Disusun oleh:
FATRA TAIB
14420231039
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
No. RM : 111653
Tanggal : 13 -09-2023
Tempat : Ruang Lily Interna 4b
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Ny. V Umur :23 th
Tempat/Tanggal lahir :Makassar 13-07-2000 Jenis kelamin: Perempuan
Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam
Pendidikan terakhir :SMA Suku : bugis
Pekerjaan : -
Alamat : Jl. Bontoloe Baru
Telp. : 082194552729
Tanggal masuk RS : 12-09-2023 Ruangan : Lily Interna 4b
Golongan darah : - Sumber info :Pasien dan keluarga
2. Penanggung jawab / pengantar
Penanggung jawab / pengantar
Nama : Sukri Umur 51
Pendidikan terakhir : SMA Pekerjaan :Tni
Hubungan dengan klien : Orang tua
Alamat : Jl. Bontoloe Baru
Telp : 082194552729
4. Data Medik
A. Dikirim oleh : UGD Dokter Praktek
B. Diagnosa Medik
1) Saat masuk GEA :
G1
G2
G3
2
Simbol genogram:
: Laki-laki :Perkawinan
: Perempuan : Keturunan
X : Meninggal dunia
: Klien
RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping : Pasien mengatasi masalahnya dibantu oleh keluarga
2. Harapan klien terhadap keadaan penyakitnya : Pasien berharap agar cepat sembuh dan
dapat beraktivitas seperti biasanya
3. Faktor stressor : Pasien menerima akan penyakitnya.
4. Konsep diri : Pasien berusaha mematuhi anjuran dari perawat dan dokter
terhadap perawatan dan pengobatannya.
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya: Pasien paham dengan penyakitnya
6. Adaptasi : pasien beradaptasi dengan baik dengan lingkungannya.
7. Hubungan dengan anggota keluarga : pasien mengatakan hubungan dengan
keluarganya baik.
8. Hubungan dengan masyarakat : pasien mengatakan hubungan dengan masyarakat
baik.
9. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara : pasien merespon dengan baik.
10. Aktifitas sosial : pasien mengatakan sering berbaur dengan masyarakat sekitarnya.
11. Bahasa yang sering digunakan : pasien berkomunikasi menggunakan bahasa
indonesia.
12. Keadaan lingkungan : Lingkungan di sekitar pasien tampak bersih.
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah : pasien mengatakan jika di rumah menjalankan
ibadah dan di rumah sakit tidak menjalankan.
14. Keyakinan tentang kesehatan : pasien percaya bahwa segala penyakit datangnya
dari Allah SWT pasti ada obatnya dan pasien percaya akan sembuh karena sudah
menerima perawatan dari perawat dan dokter.
2. Head to toe
1) Kulit/integumen: Kulit pasien berwarna sawo matang, tidak terdapat lesi, tidak
terdapat adanya edema.
2) Kepala & rambut : kepala pasien berbentuk lonjong, tidak teraba dan tidak
tampak adanya benjolan, rambut lurus, tidak ada lesi, rambut terlihat bersih.
Kuku : kuku pasien tampak bersih.
3) Mata/penglihatan : mata pasien tampak simetris kiri dan kanan, sklera mata
tampak putih, pupil bereaksi dengan normal.
4) Hidung/penciuman : Hidung tampak normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
secret.
5) Telinga/pendengaran : Telinga pasien simetris kiri kanan, tidak ada luka, telinga
tampak bersih.
6) Mulut dan gigi : Bibir pasien tampak pucat dan kering, bibir bersih, klien
dapat mendengar dengan baik
7) Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid.
8) Dada : Simetris, pengembangan dada kanan dan kiri sama
kanan dan kiri sama
9) Abdomen : Bising usus 34 x/menit, hiperperistaltik. Pasien menyatakan
perutnya bersuara secara terus-menerus dan terdengar keras, pasien menyatakan
sakit pada perut P : Nyeri abdomen Q : Diremas-remas R : Abdomen S : 6 (1-10) T
: Hilang timbul.
10) Perineum & genitalia : pasien tidak mau diperiksa.
