Di susun oleh :
NURMAULIDINA SYAIFUL
14420222141
CI INSTITUSI CI LAHAN
(……………………………………..) (………………………………………)
No. RM : 418663
Tanggal : 06 Februari 2023
Tempat : R. Perawatan Merak
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Tn. Y
Umur : 27 tahun
Tempat/Tanggal lahir : Jeneponto, 17 Oktober 1997
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : S1
Suku : Makassar
Pekerjaan : Buruh harian
Alamat : Dr. Ratulangi Lr. 1 No. 59, Parang
Tanggal masuk RS : 6 Februari 2023
Ruangan : Merak
Golongan darah : A+
Sumber info : Pasien dan keluarga
4. Data Medik
A. Dikirim oleh : UGD
B. Diagnosa Medik
o Saat masuk : Cough e.c ISPA dd/ bronchitis
o Saat pengkajian : ISPA
GI ? X ? ?
GII 65 ? ? 66 X ? ? ?
GIII 31 27 25
Symbol genogram
Keterangan :
Genogram I : Pasien mengatakan kakek dan nenek dari pihak ayah dan
ibu sudah meninggal karena faktor usia dan riwayat
penyakit yang tidak diketahui
Genogram II : Pasien mengatakan ibunya merupakan anak pertama dari 3
baersaudara menikah dengan ayahnya yang merupakan
anak pertama dari 5 bersaudara. Pasien mengatakan ibu
memiliki riwayat penyakit paru dan pernah berobat rutin 6
bulan
Genogram III : Pasien merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara dengan
kedua saudara dalam keadaan sehat
V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping
Pasien mengatasi masalah dengan berdiskusi dengan keluarganya
2. Harapan klien terhadap keadaan penyakitnya
Pasien berharap agar lekas sembuh dan dapat Kembali beraktifitas seperti
biasanya
3. Faktor stressor
Pasien merasa cemas dengan penyakit yang dialaminya
4. Konsep diri
Pasien berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter terhadap perawatan
dan pengobatan
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Pasien tidak mengetahui penyakit yang sementara dialaminya
6. Adaptasi
Pasien beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya
7. Hubungan dengan anggota keluarga
Pasien merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara dan memiliki hubungan
baik dengan keluarganya
8. Hubungan dengan masyarakat
Pasien mengatakan berhubungan baik dengan masyarakat dan warga
sekitar tempat tinggalnya
9. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara
Pasien merespon dengan baik kepada orang yang berada di sekitarnya
10. Aktifitas sosial
Pasien mengatakan aktif dan sering beradaptasi dalam kegiatan sosial
11. Bahasa yang sering digunakan
Pasien berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa indonesia
12. Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan sekitar pasien nampak bersih dan nyaman
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah
Pasien mengatakan taat beribadah dan selalu mengikuti kegiatan
keagamaan
14. Keyakinan tentang Kesehatan
Pasien percaya bahwa segala penyakit datangnya dari Allah SWT dan
semua penyakit ada obatnya
5. Penatalaksanaan Medis/Terapi
a. Infus RL 8 tpm / IV
b. Ranitidin/12 jam/IV
c. Santagesik/12 jam/IV
d. Ketorolac/24 jam/IV
e. N. acetyl 3x1/oral
I. PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN
Etilogi ISPA: Tn. Y
1. Virus 25 tahun
- Laki-laki
Rhinovirus
- ISPA inflamasi
Coronavirus
- Virus/bakteri/kuman
Virus influenza
2. Bakteri Merangsang pengeluaran zat-zat
- seperti mediator kimia,bradykinin,
S. Pneumoniae terhirup serotonin, histamin dan
-
H. Influenzae prostaglandin
-
M. Catarrhalis
Peradangan pada
-
S. Aureus saluran pernapasan Merangsang mekanisme penekanan Noci septor
(faring dan tonsil) tubuh terhadap adanya
mikroorganisme
Spinal cord
Kuman melepas endotoksin
Peningkatan produksi mucus/sel-
sel basilia sepanjang saluran
pernapasan Thalamus
Merangsang tubuh
untuk melepas zat
pyrogen oleh leukosit
Penumpukan sekresi Korteks serebri
mucus pada jalan napas
Hipotalamus ke
bagian termoregulator Frekuensi nadi
Sekresi yang tertahan meningkat
Hipotalamus ke
bagian
termoregulator
Suhu tubuh
meningkat
Hipertermi
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Bersihan jalan napas b/d sekresi yang tertahan d/d pasien mengeluh batuk,
sulit mengeluarkan dahak, tampak tidak mampu batuk efektif, terdengar
ronkhi saat auskultasi dada, RR: 22x/menit
2. Nyeri akut b/d agen pencederah fisiologis (mis: inflamasi, iskemia,
neoplasma) d/d pasien mengeluh nyeri dada saat batuk, nyeri seperti tertimpa
beban, nyeri di bagian dada sebelah kanan, skala nyeri 4/10, pasien tampak
meringis sesekali dan memegangi dada, HR: 96x/menit
3. Hipertermi b/d proses penyakit (mis. infeksi, kanker) d/d pasien mengeluh
lemas, mengatakan demam tidak turun, akral teraba hangat, S: 38,5˚C
INTERVENSI
NO RENCANA
DIAGNOSA
. Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Bersihan jalan napas Setelah dilakukan Latihan Batuk Efektif (I.01006)
tidak efektif b/d sekresi intervensi Observasi
yang tertahan (D.0001) keperawatan selama -
Identifikasi kemampuan - Untuk mengetahui
3x24 jam, maka batuk kemampuan batuk klien
bersihan jalan nafas
Terapeutik
meningkat dengan -
Atur posisi semi-fowler - Agar membuka jalan
krtiteria:
- atau fowler nafas dan membuat
Batuk efektif
-
Produksi sputum Edukasi klien bernafas lega
-
menurun Jelaskan tujuan dan prosedur - Agar klien mudah untuk
-
Ronkhi menurun batuk efektif mengeluarkan dahak
-
Anjurkan tarik nafas dalam - Untuk meningkatkan
melalui hidung selama 4 detik, ventilasi
ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan
bibir mencucu (dibulatkan)
selama 8 detik
Kolaborasi
-
Kolaborasi pemberian mukolitik - Mengeluarkan lendir
atau ekspektoran, jika perlu dari saluran nafas atas
maupun
bawah
2 Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I.08238)
pencederah fisiologis intervensi keperawatan Observasi
(mis: inflamasi, iskemia, selama 3x24 jam, -
Identifikasi lokasi, karakteristik,
-
Untuk mengetahui
neoplasma) (D.0077) maka tingkat nyeri durasi, frekuensi, kualitas, intensitas lokasi, karakteristik,
menurun dengan nyeri durasi, frekuensi,
krtiteria: kualitas dan intensitas
-
Keluhan nyeri nyeri
menurun -
Identifikasi skala nyeri
-
Untuk mengetahui
-
Meringis menurun tingkat nyeri yang
-
Frekuensi nadi dirasakan oleh pasien
Terapeutik
membaik -
Berikan teknik nonfarmakologis -
Untuk membantu
untuk mengurangi rasa nyeri mengurangi nyeri
Edukasi
-
-
Jelaskan strategi meredakan nyeri Membantu mengetahui
upaya meredakan nyeri
Kolaborasi
- -
Kolaborasi pemberian analgetik, Untuk mengurangi
jika perlu tingkat nyeri