perkembangan sosial : pasien mapu menggosok gigi tetpai masih sering di gigit ,
pasien mampu menyapi boneka ketika sedang bermain , pasien mampu makan
menggunakan sendok dan mampu minum menggunakan gelasa tanpa di pegangi ,
pasien mampu menendang bola dan melempar bola kea rah perawat.
6. Perkembangan koknitif : pasien mampu mengikuti apa yang di suruh perawat dan
orang tuanya.
X. Tinjauan sistem
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital :
Keadaan umum :
a. TB dan BB : TB 73 Cm dan BB 8,2 kg
b. Lingkar kepala : 45 cm
c. Lingkar lengan : 15 cm
d. Suhu : 37,50C
e. Nadi : 77 x/menit
f. Pernafasan : 24 x/menit
g. Tekanan darah : - mmHG
2. Pengkajian kardiovaskular
a. Nadi : Nadi 77x/ menit, irama regular
Nadi perifer (ada/tidak ada) : jika ada, frekuensi, irama, kualitas dan perbedaan
antar ekstermitas : tidak ada nadi perifer
b. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi
Lingkar dada (toraks) : 46 cm
Adanya deformitas : tidak terdapat tanda – tanda deformitas
Bunyi jantung : SI = S2 Lup dup
c. Tampilan umum :
Tingkat aktifitas : aktifitas pasien dirumah sakit hanya di gendong oleh ibunya
dan berbaring di bed.
Perilaku, apatis, gelisah, ketakutan : Pasien gelisah pada saat merasakan nyeri
dan jika demam
Jari tubuh (dubbling) pada tangan dan kaki : jari tangan dan kaki tidak
menghitam/ dubbling.
d. Kulit
Warna : sawo matang
Elastisitas : elastisitas kulit elastis
Suhu tubuh : 37,50C
e. Edema
Periorbital : tidak terdapat periobital atau kantung mata pada pasien
Ekstermitas : tidak terdapat edem pada ekstermitas pasien CRT>3 detik.
3. Pengkajian respitarrori
a. Bernafas :
Frekuensi : 21x/ menit
Pola nafas : pasien tidak memiliki masalah pernafasan
Pernafasan cuping hidung : tidak terdapa pernafasan cuping hidung atau
sesak nafas.
Posisi yang nyaman : ibu pasien mengatakan suka di gendong oleh ibunya
jika rewel atau mengis
Faring : terlihat kemerahan pada dinding faring
b. Hasil auskultasi toraks
Bunyi nafas : vasikuler
c. Hasil pemeriksaan toraks
Lingkar dada : 46 cm
Bentuk dada : simetris
4. Pengkajian neurologi
a. Tingkat kesadaran (hasil GCS) : 15 ( compos metis)
b. Pemeriksaan kepala
Tidak terdapat lesi pada kepala
c. Reaksi pupil
Ukuran : 2-4 mm
Reaksi terhadap cahaya : mengecil atau miosis
d. Aktivitas kejang : tidak ada aktivitas kejang
Jenisnya : tidak ada aktivitas kejang
Lamanya : tidak ada aktivitas kejang
e. Fungsi sensori
Reaksi terhadap nyeri : ada nyeri, nyeri tidak terkaji karena pasien
menangis jika di dekati oleh perawat
f. Refleks
Refleks tendon dan sperficial : normal
Refleks patologis : tidak ada refleks patologis
5. Pengkajian Gastrointestinal
a. Hidrasi
Turgor kulit : trgor kulit elastis, CRT < 3 detik
Membran mukosa : kering
Asupan & keluaran : output dan input tidak seimbang, pasien tidak adekuat
untuk asupan nutrisi.
b. Abdomen nyeri
Kekakuan : tidak terdapat kekakuan pada abdomen
Bising usus : x/ menit
Muntah : pasien sudah tidak mengalami mual muntah
c. Feses (frekuensi dan karakteristik) : pasien tidak BAB 1 hari
6. Pengkajian renal/ ginjal
a. Fungsi ginjal :
Nyeri tekan pinggang atau suprapubik : tidak terdapat nyeri tekan pada
suprapubik
Disuria : pasien tidak mengalami masalah diuria
Pola berkemih (lancar/ menetas) : pola berkemih pasien lancar
Adanya acites: tidak terdapat pembengkakan diperut/ perut membesar atau
acites
Adanya edema pada (skrotum, periorbital, tungkai bawah ) :terdapat udem pada
ektemitas bawah sebelah kanan yang terpanasang infus
b. Karakteristik urine dan urinasi :
Urine tampak bening dan keruh : urine kuining jernih
Warna : warna kuning jernih
Bau : bau khas amoniak
Menangis saat berkemih :pasien tidak menangis pada saat berkemih
c. Genetalia :
Iritasi : tidak terdapat iritasi pada bagian genetalia pasien
Sekret : genetalia pasien tidak terdapat sekret
7. Pengkajian muskuloskletal
a. Fungsi motorik kasar
Ukuran otot (adanya atropi/ hipertropi otot) : adanya atropi pada kaki dan
tangan
Tonus otot (spastis, rentang gerak terbatas) : tonus otot lemah karena adanya
nyeri pada sendi
Gerakan abnormal: tidak terdapat gerakan abnormal
b. Fungsi motorik halus :
Manipilasi maninan : pasien memainkan alat makeup ibunya
Menggambar : pasein senang mencoret coret dinding ketika di rumah
c. kontrol postur
mempertahankan posisi tegak : pasien mampu berdiri tegak
bergoyang goyang : pasien mampu menggerakan tubuhnya ketika mendnengar
lagu yang dia sukai
d. persendian
rentan gerak : rentan gerak pasien terbatas karena terpasang infus di kaki
sebelah kanan
kontraktur :
adanya edema dan nyeri : terdapat edema di kaki sebelah kiri yang terpasang
infus
tonjolan abnormal : pasien tidak ada benjolan yang abormal
e. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang ( scoliolisis, kiposis) : pasein terlihat berdiri tegak
tidak da masalah dengan tulang belakang
8. Pengkajian hematologi
a. Kulit
Warna : sawo matang
Adanya pitechea, memar : tidak terdapat memar pada tubuh pasien
Perdarahan dan membran mukosa atau dari luka suntikan/ fungsi vena : tidak
ada perdarahan
9. Pengkajian endokrin
a. Status hidrasi
Poliauria : pasien tidak mengalami poliauria (banyak kencing)
Polifagia : pasien tidak mengalami polifagia (banyak makan )
Polidipsi : pasien mengalami polidipsi, dehidrasi ( sering haus)
Kulit kering : kulit pasien elastis
b. Tampilan umum
Alam perasaan : composmetis
10. Obat obatan saat ini

