Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DENGAN

DIAGNOSA HERNIA INGUINALIS PADA TN N DI RUANG 3A RUMAH SAKIT


UMUM DAERAH KOTA MATARAM
Nama Mahasiswa : I WAYAN ANDIKA HADINATA
Tempat Praktik : Irna III.A
Tanggal : 28 Januari 2020

I. Identitas diri pasien


Nama : An. F
Suku : Sasak
Agama : Islam
Umur : 4 tahun
Pendidikan : tidak sekolah
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Pagesangan Mataram.
Lama Bekerja :-
Tanggal Masuk RS : 27 januari 2019
Status Perkawinan :-
Tanggal Pengkajian : 28 Januari 2020
Sumber Informasi : Keluarga dan RM

II. Riwayat penyakit


1. Keluhan utama:
Keluarga pasien mengatakan An. F datang ke RS dengan keluhan perut
kembung dan setiap BAB menangis
2. Keluhan saat dikaji:
Keluarga pasien mengatakan mengatakan nyeri pada luka operasi.
P : luka operasi
Q : Nyeri terasa seperti di tusuk tusuk
R : Nyeri dirasakan pada perut kanan bawah di lipatan paha
S : nyeri ringan dengan skala nyeri 3(dari 0-10)
T : pada saat berpindah posisi
3. Riwayat penyakit sekarang :
Keluarga pasien mengatakan sejak 1 bulan yang lalu pasien
sering mengeluhkan kembung dan menangis saat BAB sebelum masuk rumah
sakit pasien mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawah kanan dan bagian

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 1


kemaluan. Kemudian oleh keluarga di bawa ke puskesmas pegesangan, lalu
dirujuk ke poli bedah anak RSUD Kota Mataram tanggal 27 Januari 2020 setelah
itu dipindahakan ke ruang 3A diperiksakan ke dokter dan oleh dokter dianjurkan
untuk operasi, operasi dilakukan tanggal 28 Jauari jam 9 selama 30 menit
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang lain yang
menderita penyakit yang sama dengan yang diderita pasien yaitu Hernia. Keluarga
pasien mengatakan, sebelumnya pasien belum pernah dioperasi dan menderita
penyakit yang memerlukan proses operasi dan pasien tidak memiliki riwayat
alergi baik terhadap obat maupun makanan apapun.
5. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan
yang telah dilakukan:
Dignosa medik pasien pada saat MRS yaitu hernia, Pemeriksaan
penunjang yang diberikan pada An.F antara lain pemeriksaan darah
lengkap, urinalisa, USG, dan foto thorax, Tindakan yang telah dilakukan
pemasangan infuse D5 ½ NS 10 tpm, injeksi IV ,ceftriaxone.
III. Pengkajian saat ini
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluarga pasien menganggap bahwa sakit yang diderita pasien adalah
cobaan dari Tuhan dan berharap cepat sembuh. Keluarga pasien
mengatakan bahwa dilingkungan keluarga selalu menjaga kesehatan
anggota keluarga dengan baik dan bila ada anggota keluarga yang sakit
selalu memeriksakan kesehatannya ke dokter dan petugas kesehatan
terdekat. membawa pasien ke puskesmas pegesangan.
2. Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS :
Saat ini An. F diberikan Diit TKTP
 Intake makanan:
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan sebelum masuk rumah
sakit, nafsu makan An. F baik yaitu 3x sampai 4x sehari dalam 1 porsi
makan

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 2


Saat sakit : keluarga pasien mengatakan nafsu makan berkurang dan v
hanya menghabiskan ¼ dari porsi makanannya(sebelumnya puasa
Karena pre dan post operasi)
 Intake cairan:
Sebelum sakit : Keluarga mengatakan pola minum An. F baik, yaitu
minum air mineral kurang lebih 500 ml/hari
Saat sakit : Keluarga pasien mengatkan An. F minum air mineral
kurang lebih 250 ml/hari
 Pola eliminasi
a. Buang air besar
Keluarga pasien mengatakan BAB 1x/hari, dan pada saat pengkajian
pasien belum BAB
b. Buang air kecil
Keluarga pasien mengatakan An. F tetap lancar untuk BAK nya
3. Pola aktifitas dan latihan :
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total

