Anda di halaman 1dari 1

WOC : ATRESIA DUKTUS HEPATIKUS (ATRESIA BILIER)

DEFINISI Infeksi virus Kelainan kongenital ETIOLOGI


atau bakteri
Atresia Bilier adalah suatu Belum diketahui secara pasti.
defek kongenital yang merupakan hasil MK: Kemungkinan infeksi virus
Saluran empedu tidak (Suriadi, 2001:18). Proses
dari tidak adanya atau obstruksi satu atau Hiportermi Inflamasi berkepanjangan terbentuk inflamasi yang destruktif
lebih saluran empedu pada ekstrahepatik
atau intrahepatik (Suriadi dan Rita (Sodikin,2011:436)
Yulianni, 2006) Kerusakan progresif Obstruksi aliran dari
pada duktus bilier hati ke dalam usus
ekstrahepatik

Pruritis pada kulit Tersebar ke dalam Itching dan Cairan asam empedu
darah dan kulit akummulasi dari balik ke hati
Lemak dan vitamin Larut Kekurangan
toksik
lemak tidak dapat diabsobsi vitamin larut
MK:
lemak (A, D, E dan
Kerusakan Gangguan suplay Proses peradangan ATRESIA BILIER Pembesaran hepar K)
Integritas Kulit darah pada sel hepar pada sel hati

Ikterik MK: Ketidakseimbangan


Peningkatan
Kerusakan sel Menekan diafragma Distensi abdomen Nutrisi Kurang Dari
komplain paru
parenkim, sel hati Kebutuhan Tubuh
Mewarnai kulit dan bagian dan duktus empedu
putih mata sehingga ekstrahepatik Perut terasa penuh
Kebutuan oksigen
berwarna kuning meningkat
Kerusakan sel eskresi Mual muntah
Frekuensi nafas
Dikeluarkan ke meningkat
Retensi bilirubin MK: Kekurangan
dalam aliran darah volume cairan
MK: Ketidak
Bilirubin yang tertahan Efektifan Kekurangan volume cairan:
di dalam hati Pola Nafas Ketidakseimbangann nutrisi
 Pertahankan catatan intake kurang dari kebutuhan:
dan output yang akurat
EPIDOMOLOGI Ketidakefektifan pola nafas:  Kaji adanya alergi makanan
 Monitor status hidrasi
Atresia bilier ditemukan pada 1  Identifikasi pasien perlunya  Kalaborasi dengan ahli gizi untuk
dari 10.000 kelahiran hidup. pemasangan alat jalan nafas  Monitor status nutrisi menentukan jumlah kalori dan
Sedangkan di RSU Dr. Soetomo buatan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Surabaya antara tahun 1999-2004  Kolaborasi dengan dokter
ditemukan dari 19.270 penderita  Posisikan pasien untuk  Berikan informasi tentang
rawat inap di Instalansi Rawat memaksimalkan ventilasi  Monitor tanda vital kebutuhan nutrisi
Inap Anak, tercatat 96 penderita
dengan penyakit kuning gangguan  Monitor suara pernafasan  Monitor berat badan  Anjurkan pasien untuk
fungsi hati didapatkan 9 (9,4%) meningkatkan intake Fe
menderita atresia bilier ( Widodo J,  Monitor tanda vital
2010).  Ajarkan pasien bagaimana
 Monitor frekuensi dan irama membuat catatan makanan harian
pernafasan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK:
Kerusakan integritas kulit:
 Darah lengkap dan fungsi Hipertermi:
hati  Anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian yang  Monitor suhu sesering mungkin
 Pemeriksaan urine longgar
 Monitor warna dan suhu kulit
 Pemeriksaan feces  Hindari kerutan pada tempat tidur
 Berikan antipiretik
 Biopsi hati  Jaga kebersihan kulit agar tetap
bersih dan kering  Berikan pengobatan untuk
 Operasi: Kasai prosedur mengatasi penyebab demam
dan transplantasi hati  Mobilisasi pasien setiap 2 jam
sekali  Kompres pasien pada lipatan
paha dan aksila
 Monitor kulit akan adanya
kemerahan

Kasai prosedur: tujuannya untuk mengangkat


daerah yang mengalami atresia dan
menyambung hepar langsung ke usus halus DAFTAR PUSTAKA:
sehingga cairan empedu dapat langsung keluar
Suriadi dan Yuliani rita. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 2. Jakarta: Penebar Swadaya
ke usus halus disebut juga Roux-en-Y
Wong dkk. 2000. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta :EGC
hepatoportal jejunostomy
Widodo Judarwanto. 2010. Atresia Bilier, Waspadai Bila Kuning Bayi Baru Lahir yang berkepanjangan.
Transplantasi hati : Dilakukan pada keadaan From : url :http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2017/09/20/atresia-bilier waspadai-bila-
kuning-bayi-baru-lahir-yang-berkepanjangan/
Kasai prosedur tidak berhasil , atresia total
atau dengan komplikasi sirosis hepatis Suriadi dkk. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta : PT Fajar Interpratama

Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak Gangguan Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier. Jakarta :
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai