2). Intranatal
Ibu pasien mengatakan lama persalinan sekitar 2 jam, tidak ada komplikasi, melahirkan
di RS PKU dengan metode SC.
5). Tindakan/operasi
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat dilakukan tindakan operasi.
6). Imunisasi
Ibu pasien mengatakan pasien telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap sesuai
bulannya.
V. RIWAYAT KELUARGA
a. Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Tinggal Serumah
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit kejang demam
seperti yang diderita An. D.
An. D juga tidak mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi, jantung, diabetes
mellitus, dan lain-lain. Saat ini tidak ada anggota keluarga yang dirawat di rumah sakit
selain An.A.
Selama Sakit
Ibu pasien mengatakan selama sakit intake makan pasien tetap baik, tidak ada
penurunan nafsu makan, pasien mau makan-makanan dari rumah sakit (habis sekitar ¾
porsi), dan masih diselingi snack dari rumah sakit juga.
Selama Sakit
Ibu pasien mengatakan saat sakit pasien tidurnya sedikit terganggu, karena merasa
kurang nyaman dengan lingkungan rumah sakit dan ketika tidur sering terbangun. Ibu
pasien mengatakan jam tidur siang pasien berkurang, namun saat malam hari pasien
bisa tidur, bangun hanya minum (menyusui) sebentar, lalu tidur lagi.
c. Personal Higiene
Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan pasien mandi 2 kali sehari menggunakan sabun dan sampo, ibu
pasien mengganti pakaian pasien setelah mandi atau dirasa pakaian yang dipakai sudah
kotor. Ketika di rumah pasien terbiasa bermain dengan mainan yang aman untuk seusia
pasien.
Selama Sakit
Ibu pasien mengatakan saat sakit pasien mandi dengan dibilas menggunakan air hangat
dan mengganti pakaian 2 kali atau saat dirasa sudah kotor. Ibu pasien rutin mengganti
popok pasien. Ibu pasien mengatakan saat di rumah sakit pasien mainan mobil-mobilan
kecil, yang aman dan tidak terkontaminasi bakteri.
d. Aktivitas Bermain
Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki gangguan saat beraktivitas, pasien masih
rambatan dan langkah kakinya baru 1-2 langkah. Pasien sering bermain bersama
kakaknya, main mobil-mobilan, dan suka mendorong kursi.
Selama Sakit
Ibu pasien mengatakan selama sakit, pasien banyak melakukan aktivitas bermainnya di
tempat tidur. Pasien membawa mainan mobil-mobilan dan buku-buku anak.
e. Eliminasi Sebelum
Sakit
BAB :
Ibu pasien mengatakan pasien BAB normal sehari 1 kali berwarna kekuningan,
konsistensi lembek. Pasien tidak ada gangguan pada sistem pencernaan dan tidak diare.
BAK : Ibu pasien mengatakan BAK pasien normal dalam sehari bisa 6-7 kali, pasien
tidak pakai popok saat di rumah.
Selama Sakit
BAK :
Ibu pasien mengatakan, selama di RS pasien menggunakan pampers, pasien ganti
pampers 5-6 kali dalam sehari. Saat popok sudah penuh, kemudian diganti oleh Ibu
pasien, dan dipantau untuk penghitungan diuresis. Pasien tidak terpasang kateter.
BAB : Ibu pasien mengatakan pasien belum BAB selama di RS.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : saat pengkajian pasien menangis, keadaan umum sedang, sedikit
gelisah.
b. Kesadaran : Composmentis
c. Antropometri :
Tinggi Badan : 77,5 cm Lingkar Kepala : 46,3 cm
Berat Badan : 10,2 Kg Lingkar Dada : 67 cm
Lingkar Lengan Atas : 16 cm Lingkar Perut : 53 cm
d. Tanda-tanda vital
TD : - / - mmHg Suhu : 39 0C
Nadi : 160 kali/menit Respirasi : 30 kali/menit
SPO2 : 97%
e. Kepala
Kepala mesocepal, tampak rambut kehitaman, pertumbuhan rambut tipis, kepala bersih
tidak ada kotoran.
f. Mata
g. Tampak mata simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera putih.