11) Extremitas atas & bawah :
1.1. Ekstremitas atas :
Ekstremitas atas sebelah kiri dan kanan simetris Ekstremitas atas sebelah
kanan terpasang infus RL dan kekuatan otot baik ekstremitas dapat
digerakkan dengan baik
1.2. Ekstremitas bawah :
Ekstremitas bawah kanan dan kiri klien dapat digerakkan dan kekuatan otot
5 dapat digerakkan dengan baik
3. Pengkajian Data Fokus (Pengkajian KDM yang terganggu)
4. Pemeriksaan diagnostic
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hematologi Lengkap
Darah Rutin
RDW-SD L 34.3 £L 37 – 54
Hitung Jenis
Neutrofil H 75.0 % 50 – 70
Limfosit L 15.0 % 20 – 40
NLR 5.1
ELEKTROLIT
Elektrolit Darah
5. Penatalaksanaan Medis/Terapi
- Cairan Rl 24 tpm
- Ondansetron 2ml/injeksi Iv
- Metamizole sodium 2ml/injeksi IV
- Ranitidin 2ml/injeksi Iv
- Zinc 20 mg/oral 1x1
Hiperperistaltik
ANALISA DATA
nyeri di perut
- Pasien menyatakan
perutnya bersuara
Frekuensi defekasi
secara terus-menerus
meningkat
dan terdengar keras
- Pasien mengatakan
sehari sudah BAB
lebih dari 10 x dengan
konsistensi cair dan
BAB encer dengan atau
berwarna hijau, tanpa
tanpa darah
lendir dan darah
DO :
dan lemas
warna hijau
- Pasien menyatakan
muntah disertai Kram abdomen
demam saat di rumah
DO :
- Pasien terlihat lemah
- Bibir terlihat kering
Peningkatan peristaltik
- Infus RL 24 tpm
usus
makro terpasang di
tangan kanan pasien
- Tanda-tanda vital
Suhu : 36,3º C
Rasa mual dan muntah
Nadi : 80 x/menit
TD : 100/70 mmHg
RR : 20 x/menit
Resiko hyvopolemi
DS : Gastrointestinal Akut Nyeri akut
(GEA)
- Pasien menyatakan
tidak merasa nafsu
makan dan perut terasa
kenyang.
Refleks spasme otot
- Pasien menyatakan dinding perut
sakit pada perut
P : Nyeri abdomen
Q : Diremas-remas
R : Abdomen
Nyeri Akut
S : 6 (1-10)
T : Hilang timbul
Selama di rumah sakit
pasien menyatakan tidak
bisa tidur, tidur hanya
sebentar dan tidak pulas
DO :
- Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,3º C
Nadi : 80 x/menit
TD : 100/70 mmHg
RR : 20 x/menit
- Bising usus : 34
x/menit
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Diare b.d inflamasi, iritasi dan malabsorbsi usus
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
3. Resiko hypovolemia b.d kehilangan cairan aktif (muntah)
INTERVENSI
1. Diare b.d inflamasi, iritasi Setelah dilakukan Manajemen Diare Manajemen Diare
dan malabsorbsi usus tindakan keperawatan
Tindakan 1. Agar pasien dapat mengetahui serta dapat
ditandai selama 2x24 jam
menidentifikasi penyebab diare (mis.
DS : maka Eliminasi Fekal Observasi:
inflamasi gastrointestinal, iritasi
- Pasien menyatakan pasien dapat 1. Identifikasi penyebab diare gastrointestinal, proses infeksi,
nyeri di perut membaik dengan (mis. inflamasi malabsorbsi, ansietas, stress, efek obat
- Pasien menyatakan gastrointestinal, iritasi
Kriteria Hasil: obatan)
perutnya bersuara gastrointestinal, proses 2. Agar pasien dapat mengotrol kebutuhan
secara terus-menerus 1. Control
infeksi, malabsorbsi, cairan
dan terdengar keras pengeluaran feses
ansietas, stress, efek obat 3. Agar dapat mempertahankan frekuensi
- Pasien mengatakan meningkat
obatan, pemberian botol nadi, tekanan darah, turgor kulit agar tetap
sehari sudah BAB lebih 2. Nyeri abdomen
susu) dalam keadaan yang normal
dari 10 x dengan menurun
2. Identifikasi riwayat 4. Agar dapat memperhitungkan dan
konsistensi cair dan 3. Kram abdomen
pemberian makanan memantau jumlah pengeluaran diare supaya
berwarna hijau, tanpa menurun 3. Monitor warna, volume, sehingga tidak terjadi pengeluaran diare
lendir dan darah 4. Konsistensi feses frekuensi, dan konsistensi yang berlebihan dan dapat
DO : membaik tinja mempertahankannya dalam keadaan yang
5. Frekuensi BAB 4. Monitor tanda dan gejala semestinya atau dalam keadaan normal
- Bising usus 34 x/menit
membaik hipovolemia (mis. 5. Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan
- Pasien terlihat lemah
6. Peristaltic usus takikardia, nadi teraba elektrolit yakni dengan memberikan asupan
dan lemas
membaik lemah, tekanan darah oral, jalur intravena akibat kehilangan
turun, turgor kulit turun, banyak cairan
mukosa mulut kering, CRT 6. Agar dapat menghindari makanan yang
melambat, BB turun) tidak dianjurkan supaya diare tidak
5. Monitor jumlah bertambah parah
pengeluaran diare
Terapeutik
12-09-2023 Diare b.d - Identifikasi penyebab diare ( mis. Inflamasi S:- keluarga pasien mengatakan klien tidak
inflamasi, iritasi gastrointertinal. Iritasi gastrointertinal, proses pernah makan makan pedis
08:00
dan malabsorbsi infeksi, malabsorpsi, ansietas,)
- pasien hanya makan makan yang dimasak oleh
usus - Hasil : keluarga pasien mengatakan klien tidak
ibunya. / nasi sayur dan ikan
pernah makan makan pedis,
- Identifikasi Riwayat pemberian makanan O: Pasien terpasang infus Rl 24 tpm
- Hasil:, pasien hanya makan makan yang
- Pasien di beri obat loperamide 4 mg
dimasak oleh ibunya. / nasi sayur dan ikan.