4. Pola tidur dan istirahat


a. Lama Tidur
 Sebelum Sakit : keluarga pasien mengatakan An. F sebelum sakit
biasanya tidur pukul 22.00 dan bangun pagi sekitar pukul 6.00,
pasien tidur kurang lebih 8 jam/hari

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 3


 Saat sakit : keluarga pasien mengatakan setelah sakit tidurnya An.
F sedikit terganggu karena luka setelah operasi
b. Gangguan Tidur
 Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan An. F sebelum sakit
tidak pernah mengalami masalah/gangguan saat tidurnya, tidurnya
selalu nyenyak pada saat siang hari maupun malam hari.
 Saat sakit : keluarga pasien mengatakan An. F setelah sakit
tidurnya sedikit terganggu karena luka setelah operasi
 Perasaan Saat Bangun Tidur : keluarga pasien mengatakan An. F
saat bangun tidur sedikit meringis karena luka setelah operasi
5. Pola persepsual
a. Penglihatan : keluarga pasien mengatakan An. F
pengelihatannya masih jelas
b. Pendengaran : keluarga pasien mengatakan An. F masih
bisa mendengar dengan baik
c. Pengecap : keluarga pasien mengatakan An. F masih bisa
merasakan makanan yang pahit, manis, asam
d. Sensasi : keluarga pasien mengatakan An. F masih bisa
merasakan sensasi dingin dan panas
6. Pola persepsi diri
a. Pandangan pasien tentang sakitnya : keluarga pasien
mengatakan An. F ingin cepat sembuh dari penyakit yang diderita
selama ini.
b. Postur tubuh : bentuk tubuh normal, tidak ada kecacatan
ataupun kelainan.
7. Pola seksualitas dan reproduksi
a. Genetalia : tidak terkaji
8. Pola peran hubungan
a. Komunikasi : interaksi An. F dengan anak dan keluarga
sangat begitu dekat

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 4


b. Hubungan Dengan Orang Lain : An. F mengatakan
bahwa memiliki kedekatan yang sangat kuat dengan adik dan keluarga
serta orang lain.
c. Kemampuan Keuangan : tidak terkaji

9. Pola managemen koping-stess


tidak dikaji karena pasien anak berusia 4 tahun dan tidak memungkinkan
untuk dapat dikaji karena pasien belum memahami managemen koping-
stess .
10. Sistem nilai dan keyakinan
a. Pandangan pasien tentang agama: keluarga pasien
mengatakan An. F meyakini agama yang di anutnya yaitu agama islam,
b. Kegiatan Keagamaan : keluarga pasien mengatakan An. F
menjalankan ibadan shalat
IV. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien cukuo
2. Kesadaran
GCS 15 (Respon buka mata 4, Respon motorik 5 dan Respon verbal
6), Tingkat kesadaran Compos mentis.
3. Tanda-tanda Vital:
Nadi : 120x/ menit
RR : 24x/menit
Suhu : 37,50C
4. Kepala dan rambut
Kepala bersih, rambut pasien pendek, warna hitam, pertumbuhan
merata, dikulit kepala tidak terdapat luka dan lesi.

5. Mata

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 5


Mata simetris kanan dan kiri, pupil isokor, konjungtiva ananemis dan
sclera anikhterik fungsi penglihatan baik dan tanpa menggunakan
alat bantu penglihatan (kaca mata)
6. Telinga
Letak simetris, tidak ada serumen, dapat berfungsi dengan baik dan
tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
7. Hidung
Simetris, tidak ada polip hidung, fungsi pernafasan baik, tidak terjadi
sesak nafas, tidak tampak tumpukan sekret dan tidak terdapat
masalah dalam pola nafas, frekuensi pernafasan 24x/menit
8. Mulut
Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis. Jumlah gigi lengkap 32
buah, warna agak kuning, nafas agak bau, lidah agak kotor, warna
merah muda.
9. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada peningkatan
Jugularis Vena Perifer dan teraba nadi karotis 120 x/menit
10. Thorax
Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk Dada
Bentuk dada An. F Normal, Simetris antara kiri dan kanan
2. Pola Nafas
Frekwensi Nafas : 24x/menit dengan irama Reguler
3. Gerakan Pernafasan : Intercostal
Palpasi : Tidak ada benjolan.
Perkusi : suara sonor
Auskultasi :
Bunyi Nafas: pada saat pemeriksaan didapatkan bunyi napas Normal
yaitu vesikular
Cardiovascular
Inspeksi :Iktus cordis tidak tampak

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 6


Palpasi :Iktus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas Jantung Kanan : Tidak terkaji
Batas Jantung Kiri : Tidak terkaji
Auskultasi :
 Bunyi Jantung I: terdengar suara “lub” karena penutupan katub
antrioventrikel (A-V). Lokasi auskultasi pada interkosta ke IV
 Bunyi Jantung II : terdengar suara “dub” dikarenakan penutupan
katub semilunaris (aorta dan pulmonaris) pada akhir dari sistole.
Lokasi auskultasi pada interkosta II.

1. Nadi
Frekuensi 120 x/menit
2. Irama : Reguler
3. Tekanan Darah : - mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
5. Letak Jantung : Normal
6. Pembesaran Jantung : tidak ada pembesaran pada jantung
Nyeri Dada : Tidak ada
7. Clubbing Finger : tidak ada clubbing finger
Persarafan
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
GCS :
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
1. Refleks : normal
2. Koordinasi Gerak : ya
3. Kejang : Tidak ada
Perkemihan
Masalah kandung kemih : Tidak ada masalah
Produksi urine : Volume tidak terkaji
Frekuensi : BAK 3-4 x/hari

Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : Kering

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 7


b. Lidah: terlihat terdapat bercak putih pada lidah
c. Rongga Mulut : bersih, tidak ada lesi, bibir kering
d. Tenggorokan : bersih, tidak ada lesi,
e. Abdomen : Pada inspeksi didapatkan hasil
permukaan abdomen simetris kanan dan kiri, tidak ada ascites
dan terdapat luka operasi pada kuadran abdomen bagian bawah
tepatnya dibawah umbilicus atas shimpisis pubis, panjang luka
kurang lebih 4 cm terdapat jahitan simpul sebanyak 10 simpul,
keadaan luka bersih tidak terdapat pus dan tidak terdapat
tanda-tanda infeksi dan luka tertutup kassa steril. Pada
auskultasi didapatkan bising usus kurang lebih 15x / menit
sedangkan pada perkusi keempat kuadran abdomen didapatkan
suara tympani dan pada palpasi terdapat nyeri tekan pada
semua lapang abdomen terutama sekitar luka operasi yaitu di
kuadran abdomen sebelah bawah.
f. Pembesaran hepar : tidak ada
g. Pembesaran lien : tidak ada
h. Asites : tidak ada
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB 1x/hari : tidak ada diare
Obat Pencahar : tidak ada
Lavemen : tidak ada
Otot, Tulang Dan Integument
1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM): pergerakan
Ny.R agak sedikit lemah
Kemampuan kekuatan otot
5 5
5 5
Fraktur : Tidak ada
Dislokasi : Tidak ada
Haemotom : Tidak ada

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 8


2. Integumen
Warna kulit : Pucat Akral : Hangat Suhu : 37,50C
Turgor : Tidak elastis (kembali >2 detik)
Tulang Belakang : Normal
Endokrin
1. Faktor Alergi : tidak ada alergi makanan maupun obat
2. Kelainan endokrin : Tidak ada
Program terapi: 11 januari 2020
Program Terapi Dosis Cara pemberian