h. Hidung
i. Tampak hidung simetris, hidung bersih tidak ada polip, tidak ada kotoran dihidung,
terpasang O2: 1 liter per menit.
j. Mulut
k. Tampak mukosa bibir kering, sudah tumbuh gigi, tidak bau mulut, pasien tidak
memiliki riwayat gangguan menelan.
l. Telinga
m. Tampak telinga simetris, telinga bersih tidak ada kotoran, ataupun serumen, pasien tidak
mengalami gangguan pendengaran.
n. Dada : Jantung
Inspeksi : Saat diinspeksi ictus cordis tidak tampak
Perkusi : Suara jantung pekak
Palpasi : Ictus cordis teraba di intercosta (ICS) 5
Auskultasi : S1S2 reguler, tidak ada suara mur-mur
Paru-paru
Inspeksi : Tampak pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : Tidak teraba masa atau benjolan
Perkusi : Terdengar sonor
Auskultasi : Suara paru vesikuler, tidak ada suara napas tambahan
Abdomen
Inspeksi : Perut datar, simetris
Auskultasi : Terdengar peristaltik usus
Perkusi : Terdengar timpani
Palpasi : Tidak teraba pembesaran limpa dan hati
o. Urogenetalia
Bersih, tidak terpasang kateter, kulit di area anus normal, pasien tampak memakai
pampers.
No
Nama Obat Dosis Kegunaan
.
1. Ampicilin 500 mg/6 jam (IV) Antibiotik yang digunakan untuk
mengatasi infeksi bakteri pada berbagai
bagian tubuh.
2. Paracetamol 120 mg (IV) Antipiretik untuk menurunkan demam
3. Diazepam 1,5 g/8 jam (Oral) Obat yang digunakan untuk meredakan
kejang.
4. Paracetamol sirup I cth (Oral) Antipiretik untuk menurunkan demam
5. Gentamicin 80 mg/24 jam (IV) Gentamicin digunakan untuk mengobati
beberapa jenis infeksi bakteri seperti
infeksi saluran kemih, pneumonia, dll.
XII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal pemeriksaan :
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan Interpretasi
Rujukan
1 Hemoglobin 11.5 9.60-15.60 g/dL Normal
2 Hematokrit 35.6 34.00-48.00 Vol% Normal
3 Lekosit 33.93 5.5-17.5 Ribu/uL High
4 Trombosit 737 150-450 Ribu/uL High
5 Eritrosit 6.22 3.40-5.20 Juta/uL High
6 MCV 57.2 76.0-92.0 fl Low
7 RDW-SD 35.2 35-47 fL Normal
8 Limfosif% 20.3 37-73 % Low
9 Neutrofil# 24.76 1.20-8.90 uL High
10 Limfosit# 6.88 4.943-5943 Ribu/uL High
11 Monosit# 2.07 0.16-1.00 Ribu/uL High
b. Rontgen
Tanggal Pemeriksaan: 16-02-2023
Thorax AP, asimetris, inspirasi cukup
Hasil:
- Kedua apex pulmo tenang
- Tampak opositas infiltrat paradial pulmo bilateral
- Pleural space bilateral tak melebar
- Hemdiafragma bilateral licin dan tak mendatar
- Cor, CTR < 0.50
- Sistema tulang yang tervisualisasi intak.
XIII.ANALISA DATA
Nama Klien : An. D
No. RM : 746XXX
Mahasiswa : Ayu dan Arum
Ruang : Bangsal Kalibiru Lor
XIV.PRIORITAS MASALAH
1. Hipertermia b.d proses penyakit (D.0130)
2. Risiko cedera d.d kondisi klinis (Kejang) (D.0136)
XV. RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : An. D Ruang : Bangsal Kalibiru Lor
P: Pertahankan intervensi.
2. Selasa, 14 Pukul Managemen Keselamatan lingkungan Pukul 05.00
Februari 2023 20.45 1. Mengidentifikasi kebutuhan S:
keselamatan lingkungan (mis.kondisi - Ibu pasien mengatakan anaknya
fisik, fungsi kognitif, dan riwayat mengalami kejang karena suhu
perilaku) tubuh yang tinggi
2. Memodifikasi lingkungan untuk - Ibu pasien mengatakan akan
meminimalkan bahaya dan risiko menjauhkan benda-benda yang
3. Memasang pagar samping tempat tajam dari lingkungan pasien.
tidur - Ibu pasien akan mendekatkan
4. Mengedukasi keluarga risiko tinggi mainan pasien yang lunak supaya
bahaya lingkungan. pasien tetap bisa bermain di tempat
tidur dan tidak merangkak keluar.