- Frekuensi feses > 3 x kali
- Monitor tanda TTV
- Konsistensi feses cair
- Suhu : 36,3º C
- Nadi : 80 x/menit A: masalah belum teratasi
08:15
- TD : 100/70 mmHg RR : 20 x/menit P: lanjutkan intervensi
- Kolaborasi pemberian obat
- Hasil :pasien di beri obat loperamide 4 mg
Nyeri akut 1. Identifikasi lokasi , karakteristik, durasi, frekuensi, S: pasien mengatakan nyeri melilit pada perut.
berhubungan kulaitas nyeri, skala nyeri, intensitas nyeri
O:Pasien tampak meringis dan gelisah
dengan agen Hasil : pasien mengatakan nyeri melilit pada perut.
10:00 pencedera fisik P: hiperperistaltik Pasien tampak mengerti setelah di beri Teknik
Q:nyeri dirasakan melilit terapi relaksasi nafas dalam
R:area epigastrium
S:skala 6 A: masalah belum teratasi
T: dirasa sejak 1 hari yang lalu
2. Identifikasi respon nyeri non verbal. P: lanjutkan intervensi
Hasil: klien tampak meringis
Klien tampak gelisah
Pukul
13-09-2023 Diare b.d - Identifikasi diare S: : pasien mengatakan diare sudah tidak
inflamasi, iritasi Hasil : pasien mengatakan diare sudah tidak ada ada, ;, pasien mangatakan makan bubur,
08:00
dan malabsorbsi - Identifikasi Riwayat pemberian makanan dan nafsu makan sudah membaik
usus - Hasil;, pasien mangatakan makan bubur, dan nafsu O:
P: intervensi di hentikan
Nyeri akut - Identifikasi lokasi , karakteristik, durasi, frekuensi, S: pasien mengatakan nyeri perut sudah
berhubungan kulaitas nyeri, skala nyeri, intensitas nyeri tidak ada
10:00
dengan agen Hasil : pasien mengatakan nyeri perut sudah tidak ada
O: pasien tampak sudah membaikan dan
pencedera fisik Identifikasi respon nyeri non verbal.
Hasil: pasien tampak sudah membaikan dan lebih rileks lebih rileks
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa A: masalah teratasi
nyeri.
P: intervensi di hwntikan
Hasil: pasien mengerti Teknik relaksasi nafas dalam
Pasien rencana pulang )
12:00 Resiko - Memeriksa tanda dan gejala hypovolemia . S : pasien mengtakan sudah tidak ada
hypovolemia Hasil: pasien mengtakan sudah tidak ada mual dan muntah mual dan muntah
b.d kehilangan - Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Pasien mengatakan mulai banyak minum
cairan aktif Hasil : pasien tampak mengerti
- Manganjurkan menghindari perubahan posisi mendadak air putih
- Memonitor turgor kulit dan ttv O: tugor kulis membaik. Mukosa bibir
- Hasil : tugor kulis membaik. Mukosa bibir sudah tidak sudah tidak pucat lagi
pucat
A: masalah teratasi
- Monitor tanda TTV
12:30 - Suhu : 36,6º C P: intervensi di hentikan (pasien rencana
- Nadi : 87 x/menit pulang)
- TD : 122/88 mmHg
RR : 20 x/menit
- Pemberian obat
Hasil : pasien di beri obat ondansetron