Anda di halaman 1dari 3

Kelainan Bawaan (Kongenital). Faktor Idiopatik. Polihydramnion pada ibu.

Faktor Presipitasi:
 Gen: sindroma trisomi 21,13,18.
 Defisiensi vitamin.
 Obat-obat.
Esophagus tidak terbentuk sempurna.  Alkohol.
 Paparan virus.
 Bahan kimia.
Saluran esophagus buntu/sempit

ATRESIA ESOPHAGUS

Jika atresia jenis fistula. Perubahan status kesehatan Dinding trakea lemah. Prosedur pengobatan.

Terjadi perkembangan Mempengaruhi kemampuan Torakotomi


abnormal (fistula) Kurang Mekanisme bayi untuk batuk.
antara esophagus terpapar koping
dengan trakea. informasi inefektif Mempengaruhi
Pengeluaran produksi sekret Insisi jaringan kulit
Udara mengalir ke tidak maksimal. mekanisme koping.
fistula. Defisit Stress
pengetahuan berlebihan.
Respon Koping Mempengaru Luka terbuka.
Jika berlanjut Terjadi individu/ hi keutuhan
Difusi O2 dan CO2 berkurang/ maladaptif.
Anxietas terus. penumpukan keluarga integritas
tidak maksimal.
sekret pada Port the entry
inefektif. kulit.
jalan nafas. kuman.
Terjadi infasi
Tubuh O2 yang masuk ke jaringan tubuh kuman pada Krisis Gangguan
berkompensasi. berkurang, terjadi penumpukan CO2. saluran nafas Hipersekresi maturasional integritas Jika tidak ditangani
S/S: sampai pada jalan nafas. kulit. dengan baik.
 Sianosis jaringan
Hiperfentilasi  RR↑ parenkim Anxietas
S/S:  Nafas cepat, dangkal paru. Bersihan jalan Terjadi proses
 RR ↑  Kesadaran menurun. nafas tidak pathogenesis dari
 Retraksi dada efektif. replikasi kuman.
Ventilasi paru tidak seimbang.
Terjadi
konsolidasi/
Pola nafas tidak pemadatan. Terus menginvasi
efektiv. Gangguan pertukaran gas. tubuh

PNEUMONIA
Kuman pathogen
Terjadi perforasi akut pada gaster.
terus bereplikasi.
Terjadi proses infeksi
Reflux Distensi Mempengaruhi absorbsi Obstruksi pada jaringan tubuh.
Gastrofageal abdomen nutrient tidak maksimal. intestinal.

Jika penangan tidak Sel darah putih Jika terus berlanjut.


Merangsang Tekanan intra Intake maksimal. bereplikasi
nociceptor abdomen ↑ inadekuat (Leukositosis).
Infeksi kronis.
Terus terpapar kuman
Menstimulus Resiko devisit
patogen. Jika menembus ke
nyeri. Merangsang nutrisi.
jaringan serebri. Menyerang sistem
reflex vagus.
barier sel darah putih.
Menginvansi jaringan
Nyeri akut. tubuh lainnya. Mempengaruhi
Anorexia
perfusi jaringan Leukopeni/ Hb
serebral. menurun.
Output Menyebar melalui
berlebihan. sistem hematogen.
Gangguan perfusi
jaringan serebral. SEPSIS Resiko
infeksi.
Jika berlanjut terus. Resiko
Proses infeksi Jaringan serebral
ketidakseimbangan
berjalan. turut terinvasi kuman
cairan.
pathogen.
Mempengaruhi
kadar cairan dan
Tubuh berkompensasi
elektrolit tubuh.

Kerusakan Mempengaruhi sistem Pusat pengatur suhu Hypoterme.


Hiponatrimia, Merangsang hipotalamus. thermoregulasi. terganggu.
hipovolmea. hipotalanus.

Elastisitas Terjadi Terjadi kebocoran Perpindahan Resiko


Resiko Pelepasan histamin, pembuluh peningkatan plasma. cairan dari syok
ketidakseimbangan bradikinin darah permeabilitas S/S: intrasel ke hipovolemi.
elektrolit. terganggu. membran  HCT↓ ekstrasel.
kapiler.  PLT↓
Terjadi vasokontriksi (Trombositopenia)
pembuluh darah.

Aliran darah Mempengaruhi Beban Hipertropi Jantung Resiko


terganggu kerja jantung jantung ventrikel. memompa penurunan
(tidak untuk bertambah. darah tidak cura
maksimal). memompa maksimal. jantung.
darah.

Jika terus berlanjut.


Terjadi GAGAL Mempengaruhi sirkulasi
JANTUNG CONGESTIF purmonal.
(CHF).

Sirkulasi sistemik turut Aliran darah terganggu. Proses ventilasi paru


terpengaruh. terganggu (tidak
maksimal).
Sirkulasi darah tidak
Aliran darah ke area
maksimal ke jaringan
ekstremitas terganggu. Pertukaran O2 dan CO2
tubuh.
tidak maksimal.

Terjadi edema extremitas. Transport O2, nutrisi


terganggu. Terjadi gagal nafas.

Resiko ketidakseimbangan
cairan. ATELETAKSIS PARU
Jaringan tubuh Jaringan tubuh
kekurangan zat nutrient kekurangan sel darah
termasuk ke jaringan merah yang berikatan
otak. dengan O2.
S/S:
 Pucat
 Sesak
 Letargi.
Jika terus berlanjut. Cadangan glukosa yang
tersimpan di hati diambil
sebagai usaha Gangguan perfusi
kompensasi tubuh. jaringan.

Terjadi degradasi fungsi Organ hati melepaskan


otak. ikatan bilirubin Mempengaruhi glukosa
terkonyugasi. darah.

Resiko gangguan tumbuh Hiperbilirubinemia


Terjadi hipoglikemia.
kembang.
Ikterik neonates.
Ketidakstabilan kadar
glukosa darah.

Anda mungkin juga menyukai