Infus D5 ¼ Ns 10 TPM (Mikro) IV


Injeksi Ceftriaxon 2 x 750 miligram IV
Injeksi Omeprazol 3 x 15 miligram IV
Injeksi Paracetamol 3 x 150 miligram IV
Hasil Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 11 januari 2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
WBC 8,74 10^3/uL 4,50 - 13,50
Neu% 51,3 % 50,0 - 70,0
Lym% 37,o % 20,0 - 60,0
Mon% 4,5 % 2,0 - 11,0
Eos% 6,8 % 1,0 - 4,0
Bas% 0,4 % 0,0 - 1,0
RBC 4,54 10^6/Ul 3,70 – 5,70
HGB 12,6 g/Dl 10,7 - 14,7
HCT 35,4 % 35,0 - 45,0
MCV 78,1 Fl 86,0-110,0
MCH 27,7 Pg 26,0 - 38,0
MCHC 35,5 g/Dl 31,0 - 37,0
RDW-CV 12,6 % 11,0 - 16,0
RDW-SD 41,3 fL 37,0 - 54,0
PLT 442 x10^3/uL 150 – 450
MPV 7,3 fL 9,0 -13,0
PDW 15,4 9,0 - 17,0
PCT 0,322 % 0,170 - 0,350
Natrium darah 138 Mmol/L 139-146
Kalium darah 3,7 Mmol/L 4,1-5,3
Klorida darah 100 Mmol/L 98-107
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah Paraf

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 9


1 Data Subyektif tindakan pembedahan Nyeri
 Keluarga pasien akut
mengatakan An. F adanya inisiasi bedah di
merasakan nyeri pada luka bagian abdomen sinitra
operasi pada perut sebelah bagian bawah
kanan bawah
P : luka operasi merangsang
Q : Nyeri terasa seperti di neurotransmitter nyeri
tusuk tusuk di SPP
R : Nyeri dirasakan pada
perut kanan bawah mengeluarkan zat
S : nyeri sedang dengan prostaglandin,
skala nyeri 3(dari 0- bradihinin dan
10) histamint
T : pada saat berpindah
posisi Nyeri akut
Data Objektif
 pasien tampak waspada
untuk menghindari rasa
nyeri
 TTV
Nadi : 120x/ menit
RR : 24x/menit
Suhu : 37,50C

2 Data Subyektif tindakan pembedahan Resiko


 Keluarga pasien tinggi
mengatakan luka belum adanya inisiasi infeksi
kering pembedahan
Data objektif
 Panjang luka 4 cm luka terbuka
 Luka tampak masih

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 10


kemerahan resiko tinggi infeksi
 TTV
Nadi : 120x/ menit
RR : 24x/menit
Suhu : 37,50C
3 Data Subyektif tindakan pembedahan kerusaka
 Keluarga pasien n
mengatakan ada luka adanya inisiasi integrita
operasi pembedahan s kulit
Data Objektif
 Terdapat luka inisiasi kerusakan integritas
pembedahan kulit
 Terdpat jahitan di perut
 Panjang luka 4 cm
 TTV
Nadi : 120x/ menit
RR : 24x/menit
Suhu : 37,50C

DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat
tindakan operasi.
b. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi.
c. Kerusakan intregitas kulit/jaringan berhubungan dengan insisi bedah.

INTERVENSI
Nyeri akut NOC : NIC :
berhubungan  Pain Level,
 Pain control, Pain Management
dengan
 Comfort level
terputusnya
Kriteria Hasil :  Lakukan pengkajian nyeri secara
kontinuitas
 Mampu mengontrol nyeri (tahu komprehensif termasuk lokasi,
jaringan akibat
penyebab nyeri, mampu karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
tindakan

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 11


operasi. menggunakan tehnik
dan faktor presipitasi
 Observasi reaksi nonverbal dari
nonfarmakologi untuk mengurangi
ketidaknyamanan
nyeri, mencari bantuan)
 Melaporkan bahwa nyeri  Kaji kultur yang mempengaruhi respon

berkurang dengan menggunakan nyeri


 Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
manajemen nyeri  Evaluasi bersama pasien dan tim
 Mampu mengenali nyeri (skala,
kesehatan lain tentang ketidakefektifan
intensitas, frekuensi dan tanda
kontrol nyeri masa lampau
nyeri)  Kontrol lingkungan yang dapat
 Menyatakan rasa nyaman setelah
mempengaruhi nyeri seperti suhu
nyeri berkurang
 Tanda vital dalam rentang normal ruangan, pencahayaan dan kebisingan
 Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan inter
personal)
 Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi
 Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
 Tingkatkan istirahat
 Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
 Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
 Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
Resiko infeksi NOC : NIC :
berhubungan  Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi)
 Knowledge : Infection control
dengan adanya  Bersihkan lingkungan setelah dipakai
 Risk control
luka operasi. pasien lain
Kriteria Hasil :
 Pertahankan teknik isolasi
 pasien bebas dari tanda dan gejala  Batasi pengunjung bila perlu
infeksi  Instruksikan pada pengunjung untuk
 Mendeskripsikan proses penularan

