Anda di halaman 1dari 1

WOC ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER)/ GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN / HYPERAKTIVITAS (GPPH)

Definisi Pemeriksaan penunjang Penatalaksanaan Etiologi


Manifestasi Klinis

Faktor Genetik Faktor Neurologik Faktor Toksik Faktor Kultural Psikososial


Kelainan
Neurobehavioral yang 1. Inatensi dan Perhatian
ditandai gejala in Mudah Dialihkan
Anak kembar dengan ekstra Bayi lahir dengan Bahan makanan, salisilat dan Pemanjaan, kurang disiplin
atensi, hiperaktivitas, kromosom Y atau XYY masalah prenatal lain-lain
2. Impulsivitas
dan kurang pengawasan
dan impulsivitas (karen 3. Kelelahan Motorik dan
J. Marcdante, 2013) Hiperaktivitas
Terapi Terapi non 4. Kesulitan Merencanakan
farmakologis: farmakologis: dan Mengatur Tugas
- Tidak ada pemeriksaan laboratorium 1. Dekstroamfeta 1. Menunjukkan 5. Labilitas Emosional
yang akan menegakkan diagnosis min keadaan sosial
gangguan kekurangan perhatian 2. Metilfenidat lingkungan GPPH / ADHD (Abraham M Rudolph,2014)
- Anak yang mengalami hiperaktivitas 3. magnesium 2. Jadwal kegiatan
dilaporkan memperlihatkan jumlah pemolin rutin
gelombang-gelombang lambat yang 4. fenotiazin 3. Teknik perbaikan
bertambah banyak pada aktif
elektorensefalogram 4. Pengaturan Aktifitas fisik berlebihan & tidak berguna
lingkungan yang
tenang

Koping individu tidak efektif Gangguan/Sulit Tidur Terlalu Aktif Tidak dapat Tenang Hubungan dengan sebaya buruk

MK: Resiko Kekerasan MK: Pola Tidur Tidak Efektif MK: Resiko Cidera MK: Kerusakan Interaksi Sosial

NOC: Anak tidak melakukan kekerasan terhadap orang NOC: Anak mampu untuk mencapai tidur tidak terganggu NOC: Anak tidak akan melukai diri sendiri atau orang lain NOC: klien mampu menunjukan interaksi sosial yang baik
disekitarnya selama 6 sampai 7 jamn setiap malam NIC: NIC:
NIC: NIC: 1. Beri tahu orang tua untuk mengamati perilaku anak secara 1. Kaji pola interaksi antara pasien dan orang lain
1. Jauhkan potensi bahaya dari peralatan disekitar anak 1. Kaji keadaan-keadaan yang menganggu tidur sering. Lakukan hal ini melalui aktivitas sehari-hari dan 2. Anjurkan pasien untuk bersikap jujur dalam berinteraksi
2. Monitor jenis keamanan yang dimiliki 2. Anjurkan orang tua untukduduk dengan anak sampai dia interaksi untuk menghindari timbulnya rasa waspada dan dengan orang lain dan menghargai hak orang lain.
3. Batasi penggunaan potensial bahaya klien tertidur kecurigaan 3. Identifikasi perubahan perilaku yang spesifik.
4. Berikan ruang sendiri dengan potensi kekerasan 3. Anjurkan orang tua untuk membuat jam-jam tidur yang 2. Singkirkan semua benda-benda yang berbahaya dari 4. Bantu pasien meningkatkan kesadaran akan kekuatan dan
pada orang lain rutin, hindari terjadinya deviasi dari jadwal ini lingkungan anak keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
5. Monitor klien selama menggunakan media 4. Berikan sarana perawatan yang membantu tidur (misalnya 3. Coba untuk mengarahkan perilaku kekerasan fisik untuk 5. Berikan umpan balik yang positif jika pasien dapat
berbahaya : gosok punggung, latihan gerak relaksasi dengan musik ansietas anak (misalnya : kantung pasien untuk latihan tinju, berinteraksi dengan orang lain.
6. Modifikasi peralatan untuk memperkecil resiko lembut, susu hangat dan mandi air hangat) joging, bola voli)
7. Utamakan keamanan area aktivitas 4. Anjurkan orang tua untuk bisa tetap bersama anak jika tingkat
kegelisahan dan tegangan mulai meningkat

DAFTAR PUSTAKA

Abraham M Rudolph,dkk. (2014). Buku Ajar Pediatri Rudolph. Jakarta:EGC

Adiputra, MS. (2015). Faktor Risiko Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada Anak di Denpasar. Bali
Kelompok 20 :
1. Desi Retnowati (010217A009)
Bulechek, Gloria M,dkk.(2016).Nursing Interventions Classification (NIC). Edisi 6.Terjemahan Intansari Nurjanah, Roxsana Devi Tumanggor. Singapore:Eslevier.
2. Junita Fransiska Sae (010217A021)
Herdman, T.Heather. (2016). Nanda International Inc.Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Terjemahan Budi Anna Keliat, dkk. Jakarta:EGC.

Karen J Marcdante, dkk (2013). Nelson Ilmu Kesehatan AnakEsensial. Edisi ke 6. ISBN: Elsevier

Moorhead, Sue, dkk. (2016). Nursing Oucomes Classification (NOC). Edisi 5. Terjemahan Intisari Nurjanah, Roxsana Devi Tumanggor. Singapore: Eslevier.

Prima, dkk. (2015). Pengalaman Orang Tua dengan Anak Kemungkinan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada Usia Pra Sekolah. Semarang: PSIK FK UNDIP

Sacharin, R. (2006). Prinsip Keperawatan Pediatrik, Edisi 2. Jakarta: EGC

Selecta, Mc. (2013). Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Pada anak Usia 2 Tahun. Lampung:Fakultas Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai