Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan Keperawatan pada Ny. “V” Dengan Gastroentritis (GEA)


Di Ruang Lily Interna 4b RSUP Dr. Tadjuddin Chalid

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


stase Keperawatan Medikal Bedah I

Disusun oleh:

FATRA TAIB
14420231039

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2023
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FKM UMI

Nama Mahasiswa yang mengkaji : FATRA TAIB NIM : 14420231039

No. RM : 111653
Tanggal : 13 -09-2023
Tempat : Ruang Lily Interna 4b
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Ny. V Umur :23 th
Tempat/Tanggal lahir :Makassar 13-07-2000 Jenis kelamin: Perempuan
Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam
Pendidikan terakhir :SMA Suku : bugis
Pekerjaan : -
Alamat : Jl. Bontoloe Baru
Telp. : 082194552729
Tanggal masuk RS : 12-09-2023 Ruangan : Lily Interna 4b
Golongan darah : - Sumber info :Pasien dan keluarga
2. Penanggung jawab / pengantar
Penanggung jawab / pengantar
Nama : Sukri Umur 51
Pendidikan terakhir : SMA Pekerjaan :Tni
Hubungan dengan klien : Orang tua
Alamat : Jl. Bontoloe Baru
Telp : 082194552729

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan utama : Pasien mengatakan diare
2. Alasan masuk RS : Pasien mengeluh lemas dan perut terasa nyeri. Nyeri skala 6 dari
1-10 skala yang diberikan, perut terasa seperti di remas-remas, nyeri hilang timbul.
Pasien mengeluhkan diare konsistensi cair dan berwarna hijau dengan frekuensi lebih
dari 10 kali disertai muntah
3. Riwayat Penyakit sekarang
Provocative/Palliative : Nyeri saat sebelum dan sesudah BAB
Quality : Seperti diremas
Region : Di perut
Severity : Skala 6
Timing : terus menerus

4. Data Medik
A. Dikirim oleh : UGD Dokter Praktek
B. Diagnosa Medik
1) Saat masuk GEA :

2) Saat pengkajian GEA :

III.RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil / kanak-kanak : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit.
Riwayat perawatan : Tidak ada
Riwayat operasi : Tidak Ada

Riwayat pengobatan : tidak ada


2. Riwayat alergi : Tidak ada
3. Riwayat imunisasi : Tidak ada
4. Lain-lain : Tidak ada

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

G1
G2

G3
2

Simbol genogram:
: Laki-laki :Perkawinan
: Perempuan : Keturunan
X : Meninggal dunia
: Klien

RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping : Pasien mengatasi masalahnya dibantu oleh keluarga
2. Harapan klien terhadap keadaan penyakitnya : Pasien berharap agar cepat sembuh dan
dapat beraktivitas seperti biasanya
3. Faktor stressor : Pasien menerima akan penyakitnya.
4. Konsep diri : Pasien berusaha mematuhi anjuran dari perawat dan dokter
terhadap perawatan dan pengobatannya.
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya: Pasien paham dengan penyakitnya
6. Adaptasi : pasien beradaptasi dengan baik dengan lingkungannya.
7. Hubungan dengan anggota keluarga : pasien mengatakan hubungan dengan
keluarganya baik.
8. Hubungan dengan masyarakat : pasien mengatakan hubungan dengan masyarakat
baik.
9. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara : pasien merespon dengan baik.
10. Aktifitas sosial : pasien mengatakan sering berbaur dengan masyarakat sekitarnya.
11. Bahasa yang sering digunakan : pasien berkomunikasi menggunakan bahasa
indonesia.
12. Keadaan lingkungan : Lingkungan di sekitar pasien tampak bersih.
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah : pasien mengatakan jika di rumah menjalankan
ibadah dan di rumah sakit tidak menjalankan.
14. Keyakinan tentang kesehatan : pasien percaya bahwa segala penyakit datangnya
dari Allah SWT pasti ada obatnya dan pasien percaya akan sembuh karena sudah
menerima perawatan dari perawat dan dokter.

V. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Makan
Sebelum MRS : pasien mengatakan makan 2x sehari porsi dihabiskan.
Setelah MRS : pasien mengatakan makan 3x sehari porsi dihabiskan
2. Minum
Sebelum MRS : pasien mengatakan minum 6-8 gelas sehari
Setelah MRS : pasien mengatakan minum 5-6 gelas sehari
3. Tidur
Sebelum MRS : pasien mengatakan tidur malam (21.00-06.00), tidak
mengalami kesulitan tidur
Setelah MRS : Tidak teratur karena kebiasaan merasa sering terjaga karea
nyeri perut yang dirasakn
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : pasien mengatakan BAB 1-2x sehari, tidak ada ukuran pasti.
Setelah MRS : pasien mengatakan 5x BAB.
5. Eliminasi urine/BAK
Sebelum MRS : pasien mengatakan BAK 3-4x/hari warna kekuningan
Setelah MRS : pasien mengatakan BAK 4x/hari warna kekuningan dan tidak
terpasang kateter.

6. Aktifitas dan latihan


Sebelum MRS : pasien mengatakan sering beraktivitas di luar rumah karena
pasien seorang mahasiswa
Setelah MRS : pasien mengatakan saat di RS kebanyakan baring di tempat
tidur.
7. Personal hygiene
Sebelum MRS : pasien mengatakan mandi 2x sehari, mencuci rambut 2x
seminggu, memotong kuku 1x seminggu.
Setelah MRS : pasien mengatakan selama di rumah sakit mandi tapi dibantu,
cuci rambut dibantu, ganti pakaian di bantu.

VI. PEMERIKSAAN FISIK


Hari selasa, tanggal 12-09-2023, jam 07.15
1. Keadaan umum
BB : 59 kg
TB :160 cm
IMT : 23, (normal)
Kehilangan BB : pasien mengatakan berat badan sebelum sakit 60 kg dan berat
badan saat masuk ke rumah sakit 59 kg
Kelemahan : klien tampak lemah
Perubahan mood :-
Vital sign : TD :100/ 70, N: 80, P: 20x/mnt,S: 36,3 c
Tingkat kesadaran : Compos mentis
Ciri-ciri tubuh : badan berisi, kulit sawo matang

2. Head to toe
1) Kulit/integumen: Kulit pasien berwarna sawo matang, tidak terdapat lesi, tidak
terdapat adanya edema.
2) Kepala & rambut : kepala pasien berbentuk lonjong, tidak teraba dan tidak
tampak adanya benjolan, rambut lurus, tidak ada lesi, rambut terlihat bersih.
Kuku : kuku pasien tampak bersih.
3) Mata/penglihatan : mata pasien tampak simetris kiri dan kanan, sklera mata
tampak putih, pupil bereaksi dengan normal.
4) Hidung/penciuman : Hidung tampak normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
secret.
5) Telinga/pendengaran : Telinga pasien simetris kiri kanan, tidak ada luka, telinga
tampak bersih.
6) Mulut dan gigi : Bibir pasien tampak pucat dan kering, bibir bersih, klien
dapat mendengar dengan baik
7) Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid.
8) Dada : Simetris, pengembangan dada kanan dan kiri sama
kanan dan kiri sama
9) Abdomen : Bising usus 34 x/menit, hiperperistaltik. Pasien menyatakan
perutnya bersuara secara terus-menerus dan terdengar keras, pasien menyatakan
sakit pada perut P : Nyeri abdomen Q : Diremas-remas R : Abdomen S : 6 (1-10) T
: Hilang timbul.
10) Perineum & genitalia : pasien tidak mau diperiksa.
11) Extremitas atas & bawah :
1.1. Ekstremitas atas :
Ekstremitas atas sebelah kiri dan kanan simetris Ekstremitas atas sebelah
kanan terpasang infus RL dan kekuatan otot baik ekstremitas dapat
digerakkan dengan baik
1.2. Ekstremitas bawah :
Ekstremitas bawah kanan dan kiri klien dapat digerakkan dan kekuatan otot
5 dapat digerakkan dengan baik
3. Pengkajian Data Fokus (Pengkajian KDM yang terganggu)

Data subjektif Data objektif

- Pasien menyatakan - Bising usus 34 x/menit


perutnya bersuara secara - Pasien terlihat lemah dan lemas
terus-menerus dan - Pasien terlihat lemah
terdengar keras - Bibir terlihat kering
- Pasien mengatakan sehari - Infus RL 24 tpm makro terpasang di
sudah BAB lebih dari 10 x tangan kanan pasien
dengan konsistensi cair - Tanda-tanda vital
dan berwarna hijau, tanpa Suhu : 36,3º C
lendir dan darah Nadi : 80 x/menit
- Pasien menyatakan TD : 100/70 mmHg
muntah disertai demam RR : 20 x/menit
saat di rumah - Mata terlihat sayu
- Pasien menyatakan tidak
merasa nafsu makan dan
perut terasa kenyang.

