Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

N DENGAN DIAGNOSA MEDIS FRAKTUR


RADIUS DEXTRA DIRUANG PERAWATAN MAMMINASA BAJI RSUD
BAJI MAKASSAR

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


Stase Keperawatan Medikal Bedah 1

Di susun oleh:

NAMA : MUTAWAPPIKA
NIM :14420221009

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB 1)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Nama Mahasiswa : Mutawappika NIM :14420221009

No. RM : 407368
Tanggal :
Tempat : Mamminasa Baji
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Ny. N Umur : 69 Thn
Tempat/Tanggal lahir : Makassar, 19-03-1953 Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : M / BM / J / D Agama : Kristen Protestan
Pendidikan terakhir : Sarjana Suku : Toraja
Pekerjaan : Pensiunan PNS Lama bekerja : -
Alamat : BTN Bumi Sudiang Raya Blok A
telp. 081310121999
Tanggal masuk RS : 27-09-2022 Ruangan : IGD
Golongan darah : - Sumber info : Keluarga

2. Penanggung jawab / pengantar


Nama : Tn. B Umur :40 Thn
Pendidikan terakhir : sarjana Pekerjaan : Pns
Hubungan dengan klien : Keluarga
Alamat BTN Bumi Sudiang Raya Blok A

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan utama : Nyeri pada tangan kanan dan bengkak
2. Alasan masuk RS : Klien mengatakan nyeri dirasakan pada tangan kanan yang
dirasakan sejak beberapa hari lalu setelah jatuh dari jalan.

3. Riwayat Penyakit
Provocative/Palliative : Nyeri yang dirasakan saat beristirahat
Quality : Tertusuk-tusuk
Region : Tulang radius kanan
Severity : Vas 3-4
Timing : Hilang Timbul

4. Data Medik

A. Dikirim oleh : UGD Dokter Praktek
B. Diagnosa Medik
o Saat masuk : Fraktur Radiu
o Saat pengkajian : Fraktur Os Radius (D)

III.RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil / kanak-kanak : klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit di masa
kecil
Saat Dewasa : klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus
Penyebab : klien mengatakan menderita Diabetes Melitus karena riwayat
keluarga dan tidak menjaga pola makan
Riwayat perawatan : klien mengatakan pernah dirawat sebelumnya dengan penyakit
Diabetes Melitus
Riwayat operasi : tidak pernah
Riwayat pengobatan : Klien mengatakan menjalani perawatan Diabetes Melitus

2. Riwayat alergi : klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi


3. Riwayat immunisasi : klien mengatakan riwayat imunisasinya tidak tuntas
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
1. Genogram
x X x x

X X X v X X X
X
X X
X X

X 4 40 35 25
X 3 2
5 5 8

69

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Hidup bersama
X : Meninggal
: Garis serumah
: Klien
G1: Generasi pertama adalah nenek dan kakek klien baik dari ayah maupun ibu yang sudah
lama meninggal dan tidak diketahui umurnya serta tidak memiliki penyakit seperti
penyakit yang Diabete Melitus
G2: Generasi Kedua adalah kedua orang tua klien yaitu ayah dan klien yang sudah
meninggal semua
G3: Generasi Ketiga adalah klien yang merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara yang sudah
berusia 69 tahun dan masih hidup serumah dengan adeknya.
RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping : klien mengatakan mampu menyelesaikan masalahnya dengan cara
mencari solusi dan memperbaiki kesalahan
2. Harapan klien thd keadaan peny.-nya:klien mengatakan ia akan menjalani dengan penuh
semangat pengobtannya agar klien dapat kembali beraktivitas
3. Faktor stressor : penyakit
4. Konsep diri : klien mengatakan ia mampu mengatur waktu sesuai
dengan pekerjaan agar tidak terlambat.
5. Pengetahuan klien ttg penyakitnya : klien mengerti dengan penyakitnya karna klien
mampu menjelaskan apa ituan apa itu fkaratur diabetes melitus
6. Adaptasi : klien mengatakan ia adalah orang yang pandai
bersosialisasi dengan lingkungan baru
7. Hubungan dengan anggota keluarga : klien mengatakan tidak mempunyai masalah
dengan keluarganya dan hubungannya baik
8. Hubungan dengan masyarakat : Klien mengatakan tidak mempunyai masalah dengan
tetangga sama sekali
9. Perhatian thd org lain & lawan bicara: klien tampak memperhatikan dan mempertahakan
kontak mata saat diajak berbicara
10. Aktifitas sosial : klien mengatakan aktif dalam kegiatan sosial di gereja dan aktif
berdonasi
11. Bahasa yang sering digunakan : Bahasa Indonesia
12. Keadaan lingkungan : klien mengatkan keadaan lingungannya adalah
wilayah dengan padat penduduk
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah : klien mengatakan sangat rutin beribadah
14. Keyakinan tentang kesehatan : klien mengatakan semakin ia berobat maka semakin
cepat proses oenyembuhannya

V. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Makan
Sebelum MRS : klien mengatakan nafsu makannya baik frekuensinya 2-3 kali
dalam sehari
Setelah MRS : klien mengatakan nafsu makannya setelah di RS baik
frekuensinya 2-3 kali dalam sehari
2. Minum
Sebelum MRS : klien mengatakan frekuensi minumnya baik 1500-2500 dalam
sehari
Setelah MRS : klien mengatakan frekuensi minumnya setelah di RS baik 1500-
2500 dalam sehari
3. Tidur
Sebelum MRS : klien mengatakan kualitas tidurnya kurang dalam sehari hanya
tidur samai 3 jam dan kadang terbangun tiba-tiba
Setelah MRS : klien mengatakan setelah dirumah sakit kualitas tidurnya sama
kurang dalam sehari hanya tidur samai 3 jam dan kadang terbangun tiba-tiba dan tampak
mengantuk
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : klien mengatakan frekuensi BAB sebelum masuk RS baik yaitu 1-
2 kali dalam sehari di pagi hari dan siang hari
Setelah MRS : klien mengatakan frekuensi BAB sesudah masuk RS baik yaitu 1-
2 kali dalam sehari di pagi hari dan siang hari
5. Eliminasi urine/BAK
Sebelum MRS : klien mengatakan buang air kecilnya lancar
6. Aktifitas dan latihan
Setelah MRS : klie dan mengatakan rutin melakukan ktivitas jalan santai di pagi
hari dan sore hari
7. Personal hygiene
Sebelum MRS : klien mengatakan rutin mandi dan sikat gigi
Setelah MRS : klien mengatakan sudah 2 hari tidak mandi semenjak berada di
RS
VI. PEMERIKSAAN FISIK
Hari Rabu, tanggal 28-09-2022, jam
1. Keadaan umum
Kehilangan BB : tidak tampak penurunan berat badan
Kelemahan : tampak lemah pada bagian lengan kanan
Perubahan mood : tidak tampak perubahan mood
Vital sign : BP:150/90 mmHg, HR: 107 x/m, RR: 20x/m, S: 36.0oc,
SPO2:96%
Tingkat kesadaran : E: 4, V: 5, M: 6

