Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAsN PADA NY.

H DENGAN KASUS GEA


DI RUANG AR-RAUDAH 2 RSUD HAJI
MAKASSAR

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


Stase KMB I

Di susun oleh :

RISKA ANANDA SAPUTRI

14420222196

CI LAHAN CI INSTITUSI

(________________) ( ________________)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2023
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWAFORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
KMB I
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FKM UMI

Nama Mahasiswa yang mengkaji : Riska ananda saputri NIM : 14420222196

No. RM : 302343
Tanggal : 20/02/2023
Tempat :ar-raudah
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Ny, B
Umur : 64 Thn
Tempat/Tanggal lahir : 19-10-1958
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Suku : Makassar
Pekerjaan : irt
Lama bekerja :-
Alamat : jl tinumbu
Tanggal masuk RS : 19-02-2023
Ruangan : ar- raudah 2
Golongan darah :B
Sumber info : Pasien dan Keluarga Pasien
2. Penanggung Jawab/Pengantar
Nama : Ny.M
Umur : 30 Thn
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Anak
Alamat : jl tinumbu

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan Utama:
Pasien mengatakan Mual muntah dan BAB encer
2. Alasan masuk RS
pasien mengatakan buang air besar ± 6 kali sehari di sertai mual-
muntah
3. Keluhan saat di kaji:
mual muntah 5 kali sehari di sertai BAB encer ,Nampak lemah,
badanya terasa panas disertai sakit kepala.
4. Riwayat penyakit
Quality : Tertusuk-tusuk dengan nyeri 2-3 menitt
Region : abdomen tengah bagian bawah
Severity: Skala 4
Timing: Dialami pada saat pasien BAB dan sebelum BAB
5. Data Medik
A. Dikihrim oleh  IGD  Dokter Praktek
B. Diagnosa Medik
GEA
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil/Dewasa : tidak ada
Riwayat perawatan : Tidak Pernah
Riwayat operasi : Tidak ada
Riwayat pengobatan : hipertensi dan DM
2. Riwayat alergi : Tidak ada alergi obat
3. Riwayat Imunisasi :-
4. Lain-lain :-

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA (GENOGRAM)

X X X X

X X X x

X X

X
V. Keterangan :
G1 : orang tua dari ibu pasien telah meniggal dan orang tua dari bapak
pasien telah meninggal
G2: orang tua dari pasien dan orang tua dari suami pasien telah meninggal
G3: pasien adalah anak kedua dari tiga bersaudara anak pertama laki laki
dan yg ketiga laki laki
VI. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping
Pasien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi dengan keluarganya
2. Harapan klien terhadap penyakitnya
Pasien berharap agar cepat sembuh dan dapat kembali beraktivitas
seperti biasanya.
3. Factor stressor
Pasien merasa cemas dengan penyakit yang dialaminya.
4. Konsep diri
Pasien berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter terhadap
pengobatannya.
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Pasien mengetahui penyakit yang sedang dialaminya.
6. Adaptasi
Pasien beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya.
7. Hubungan dengan anggota keluarga
Pasien mengatakan mempunyai hubungan yang sangat baik dengan
anggota keluarganya.
8. Hubungan dengan masyarakat
Pasien mengatakan mempunyai hubungan yang baik dengan
masyarakat di lingkungannya.
9. Perhatian dengan orang lain dan lawan bicara
Pasien merespon dengan baik orang yang berada di lingkungan
sekitarnya.
10. Aktivitas social
Pasien sering berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.
11. Bahasa yang sering digunakan
Pasien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia.
12. Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan sekitar pasien nampak bersih dan nyaman.
13. Kegiatan keagamaan/pola ibadah
Pasien mengatakan melaksanakan shalat 5 waktu dengan berbaring
14. Keyakinan tentang kesehatan
Pasien percaya bahwa segala penyakit datangnya dari Allah SWT

VII. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Makan
Sebelum MRS : 3x sehari dihabiskan
Setelah MRS : 2x sehari tidak dihabiskan dari porsi makanannya.
2. Minum
Sebelum MRS : 1 liter/sehari
Setelah MRS : Minum pasien sekitar 400-500 ml/hari jenis air
putih
3. Tidur
Sebelum MRS : tidur pasien 7-8 jam/hari dan tidak mengalami
gangguan tidur
Setelah MRS : tidur pasien hanya 4-5 jam dalam sehari
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : BAB 5 x dalam seminggu, konsistensi lembek,
berwarna kuning kecoklatan
Setelah MRS : BAB 6 x sehari, konsistensi cair,Berair berwarna
kuning
5. Eliminasi fekal/BAK
Sebelum MRS : BAK 2 – 3 kali dalam sehari, berwarna kuning,
berbau amoniak
Setelah MRS : 4 – 5 kali dalam sehari, berwarna kuning, berbau
amoniak
6. Aktifitas dan latihan
Sebelum MRS : sebelum sakit keluarga Pasien mengatakan pasien
melakukan aktivitas secara mandiri
Setelah MRS : Pasien dibantu oleh keluarganya dalam pemenuhan
ADL
7. Personal hygiene
Sebelum MRS : Mandi 2 kali sehari
Setelah MRS : Pasien hanya di lab menggunakan tisu basah dan
waslap di atas tempat tidur.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
Hari Senin Tanggal 20/02/2023, Jam 21.00
1. Keadaan umum
Kehilangan BB : BB sebelum masuk RS 61 kg
:BB Sesudah masuk RS 59 kg
Kelemahan : Pasien tampak lemah
Perubahan mood : pasien Merasa sedih dan ingin cepat pulang
Vital sign : TD = 164/80 mmHg, N = 98x/menit,
P = 20x/menit, Suhu = 38,6℃, Spo2=99%

Tingkat kesadaran :Composmentis ( GCS 15= E4= 4 V=5 M=6 )

Ciri-ciri tubuh : Badan pasien pendek, kulit sawo matang,


warna rambut hitam putih .

2. Head to toe
a. Kulit/integument
Inspeksi : Pasien klien berwarna sawo matang , Nampak tidak
terdapat lesi, tidak terdapat edema ,turgo kulit kering,kulit teraba
panas.
b. Kepala dan rambut
c.
Inspeksi : bentuk kepala bulat, tidak tampak adanya benjolan,
tidak ada lesi, rambut lurus dan berwarna hitam putih, terdapat
ketombe,dan Nampak kotor
Palpasi : tidak teraba adanya benjolan, tidak teraba adanya
nyeri tekan
d. Kuku
Inspeksi : kuku tampak kotor dan panjang
Palpasi : capillary refiltime <2 detik
e. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak nampak
anemis, sclera tidak ikterik, pupil bereaksi dengan normal jika
terkena cahaya, gerakan bola mata normal, mata cekung.

Palpasi : Mata klien tidak ada nyeri tekan ,konjungtiva anemis,


sclera ikterik, reflek cahaya (+/+)

f. Hidung
Inspeksi : lubang hidung simetris kiri dan kanan,tidak ada secret,
Fungsi penciuman Baik.
Palpasi : tidak ada nyeri
g. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada luka, tampak bersih,
tidak ada cairan, tidak ada serumen pada telinga, mendengar
dengan baik, tidak ada luka daerah telinga
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
h. Mulut

Inspeksi : tampak pucat, tidak ada luka, gigi kuning, mukosa


tampak pucat ,Bibir kering

i. Leher
Inspeksi : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, tidak ada
distensi vena jugularis
Palpasi : tidak teraba pembekakan kelenjar tyroid
j. Dada

a. Inspeksi : Simetris, tidak menggunakan alat bantu otot


pernapasan, tidak ada bekas luka, ictus cardis tulang pada ICS
5 Clavikula kiri
b. Palpasi : pergerakan dinding dada teratur, tidak ada
pembengkakan sekitar dada, dan tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : terdengar bunyi sonor pada kedua paru – paru, bunyi
dada pada area jantung
d. Auskultasi : Bunyi pada vasikuler, bunyi jantung ½
Tidak ada bunyi Tambhan.

