Peneliti berpendapat bahwa kebutuhan oksigen Berdasarkan hasil penelitian, ratarata bayi
bayi tidak terpenuhi dikarenakan pada usia mendapatkan terapi oksigen nasal kanul
kehamilan yang prematur mengakibatkan 2,09 lpm selama 15-20menit, nilai
bayi lahir dengan system organ tubuh yang
belum sempurna salah satunya adalah
minimum pemerian oksigen 1lpm, dan
system organ pernafasan yakni paru-paru nilai maksimum pemberian terapi
yang imatur. Usia kehamilan juga oksigen yakni 3lpm. Dengan jumlah
mempunyai pengaruh dengan tingkat pemberian oksigen tersering adalah 2
saturasi oksigen Pada saat baru lahir bayi lpm selama 15-20menit. Hal ini sesuai
mengalami proses transisi yakni bayi dengan teori, menurut (Kosim, 2012 :
bernafas dengan udara menggunakan paru- 131-137) Pemberian terapi oksigen
parunya untuk mendapatkan oksigen. Hal ini
sesuai dengan penelitian (Health Study,
tergantung pada penyebab dan jenis atau
2008), Bayi prematur setelah lahir tetap derajat gangguan nafas tersebut.
melanjutkan untuk perkembangan paru.
Asuhan Keperawatan RDS (Respiratory
Distress Syndrome)
RDS Adalah gangguan pernafasan yang sering terjadi pada bayi
premature dengan tanda-tanda takipnue (>60 x/mnt), retraksi dada,
sianosis pada udara kamar, yang menetap atau memburuk pada 48-96
jam kehidupan dengan x-ray thorak yang spesifik. Tanda-tanda klinik
sesuai dengan besarnya bayi, berat penyakit, adanya infeksi dan ada
tidaknya shunting darah melalui PDA (Stark 1986).
Sindrom gawat napas (RDS) (juga dikenal sebagai idiopathic
respiratory distress syndrome) adalah sekumpulan temuan klinis,
radiologis, dan histologis yang terjadi terutama akibat ketidakmaturan
paru dengan unit pernapasan yang kecil dan sulit mengembang dan
tidak menyisakan udara diantara usaha napas. Istilah-istilah Hyaline
Membrane Disease (HMD) sering kali digunakan saling bertukar
dengan RDS (Bobak, 2005).
Etiologi
RDS merupakan penyebab utama kematian bayi prematur. Sindrom
ini dapat terjadi karena ada kelainan di dalam atau diluar paru,
sehingga tindakan disesuaikan dengan penyebab sindrom ini.
Kelainan dalam paru yang menunjukan sindrom ini adalah
pneumothoraks/pneumomediastinum, penyakit membran hialin
(PMH). Ada 4 faktor penting penyebab defisiensi surfaktan pada
RDS yaitu prematur, asfiksia perinatal, maternal diabetes, seksio
sesaria.. Surfaktan biasanya didapatkan pada paru yang matur.
Fungsi surfaktan untuk menjaga agar kantong alveoli tetap
berkembang dan berisi udara, sehingga pada bayi prematur dimana
surfaktan masih belum berkembang menyebabkan daya
berkembang paru kurang dan bayi akan mengalami sesak nafas.
Gejala tersebut biasanya muncul segera setelah bayi lahir dan akan
bertambah berat.
● Tindakan yang efektif utntuk mencegah RDS
adalah:
Pencegahan RDS ●
●
a. Mencegah kelahiran < bulan (premature).
b. Mencegah tindakan seksio sesarea yang tidak
sesuai dengan indikasi medis.
● c. Management yang tepat.
● d. Pengendalian kadar gula darah ibu hamil yang
memiliki riwayat DM.
● e. Optimalisasi kesehatan ibu hamil.
● f. Kortikosteroid pada kehamilan kurang bulan
yang mengancam.
● g. Obat-obat tocolysis (β-agonist : terbutalin,
salbutamol) relaksasi uterus Contoh : Salbutamol
(ex: Ventolin Obstetric injection) 5mg/5 ml (utk
asma: 5 mg/ml) Untuk relaksasi uterus : 5 mg
salbutamol dilarutkan dalam infus 500 ml
dekstrose/NaCl diberikan i.v (infus) dgn kecepatan
10 – 50 μg/menit dgn monitoring cardial effect. Jika
detak jantung ibu > 140/menit kecepatan diturunkan
atau obat dihentikan
Kasus