2. Head to toe
o Kulit/integumen :
a. kulit tampak
b. elastis dan lembab
c. tidak tampak lesi
d. tidak tampak perubahan warna kulit yang abnormal.
o Kepala & rambut :
a. Bentuk kepala : bulat
b. Wajah : simestris
c. Rambut : hitam
d. Peradangan : Tidak tampak lesi dan peradangan pada kulit kepala
o Kuku :
a. Warna Kuku : merah mudah
b. CRT : dibawah 2 detik
c. Kebersihan : kuku klien tampak bersih
o Mata/penglihatan :
a. Bentuk : mata simestris
b. Refleks pupil :isokor
o Hidung/penghiduan :
a. tidak ada peradangan
b. tidak ada polip, tidak sumbatan
c. tidak ada reaksi alergi
d. Tidak memakaian alat bantu
e. fungsi penghiduan baik
o Telinga/pendengaran :
a. tidak ada peradangan, perdarahan
b. tidak ada cairan atau abses
c. pendengaran baik
d. tidak memakai alat bantu.
o Mulut dan gigi :
a. Sianosis : tidak
b. Sariawan : tidak
c. Gigi palsu : tidak
d. Mukosa bibir : lembab dan tidak kotor serta tidak terdapat lendir
dan daki
e. Gangguan gigi dan gusi : tidak
o Leher :
a. Pembesaran kelenjar tiroid (gondok) : tidak.
b. Limfonodi (kelenjar limfe) : Teraba
c. Nadi karotis : Teraba
o Dada :
a. Inspeksi
Ictus cordis terlihat di intercosta 4-5 : tidak
Luka parut (post operasi jantung) : tidak
b. Palpasi
Ictus cordis teraba di intercosta 4-5 : tidak
c. Perkusi
Redup (normal) : Ya
d. Auskultasi
Bising jantung : Ada
Bunyi S1 (lup) dan S2 (dup) : Ada/ reguler
o Abdomen
a. Inspeksi :
Datar : Ya
Bekas operasi : tidak
b. Auskultasi
Peristaltik : 35 x/menit
c. Palpasi:
Massa : tidak
Turgor kulit : Elastis
Nyeri tekan di lapang abdomen: tidak
d. Perkusi:
Timpani : Ada
:
o Extremitas atas & bawah :
a. Superior (atas):
1) Edema : ya pada lengan kiri dan tampak
luka tumpul
2) Infus:
3) Terpasang : Di lengan sinistra
4) Jenis infus : IFVD RL 500 ml/10 jam/iv
5) Faktor tetesan ` : 16 tetes/menit
6) Nyeri di area tusukan infus: tidak
7) Nadi radialis (pergelangan tangan) : 107x/menit
8) Palmar (telapak tangan) : Kemerahan
9) Kekuatan otot : lemah sebelah kakan
10) CRT (capilarry refill time) < 2 detik : Ya, Tampak ekstremitas
bagian kanan klien mengalami keterbatas gerak
11) Refleks fisiologis biseps/triseps : (-/-) tidak terdapat respon pada
bagian ekstremitas kiri
12) Refleks patologis : (+/+) pada ekstremitas kiri
13) Deformitas (kelainan bentuk) :
14) Fraktur : ya fraktur pada ekstremitas atas
destra tempatnya di tulang radius
b. Inferior (bawah):
1) Edema : tidak
2) Akral (bagian kaki paling bawah) : dingin
3) Kekuatan otot : lemah
4) Refleks patela : (+/-) pada patella bagian kiri tidak
ada refleks sama sekali
5) Refleks patologis : (-/+) terdapat refleks patologi
pada bagian ekstremitas kiri

3. Pemeriksaan diagnostik

Tabel 1.2 Hasil Pemeriksaan Labolatorium

Tgl Pemeriksaan : 28 September 2022

Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Darah Rutin
WBC 7.11 4.11-11.30 10^3/uL
RBC 4.09 4.10-5.10 10^3/uL
HGB 12.3 0.1-0.9 g/dL
HCT 34.8 1.3-6.7 %
PLT 220 172-450 10^3/uL

MCV 85.1 80.0-96.0 fL


MCH 30.1 23.2-38.7 pg
MCHC 35.3 32-37 g/dL
RDW-SD 37.6 37.0-54.0 fL
RDW-CV 11.8 10.0-18.0 %
P-LCR 30.7 13-43 %
PCT 0.24 0.15-0.50 %
MPV 10.9 6.5-11.0 fL
PDW 12.8 10.0-18.0 fl
P-LCR 30.7 13.0-43.0 %

4. Penatalaksanaan Medis/Terapi
Tabel 1.3 Terapi medis

Nama obat Jadwal Pemberian Dosis Jenis Pemberian


Lantus 24 jam 10 unit SC
Ranitidin 12 jam 50 mg IV
Ketorolac 8 jam 30 mg IV
PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN

Trauma Langung Trauma tidak langsung Trauma patologis Ketidakadekuatan mineral

Fraktur

e
Cedera sel Luka terbuka Diskontiunitas Konservatif
Perubahan status Reaksi
Mekanisme fragmen tulang
kesehatan peradangan Bidai
koping tidak Gips Traksi
efektif Perubahan
jaringan sekitar
Edema Lepasnya lipid
Degranulasi sel mast Port de- Kerusakan pada sum-sum
Kurang informasi entri integritas tulang
Pergeseran Jaringan Laserasi kulit Kelemahan
Ansietas fragmen neuromuskular
tulang
Kurang Pelepasan Resiko infeksi Tereabsorbsi
pengetahuan mediator masuk ke dalam
kimia Perdarahan aliran darah
Deformitas Defisit
perawatan
Putus vena/arteri diri
Nociseptor Gangguan fungsi Emboli
ekstermitas

Kehilangan Oklusi arteri


Nyeri Medulla
Hambatan Mobilitas volume cairan paru
spinalis ……………
Fisik
NIM :
Nyeri dipersepsikan Nekrosis
Resiko Syok jaringan paru
Korteks
serebri

RAS teraktivasi Gelisah Gangguan pertukaran gas


Penurunan frekuensi tidur

Gangguan pola
tidur
PROSES KEPERAWATAN

ANALISA DATA

Nama : Ny. N No.RM : 407368


Umur : 69 Thn Dx.Medis : Fraktur Radius Destra
Ruang Rawat : Mamminasa Baji Alamat : BTN Bumi Sudiang Raya
Blok A

N TANGGAL/ DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


O JAM
1. 28-09-2022 Data Subjektif: Trauma,Terpapar sinar Nyeri Akut
Pasien mengatakan nyeri
Jam 09.00 WITA radiaktif, dan bahan
pada bagian paha kanan
aras sampai kaki karginogenil, virus
P : Nyeri saat lengan
onkogenik dan Herediker
kanan bergerak
Q: nyeri tertusuk-tusuk
R Tulang radius
Kerusakan Gen
dextra/lengan kanan
S: 4-5 NRS
T: Hilang Timbul
Piliferasi sel tulang secara
Data Objektif: abnormal
Pasien nampak meringis
pada diagnosa nyeri akut
ini Pasien Nampak Pergeseran pada jaringan
gelisah
sekitar

Menekan saraf-saraf

Menegeluarkan Hormon
BHSP

Thalamus

Persepsi Nyeri

Nyeri Akut
2. 28-09-2022 Data Subjektif: Trauma Gangguan
Pasien mengatakan
Jam 01.00 WITA ↓ Mobilitas Fisik
dibantu oleh anaknya
saat beraktivitas Fraktur

Data Objektif: ↓
- Tampak pada lengan
Deformitas
dekstra pasien lebam
dan mengalami

fraktur radius
- Kesadaran
Gangguan fungsi
komposmentis
- GCS: 15 ekstremitas
E4 V5 M6 = 15

Gangguan mobilitas fisik

3 28-09-2022 Data Subjektif: Gangguan Pola


Fraktur
Klien mengatakan
Jam 02.00 WITA Tidur
tidurnya tidak cukup cedera sel
Klien mengatakan ia ↓
hanya tidur 3 jam
perhari Pelepasan mediator kimia
Klien mengatakan ↓
sering terbangung pada
malam hari Nociseptor
Data objektif
Klien tampak gelisah gelisah
Klien tampak
mengantuk Penurunan frekuensi
Klien tampak lemas tidur

Gangguan pola tidur

PRIORITAS DIAGNOSA
1. Nyeri Akut berhubungan dengan adanya fraktur pada lengan bagian kanan dibuktikan
dengan pasien tampak meringis kesakitan
2. Gangguan Aktivitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan dan adanya fraktur
dibuktikan dengan pasien mengatakan di bantu saat beraktivitas (sulit menggerakan lengan
kanannya) tampak terbatas dalam melakukan aktivitias seperti aktivitas di bantu
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya cedera atau fraktur yang menimbulkan
rasa tidak nyaman dan gelisa dibuktikan dengan klien mengelu frekuensi tidurnya tidak
cukup.
INTERVENSI