No Nama Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efeksamping


.
1. Infus RL 8 TPM Resusitasi syok, Pengawasan Asidosis laktat,
resusitasi luka bakar, klinis hiperklamia, alergi,
demam berdarah, pembentukan bekuan
diare, dehidrasi darah, pruritus
2. Paracetamol 90 mg/menit Untuk meredakan Paracetamol tidak Nyeri perut, diare,
infus jika suhu > gejala demam, nyeri dapa digunakan konstipasi, dispepsia
38,5 pada pasien yang
memiliki
hipersensitivitas
terhadap
paraceamol dan
penyakit hepar
aktif derajat berat.
3. Cefotaxim 3x 275 mg Pembunuh bakteri Pada pasien Diare , pusing , nyeri
Ijneksi penyebab infeksi dengan riwayat pembengkakan di
alergi , harus area yang di suntik ,
berhati hati ruam kulit demam
digunakan pada
pasien
abdominalitas
darah
4. OBP sirup 3x ¾ cth Mambantu Pada pasien yang Belum ada efek
meringankan gejala memiliki indikasi samping yang di
batuk dan pileg hipersensitif laporkan jika terjadi
terhadap efeksamping
komposisi OBP hentikan penggunaan

11. Pemeriksaan laboratorium, tanggal pemeriksaan 31 Februari 2021

No Jenis pemeriksaan Nilai normal Nilai saat ini Satuan


.
1. HB 12,8 – 16,8 12,0 g/dl
2. Leukosit 4,5 – 13 6,2 10^3/ul
3. Hematokriik 35-47 35 -
4. Trombosit 229 - 553 175 10^3/ul
5. Eritrosit 3,8 – 5,2 4,5 10^6/ul
6. MCH 26- 34 27 pg
7. MCV 74-102 77 FL
8. MCHC 28-32 34 g/dl
9. Eosinofil 1-2 0 -
11. Limfosit 25-40 69 -
12. Monosit 2-8 10 -
13. Netrofil segmen 50-70 24 -

Analisis Data :

