Anda di halaman 1dari 4

WOC

Nama : SUPARMI HISPRUNG


NIM : P07220420128

PENGERTIAN:
 Penyakit hisprung merupakan suatu kelainan bawaan yang menyebabkan gangguan MANIFESTASI KLINIS : ETIOLOGI :
( Masa Neonatal )
pergerakan usus yang dimulai dari spingter ani internal ke arah proksimal dengan
• Mungkin karena adanya kegagalan sel-sel ”Neural Crest” ambrional yang
panjang yang bervariasi dan termasuk anus sampai rektum. 1. Gagal mengeluarkan mekonium berimigrasi ke dalam dinding usus atau kegagalan pleksus mencenterikus dan
 Penyakit hirschsprung adalah suatu kelainan tidak adanya sel ganglion parasimpatis dalam 48 jam setelah lahir. submukoisa untuk berkembang ke arah kranio kaudal di dalam dinding usus.
In
pada usus, dapat dari kolon sampai pada usus halus. (Ngastiyah, 1997 : 138). Disebabkan oleh tidak adanya sel ganglion para simpatis dari pleksus Auerbach di
2. Muntah berisi empedu.
 Penyakit hirschsprung adalah anomali kongenital yang mengakibatkan obstruksi kolon. Sebagian besar segmen yang aganglionik mengenai rectum dan bagian bawah
3. Enggan minum.
mekanik karena ketidak adekuatan motilitas sebagian dari usus. (Donna L. Wong, kolon sigmoid dan terjadi hipertrofi serta distensi yang berlebihan pada kolon. (Staf
4. Distensi abdomen Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 1985 : 1134)
2003 : 507).
• Sering terjadi pada anak dengan ”Down Syndrome”.
• Kegagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi
kraniokaudal pada nyenterik dan submukosa dinding pleksus. (Suriadi, 2001 : 242).

PEMERIKSAAN PENUNJANG :
PENATALAKSANAAN :
1. Pemeriksaan Radiologi MK : Risiko Infeksi
a)  Tampak daerah penyempitan di bagian rektum ke proksimal yang panjangnya bervariasi. 1. Pembedahan
b)   Terdapat daerah transisi, terlihat di proksimal daerah penyempitan ke arah daerah dilatasi. 2. Konservatif
c)   Terdapat daerah pelebaran lumen di proksimal daerah transisi. 3. Tindakan bedah sementara
2. Manometri anus yaitu pengukuran tekanan sfingter anus dengan cara mengembangkan balon di dalam
rectum. MK : Gangguan Integritas
3. Biopsi Rektum, menunjukkan tidak adanya ganglion sel-sel saraf 4. Terapi farmakologi
Kulit/ Jaringan
4. Pemeriksaan aktifitas enzim asetilkolin esterase dari hasil biopsy isap pada penyakit ini khas terdapat
peningkatan, aktifitas enzimasetil kolin esterase ( Darmawan K, 2004 : 17 )
5. Biopsi isap Yaitu mengambil mukosa dan sub mukosa dengan alat penghisap dan mencari sel Peristaltik usus (-) & ↑aktivitas Gangguan aliran feses secara
ganglion pada daerah sub mukosa ( Mansjoer,dkk 2000 hal 380 ) parasimpatis fungsional
6. Pemeriksaan colok anus, Pada pemeriksaan ini jari akan merasakan jepitan dan kadang disertai tinja
yang menyemprot. Pemeriksaan ini untuk mengetahui bau dari tinja, kotoran yang menumpuk dan
menyumbat pada usus di bagian bawah dan akan terjadi pembusukan. Akumulasi Feses Membuat feses tertahan pada
daerah aganglionik

↑ tek. Intra abdomen Distensi abdomen


Ekspansi paru ↓ Penekanan diafragma MK : Konstipasi

Merangsang aksi N.Vagus Perut penuh


Sesak, ↑ RR, Kusmaul Iritasi mukosa
↑ Bakteri kotoran
usus
Nausea + vomiting
MK : Diare
usus Faeses encer
MK : Pola Napas ↓ intake makanan→ MK : Defisit Nutrisi
Tidak Efektif Anoreksia ↓ nutrisi usus
usus
MK : Konstipasi (D. 0049)

Luaran Utama : Eliminasi Fekal ( L.04033)


Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 Jam diharapkan eliminasi fekal
membaik dengan kriteria hasil :
1. Kontrol pengeluaran feces meningkat
2. Keluhan defekasi lama dan sulit menurun
3. Mengejan saat defekasi menurun
4. Nyeri abdomen menurun
5. Konsistensi feses membaik