Nama : Ny. N No.RM : 407368


Umur : 69 Thn Dx.Medis : Fraktur Radius Destra
Ruang Rawat : Mamminasa Baji Alamat : BTN Bumi Sudiang Raya Blok A

TGL/JAM DIAGNOSA RENCANA TTD


Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional Nama
28/09/2022 Nyeri Tujuan dan kriteria Intervensi keperawatan dan Rasional : mengetahui lokasi,
JAM: 13.00 hasil Tujuan rasional karakteristik, durasi, frekuensi,
Setelah dilakukan 1) Observasi kualitas dan intensitas nyeri
pemberian intervensi 2x24 a. Identifikasi lokasi, dari pasien
jam, masalah keperawatan karakteristik, durasi, Rasional : mengetahui tingkat
nyeri akut teratasi. frekuensi, kualitas dan nyeri yang dirasakan pasien
Mengidentifikasi dan intensitas nyeri Rasional : mengetahaui hal-hal
mengelola pengalaman b. Identifikasi skala nyeri yang dapat memperberat
sensorik atau emosional c. Identifikasi factor yang ataupun memperingan nyeri
yang berkaitan dengan memperberat dan yang dirasakan pasien
kerusakan jaringan memperingan nyeri Rasional : mengetahui
aktual atau fungsional d. Identifikasi pengaruh seberapa besar rasa nyeri
dengan onset mendadak nyeri pada kualitas hidup mempengarui kualitas hidup
atau lambar dan 2. Terapeutik pasien
berintraksi ringan a. Berikan teknik Rasional : mengurangi tingkat
hingga berat nonfarmakologis untuk nyeri pasien/ mengalihkan
Kriteria Hasil mengurangi rasa nyeri pasien dari rasa nyerinya
Pengalaman sensorik (mis. Terapi pijat, Rasional : mengurangi resiko
atau emosional yang kompres hangat/dingin, factor yang dapat memperberat
berkaitan dengan hypnosis, relaksasi napas nyeri/ menimbulkan
kerusakan jaringan dalam dan mengatur Rasional : mengalihkan dan
aktual atau fungsional posisi nyaman) memenuhi kebutuhan istrahat
dengan onset mendadak b. Kontrol lingkungan yang pasien
atau lambar dan dapat mempengaruhi Rasional : memberikan
berintraksi ringan nyeri informasi terkait nyeri yang
hingga berat dan c. Fasilitasi istirahat dan dirasakan pasien
konstan dapat menurut tidur Rasional : membantu pasien
dengan kriteria hasil: 3)Edukasi mengatasi saat rasa nyeri
1. Keluhan nyeri muncul
a. Jelaskan penyebab,
menurun dari 3 ke 2 Rasional : pasien dapat
periode dan pemicu nyeri
2. Meringis dapat mengetahui sendiri
b. Jelaskan strategi
menurun dari 3 ke 2 karakteristik, penyebak, lokasi
mengatasi nyeri
3. Gelisah dapat saat nyeri muncul
c. Anjurkan untuk
menurun dari 3 ke 2 Rasional : memudahkan
memonitor nyeri secara
4. Sikap protektif pasien untuk mengotrol nyeri
mandiri
dapat menurun dari dengan cara sederhana
d. Ajarkan teknik
3 ke 2 Rasional : mengurangi/
nonfarmakologis untuk
menghilangkan rasa nyeri yang
mengurangi rasa nyeri
dirasakan pasien
4). Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
28/09/2022 Gangguan Tujuan dan kriteria Dukungan Mobilitas Rasional : mengetahui
JAM: 14.00 Mobilitas hasil Tujuan Observasi keluhan lain pasien dan
Fisik Setelah dilakukan a. Identifikasi adanya nyeri rencana tindakan berikutnya
intervensi keperawatan atau keluhan fisik yang akan dilakukan
selama 3x24 jam, maka b. Monitor kondisi umum Rasional : Mengetahui kondisi
mobilitas fisik membaik, selama melakukan terkini pasien dan perubahan
dengan kriteria hasil: mobilisasi yang dapat terjadi selama
a. Pergerakan eksremitas Terapeutik melakukan mobilisasi
meningkat a. Fasilitas melakukan Rasional : Meningkatkan
b. Kekuatan otot meningkat pergerakan fasilitas mobilitas fisik pasien
2-3 b. Libatkan keluarga untuk Rasional : Keluarga dapat
c.kelemahan fisik membantu pasien secara mandiri membantu
meningkat melakukan latihan pasien
pergerakan Rasional : Memberikan
Edukasi informasi kepada pasien dan
a. Jelaskan tujuan dan keluarga terkait tindakan yang
prosedur mobilitas akan diberikan
b. Anjurkan mobilitas Rasional : Melatih kekuatan
sederhana yang harus otot dan pergerakan otot
dilakukan (misalnya duduk pasien agar tidak kekakuan
di sisi tempat tidur, obat maupun sendi
pindahdari tempat tidur ke
kursi roda)