- Pasien menyatakan sakit


pada perut
P : Nyeri abdomen
Q : Diremas-remas
R : Abdomen
S : 6 (1-10)
T : Hilang timbul
- Selama di rumah sakit
pasien menyatakan tidak
bisa tidur, tidur hanya
sebentar dan tidak pula

4. Pemeriksaan diagnostic
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

HEMATOLOGI

Hematologi Lengkap

Darah Rutin

WBC H 10.2 10^3/ul 4.0 – 10.0

RBC 4.61 10^6/uL 4.20 – 5.40

HB 13.5 g/ciL 12.0 – 16.0

HCT 36.8 δ 34.0 – 45.0

MCV L 79.8 £L 80.0 – 95.0

MCH 29.3 pg 25.6 – 32.2

MCHC H 36.7 g/L 32.2 – 35.5

PLT 332 10^3/ul 150 – 400

RDW-SD L 34.3 £L 37 – 54

RDW-CV 11.8 % 10.0 – 15.0

L 9.2 £L 10.0 – 18.0

MPV 9.0 £L 9.0 – 13.0

P-LCR 16.8 % 13.0 – 43.0

PCT 0.30 % 0.17 – 0.35

Hitung Jenis

Neutrofil H 75.0 % 50 – 70

Limfosit L 15.0 % 20 – 40

Monosit 7.4 % 2–8

Eosinofil 2.4 % 0–4

Basofil 0.2 % 0–1

NLR 5.1

JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


RUJUKAN

ELEKTROLIT

Elektrolit Darah

Natrium Darah 140.2 mmol/L 135.0 – 148.0

Kalium Darah 3.95 mmol/L 3.5 – 4.5

Klorida Darah 106.9 mmol/L 98.0 – 107.0

5. Penatalaksanaan Medis/Terapi
- Cairan Rl 24 tpm
- Ondansetron 2ml/injeksi Iv
- Metamizole sodium 2ml/injeksi IV
- Ranitidin 2ml/injeksi Iv
- Zinc 20 mg/oral 1x1

VII. PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN


Faktor makanan Faktor infeksi Faktor malabsorbsi
(makanan basi, beracun, (bakteri dan virus) (karbohidrat, protein,
alergi makanan) lemak)

Masuk ke dalam tubuh

Mencapai usus Infeksi usus Makanan tidak


halus halus diserap oleh vili usus
Menstimulus
dinding usus halus
Malabsorbsi Peningkatan tekanan
Peningkatan isi makanan dan osmotic dalam lumen
(rongga) lumen usus cairan usus

Hiperperistaltik

Peningkatan percepatan kontak makanan dan air dengan mukosa usus

Penyerapan makanan, air, elektrolit terganggu

Gastrointestinal Akut (GEA)

Refleks Sulit menyerap Suplai O2 dan Frekuensi


spasme otot makanan nutrisi tidak adekuat defekasi
dinding perut meningkat
Distensi Ketidakmampuan
abdomen tubuh menyiapkan BAB encer
Nyeri energi yang adekuat dengan
Akut Kram atau tanpa
abdomen ATP yang darah
dihasilkan
Peningkatan sedikit
peristaltik Diare
usus Gangguan
aktivitas
Rasa mual fisik
dan muntah
Kelemahan
Peningkatan
asam lambung
Gangguan
Integritas Kulit/
Disfungsi Jaringan
Motilitas Intoleransi
Gastrointestinal Akativitas
PROSES KEPERAWATAN

ANALISA DATA

Nama: Ny. V No.RM: 111653


Umur: 23 Thn Dx.Medis: Gea
Ruang Rawat: Lily interna 4B Alamat: Jl. Bontoloe Baru