k. Abdomen

a. Inspeksi : Simetris, tidak menggunakan alat bantu otot


pernapasan, tidak ada bekas luka, ictus cardis tulang pada
ICS 5 Clavikula kiri
b. Palpasi : pergerakan dinding dada teratur, tidak ada
pembengkakan sekitar dada, dan tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : terdengar bunyi sonor pada kedua paru – paru,
bunyi dada pada area jantung
d. Auskultasi : Bunyi pada vasikuler, bunyi jantung ½
Tidak ada bunyi Tambahan.

l. Genetalia
Tidak ada kelainan pada genetalia.
Haid: Normal
m. Ekstremitas atas dan bawah
a. Ekstremitas Atas:

- Inspeksi : Tampak pasien dapat menggerakkan tangannya ke


segala arah dengan kekuatan otot 4, tidak tampak edema pada
ekstremitas atas, tidak terdapat kontraktur pada jari tangan, tidak
tampak atrofi
- Palpasi : Pada ekstremitas atas pasien dapat merasakan
rangsangan nyeri, rabaan dan suhu, tidak terdapat nyeri tekan
pada daerah ekstremitas, tidak teraba krepitasi pada jari-jari
b. Ekstremitas Bawah:

- Inspeksi : Tampak pasien dapat menggerakkan kakinya ke segala


arah dengan kekuatan otot 4, tidak tampak edema pada
ekstremitas bawah, tidak terdapat kontraktur pada jari kaki, tidak
tampak atrofi
- Palpasi : Pada ekstremitas bawah pasien dapat merasakan
rangsangan nyeri, rabaan dan suhu, btidak terdapat nyeri tekan
pada daerah ekstremitas, tidak teraba krepitasi pada jari-jari
-
IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG ( tgl 20-03-2023)

Jenis Hasil Rujukan Satuan


Pemeriksaan

Kimia Darah

Glukosa Darah 215 <140 mg/dl


Sewaktu

Penatalaksanaan Medis/Terapi tgl 20-02-2023)

a. Omeprozol 40 gr/ IV
b. Paracetamol 1 gr/drips
c. Metocloplamide 10 gr /IV
d. Lodia oral 3x1
PATWAY
MalAbsorbsi
Infeksi

Kuman Masuk dan Tekanan osmotik


berkembang di dalam meningkat
usus
Pergeseran Air dan
elektrolit ke rongga usus
Toksin dalam dinding
usus halus
Isi rongga usus meningkat

Hipersekresi air dan


elektrolit usus
meningkat

Diare

BAB sering dengan


konsistensi encer

Cairan keluar Suhu tubuh


Banyak meningkat

KEHILANGAN Hipertermi
CAIRAN
AKTIF
KLASIFIKASI DATA

DS DO

1. Pasien mengatakan 1. Pasien nampak meringis


bahwa klien mengalami 2. Pasien nampak lemah
mual muntah 5 kali sehari
3. Badan pasien terasa panas dan
Dan sudah 6 kali BAB
membrane mukosa Nampak
dalam sehari di sertai
kering,
nyeri dibagian abdomen
bagian bawah TTV:

2. Pasien mengatakan , TD: 160/80


lemas dan sakit kepala.
N : 80Xm
3. Pasien mengatakan
. S : 38,6c
badanya terasa panas
P 20Xp

SPO2: 98%

Analisa Data ( 20-02-2023 )


NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM

1 DS : Faktor infeksi,
1. pasien malabsorbsi dan Hipovolemia
mengatakan factor b/d kehilangan
mual muntah 5 cairan aktif
kali sehari BAB Pergeseran air dan
encer 6 kali elektrolit ke rongga
2. Klien usus
mengatkan
nyeri di Peningkatan isi

abdomen (rongga) usus

bagian bawah
saat sebelum Diare

dan sesudah
Kekurangan volume
BAB
cairan
DO :