29, Gangguan Tujuan dan kriteria Dukungan Tidur Observasi


september Pola Tidur hasil Tujuan Memfasilitasi siklus tidur dan Rasional : mengetahui
2022 Untuk memngatasi terjaga yang teratur aktivitas tidur klien
JAM : 11.30 gangguan tidur pada klien Observasi Rasional : mengetahui
dan memenuhi kebutuhan 1. identifikasi pola aktivitas penyebab nyeri
tidur tidur Terapeutik
Setelah dilakukan 2. identifikasi faktor Rasional : memberikan
intervensi keperawatan penganggu tidur lingkungan yang nyaman
selama 3x24 jam, maka Terupeutik Rasional : membatasi waktu
gangguan pola tidur 1. modifikasi lingkungan tidur siang
teratasi, dengan kriteria (mis:pencahayaan, Rasional : memberikan
hasil: kebisingan, suhu, posisi aktivitas sebelum tidur
1. jam tidur diatas 6 jam tidur, Rasional : memberikan
dalam sehari 2. Batasi waktu tidur siang distiraksi sebelum tidur
2. klien merasa tidurnya 3. Fasilitasi penghilang stress Edukasi
cukup sebelum tidur Rasional : memberikan
4. Lakukan intervensi yang pemahaman pentingnya tidur
dapat meningkatkan Rasional : memberikan terapi
kenyamanan (mis: pikat, pengantar tidur
pengaturan posisi,
distraksi)
Edukasi
1. Jelaskan pentingnya tidur
yang cukup
2. Ajarkan tehnik relaksasi
autogenikatau cara
nonfarmakologi lainnya
IMPLEMENTASI

Nama : Ny. N No.RM : 407368


Umur : 69 Thn Dx.Medis : Fraktur Radius Destra
Ruang Rawat : Mamminasa Baji Alamat : BTN Bumi Sudiang Raya Blok A

TGL Jam Diagnosa Implementasi Respon TTD


Nama
29 13 : 15 Nyeri Mananjemen nyeri Mengobservas
September, Mengobservasi Hasil:tampak meringsi
2022 13 : 15 mengidentifikasi respon nyeri non verbal mengidentifikasi skala
Terapeutik nyeri
13 : 18 Memberikan pemahaman tehnik nonfarmakologi Terapeutik
relaksasi napas dalam Hasil:
Hasil: klien mengerti tehnik relaksasi nafas P : saat lengan kanan
dalam tersentuh atau bergerak
Mengedukasi Q : nyeri luka tumpul
13 : 21 Mengajarkan tehnik relaksasi napas dalam R:Tulang radius
Kolaborasi dextra/lengan kanan
Kolaborasi pemberian terapi farmakologi S : 4-5 (skala NRL)
T : Hilang Timbul
Mengedukasi
Hasil: klien mengerti
tentang tehnik reksasi napas
dalam
Kolaborasi
Hasil : selesai pemberian
obat ketorolac 30mg/8
jam/iv