No Data Etiologi Problem

1 DS : Gastrointestinal Akut Diare


- Pasien menyatakan (GEA)

nyeri di perut
- Pasien menyatakan
perutnya bersuara
Frekuensi defekasi
secara terus-menerus
meningkat
dan terdengar keras
- Pasien mengatakan
sehari sudah BAB
lebih dari 10 x dengan
konsistensi cair dan
BAB encer dengan atau
berwarna hijau, tanpa
tanpa darah
lendir dan darah
DO :

- Bising usus 34 x/menit


- Pasien terlihat lemah Diare

dan lemas

2 DS Gastrointestinal Akut Resiko


(GEA) hyvopolemia
- Pasien menyatakan
diare sudah lebih dari
10x, konsistensi cair, Distensi abdomen

warna hijau
- Pasien menyatakan
muntah disertai Kram abdomen
demam saat di rumah
DO :
- Pasien terlihat lemah
- Bibir terlihat kering
Peningkatan peristaltik
- Infus RL 24 tpm
usus
makro terpasang di
tangan kanan pasien
- Tanda-tanda vital
Suhu : 36,3º C
Rasa mual dan muntah
Nadi : 80 x/menit
TD : 100/70 mmHg
RR : 20 x/menit

Resiko hyvopolemi
DS : Gastrointestinal Akut Nyeri akut
(GEA)
- Pasien menyatakan
tidak merasa nafsu
makan dan perut terasa
kenyang.
Refleks spasme otot
- Pasien menyatakan dinding perut
sakit pada perut
P : Nyeri abdomen
Q : Diremas-remas
R : Abdomen
Nyeri Akut
S : 6 (1-10)
T : Hilang timbul
Selama di rumah sakit
pasien menyatakan tidak
bisa tidur, tidur hanya
sebentar dan tidak pulas
DO :

- Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,3º C
Nadi : 80 x/menit
TD : 100/70 mmHg
RR : 20 x/menit

- Mata terlihat sayu

- Bising usus : 34
x/menit

PRIORITAS DIAGNOSA
1. Diare b.d inflamasi, iritasi dan malabsorbsi usus
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
3. Resiko hypovolemia b.d kehilangan cairan aktif (muntah)
INTERVENSI

Nama: Ny. V No.RM: 111653


Umur: 23 Thn Dx.Medis: Gea
Ruang Rawat: Lily interna 4B Alamat: Jl. Bontoloe Baru

NO. DIAGNOSIS TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


KEPERWATAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN

1. Diare b.d inflamasi, iritasi Setelah dilakukan Manajemen Diare Manajemen Diare
dan malabsorbsi usus tindakan keperawatan
Tindakan 1. Agar pasien dapat mengetahui serta dapat
ditandai selama 2x24 jam
menidentifikasi penyebab diare (mis.
DS : maka Eliminasi Fekal Observasi:
inflamasi gastrointestinal, iritasi
- Pasien menyatakan pasien dapat 1. Identifikasi penyebab diare gastrointestinal, proses infeksi,
nyeri di perut membaik dengan (mis. inflamasi malabsorbsi, ansietas, stress, efek obat
- Pasien menyatakan gastrointestinal, iritasi
Kriteria Hasil: obatan)
perutnya bersuara gastrointestinal, proses 2. Agar pasien dapat mengotrol kebutuhan
secara terus-menerus 1. Control
infeksi, malabsorbsi, cairan
dan terdengar keras pengeluaran feses
ansietas, stress, efek obat 3. Agar dapat mempertahankan frekuensi
- Pasien mengatakan meningkat
obatan, pemberian botol nadi, tekanan darah, turgor kulit agar tetap
sehari sudah BAB lebih 2. Nyeri abdomen
susu) dalam keadaan yang normal
dari 10 x dengan menurun
2. Identifikasi riwayat 4. Agar dapat memperhitungkan dan
konsistensi cair dan 3. Kram abdomen
pemberian makanan memantau jumlah pengeluaran diare supaya
berwarna hijau, tanpa menurun 3. Monitor warna, volume, sehingga tidak terjadi pengeluaran diare
lendir dan darah 4. Konsistensi feses frekuensi, dan konsistensi yang berlebihan dan dapat
DO : membaik tinja mempertahankannya dalam keadaan yang
5. Frekuensi BAB 4. Monitor tanda dan gejala semestinya atau dalam keadaan normal
- Bising usus 34 x/menit
membaik hipovolemia (mis. 5. Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan
- Pasien terlihat lemah
6. Peristaltic usus takikardia, nadi teraba elektrolit yakni dengan memberikan asupan
dan lemas
membaik lemah, tekanan darah oral, jalur intravena akibat kehilangan
turun, turgor kulit turun, banyak cairan
mukosa mulut kering, CRT 6. Agar dapat menghindari makanan yang
melambat, BB turun) tidak dianjurkan supaya diare tidak
5. Monitor jumlah bertambah parah
pengeluaran diare
Terapeutik