No Data Fokus Masalah Etiologi


.
1. DS : Resiko defisit nutrisi Ketidak mampuan
- Ibu pasien mengatakan pasien menelan makanan
An.A susah makan sehari hanya DIGANTIIII
menghabiskan 1-2 sendok makan
nasi dan hanya minum susu
formula
DO:
- Pasien tampak lemas
- Pasien terlihat tidak menghabiskan
makanan yang di berikan rumah
sakit
- Makanan yang di berikan dari
rumah sakit adalah bubur nasi
- Bb : 8,2
- Tb : 73
- IMT : ….?
- Pasien dipasang cairan infus RL 8
TPM
2. DS: Hipertermi Proses penyakit
- Ibu pasien mengatakan pasien demam
sudah 4 hari sebelm dibawa ke RS
DO:
- Suhu : 37,50C
- Suhu pasien naik turun
- N : 77x/ menit
- RR : 24x/menit
- Trombosit : 175
- Akral pasien teraba hangat
- Pasien tampak pucat
3. Ds : ibu pasien mengatakan anaknya selalu Gangguan rasa nyaman Gejala penyakit
manangis jika akan makan dan tidak
nyaman dengan infus yang di pasang di
kaki dan menagis jika di dekati oleh
perawat dan pasien terlihat tidak nyaman

Do : An.A terlihat menangis jika sedang


suapi oleh ibunya dan menangis jika di
dekati oleh perawat
Pasien tampak merintih

Prioritas masalah

1. Hipotermi b.d proses jalannya penyakit


2. Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit
3. Resiko defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : An.A Usia : 16 bulan

Jenis Kelamin : P Dx Medis: faringitis

Tanggal masuk RS : 05 februari 2021 Tgl Pengkajian : 07 februari 2021


1. Hipertermi b.d proses Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Hipertermia ( I. 15
penyakit selama 2x/ 24 jam kunjungan diharapkan Observasi :
masalah dapat teratasi dengan kriteria - Identifikasi pe
hasil : hipertermia
Standar luaran : Termogulasi (L.14134) - Monitor suhu tubuh
Indikator Awal Target - Monitor keluaran urine
Suhu tubuh* 2 4 - Monitor TTV
Kulit merah 2 4
Menggigil 3 5 - Monitor hasil laborator
Pucat 2 4 Terapeutik :
Keterangan untk indikator* :
- Longgarkan atau le
1 : Memburuk
pakaian jika suhu
2 : Cukup memburuk
diatas batas normal
3 : Sedang
- Berikan cairan infus
4 : Cukup membaik
20 tpm
5 : Membaik
- Berikan terapi
Keterangan :
paracetamol jika suhu
1 : Meningkat
> 38,50C
2 : Cukup meningkat
Edukasi :
3 : Sedang
- Edukasi cara pena
4 : Cukup menurun
demam mengg
5 : Menurun
kompres air hangat
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan
medis lainnya, seperti ah
doker, laboran, dan farm
-
2. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
b.d gejala penyakit selama 2x/ 24 jam kunjungan diharapkan - Identivikasi lokasi karak
masalah dapat teratasi dengan kriteria durasi frekuensi k
hasil : intensitas nyeri
Standar luaran : Tingkat nyeri (L.08066) - Indentivikasi skala
Indikator Awal Target - Identivikasi nyeri nonverb
Kaluhan nyeri 2 4
- Identivikasi factor
Menangis * 2 4 memperberat dan memp
Gelisah * 2 5 nyeri
Nafsu makan 2 5
Pola tidur 2 4 - Monitor keberhasilan
Keterangan untk indikator* : complementer yang su
1 : Memburuk berikan .
2 : Cukup memburuk Terapeutik
3 : Sedang - Berikan teknik nonfarma
4 : Cukup membaik
unuk meredahkan nyeri
5 : Membaik
- Control ruangan
Keterangan :
memeperberat rasa nyeri
1 : Meningkat
- Fasilitasi istirahat dan tid
2 : Cukup meningkat
- Pertimbangkan jenis
3 : Sedang
sumber nyeri
4 : Cukup menurun
pemeliharaan
5 : Menurun
meredahkan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab perio
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi mere
nyeri
- Ajarkan nonfarmakologi
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasai pemerian nanalg
3. Resiko defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi :
ketidak mampuan selama 2x/ 24 jam kunjungan diharapkan - Identivikasi status nutrisi
menenlan masalah dapat teratasi dengan kriteria - Identivikasi alergi dan into
hasil : makanan
Standar luaran : Status menelan - Identivikasi makanan ya
(L.06052) sukai
Indikator Awal Target - Identivikasi kebutuhan kal
Mempertahankan 2 4 jenis nutrisi
makanan di mulut - Memonitor asupan makana
Reflek menelan* 2 4
Batuk * 3 5 - Memonitor berat badan
Gelisah 3 5 Terapeutik
Keterangan untk indikator* :
- Laukan oral hygiene s
1 : Memburuk
makan jika perlu
2 : Cukup memburuk
- Sajikan makanan yang m
3 : Sedang
dan suhu yang sesuai
4 : Cukup membaik
- Berikan makanan lembek
5 : Membaik
serat untuk mencegah kons
Keterangan :
- Berikanmakanan tinggi
1 : Meningkat
dan tinggi protein
2 : Cukup meningkat
Edukasi
3 : Sedang
- Ajarkan posisi dukudu
4 : Cukup menurun
mampu
5 : Menurun
- Ajarkan diet yang di progr