29 14 : 15 Gangguan Dukungan Mobilisasi Mengobservasi


September, Mobilitas 1.Mengobservasi Hasil : Mengeluh nyeri
2022 14 : 15 Fisik a. Mengindentifikasi adanya nyeri atau pada area lengan kanan di
keluhan fisik lainnya radius dextra
14 : 18 a. Meminitor kondisi umum selama Hasil: - TTV Pasien
melakukan mobilisasi TD: 150/90 mmHg
2.Terapeutik N : 107 kali/i
S : 36,5oC
a. Menfasilitasi melakukan pergerakan P : 20 kali/ i
14 : 21 a. Melibatkan keluarga untuk membantu GCS pasien: E4 V5 M6 = 15
pasien melakukan latihan pergerakan Kesadaran : Komposmentis
3.Mengedukasi Terapeutik
a. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi Hasil: Pasien dapat
b. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang menggerakkan lengan
harus dilakukan (misalnya duduk kanan, masih merasakan
disisitempat tidur, pindah dari tempat tidur nyeri
ke kursi roda) Hasil: Pasien mengerti
tujuan dan prosedur
mobilisasi
Mengedukasi
Hasil : Pasien mempu
duduk di sisi tempat tidur

29 14.50 Gangguan Dukungan Tidur Mengobservasi


september Pola Tidur Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang Hasil: pola tidur tidak
2022 teratur teratur, terbangun malam
Mengobservasi hari
15.00 1. Mengidentifikasi pola aktivitas tidur Hasil: nyeri yang
2. Mengidentifikasi faktor penganggu tidur menganggu tidur klien
Terupeutik Terapeutik
5. Memodifikasi lingkungan (mis:pencahayaan, Hasil: lingkungan aman dan
kebisingan, suhu, posisi tidur, jauh dari krbidingan
6. Batasi waktu tidur siang Hasil: menontong televise
7. Fasilitasi penghilang stress sebelum tidur sebelum tidur
8. Lakukan intervensi yang dapat meningkatkan Hasil:klien diberikan terapi
kenyamanan (mis: pikat, pengaturan posisi, remanence menceritakan
distraksi) pengalaman masa mudah
Mengedukasi yang bahagia
3. Jelaskan pentingnya tidur yang cukup Mengedukasi
Ajarkan tehnik relaksasi autogenikatau cara Hasil:klien mengerti
nonfarmakologi lainnya pentingnya tidur
Hasil: klien rileks sebelum
tidur

EVALUASI
Nama : Ny. N No.RM : 407368
Umur : 69 Thn Dx.Medis : Fraktur Radius Destra
Ruang Rawat : Mamminasa Baji Alamat : BTN Bumi Sudiang Raya Blok A

TGL Jam Diagnosa Evaluasi TTD


Nama
30 14.00 Nyeri akut S : Klien mengatakan nyeri pada lengan kanan mulai menurun
septembe O : klien tampak sudah tidak meringis
r 2022 A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Observasi  reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
2. Identifikasi nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi dan kualitas
3. Berikan terapi relaksasi nafas dalam
4. Kolaborasi pemberikan analgetik untuk mengurangi nyeri

30 14.30 Gangguan S : pasien megatakan di bantu oleh anaknya saat beraktivitas


septembe Mobilitas Fisik O : pasien tampak menggunakan tingkat saat beraktivitas, Kekuatan otot 2
r 2022 pada estremitas atas kanan , Kesadaran : acuh/ Apatis, GCS E₄V₅ M₆ =
15
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Dukungan Mobilisasi
1. Kaji kemampuan melakukan aktivitas
2. Kaji tingkat keterbatasan
3. Kaji kekuatan otot klien
30 14.50 Gangguan Pola S : pasien megatakan tidurnya mulai enakan
septembe Tidur O : pasien tampak tidak gelisah lagi
r 2022 A : masalah teratasi sebagian
P : pertahankan intervensi
Dukungan Tidur
1. Kaji pola tidur
2. Kaji frekuensi tidur
3. Berikan terapi nonfarmakologi sebelum tidur seperti
remenscence tetapi hanya di beberapa sesi.

Anda mungkin juga menyukai