1. Berikan asupan cairan oral


(mis. garam gula, oralit,
pedialyte, renalyte)
2. Pasang jalur intravena
(mis. ringer laktat, ringer
asetat jika perlu)
3. Ambil sampel darah dan
pemeriksaan darah lengkap
dan elektrolit
Edukasi

1. Anjurkan makan porsi


kecil dan secara bertahap
2. Anjurkan menghindari
makanan pembentuk gas ,
pedas dan mengandung
laktosa
Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian obat


antimolitas (mis.
loperamide, difenoksilat)
2. Nyeri akut berhubungan Kriteria Hasil Manajemen nyeri Manajemen Nyeri
dengan agen pencedera
Setelah dilakukan Observasi : Observasi :
fisik, ditandai:
tindakan keperawatan
1. identifikasi lokasi, 1. Mengetahui lokasi nyeri, karakteristik
DS : selama 2x24 jam
karakteristik, durasi, nyeri, berapa lama nyeri dirasakan serta
masalah Nyeri akut
- Pasien menyatakan frekuensi, kualitas, kualitas dan intensitas nyeri yang dirasakan
diharapakan menurun
sakit pada perut intensitas nyeri. pasien untuk mengetahui penanganan apa
dan teratasi dengan
P : Nyeri abdomen 2. Identifikasi skala nyeri yang akan diberikan.
indikator:
3. Identifikasi respon nyeri 2. Memastikan tingkat nyeri yang dirasakan
Q : Diremas-remas 1. Keluhan nyeri dan non verbal pasien dan apakah memerlukan penangan
R : Abdomen menurun 4. Identifikasi faktor yang yang cepat.
S : 6 (1-10) 2. Meringis memperberat dan 3. Mengetahui dan menghindari faktor yang
T : Hilang timbul menurun memperingan nyer memperberat nyeri.
Selama di rumah sakit 3. Sikap Terapeutik : Terapeutik :
pasien menyatakan tidak protektif
1. Berikan tehnik non 1. Agar pasien tidak akan ketergantungan pada
bisa tidur, tidur hanya menurun
farmakologis untuk obat.
sebentar dan tidak pulas 4. Kesulitan
mengurangi rasa nyeri( mis, 2. Memastikan pasien merasakan nyaman
Tidur
DO : TENS, hipnosis, akupresure, sehingga nyeri yang pasien rasakan tidak
menurun
terapi musik, biofeedback, semakin parah.
- Tanda-tanda vital : 5. TTV
terapi pijat, aroma terapi, 3. Memastikan kebutuhan istrahat dan tidur
Suhu : 36,3º C (Tekanan
tehnik imajinasi terbimbing, pasien terpenuhi.
Nadi : 80 x/menit darah,
kompres hangat/dingin, 4. Agar tindakan manajemen nyeri yang
TD : 100/70 mmHg RR frekuensi
terapi bermain) diberikan tepat dan sesuai saran sehingga
: 20 x/menit nadi, pola
2. Kontrol lingkungan yang nyeri yang di rasakan akan teratasi.
nafas)
memperberat rasa nyeri Edukasi :
membaik
(mis. Suhu ruangan,
1. Dengan mengetahui penyebab, periode, dan
pencahayaan , kebisingan)
pemicu nyeri maka pasien dapat mengatasi
3. Fasilitasi istrahat dan tidur
nyerinya sendiri.
4. Pertimbangkan jenis dan
2. Agar pasein dapat memilih strategi untuk
sumber nyeri dalam
meredeakan nyeri yang ia rasakan sendiri
pemilihan strategi sesuai keinginan dan kenyamanannya.
meredakan nyeri 3. Agar pasein dapat mengetahui terapi
Kolaborasi : farmakologi (obat-obatan) yang dapat
digunakan selain non farmakologi jika terapi
1. Kolaborasi pemberian
analgesik,jika perlu non farmakologi tidak berhasil.
Kolaborasi