1. Pasien
Tampak
lemah
2. Mukosa
tanmpak
pucat dan
bibir pucat
3. TTV
TD:160/80 mmHg
N : 80 Kali/m

P: 20 kali/m

S: : 38,7ᵒC

Spo2: 99 %

2 DS: Inflamasi saluran Hipertermi b/d


 Klien pencernaan dehidrasi
mengatakan
badan nya
Agen pirogenic
panas
 Klien
mengatakan Suhu tubuh
nyeri kepala meningkat

DO :
 Suhu tubuh
Hipetermi
38,7ºC
 Kulit teraba
panas
TD:160/80 mmHg

N : 80 Kali/m

P: 20 kali/m

Kali/menit

S: : 38,6ᵒC

Spo2: 99%
I. PRIORITAS DIAGNOSA
a. Hivopolemia b/d kehilangan cairan aktif

b. Hipertermi b/d dehidrasi


INTERVENSI KEPERAWATAN (20-02-2023)

DIGANOSA TUJUAN/ INTERVENSI RASIONAL


KRITERIAL HASIL

Setelah dilakukan 1. Pantau tanda dan


Hipovolemia 1. Untuk
intervensi gejala dehidrasi
b/d mengetahui
keperawatan selama (kulit membrane
kehilangan adanya tanda-
mukosa kering,
cairan aktif 3 x24 jam diharapkan tanda dehidrasi
rasa haus,
Defisit cairan dan mencegah
keadekuatan nadi.
menurun dengan Syok
2. Pantau masukan
kriteria hasil : hipovolemik
dan keluaran yg
Mengatur
 Membran cermat
keseimbangan
mukosa meliputi frekuensi,
cairan
lembap warna dan
2. Untuk
 Turgor kulit konsistensi.
mengetahui
elastic 3. Berikan terapi IV
intake dan outpot
 TTV dalam 4. Kolaborsasi
3. Untuk
batas normal pemberian obat
pemenuhan
 Tidak ada cairan
tanda-Tanda 4. Untuk
Dehidrasi mempercepat
 Itake dan proses
outpot penyembuhan

Setelah dilakukan 1. Lakukan 1. Tanda-tanda vital


Hipertermi
intervensi Monitor suhu merupakan untuk
b/d
keperawatan selama sesering mungkin mengetahui
dehidrasi
3x24 jam diharapkan keadaa umum
2. Lakukan Monitor
Hipetermi membaik pasien.
tekanan darah,
pasien dengan 2. Peningkatan suhu
nadi, RR
kriteria hasil : tubuh
3. Menganjurkan tirah
mengakibatkan
1. Suhu tubuh dalam baring
penguapan tubuh
rentang normal 4. Melongarkan
meningkat
2. Nadi dan RR pakean
sehingga perlu di
dalam rentang 5. Kompres pada
imbangi dengan
normal lipatan paha dan
asupan cairannya.
3. Tidak ada aksila
3. Untuk
perubahan warna 6. Kolaborasi
menurunkan
kulit dan pusing pemberian
panas
cairan iv
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI I

TANGG DIAGNOS IMPLEMENTASI EVALUASI


AL/JAM A

1. Melakukan Pantau tanda S: Klien Mengatakan


20/02 Hipovolemia
dan gejala dehidrasi masih BAB 6 kali dalam
2022 b/d
(kulit membrane sehari,
kehilangan
14.30 mukosa kering, rasa
cairan aktif O:
haus, keadekuatan nadi.
Hasil: Kulit membrane 1. Terpasang Cairan RL
mukosa masih Nampak 28tpm
kering, Klien
2. Turgor kulit kering
mengatakan sering haus.
3. Mukosa bibir pucat
N:80X/m
2. Melakukan Pantau TTV:
masukan dan keluaran
TD : 160/80 mmHg
15.45 yg cermat
N : 80 Kali /menit
meliputi frekuensi,
warna dan konsistensi. P: 20 Kali/menit
Hasil: BAB masih 6 kali
S: 38,4ᵒC
dalam sehari,warna
kunig,konsistensi Sp02: 99%
lembek,dan berair
A: Masalah Belum
3. Melakukan Pemberian
Teratasi
terapi IV
Hasil: Terpasang cairal
RL P: Lanjutkan Intervensi
4. Kolaborasi pemberian
1. Lakukan Pantau tanda
17.20 obat Omeprozol 40 gr/
dan gejala dehidrasi
IV, Paracetamol 1
(kulit membrane
gr/drips,Metocloplamid
mukosa kering, rasa
e 10 gr /IV,Lodia oral
haus, keadekuatan
3x1
nadi.
Hasil: tindakan dilakukan
2. Lakukan Pantau
masukan dan keluaran
yg cermat

meliputi frekuensi,
warna dan
konsistensi.

