Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PRE EKLAMSI BERAT


Preeklampsia berat adalah suatu
komplikasi kehamilan yang
Klasifikasi
ditandai dengan timbulnya
1. Pre-eklamsia
hipertensi 160/110 mmhg atau
Ringan Faktor predisposisi:
Faktor: imunologis, lebih disertai protein urea dan atau
2. Pre-eklamsia Nuliparitas
Spasme arteriola nutrisi, endotel odema pada kehamilan 20 minggu
Berat Kehamilan kembar
atau lebih (Aspiani, 2017)
Penyakit vaskuler

Vasokonstriksi pean filtrasi ginjal Ekstravasasi cairan intrastitial ke Kerusakan glomerulal


interstitial (ekstrasel)

pean produksi renin pean filtrasi ginjal


Akumulasi cairan di jaringan

pean produksi pean filtrasi natrium


angiotensin II
EDEMA
Retensi garam dan air
HIPERTENSI
pean reabsorbsi protein
PROTEINURIA
ANSIETAS
ANSIETAS Kurang informasi ttg penyakit pre eklampsi Pre eklampsi Kesulitan pengaturan terapi/ pencegahan komplikasi

PER PEB Ketidakefektifan


Ketidakefektifan Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Program
Program Tx
Tx Preeklampsi
Preeklampsi

Breathing Blood Brain Bladder Muskuluskeletal

Ekstravasasi cairan pean sirkulasi darah SSP Induksi edema otak pean diuresis
Akumulasi cairan di
mekan resisitensi otak interstitial
Rongga paru Oliguri
pean suplai O2 ke janin
Gg sirkulasi otak Edema ekstrimitas
Edema paru
GG
GG POLA
POLA
Vasokonstriksi PD
Kejang ELIMINASI
ELIMINASI URI
URI KETERBATASAN
KETERBATASAN
POLA
POLA NAPAS
NAPAS IUGR
TAK MOBILISASI
MOBILISASI
TAK EFEKTIF
EFEKTIF Degenerasi plasenta
RESIKO
RESIKO CIDERA
CIDERA pada
pada JANIN
JANIN dan
dan IBU
IBU
RESIKO
RESIKO Cedera
Cedera pada
pada JANIN
JANIN
Manifestasi Klinis
Menurut Yuli (2017) dan (Nurarif & Hardhi 2015) diagnosis preeklamsia ditegakkan
berdasarkan adanya gejala-gejalan sebagai berikut
a. Penambahan berat badan yang berlebihan, terjadi kenaikan 1 kg seminggu
beberapa kali.
b. Edema terjadi peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan dan
muka.
c. Hipertensi (di ukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit)
1) TD > 160/110 mmHg atau
2) Tekanan sistolik meningkat > 30 mmHg
3) Diastolik>15 mmHg
4) Tekanan diastolic pada trimester ke II yang >85 mmHg patut di curigai sebagai
preeklamsi
d. Proteinuria
1) Proteinurea sebanyak 5 g dalam urin 24 jam atau pemeriksaan kualitatif +3 /
+4.
2) Keluhan serebral,gangguan penglihatan atau nyeri epigastrium
3) Edema paru dan sianosis
e. Oliguria: Jumlah produksi urine 500 cc/24 jam atau <20 cc/jam yang disertai
kenaikan kreatinin darah
f. Keluhan cerebral, gangguan penglihatan atau nyeri daerah epigastrium.
g. Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) atau keterlambatan pertumbuhan janin
dalam kandungan.

Pemeriksaan Penunjang
a. Darah lengkap
b. Serum elektrolit
c. Sumber lain mengatakan Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur,
diukur 2 kali dengan interval 6 jam.Laboratorium : protein uri dengan kateter atau
midstream ( biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2 pada skala
kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ urine meningkat, serum kreatini
meningkat, uric acid biasanya > 7 mg/100 ml( Suyono, 2002).
d. Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu Tingkat kesadaran ;
penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan pada otak
USG;untuk mengetahui keadaan janin
NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin
(Nurarif & Hardhi 2015)

Penatalaksanaan Pre-Eklamsia Berat (Mansjoer, A 2002 disitasi oleh Aspiani


2017)
a. Tirah baring miring ke satu sisi
b. Infus Dextrose 5% 500 cc tiap 6 jam, diselingi RL
c. Pemberian Antasita
d. Diet: cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garak
e. Pemberian obat anti kejang
f. Obat anti hipertensi
g. Kardiotonika
h. Lain-lain: Antipiretik, antibiotik, analgetik

Diagnosa, NOC & NIC


1. Nyeri akut berhubungan dengan spasme korteks cerebri
NOC: Mengontrol nyeri, Menunjukan tingkat nyeri (Pain Level)
NIC: Managemen cairan (Fluid Management), Pemberian analgetik (Analgetik
Administrtion)
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan edema pulmonal
NOC: Respiratory status: Ventilationi
NIC: Managemen jalan nafas dan pemantauan jalan nafas
3. Resiko gangguan hubungan ibu dan janin berhubungan dengan gangguan suplai
oksigen ke utero plasenta sekunder akibat peningkatan tekanan darah
NOC: Status maternal antepartum
NIC: Perawatan kehamilan resiko tinggi, Perawatan kehamilan
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake tidak adekuat
NOC: Status Nutrisi
NIC: Managemen Nutrisi
5. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kehilangan protein plasma,
penurunan tekanan osmotik kolid plasma, retensi natrium dan air, perpindahan
cairan dari intrasel ke ekstrasel
NOC: Keseimbangan cairan, Keseimbangan elektrolit
NIC: Monitor Elektrolit, Managemen hivervolemia
6. Cemas berhubungan dengan krisis situasi dan maturasi
NOC: Tingkat kecemasan, Kontrol kecemasan diri
NIC: Pengurangan kecemasan, Peningkatan Koping

DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria M et all. 2016 Nursing Interventions Classification (NIC) edisi
keenam bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi
Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER.
Herdman, T. Heather, 2015. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-
2017, Jakarta : EGC.
Moorhead, sue et all. 2016 Nursing Outcomes Classification (NOC) pengukuran
Outcomes Kesehatan edisi kelima bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah
dan Roxsana Devi Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER.
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC. Jogjakarta:
MediAction
Yuli. A, Reny. 2017. Buju Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas, Aplikasi NANDA,
NIC NOC. Jakarta: TIM

Banjarmasin, Januari 2019

Preceptor Klinik
(........................................)

Anda mungkin juga menyukai