Intervensi keperawatan :
Utama : Menejemen Konstipasi ( I.04155 )
Tindakan
Observasi
1. Periksa tanda dan gejala konstipasi
2. Periksa pergerakan usus,karakteristik feces
3. Identifikasi faktor konstipasi resiko konstipasi
4. Monitor tanda dan gejala ruptur usus,dan ataperitoritas.
Terapeutik
Sumber :
5. Anjurkan diet tinggi serat
6. Lakukan massage abdomen https://dokumen.tech/document/askep-hisprung-lengkapdoc.
7. Lakukan evakuasi feses secara manual,jika perlu
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
8. Berikan enema atau irigasi , jika perlu
Jakarta : PPNI
Edukasi
9. Jelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
10. Anjurkan peningkatan asupan cairan Jakarta : PPNI
11. Latih buang air besar secara teratur
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
12. Ajarkan cara mengatasi konstipasi / impaksi
Jakarta : PPNI
Kolaborasi
13. Konsultasi dengan tim medis tentang penurunan/peningkatan frekuensi/suara
usus
14. Kolaborasi penggunaan obat pencahar , jika perlu
Diagnosis Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Kriteria Hasil Tujuan & Intervensi
Pola Nafas Tidak Pola Napas (L.01004) Terapi Oksigen (I.01026)
Efektif Observasi:
D.0005 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Monitor kecepatan aliran oksigen
diharapkan pola napas efektif  Monitor posisi alat terapi oksigen
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor tanda-tanda hipoventilasi
Inspirasi dan/atau Cukup Cukup  Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigen
ekspirisasi yang Menurun Sedang Meningkat
Menurun Meningkat
tidak memberikan 1 Dipsnea
ventilasi adekuats 1 2 3 4 5
2 Penggunaan otot bantu napas
1 2 3 4 5
Cukup Cukup
Memburuk Sedang Membaik
Memburuk Membaik
3 Frekuensi napas
1 2 3 4 5
4 Kedalaman napas
1 2 3 4 5
Diagnosis
DiagnosisKeperawatan PerencanaanKeperawatan
Perencanaan Keperawatan
Diagnosis Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Perencanaan Keperawatan Intervensi
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Intergritas Tujuan
Integritas kulit dan jaringan & Kriteria Hasil
(L.14125) Perawatan integritas kulit Intervensi
Diare
Kulit/Jaringan Eliminasi Fekal (L.04033) ManajemenObservasi:
Diare (I.03101)
Defisit Nutrisi Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I.03119)
D.0129
D.0020 Tujuan:Setelah
Tujuan: Setelah dilakukan
dilakukan tindakan
tindakan keperawatan 3x24 jam
keperawatan jamkeutuhanObservasi:
kondisi
3x24 kulit atau  Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis:perubahan
D.0019Infeksi
Risiko Tujuan: meningkat.
Tingkat
jaringan
diharapkan Setelah
Infeksi
diare dilakukan
(L14137)tindakan keperawatan 1x8 jam
berkurang Observasi: Pencegahan
Identifikasi penyebabInfeksi
sirkulasi,setatus diare (I.14539kelembaban,suhu
nutrisi,penurunan ) lingkungan
Definisi
D.0143 : diharapkan
Kriteria
Tujuan: status nutrisi
Hasil:
Kekuatan membaik
asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme - Identifikasi status
Observasi: nutrisi
 Identifikasi gejala invaginasi (mis. tangisan keras, kepucatan
ekstrem,penurunan mobilitas).
Pengertian : Kriteria Hasil:
Kerusakan
Definisi : kulit(dermis dan Kriteria Meningkat
Hasil: Cukup Sedang Cukup Menurun - Identifikasi
  alergi dan intoleransi
Monitor makanan
tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Pengertian
Pengeluaran : feses Kriteria Hasil: CukupMeningkat Cukup MenurunMembai pada bayi)
/epidermis)atau
Beresiko mengalami MemburukMenurun CukupSedang Sedang Cukup meningkat
- Terapeutik:
Identifikasi makanan yang disukai
Asupan nutrisi tidak
yang sering,
jaringan(membrane lunakcukup 1 MenurunMemburuk
Kerusakan menurun Sedang
jaringanCukup Membaik k
Meningkat
Cukupmeningkat
peningkatan terserang  Batasi jumlah pengunjung
untuk memenuhi kebutuhan 1  1 Konsistensi
mukosa,kornea,fasia,otot,tend
dan tidak berbentuk 1 feses Menurun2
Kebersihan badan 3 Meningkat 4 5
organisme patogenik  Berikan perawatan kulit pada daerah edema
on,tulang,kartilago,kapsul
metabolisme 2 Kerusakan
1 makanan jaringan
2 kulit
 1 Porsi 1 yang 2 3
dihabiskan 34 45 5  Cucitaangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
sendi dan/atau ligament).   1 2 3 4 5
2 32 Frekuensi
Nyeri defekasi
Nafsu1 makan 2 3 4 5 dan lingkungan pasien
2
1 11
Serum albumin
2 22 3 33 4 44 5 55  Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko tinggi
3 4 Peristaltik
Kemerahan usus
Meningkat Cukup Sedang 4 Cukup 5 menurun Edukasi
1 2 2 3
1 1 2 meningkat 3 3 4 4 5
menurun 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
 3 Demam Meningkat Menurun
1 2 3 4 5
43 Perasaan
Kemerahan cepat kenyang
11 2 2 3 3 4 4 5 5
54 Bengkak
Nyeri abdomen
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
6 Nyeri
Memburuk
1 Cukup 2 Sedang 3 Cukup 4 Membaik 5
Memburuk Memburuk
Cukup Membaik
Sedang Cukup membaik
5 Nafsu makan memburuk membaik
7 Kadar1 sel darah putih
2 3 4 5
1 2 3 4 5

8 Kulture darah
1 2 3 4 5
9 Kulture urine
1 2 3 4 5

Anda mungkin juga menyukai