Managemen Kejang - Ibu pasien mengatakan paham
1. Memonitor terjadinya kejang berulang terkait risiko tinggi bahaya
2. Memonitor tanda vital lingkungan, karena anaknya
3. Menjauhkan benda-benda berbahaya memiliki riwayat kejang.
4. Mengedukasi keluarga untuk selalu - Ibu pasien mengatakan sanggup
mendampingi pasien dan tidak untuk selalu mendapingi pasien dan
meninggalkan pasien sendirian tidak meninggalkan pasien
5. Mengedukasi keluarga pasien untuk sendirian.
menghindari memasukkan apapun ke - Ibu pasien memahami saat diberikan
dalam mulut pasien jika terjadi edukasi terkait menghindari
periode kejang berulang memasukkan apapun ke dalam
6. Menganjurkan keluarga tidak mulut pasien jika terjadi periode
menggunakan kekerasan untuk kejang berulang dan tidak
menahan gerakan pasien jika terjadi menggunakan kekerasan untuk
kejang dan menganjurkan segera menahan gerakan pasien jika terjadi
melaporkan pada perawat. kejang dan menganjurkan segera
7. Melakukan pengelolaan obat melaporkan pada perawat.
Diazepam 1,5 g/8 jam per oral untuk
mencegah terjadinya kejang berulang.
O:
- Tanda vital
S: 36,8⁰C
N : 112 x/menit
RR : 24x/menit
SPO2: 97%
- Pasien telah terprogram obat diazepam
1,5 g per oral/8 jam
- Pasien tidak mengalami kejang berulang
- Ibu pasien tampak memahami edukasi
yang kami sampaikan.
- Tampak di lingkungan pasien tidak ada
benda-benda yang berbahaya, terdapat
beberapa mainan pasien yang aman dan
bersih.
- Telah terpasang pagar keamanan di
temat tidur pasien.
- Tampak ibu pasien dan ayah pasien
selalu mendamping pasien dan berada
di samping pasien.
- Pasien tampak berbaring di tempat tidur.
A: Masalah risiko cedera teratasi sebagian.
Indikator OA OK
Kejadian 3 4
cedera (Sedang) (Cukup Menurun)
Ketegangan 3 4
otot (Sedang) (Cukup Menurun)
P: Pertahankan intervensi.
(Hari Kedua)
Nama Klien : Ruang :
No. RM : Mahasiswa :
P: Pertahankan intervensi.
O:
- Tanda vital
S: 36,2⁰C
N : 110 x/menit
RR : 24x/menit
SPO2: 97%
- Pasien telah terprogram obat diazepam
1,5 g per oral/8 jam
- Pasien tidak mengalami kejang berulang
- Tampak di lingkungan pasien tidak ada
benda-benda yang berbahaya, terdapat
beberapa mainan pasien yang aman dan
bersih.
- Telah terpasang pagar keamanan di
temat tidur pasien.
- Tampak ibu pasien dan ayah pasien
selalu mendamping pasien dan berada
di samping pasien.
- Pasien tampak duduk di tempat tidur, di
dampingi ibunya.
A: Masalah risiko cedera teratasi sebagian.
Indikator OA OK
Kejadian 3 5
cedera (Sedang) (Menurun)
Ketegangan 3 5
otot (Sedang) (Menurun)
P: Hentikan intervensi.
(Hari Ketiga)
Nama Klien : Ruang :
No. RM : Mahasiswa :
O:
- Tanda Vital
S: 36,1⁰C
N : 111 x/menit
RR : 24x/menit
SPO2: 97%
Leukosit : 33.93 ribu/uL
- Pasien telah terprog obat
paracetamol sirup 1 cth per oral
- Pasien telah diberikan cairan melalui
intravena di tangan sebelah kiri,
cairan infus DS ½ NS 30 cc/jam
P: Pertahankan intervensi.