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Nama Klien : An.A Usia : 16 bulan

Jenis Kelamin : P Dx Medis: faringitis

Tanggal masuk RS : 5 Februari 2021 Tgl Pengkajian : 7 February2021

Implementasi Hari Ke- 1

Tgl/ jam Dx Keperawatan Implementasi keperawatan Eva


7 februari 2021 Resiko defisit nutrisi b.d Observasi : S:
08.00 ketidak mampuan - mengIdentivikasi status nutrisi O : pasien terlihat t
menenlan - mengidentivikasi alergi dan yang di berikan rs
intoleransi makanan Pasien terlihat hany
- mengidentivikasi makanan yang di roti yang di sukai
sukai Infus :RL 8 tpm
Terapeutik Bb : 8,2 kg
- menyajikan makanan yang Tinggi : 73 cm
menarik dan suhu yang sesuai A : maslah nutrisi b
- memberikan makanan lembek P :
tinggi serat untuk mencegah Standar luaran : Sta
konstipasi Indikator
Edukasi
- mengajarkan diet yang di Mempertahank

programkan an makanan di
mulut
Reflek
menelan*
Batuk *
Gelisah
Keterangan untk in
1 : Memburuk
2 : Cukup memburu
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningk
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
Hipertermi b.d proses Manajemen Hipertermia ( I. 15506) S:
penyakit Observasi : O:
- Identifikasi penyebab - Suhu : 37,5
hipertermia - Suhu pasien
- Monitor suhu tubuh - N : 77x/ m
- Monitor keluaran urine - RR : 24x/m
- Monitor TTV - Injeksi : par
- Monitor hasil laboratorium - Obat oral : O
Terapeutik : - Pasien dipasa
- Longgarkan atau lepaskan A : masalah hiperte
pakaian jika suhu tubuh diatas Indikator Awa
batas normal Suhu 2
tubuh*
- Berikan cairan infus asering 20 Kulit 2
tpm merah
- Berikan terapi obat Menggigil 3
Pucat 2
paracetamol jika suhu tubuh > Keterangan untk in
38,50C 1 : Memburuk
Edukasi : 2 : Cukup memburu
- Edukasi cara penanganan 3 : Sedang
demam menggunakan kompres 4 : Cukup membaik
air hangat 5 : Membaik
- Anjurkan tirah baring Keterangan :
Kolaborasi : 1 : Meningkat
- Kolaborasi dengan tenaga medis 2 : Cukup meningk
lainnya, seperti ahli gizi, doker, 3 : Sedang
laboran, dan farmasi. 4 : Cukup menurun
5 : Menurun
Gangguan rasa nyaman b.d Observasi S : ibu pasien meng
gejala penyakit - Identivikasi lokasi karakteristik jika akan makan da
durasi frekuensi kualitas O : skala nyeri tida
intensitas nyeri - Terdapat kem
- Indentivikasi skala - Pasien terliha
- Identivikasi nyeri nonverbal - Pasien terliha
- Identivikasi factor yang - Pasien hanya
memperberat dan memperingan formula dan r
nyeri Indikator
- Monitor keberhasilan terapi Kaluhan nyeri
Menangis *
complementer yang sudah di Gelisah *
berikan . Nafsu makan
Pola tidur
Terapeutik Keterangan untk in
- Berikan teknik nonfarmakologis 1 : Memburuk
unuk meredahkan nyeri 2 : Cukup memburu
- Control ruangan yang 3 : Sedang
memeperberat rasa nyeri 4 : Cukup membaik
- Fasilitasi istirahat dan tidur 5 : Membaik
- Pertimbangkan jenis dan sumber Keterangan :
nyeri dalam pemeliharaan strategi 1 : Meningkat
meredahkan nyeri 2 : Cukup meningk
Edukasi 3 : Sedang
- Jelaskan penyebab periode dan 4 : Cukup menurun
pemicu nyeri 5 : Menurun
- Jelaskan strategi meredahkan A : maslah belum t
nyeri P : lanjutkan pemer
- Ajarkan nonfarmakologi untuk cevotaxim , paracet
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasai pemerian nanalgetik

