I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Pasien
Nama : Tn.A
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 70 tahun
Suku/bangsa : suku bali/bangsa Indonesia
Agama : hindu
Status material : menikah
Pekerjaan : petani
Pendidikan : smp
Bahasa yang digunakan : bahasa Indonesia
Alamat : banjar sigalan, mekar bhuana, abian jemal, badung
Kiriman dari : 10 september 2018
Cara masuk : dirujuk
Diagnose medis :ventilator associated pneumonia (VAP)
Alas an dirawat : kaku diwajah, luka bakar di kaki kanan
2. Penanggung jawab
Nama : Tn.A
Umur : 43 tahun
Hubungan : anak kandung
Alamat : banjar sigalan, mekar bhuana, abian semal, badung
Pekerjaan :-
B. Riwayat keperawatan
1. Keluhan utama
Kelurga pasien mengatakan pasien dating dengan keluhan kaku diwajah
2. Keluhan saat dikaji
Wajah pasien masih tampak kaku dan seluruh tubuhnya masih kakua, pasien
tampak tidak bisa bicara karena pemasangan ventilator, tempak terdapat produksi
secret berlebih di daerah pemasangan ventilator.
3. Upaya yang telah dilakukan
Keluarga pasien mengataka bahwa pasien maupun keluarga pasien tidak memiliki
pengetahuan dan informasi untuk melakukan pencegahan terhadap penyakitnya,
sehingga keluarga pasien segera membawa pasien ke pelayanan kesehatan terdekat
yaitu puskesmas sebagai upaya pertolongan mengenai keluhan yang dialami pasien.
4. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien dating ke puskesmas dengan keluhan luka
bakar dan dirawat selama 7 hari, kemudian pasien dirujuk ke RS bhayangkara
dengan keluhan kaku diwajah dan luka bakar di kaki kanan, pasien mendapat
perawatan selama 3 hari dan sudah diberikan antibiotik. Akhirnya pasien dirujuk di
RSUP sanglah untuk mendapat perawatan intensive di HCU (high care unit).
5. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya tidak memiliki riwayat
penyakit yang khusus, seperti DM, jantung, fraktur, dll.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan belum pernah ada anggota keluarga pasien yang
memiliki riwayat penyakit sama seperti yang dialami pasien saat ini.
Genogram
F. BODY SYSTEM
a. Pernafasan (breathing)
Nafas cepat dan dalam, pergerakan dada tidak simetris saat ekspirasi, respiration
rate (RR) terkaji 40x/menit, pasien terkaji suara redup saat perkusi di bagian dad
kiri (sinistra), pada interkosta ke 4, terdapat suara tambahan ronki.
b. Cardiovaskuler (bleeding)
Suara antung normal S1 S2 tunggal, tidak terkaji adanya perdarahan berlebih,
denyut nadi teraba lemah, bentuk dada kiri dan kanan tidak simetris, frekuensi
nadi80x/menit.
c. Persyarafan (brain)
Kedaan umum lemah, kedaan apatis, GCS yaitu E4V0M5=9, syaraf penciuman
baik, syaraf penglihatan mengalami kemunduran karena faktor usia, refleks kornea
bagus, fungsi sensorik berfungsi baik, dan pendengaran baik
d. Eliminasi-perkemihan uri (bladder)
Pasien berkemih melalui saluran kencing/selang bantuan berkemih (kateter), urine
berwarna kuning keruh, volume berkemih 3129ml/24 jam
e. Eliminasi-pencernaan (bowel)
Pasien defekasi satu kali sehari saat pagi hari, tesktur feses lembek dan berwarna
kuning
f. Tulang otot-integumen (bone)
Tidak terdapat fraktur, seluruh bagian otot mengalami spasme (kaku), integumen
terdapat edema, akral teraba hangat, pasien tidak mampu melakukan ROM, nilai
kekuatan oto(tonus otot) berada pada derajat 0 diaman pasien tidak memilki
kontraksi otot,kedaan kulit disekitar leher kotor, terdapat masa berlebih seperti
edema
g. Sistem endokrin
Tidak terkaji pembesaran kelenjar tiroid, dan todak terkaji adanya kelainan pada
sistem endokrin
G. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium (28/09/18)
