Anda di halaman 1dari 4

Etilogi : Infeksi,Trauma ,Iatrogenik,tumor, Kelainan Kongenital

Patofisiologi : Struktur uretra terdiri


dari lapisan mukosa dan lapisan
Manifestasi klinis : Voiding submukosa. Lapisan mukosa uretra
symptom, Storage symptom, merupakan lanjutan antar mukosa
Miction post symptom buli-buli ureter dan ginjal. Mukosa
tersebut terdiri dari epitel kolumnar.
Orifisium eksterrna epitelnya
skuamosa dan berlapis submukosa
yang terdiri dari lapisan erektil
Penatalaksanaan :
Uretrotomi vaskular. Jika terjadi luka pada
interna, Uretrotomi eksterna, uretra maka akan terjadi
Uretroplasty penyembuhan cara epimorfosis.
jaringan yang rusak diganti oleh
jaringan ikat yang berbeda dengan
Pengertian :Striktur uretra adalah semula. Jaringan ikat menyebabkan
Pengkajian focus : keluhan suatu kondisi penyempitan pada hilangnya elastisitas dan
utama, riwayat penyakit bagian lumen uretra. memperkecil lumen uretra sehingga
sekarang,penyakit terjadi sebuah striktur uretra.
dahulu,keluarga.
Ringan : oklusi kurang dari 1/3
Pemeriksaan penunjang : kultur diameter lumen.
urin, Uretrografi, Uroflowmetri,
Sedang : oklusi 1/3 sampai 1/2
Uretroskopi
diameter lumen uretra.
Berat : oklusi lebih dari 1/2
diameter lumen uretra.
1. Gangguan eliminasi urin berhubungan
dengan sitostomi suprapubik
2. Ansietas berhubungan dengan salah Komplikasi : Trabekulasi, sakulasi
dan divertikel. Refluks vesiko
interprestasi informasi ureteral, Infeksi saluran kemih
3. Retensi urin berhubungan dengan dan gagal ginjal

peningkatan tekanan vesika urinaria


A. Pathways keperawatan
Kongenital Infeksi,Spasme otot, trauma,gonorhoe

Jaringan Parut

Saluran tersumbat total Penyempitan lumen uretra

Obstruksi saluran kemih Kekuatan pancaran dan jumlah urine


terkumpul di Vesika urinaria berkurang

Peningkatan tekanan Gangguan eliminasi urin

Penebalan dinding Vesika


Urinaria

Penurunan kontraksi otot

Kesulitan berkemih Ansietas

Retensi urin
A. Focus intervensi rasional keperawatan
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
1. Setelah dilakukan tindakan O: -mengetahui intake cairan dalam rentang normal.
keperawatan selama 1x24 jam -observasi asupan dan keluaran -memastikan bebas dari infeksi saluran kemih
diharapkan kandung kemih kosong N: -tidak ada spasme bladder
secara penuh. - menerapkan kateterisasi intermiten -mengetahui balance cairan seimbang
KH: E:
tidak ada residu urine >100-200cc -anjurkan pasien/ keluarga untuk
merekam output urin,sesuai.
C:
-merujuk ke spresialis kontenensia
kemih.

2. Setelah dilakukan tindakan O: -mengidentifikasikan, mengungkapkan dan


keperawatan selama 1x24 jam -observasi tingkat kecemasan menunjukan teknik untuk mengontrol cemas.
diharapkan klien menjadi tenang menggunakan komunikasi terapeutik -postur tubuh dan tingkat aktivitas menunjukan
dan kecemasan berkurang. N: berkurangnya kecemasan.
KH: -instruksikan pasien menggunakan
klien mampu mengidentifikasikan teknik relaksasi
dan mengungkapkan gejala cemas -menciptakan lingkungan yang tenang.
E:
-jelaskan alasan relaksasi dan manfaat
relaksasi.
C:
-kolaborasi dengan farmakologi untuk
beri obat untuk mengurangi
kecemasan.

3. Setelah dilakukan tindakan O: -untuk mengetahui keseimbangan intake dan output


keperawatan selama 1x24 jam -observasi intake dan output -mengetahui tanda gejala ISK
diharapkan tidak ada haluaran urin. -observasi tanda gejala ISK (panas,hematura,perubahan bau, konsistensi urin).
KH: N:
-kandung kemih kosong secara -manajemen eleminasi perkemihan
penuh. E:
-bebas dari infesi saluran kemih -anjurkan pada pasien dan keluarga
untuk mencatat output urin.
C:
- merujuk ke spresialis kontenensia
kemih

Anda mungkin juga menyukai