Memastikan Terapi analgetik yang diberikan


efektif dengan melakukan kolaborasi.

4. Resiko hypovolemia b.d Setelah dilakukan Manajemen hypovolemia Observasi


kehilangan cairan aktif tindakan keperawatan (I.03116).
1. Agar mengetahui apakah pasien memiliki
(muntah) 2x24 jam Status
Observasi : kekurangan cairan yang dapat menyebabkan
cairan (L.0328)
DS masalalah lainnya(mis.frekuensi nadi
membaik dengan 1. Periksa tanda dan gejala
- Pasien menyatakan meninggi,nadi terasa lemah,tekanan darah
Kriteria Hasil : hipovolemia.
muntah disertai menurun, tekanan nadi meyempit,dll)
2. Monitor intake dan output
demam saat di rumah 1. Membrane 2. untuk memenatau berapa yang masuk dan
cairan
DO : mukosa lembap. keluar.
Terapeutik :
- Pasien terlihat lemah 2. Mual muntah Terapeutik
- Bibir terlihat kering tidak ada 1. Berikan asupan cairan oral
1. Untuk menegtahui berapa kebutuhanya yang
- Infus RL 24 tpm makro 3. Turgor kulit Edukasi :
harus diberikan.
terpasang di tangan membaik. 1. Anjurkan memperbanyak Edukasi
kanan pasien
- Tanda-tanda vital asupan cairan oral. 1. Untuk menganjurkan pasien agar banyak
Suhu : 36,3º C Kolaborasi : minum
Nadi : 80 x/menit Kolaborasi
Kolaborasi peberian cairan IV
TD : 100/70 mmHg
Untuk memaksimalkan cairan yang akan
RR : 20 x/menit
diberikan kepada pasien sehingga penyembuhan
lebih cepat.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama: Ny. V No.RM: 111653


Umur: 23 Thn Dx.Medis: Gea
Ruang Rawat: Lily interna 4B Alamat: Jl. Bontoloe Baru

Tgl/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Pukul

12-09-2023 Diare b.d - Identifikasi penyebab diare ( mis. Inflamasi S:- keluarga pasien mengatakan klien tidak
inflamasi, iritasi gastrointertinal. Iritasi gastrointertinal, proses pernah makan makan pedis
08:00
dan malabsorbsi infeksi, malabsorpsi, ansietas,)
- pasien hanya makan makan yang dimasak oleh
usus - Hasil : keluarga pasien mengatakan klien tidak
ibunya. / nasi sayur dan ikan
pernah makan makan pedis,
- Identifikasi Riwayat pemberian makanan O: Pasien terpasang infus Rl 24 tpm
- Hasil:, pasien hanya makan makan yang
- Pasien di beri obat loperamide 4 mg
dimasak oleh ibunya. / nasi sayur dan ikan.
- Frekuensi feses > 3 x kali
- Monitor tanda TTV
- Konsistensi feses cair
- Suhu : 36,3º C
- Nadi : 80 x/menit A: masalah belum teratasi
08:15
- TD : 100/70 mmHg RR : 20 x/menit P: lanjutkan intervensi
- Kolaborasi pemberian obat
- Hasil :pasien di beri obat loperamide 4 mg
Nyeri akut 1. Identifikasi lokasi , karakteristik, durasi, frekuensi, S: pasien mengatakan nyeri melilit pada perut.
berhubungan kulaitas nyeri, skala nyeri, intensitas nyeri
O:Pasien tampak meringis dan gelisah
dengan agen Hasil : pasien mengatakan nyeri melilit pada perut.
10:00 pencedera fisik P: hiperperistaltik Pasien tampak mengerti setelah di beri Teknik
Q:nyeri dirasakan melilit terapi relaksasi nafas dalam
R:area epigastrium
S:skala 6 A: masalah belum teratasi
T: dirasa sejak 1 hari yang lalu
2. Identifikasi respon nyeri non verbal. P: lanjutkan intervensi
Hasil: klien tampak meringis
Klien tampak gelisah