Pemeriksaan Hasil Satuan Harga
pH 7,53 mmHg 7,35 – 7,45
pCo2 49,7 mmHg 35,00 – 45,00
P02 118,90 Mmol/L 80,00 – 100,00
BEecf 17,80 Mmol/L -2 – 2
HCO3- 40,50 % 22,00 – 26, 00
SO2c 98,6 Mmol/L 85% - 100%
TCO2 42,10 Mmol/L 24, 00 – 30, 00
Natrium (Na) 144 Mmol/L 136 – 145
Kalium (K) 3,07 Mmol/L 1453,50 – 5, 10
KLORIDA (CL) 83 Mmol/L 96 – 108
b. Terapi obat
Nama obat rute Dosis Kegunaan
KCL (kalium IV 50 mg Merupakan obat suplement mineral dengan
clorida) 2,10 fungsi untuk mengobati
ml/j
Gentamicin IV 300 Termasuk dalam golongan obat antibotik
mg/8 digunakan untuk menangani infeksi akibat
jam bakteri
Morfin IV Adalah obat dengan fungsi untuk
meredakan sakit atau nyeri parah
Paracetamol IV 100 mg Adalah salah satu obat dengan analgetik
(nyeri) dan antipireutik (demam)
Hidrokortisane Kulit - Berfungsi untuk meredakan peradangan
(inflamasi)
Firosemide IV 20mg Obat untuk mengurangi cairan berlebih
dalam tubuh (edema) dan mengobati
hipertensi
Ranitidin IV 50mg Mengobati dan mencegah berbagai
penyakit perut dan kerngkongan yang
disebabkan asam lambung meningkat
termasuk golongan obat histamine blocker
Ringer laktat IV 1 drip Sebagai sumber elektrolit dan air untuk
500 ml hidrasi
Meticobal IV 500g/12 Mengobati penyakit jantung,asma,alergi,
jam penyakit kulit,infeksi kulit
H. Diet
- Pasien makan melalui selang NGT
- Pasien hanya diberikan susus nutrien optimum 70gr seduh (250ml) + vip albumin
½ set + air
- Diet 400 kkal protein
- 120 gram lemak
- Diet enterosol 690 kkal
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Tn.A No.RM :18031448
Umur : 70 Tahun Ruangan : High Care Unit
No Data Etiologi Problem
1 Data subjektif: - Adanya bendungan cairan Bersihan jalan nafas
Data objektif : dalam rongga pleura tidak efektif
-Tampak terdapat produksi
-Terdengar suara redup saat perkusi
di bagian kiri pada interkosta ke 4 Adanya hambatan
-Terdengar suara nafas tambahan reabsorpsi cairan dirongga
ronchi pleura
-Napas dalam dan cepat
-Pergerakan dada tidak simetris saat
respirasi Efusi pleura
-TTV :
TD:140/78 mmHg
N: 80x/menit Proses peradangan pada
RR:40x/menit rongga pleura
S: 38,3
MAP : 80
SPO2 : 98 % Hipersekresi Mukus
Ronchi
TD:140/78 mmHg
N:40xmenit
hambatan komunikasi
S:38,3 verbal
MAP;80
SPO2:98
reproduksinya dengan
cara dibantu perawat
kesulitan berkomunikasi
Mandi diatas bet
-wajah tanpak kusam
dan berminyak hambatan komunikasi
verbal
-mata tanpak kotor
Keadaan sekitar
hidung kotor kelelahan fisik
ketidakmampuan menjaga
kesehata/kebersihan diri
NAMA : RUANGAN :
UMUR : NO RM :
A. PROROTAS MASALAH
1. BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF
2. GANGGUAN PERTUKARAN GAS
3. GANGGUAN MOBILITAS FISIK
4. RESIKO KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
5. HAMBATAN KOMUNIKASI VERBAL
6. DEFISIT PERAWATAN DIRI
NAMA : TN A NO RM : 18 03 74 48
1 S:
P : Intervensi dilanjutkan
-posisikan pasien
-Auskultasi suara napas
-Kolaborasi pemberian obat
2 S:
P : intervensi dilanjutkan
- observasi tanda tanda vital
-beri possisi semi fowler
- auskultasi suara napas
- monitor status oksigen
3 S:
P : intervensi dilanjutkan
- kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
- kaji tanda tanda vital
- damping saat mobolisasi
- melatih pasien dalam pemenuhan ADL
4 S:
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
5 S:
A : Masalah teratasi
P : intervensi di hentikan
6 S:
P : intervensi dilanjutkan
-monitor kemempuan perawatan diri pasien
-beri bantuan dalam pemenuhan ADL
-pertimbangkan usia untuk mendorong pelaksanaan
aktivitas sehari hari
-ajarkan keluarga pasien untuk membantu pasien
dalam pemenuhan perawatan diri.