Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN ANAK II

LAPORAN HASIL ANALISIS SISTEM DIGESTIF

(KASUS 3)

OLEH :
KEPERAWATAN B
KELOMPOK 3
ABD. WAHAB BR
ULFA WILDANA HASAN
A.ARDIANSYAH
TEZA AINUN RAISY
NURFADILAH
UMRAH
HIKMAWATI

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2018
LAPORAN HASIL ANALISIS SINTESIS SISTEM DIGESTIF

A. Skenario/Kasus Pemicu
Seorang bayi lakilaki usia dua hari mengalami muntah-muntah berwarna kehijauan.
Hasil pengkajian ditemukan bayi tampak letargis, mata cekung, distensi abdomen, terdapat
tanda meteorismus. Bayi lahir dengan berat 3200 gram, panjang badan 49 cm, lahir spontan
dan lansung menangis.

B. Daftar Istilah
1. Muntah-muntah berwarna kehijauan : merupakan suatu tanda dan gejala akibat adanya
obstruksi saluran cerna usus pada anak. Warna hijau merupakan produk cairan empedu
yang keluar bersama sari makanan di usus.
2. Letargi adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan kesadaran dan pemusatan
perhatian serta kesiagaan. Kondisi ini juga merupaakn keadaan dimana seseorang saat
tertidur lelap, dapat dibangunkan sebentar namun kesadaran yang ada tidak penuh, dan
berakhir dengan tertidur kembali.
3. Mata cekung, adalah suatu keadaan bahwa kualitas tidur seseorang tidak baik selama
periode waktu tertentu.
4. Meteorismus adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan volume udara di dalam
saluran cerna atau rongga peritoneum.(Schwartz, 2010)

C. Learning Objektif
1. Mampu memahami dan menjelaskan mekanisme terjadinya muntah yang berwarna
hijau pada bayi yang terdiagnosis hysprung
2. Mampu memahami dan menjelaskan mengapa penurunan kesadaran dapat terjadi, dan
apa pula yang menyebabkan mata bayi nampak cekung
3. Mampu memahami dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi meteorismus pada
kasus hysprung
4. Mampu memahami dan menjelaskan etiologi dari pada penyakit hisprung pada bayi dan
manifestasi klinisnya