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 12


penyakit, factor yang mencuci tangan saat berkunjung dan
mempengaruhi penularan serta setelah berkunjung meninggalkan
penatalaksanaannya, pasien
 Menunjukkan kemampuan untuk  Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci
mencegah timbulnya infeksi tangan
 Jumlah leukosit dalam batas normal  Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
 Menunjukkan perilaku hidup sehat
tindakan kperawtan
 Gunakan baju, sarung tangan sebagai
alat pelindung
Infection Protection (proteksi terhadap
infeksi)
 Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
 Monitor hitung granulosit, WBC
 Monitor kerentanan terhadap infeksi
 Batasi pengunjung
 Saring pengunjung terhadap penyakit
menular
 Partahankan teknik aspesis pada pasien
yang beresiko
 Pertahankan teknik isolasi k/p
 Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
 Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
 Ajarkan cara menghindari infeksi
Kerusakan NOC : NIC : Pressure Management
intregitas Tissue Integrity : Skin and  Anjurkan pasien untuk menggunakan
kulit/jaringan Mucous Membranes pakaian yang longgar
berhubungan Kriteria Hasil :  Hindari kerutan padaa tempat tidur
dengan insisi  Integritas kulit yang baik bisa  Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
bedah. dipertahankan (sensasi, elastisitas, dan kering
temperatur, hidrasi, pigmentasi)  Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien)
 Tidak ada luka/lesi pada kulit
setiap dua jam sekali
 Perfusi jaringan baik
 Menunjukkan pemahaman dalam  Monitor kulit akan adanya kemerahan
proses perbaikan kulit dan  Oleskan lotion atau minyak/baby oil

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 13


mencegah terjadinya sedera pada derah yang tertekan
berulang  Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
 Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit  Monitor status nutrisi pasien
dan perawatan alami

IMPLEMENTASI HARI KE 1
DX Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
1 Selasa 28 1. Mengidentifitakasi lokasi, S : keluarga pasien mengatakan An.
januari karakteristik, durasi, frekuensi, F masih merasakan nyeri,
2020 kualitas, intensitas nyeri namun sedikit berkurang
21.00 WITA 2. Mengontrol lingkungan yang P : luka operasi
memperberat rasa nyeri Q : Seperti ditusuk – tusuk
3. Mengajarkan teknik non farmakologi R : Nyeri dirasakan Pada
untuk mengurangi rasa nyeri daerah lipatan kaki bagian
kanan
S : nyeri ringan dengan skala
nyeri 3(dari 0-10)
O : pasien tampak waspada
menahan rasa nyeri
Ekspresi pasien tampak
meringis
A : Masalah teratasi sebagian
P : Tindakan dilanjutkan

2 Selasa 28  membersihkan lingkungan setelah S : keluarga pasien mengatakan

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 14


januari dipakai pasien lain selalu menjaga kebersihan
 mempertahankan teknik isolasi
2020 O : pasien menjaga kebersihan area
 membatasi pengunjung bila perlu
21.15 WITA  menginstruksikan pada pengunjung sekitarnya
untuk mencuci tangan saat Nadi : 120
berkunjung dan setelah berkunjung RR : 23x/m
meninggalkan pasien A : Masalah belum teratasi
 menggunakan sabun antimikrobia P : Tindakan dilanjutkan
untuk cuci tangan
 mencuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan kperawtan
Infection Protection (proteksi terhadap
infeksi)
 Memonitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
 Memonitor hitung granulosit, WBC
 Memonitor kerentanan terhadap
infeksi
 membatasi pengunjung
 meginspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan, panas,
drainase
 meginspeksi kondisi luka / insisi
bedah
 menginstruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai resep
 mengajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
 mengajarkan cara menghindari
infeksi
3 Selasa 28  meganjurkan pasien untuk S : pasien mengatakan tetap
januari menggunakan pakaian yang longgar menjaga kebersihan kulit
2020  menghindari kerutan padaa tempat O :luka operasi terlihat tetutupi
tidur perban
21.30 WITA  menjaga kebersihan kulit agar tetap K/u : Lemah
bersih dan kering Nadi : 120