3. Berikan terapi IV
4. Kolaborasi
pemberian obat

17.25 1. Melakukan S:
Hipertermi
Monitor suhu sesering
b/d 1. Pasien mengatakan
dehidrasi Mungkin badan nya masih panas
dan sakit kepala, disertai
Hasil:38,4c
18.25
merasa gelisa
2. Melakukan
O:
Monitor tekanan
1. Klien tampak gelisa
darah, nadi, RR
dan Tampak lemah
Hasil:
TD : 160/80 mmHg
ND: 160/80 mmhg
N : 80 Kali /menit
N: 80x/m

P: 20x/m P: 20 Kali/menit

3. Melongarkan/ S: 38,4ᵒC
19.00
Lepaskan pakean Spo2: 99%

Hasil: Klien tidak A: Masalah Belum Teratasi


kepanasan
P: Lanjutkan Intervensi :
4. Menganjurkan tirah
12.00
baring. 1. Lakukan Monitor
suhu sesering mungkin
H:keluarga klien
melepas pakean 2. Lakukan Monitor

pasien. tekanan darah, nadi,


RR
5. Kompres pada lipatan
19:20
paha dan aksila: 3. Menganjurkan tirah

Nampak Keluarga baring

pasien melakukan 4. Melongarkan pakean

kompres. 5. Kompres pada lipatan


paha dan aksila
6. Melakukan kolaborasi
20:15 Kolaborasi pemberian iv
pemberian cairan IV

H:Pemberian cairan
RL dan Pct 1 mg/iv. /
8 jam
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI KE II

TANG DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


GAL/
JAM

1. Melakukan Pantau S: Klien Mengatakan


21/02 Hipovolemia
tanda dan gejala masih BAB 5 kali dalam
2022 b/d
dehidrasi sehari,
kehilangan
14.30 (kulit membrane
cairan aktif Klien mengatakan masih
mukosa kering, rasa
sering haus
haus, keadekuatan nadi.
14.40 O:
Hasil: Kulit membrane
1. Terpasang Cairan
mukosa masih Nampak
14.55 ( RL)
kering, Klien
2. Membran Mukosa
mengatakan sering haus.
masih Nampak kering
N:80X/m
16.05
TTV:
2. Melakukan Pantau TD : 160/80 mmHg
masukan dan
17.00 N : 80 Kali /menit
keluaran yg cermat
meliputi frekuensi, P : 20 Kali/menit
warna dan konsistensi.
S: 38,5ᵒC

Hasil: BAB sedikit Sp02: 99%


berkurang 5 kali dalam
A: Masalah Belum
sehari,warna
kunig,konsistensi
lembek ,Encer ,dan Teratasi
berair
P: Lanjutkan Intervensi
3. Melakukan Pemberian
terapi IV 1. Lakukan Pantau tanda
Hasil: Terpasang cairan dan gejala dehidrasi
RL 20 tpm (kulit membrane
4. Kolaborsi pemberian mukosa kering, rasa
obat Omeprozol 40 gr/ haus, keadekuatan
IV, Paracetamol 1 nadi.
gr/drips,Metocloplamid 2. Lakukan Pantau
e 10 gr /IV,Lodia oral masukan dan keluaran
3x1 yg cermat
Hasil: tindakan
meliputi frekuensi,
dilakukan
warna dan
konsistensi.