D. Hasil Analisis Sintesis


1. Sesuai dengan penjelasan pada buku asuhan keperawatan anak (wijayaningsih, 2013)
mengenai mekanisme terjadinya muntah pada bayi tersebut dikarenakan keadaan usus
yang abnormal, diakibatkan oleh ,ketiadaan sel-sel saraf di otot-otot sebagian atau
seluruh usus besar bayi akibat proses pertumbuhan janin yang tidak sempurna dalam
kandungan. Didalam dinding usus yang menyempit tidak ditemukan ganglion
parasimpatis. Karena keadaan tersebut, usus mengalami penyumbatan dan
menyebabkan proses pencernaan nutrisi yang masuk tidak lancar sehingga terjadi
distensi abdomen dan meransang untuk muntah. Pada keadaan ini ukuran abdomen
juga melebihi normal sehingga menyebabkan distensi abdomen. Warna hijau dari pada
muntah yang dialami bayi tersebut adalah berasal dari mekonium, tinja/feses bayi yang
keluar dan bercampur dengan muntah.
2. Pada penyakit seperti ini, ketika sistem pencernaan terganggu akan menyebabkan
muntah dan dehidrasi pada bayi. Ketika cairan terus menerus keluar akan menyebabkan
kondisi lemah pada bayi, tingkat kosentrasi bayi pun menurun apalagi kita ketahui
sistem daya tahan tubuh pada bayi itu belum matur sepenuhnya. Maka, bayi sangat
mudah mengalami gangguan istirahat dan tidur ditandai dengan mata yang terlihat
cekung.Penjelasan yang dirangkum dalam jurnal (suryandari, 2017)
3. Meteorsimus merupakan suatu gejala yang snagat menonjol pada penyakit hysprung.
Meteorismus merupakan keadaan abnormal pada sistem pencernaa sehingga
menyebabkan banyak gas udara yang terjebak diakibatkan penyempitan pada lumen
usus,tinja dan gas akan terkumpul dibagian proksimal dan terjadi obstruksi dan
menyebabkan di bagian colon tersebut melebar (megacolon). Pembentukan gas dari
makanan yang difermentasi bakteri dalam usus karena tidak dapat dicerna atau oleh
karena bakteri berlebihan misalnya pada saluran cerna. Gerakan peristaltik usus pun
mengalami hambatan sehingga proses pengeluaran udara juga terhambat. (Schwartz,
2010)
4. Etiologi pada penyakit hisprung merujuk pada teori yang dikemukakakn dalam jurnal
(Dharmajaya & Surya Lassiyani, 2017) penyakit hisprung adalah penyebab obstruksi
usus yang paling sering dialami oleh neonatus.demikian pula, kebanyakan kasus
hisprung terdiagnosis pada bayi, walaupun beberapa kasus baru dapat terdiagnosis
hingga usia remaja atau dewasa muda. Terdapat kecenderungan bahwa penyakit
hisprung dipengaruhi oleh riwayat atau latar belakang keluarga dari ibu. Angka kejadian
penyakit hisprung, sekitar 1 di antara 4400 sampai 7000 kelahiran hidup, dengan rata-
rata 1:5000 kelahiran hidup. Dengan mayoritas penderita adalah laki-laki dibandingkan
perempuan 4:1. Penyakit ini harus dicurigai apabila seorang bayi cukup bulan dengan
berat lahir >3 kg yang terlambat mengeluarkan tinja, hal ini juga dapat dialami oleh bayi
yang lahir kurang bulan. Penyakit ini dapat berkembang menjadi buruk dan dapat
mengancam jiwa. Tanda dan gejala hysprung :
a. Periode neonatus
Ada trias gejala klinis yangs ering dijumpai yakni pengeluaran mekonium yang
terhambat, muntah billious(hijau) dan distensi abdomen.
b. Periode anak-anak
Walaupun gejala kebanyakan akan muncul pada bayi, namun ada beberapa
kasus dimana gejala2 tersebut tidak muncul pada usia anak-anak. Gejala yang biasa
muncul pada anak adalah konstipasi kronis, gagal tumbuh, dan malnutrisi.
Pergerakan peristaltik usus dapat terlihat pada dinding abdomen disebabkan oleh
obstruksi fungsional kolon yang berkepanjangan.
Tanda :
1) Anemia dan tanda-tanda malnutrisi
2) Perut membuncit karena retensi kotoran.
3) Terlihat gelombang peristaltik pada dinding abdomen.
4) Edema, bercak merah khsuusnya diskitar umbilikus.(Dharmajaya & Surya
Lassiyani, 2017)
E. WOC
F. Daftar Pustaka
Dharmajaya, M. I., & Surya Lassiyani, I. ayu putu. (2017). GEJALA DAN DIAGNOSIS
PENYAKIT HISCPRUNG. Kedokteran.

Schwartz, W. M. (2010). Pedoman Klinis pediatri. Jakarta: EGC.

suryandari, eka artathi. (2017). ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


HIRSCHSPRUNG DI RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO. Kesehatan.

wijayaningsih, sari kartika. (2013). Asuhan keperawatan Anak. Jakarta timur: CV Trans Info
Media.
WEB OF CAUTION (WOC)

Hirschsprung

DEFINISI ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIS


PATOFISIOLOGI KLASIFIKASI
Malformasi kongenital di
1. Keturunan karena penyakit ini 1. Masa neonatal
mana saraf dari ujung distal a. Hirschprung segmen pendek
usus tidak ada. merupakan penyakit bawaan
sejak lahir. Gagal mengeluarkan menkonium dalam 48
2. Faktor lingkungan jam setelah muntah kehijauan enggan b. Hirscprung segmen panjang
minum distensi abdomen.
3. Tidak adanya sel-sel ganglion
KOMPLIKASI
dalam rectum atau bagian 2. Masa bayi dan kanak-kanak
rektosidmoid kolon.
1. Enterokolitis
 Konstipasi
 Diare berulang 2. Nekrotikans
 Tinja seperti pita, berbau busuk
 Distensi abdomen 3. Pneumatosis usus

4. Abses perikolon

Absensi gangglion Meisner dan Auerbach

Mual, muntah, diare Usus spastis dan daya dorong tidak ada
Obstipasi, tidak ada

Gangguan pola nutrisi kurang Defisit volume cairan


dari kebutuhan tubuh Distensi abdomen hebat Gangguan pola eliminasi fekal

Nyeri akut

Penatalaksanaan :
Penatalaksanaan :
Perubahan status kesehatan Ansietas
1. Pembedahan (Teknik Duhamel, Pembedahan
Swenson, Soave)
2. Konservatif (Pasang pipa rectal Kurang pengetahuan
& sonde lambung) Gangguan integritas kulit

3. Bedah Sementara (Colostomi)


4. Radiologi (Foto Polos Abdomen,
Barium Enema)
5. Lab (Kimia darah, Darah rutin)
6. Patologi Anatomi (Biopsi)

Anda mungkin juga menyukai