Implementasi Hari Ke-2

Tgl/ jam Dx Keperawatan Implementasi keperawatan Eva

8 februari 2021 Resiko defisit nutrisi b.d Observasi : S:


ketidak mampuan
08.00 - mengidentivikasi kebutuhan kalori O : pasien sudah m
menenlan
dan jenis nutrisi erikan RS , dengan
- Memonitor asupan makanan lambat , Pasien terl
- Memonitor berat badan dan roti yang di suk
kg Tinggi : 73 cm
Terapeutik
A : maslah nutrisi b
- memberikanmakanan tinggi kalori
dan tinggi protein P:
Standar luaran : Sta
Edukasi
Indikator
- mengajarkan diet yang di
programkan
Mempertahank
an makanan di
mulut

Reflek
menelan*

Batuk *

Gelisah

Keterangan untk in
1 : Memburuk
2 : Cukup memburu
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningk
3 : Sedang
4 : Cukup menurun

5 : Menurun

Hipertermi b.d proses Manajemen Hipertermia ( I. 15506) S:


penyakit
Observasi : O:

- Identifikasi penyebab - Suhu : 37,5


hipertermia - Suhu pasien
- Monitor suhu tubuh - N : 77x/ m
- Monitor keluaran urine - RR : 24x/m
- Monitor TTV - TD : -
- Monitor hasil laboratorium - Pasien tamp
- Pasien dipasa
Terapeutik :
A : masalah hiperte
- Longgarkan atau lepaskan
pakaian jika suhu tubuh diatas Indikator Awa
batas normal Suhu 2
- Berikan cairan infus asering 20 tubuh*
tpm
- Berikan terapi obat
paracetamol jika suhu tubuh > Kulit 2
0
38,5 C merah

Edukasi : Menggigil 3

Pucat 2
- Edukasi cara penanganan
Keterangan untk in
demam menggunakan kompres
1 : Memburuk
air hangat
2 : Cukup memburu
- Anjurkan tirah baring
3 : Sedang
Kolaborasi : 4 : Cukup membaik
5 : Membaik
- Kolaborasi dengan tenaga medis
Keterangan :
lainnya, seperti ahli gizi, doker,
1 : Meningkat
laboran, dan farmasi.
2 : Cukup meningk
3 : Sedang
4 : Cukup menurun

5 : Menurun
Gangguan rasa nyaman b.d Observasi S : ibu pasien meng
gejala penyakit - Identivikasi lokasi karakteristik jika akan makan da
durasi frekuensi kualitas O : skala nyeri tida
intensitas nyeri - Terdapat kem
- Indentivikasi skala - Pasien terliha
- Identivikasi nyeri nonverbal - Pasien terliha
- Identivikasi factor yang - Pasien memin
memperberat dan memperingan yang dia suka
nyeri - Pasein sudah
- Monitor keberhasilan terapi yang di berik
complementer yang sudah di Indikator
berikan . Kaluhan nyeri
Menangis *
Terapeutik Gelisah *
- Berikan teknik nonfarmakologis Nafsu makan
Pola tidur
unuk meredahkan nyeri Keterangan untk in
- Control ruangan yang 1 : Memburuk
memeperberat rasa nyeri 2 : Cukup memburu
- Fasilitasi istirahat dan tidur 3 : Sedang
- Pertimbangkan jenis dan sumber 4 : Cukup membaik
nyeri dalam pemeliharaan strategi 5 : Membaik
meredahkan nyeri Keterangan :
Edukasi 1 : Meningkat
- Jelaskan penyebab periode dan 2 : Cukup meningk
pemicu nyeri 3 : Sedang
- Jelaskan strategi meredahkan 4 : Cukup menurun
nyeri 5 : Menurun
- Ajarkan nonfarmakologi untuk A : maslah teratasi
mengurangi rasa nyeri P : lanjutkan interv
Kolaborasi
Kolaborasai pemerian nanalgetik

Anda mungkin juga menyukai