3. Berikan terapi IV

4. Kolaborasi pemberian
obat

1. Melakukan S:
17 .25 Hipertermi
Monitor suhu sesering
b/d dehidrasi 1. Pasien mengatakan
Mungkin badan nya masih panas
17.30 dan sakit kepala, disertai
Hasil:38,4c
merasa gelisa
2. Melakukan
O:
Monitor tekanan
1. Klien tampak gelisa dan
darah, nadi, RR
Tampak lemah
Hasil:
TD : 160/80 mmHg
ND: 160/80 mmhg
N : 80 Kali /menit
N: 80x/m

P: 20x/m P: 20 Kali/menit

3. Melongarkan/ S: 37,5ᵒC
Lepaskan pakean Spo2: 99%
17.30
Hasil: Klien tidak A: Masalah Belum Teratasi
kepanasan
P: Lanjutkan Intervensi :
4. Menganjurkan tirah
baring. 1. Lakukan Monitor
suhu sesering mungkin
H:keluarga klien
18.30
melepas pakean 2. Lakukan Monitor

pasien. tekanan darah, nadi,


RR
5. Kompres pada lipatan
3. Tingkatkan intake
paha dan aksila:
cairan dan nutrisi
Nampak Keluarga
20:25 4. Kompres pada lipatan
pasien melakukan
kompres. paha dan aksila

6. Melakukan kolaborasi
pemberian cairan IV

H:Pemberian cairan RL:20


10: 60 tpm dan Pct 1g IV/ 8 jam

7. Kolaborasi pemberian
obat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI KE III

TANGG DIAGNOS IMPLEMENTASI EVALUASI


AL/JAM A

1. Melakukan Pantau tanda S: Klien Mengatakan BAB


22 April Hipovolemi
dan gejala dehidrasi sudah menurun 3 kali
2022 a b/d
(kulit membrane dalam sehari
kehilangan
21.20 mukosa kering, rasa
cairan aktif Klien mengatakan sudah
haus, keadekuatan nadi.
tidak sering harus
Hasil: Kulit membrane
mukosa Nampak elastic, O:
Klien ,mukosa bibir
1. Klien Nampak tenang
lembap mengatakan
2. Terpasang Cairan
sudah tidak sering haus.
( RL )
2. Melakukan Pantau
3. Turgor kulit baik
masukan dan keluaran
4. Mukosa bibir lembap
yg cermat
meliputi frekuensi, TTV:

21.30 warna dan konsistensi. TD : 150/90 mmHg


Hasil: BAB 3 kali
N : 80 Kali /menit
dalam sehari,warna
kuning,konsistensi P : 20 Kali/menit
lembek,padat S: 36 C
3. Melakukan Pemberian
terapi IV Sp02: 100%

Hasil: Terpasang cairal A: Masalah Teratasi


RL
P: pertahankan
4. Kolaborasi pemberian Intervensi
21.30
obat lanjutan
1. Lakukan Pantau tanda
dan gejala dehidrasi
21.35 (kulit membrane
mukosa kering, rasa
haus, keadekuatan
nadi.

1. Melakukan S:
21.36 Hipertermi
Monitor suhu sesering
b/d 1. Pasien mengatakan suhu
Inflamasi Mungkin badan nya menurun, dan
saluran sakit kepalanyan
Hasil:36,0c
pencernaan berkurang
2. Melakukan
O:
21.40 Monitor tekanan
1. Klien tampak tenang dan
darah, nadi, RR
tidak gelisah
Hasil:
TD : 155/80 mmHg
ND: 155/80 mmhg
N : 80 Kali /menit
N: 80x/m
P: 20 Kali/menit
P: 20x/m
S: 36C
S:36C
Spo2: 99%
Spo: 99%
A: Masalah Teratasi
3. Melongarkan/
21.45 Lepaskan pakean P: pertahankan Intervensi :

Hasil: Klien tidak 1. Lakukan Monitor


kepanasan tekanan darah, nadi,
RR,S
4. Menganjurkan tirah
baring.

H:keluarga klien
21.50
melepas pakean
pasien.

22.00 5. Kompres pada lipatan


paha dan aksila: klien
mengatakan merasa
nyaman dan tidak
merasa panas

6. Melakukan kolaborasi
pemberian cairan IV

H:Pemberian cairan RL:


22:05
`

Anda mungkin juga menyukai