10:15 Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu


Hasil: Ranitidine
Metamizole
12:00 Resiko 1. Memeriksa tanda dan gejala hypovolemia . S: pasien mengatakan merasa lemas
hypovolemia Hasil: pasien mengatakan sering mual dan sudah 4
Pasien mengatakan mual muntah
b.d kehilangan kali muntah
2. Monitor intake dan output cairan Pasien mengatakan mulai banyak minum air
cairan aktif
Hasil : cairan (intake-output) :1.600cc-1980 cc:- putih
380 cc
3. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral O: membran mukosa kering
Hasil : pasien tampak mengerti
4. Manganjurkan menghindari perubahan posisi Bibir pasien masih tampak pucat
mendadak Pasien mendapat obat ondansetron
12:30
Hasil : pasien tampak sulit bergerak
5. Memonitor turgor kulit dan ttv A: masalah belum teratasi

Hasil : kulit tampak kering P: lanjutkan intervensi


TD : 120/78 mmHg
Nadi : 78x/menit
Suhu : 36,8 ⁰C
RR : 20x/menit
- Pemberian obat
Hasil : pasien di beri obat ondansetron

Tgl/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan

Pukul

13-09-2023 Diare b.d - Identifikasi diare S: : pasien mengatakan diare sudah tidak
inflamasi, iritasi Hasil : pasien mengatakan diare sudah tidak ada ada, ;, pasien mangatakan makan bubur,
08:00
dan malabsorbsi - Identifikasi Riwayat pemberian makanan dan nafsu makan sudah membaik
usus - Hasil;, pasien mangatakan makan bubur, dan nafsu O:

makan sudah membaik - Suhu : 36,6º C


- Monitor tanda TTV - Nadi : 87 x/menit
- Suhu : 36,6º C - TD : 122/88 mmHg
- Nadi : 87 x/menit - RR : 20 x/menit
- TD : 122/88 mmHg Pasien di beri obat loperamide 4 mg
08:15 - RR : 20 x/menit
Diare sduah tidak ada
- Kolaborasi pemberian obat
- Hasil :pasien di beri obat loperamide 4 mg A: masalah teratasi

P: intervensi di hentikan

Nyeri akut - Identifikasi lokasi , karakteristik, durasi, frekuensi, S: pasien mengatakan nyeri perut sudah
berhubungan kulaitas nyeri, skala nyeri, intensitas nyeri tidak ada
10:00
dengan agen Hasil : pasien mengatakan nyeri perut sudah tidak ada
O: pasien tampak sudah membaikan dan
pencedera fisik Identifikasi respon nyeri non verbal.
Hasil: pasien tampak sudah membaikan dan lebih rileks lebih rileks
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa A: masalah teratasi
nyeri.
P: intervensi di hwntikan
Hasil: pasien mengerti Teknik relaksasi nafas dalam
Pasien rencana pulang )

12:00 Resiko - Memeriksa tanda dan gejala hypovolemia . S : pasien mengtakan sudah tidak ada
hypovolemia Hasil: pasien mengtakan sudah tidak ada mual dan muntah mual dan muntah
b.d kehilangan - Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Pasien mengatakan mulai banyak minum
cairan aktif Hasil : pasien tampak mengerti
- Manganjurkan menghindari perubahan posisi mendadak air putih
- Memonitor turgor kulit dan ttv O: tugor kulis membaik. Mukosa bibir
- Hasil : tugor kulis membaik. Mukosa bibir sudah tidak sudah tidak pucat lagi
pucat
A: masalah teratasi
- Monitor tanda TTV
12:30 - Suhu : 36,6º C P: intervensi di hentikan (pasien rencana
- Nadi : 87 x/menit pulang)
- TD : 122/88 mmHg
RR : 20 x/menit
- Pemberian obat
Hasil : pasien di beri obat ondansetron

Anda mungkin juga menyukai