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 15


 Membantu pasien imobilisasi (ubah RR : 23x/m
posisi pasien) setiap dua jam sekali A : masalah teratasi sebagian
 Memonitor kulit akan adanya P : tindakan dilanjutkan
kemerahan

 megoleskan lotion atau minyak/baby


oil pada derah yang tertekan
IMPLEMENTASI HARI KE 2
DX Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
1 Rabu 29 1. Mengidentifitakasi lokasi, S : keluarga pasien mengatakan An.
januari karakteristik, durasi, frekuensi, F sudah tidak merasakan
2020 kualitas, intensitas nyeri nyeri
12.00 WITA 2. Mengontrol lingkungan yang P : tidak ada
memperberat rasa nyeri Q : tidak ada
3. Mengajarkan teknik non farmakologi R : tidak ada
untuk mengurangi rasa nyeri S : tidak ada nyeri dengan
skala 0 (dari 0-10)
T : tidak ada
O : pasien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
2 Rabu 29  membersihkan lingkungan setelah S : keluarga pasien mengatakan
januari dipakai pasien lain selalu menjaga kebersihan
2020  membatasi pengunjung bila perlu O : pasien menjaga kebersihan area
 menginstruksikan pada pengunjung
12.15 WITA sekitarnya
untuk mencuci tangan saat
Nadi : 100
berkunjung dan setelah berkunjung
RR : 20x/m
meninggalkan pasien
 menggunakan sabun antimikrobia A : Masalah teratasi
untuk cuci tangan P : intervensi dihentikan
 mencuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan kperawtan
Infection Protection (proteksi terhadap
infeksi)
 Memonitor hitung granulosit, WBC

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 16


 Memonitor kerentanan terhadap
infeksi
 membatasi pengunjung
 meginspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan, panas,
drainase
 meginspeksi kondisi luka / insisi
bedah
 menginstruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai resep
3 Rabu 29  menjaga kebersihan kulit agar tetap S : keluarga pasien mengatakan
januari bersih dan kering tetap menjaga kebersihan kulit
2020  Membantu pasien imobilisasi (ubah O :luka operasi terlihat tetutupi
12.30 WITA posisi pasien) setiap dua jam sekali perban
 Memonitor kulit akan adanya K/u : baik
kemerahan Nadi : 100
 megoleskan lotion atau minyak/baby RR : 20x/m
oil pada derah yang tertekan A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
 Memonitor status nutrisi pasien

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 17


EVALUASI
DX Hari/tgl/jam Evaluasi Paraf
I Rabu 29 S : keluarga pasien mengatakan An. F tida merasa nyeri lagi
januari P : tidak ada
2020 Q : tidak ada
12.10 R : tidak ada
WITA S : tidak ada nyeri dengan skala 0 (dari 0-10)
T : tidak ada
O : pasien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

II Rabu, 29 S : keluarga pasien mengatakan An. F tetap menjaga kebersihan kulit


januari O :luka operasi terlihat baik
12.20 wita K/u : baik
Nadi : 100
RR : 20x/m
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

III Rabu, 29 S : Keluarga pasien mengatakan An. F mobilisasi di tempat tidur seperti, miring
januari kiri kanan
12.45 O : pasien mengatakan tetap menjaga kebersihan kulit
WITA O :luka operasi terlihat tertutupi perban
K/u : baik
Nadi : 100
RR : 20x/m
A : masalah teratasi
P : tintervensi dihentikan

Profesi XV TA. 2019/2020 STIKES Mataram 18

Anda mungkin juga menyukai