Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bekam adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang


terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit ari. Dalam
istilah medis dikenal dengan istilah Oxidant Release Therapy atau Oxidant Drainage
Therapy atau istilah yang lebih populer adalah detoksifikasi (Kasmui, 2011). Bekam
sendiri terbagi empat macam, yaitu bekam kering, bekam seluncur, bekam tarik dan
bekam basah. Banyak penyakit yang dikatakan dapat disembuhkan dengan terapi bekam
ini, seperti penyakit hipertensi, kolestrol, asam urat, stroke, anemia, radang paru-paru,
ginjal, dibetes mellitus, astma, tumor, kanker, migraine, hepatitis dan lain-lain (Zhen,
2011).
Berdasarkan laporan penelitian tentang pengobatan dengan metode bekam buku Ad
Dawa’ul-Ajib yang ditulis oleh ilmuwan Damaskus Muhammad Amin Syaikhu dalam 300
kasus didapat data bahwa kasus tekanan darah tinggi, tekanan darah turun hingga
mencapai batas normal, dalam kasus tekanan darah rendah, tekanan darah naik hingga
batas normal, kadar gula darah turun pada pengidap kencing manis dalam 92,5 % kasus,
jumlah asam urat di darah turun pada 83,68% kasus. Darah bekam yang keluar, terlihat
eritrosit didalam berbentuk aneh, tidak berfungsi normal dan menganggu kinerja sel lain.
Salah satu penyakit yang dapat disembuhkan dengan metode bekam adalah penyakit
gout. Gout adalah suatu proses inflamasi karena adanya pengendapan kristal asam urat
pada jaringan sekitar sendi yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi asam urat
(Misnadiarly, 2007). Asam urat sendiri merupakan produk akhir dari penghancuran purin,
yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara
alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel
hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau hewan (daging,
jeroan, ikan sarden). Pada pemeriksaan laboratorium, asam urat tergolong normal bila pria
dibawah 7 mg/dl dan wanita dibawah 6 mg/dl (Misnadiarly, 2007).
Melihat fenomena di atas maka diperlukan pengkajian mengenai bekam tersebut.
Mulai dari pengertian, macam-macam, tata cara, syarat-syarat dan sebagainya mengenai
hijamah/bekam.
B. Rumusan Masalah

1. Pengaruh terapi bekam pada pasien yang mengalami hipertensi

2. Pengaruh terapi bekam pada pasien yang mempunyai kadar kolesterol tinggi

3. Pengaruh terapi bekam terhadap penurunan skala nyeri

4. Pengaruh terapi bekam pada penurunan keluhan myalgia (nyeri otot)

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang terapi bekam (Al-


Hijamah) dan menarik minat pembaca untuk mengetahui lebih luas tentang terapi
bekam.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengertian terapi bekam (Al-Hijamah)

b. Untuk mengetahui jenis-jenis terapi bekam (Al-Hijamah)

c. Untuk mengetahui pandangan medis terhadap terapi bekam (Al-Hijamah)

d. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan terapi bekam (Al-Hijamah)


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bekam (Al-Hijamah)

Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari
dalam tubuh melalui permukaan kulit. Hijamah adalah pengobatan yang sudah dikenal
sejak ribuan tahun sebelum masehi. Nama lainnya adalah bekam, canduk, canthuk, kop
mambakan, di Eropa dikenal dengan istilah “Cupping Therapeutic Method”. Dalam
Bahasa Mandarin disebut “Pa Hou Kuan” . Kata Hijamah berasal dari bahasa Arab, dari
kata Al Hijmu yang berarti pekerjaan membekam. Al Hajjam berarti ahli bekam. Al
Hijmu berarti menghisap atau menyedot. Al Hajjam sama dengan Al Mashshah, yaitu
tukang menghisap atau tukang menyedot. Sedangkan Al Mihjam atau Al Mihjamah
merupakan alat untuk bekam yang berupa tabung gelas untuk menampung darah yang
dikeluarkan dari kulit .

Kesimpulan definisi hijamah menurut bahasa adalah ungkapan tentang mengisap


darah dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung di dalam
gelas mihjamah, yang menyebabkan pemusatan dan penarikan darah di sana, lalu
dilakukan penyayatan permukaan kulit dengan pisau bedah, guna untuk mengeluarkan
darah .

Dalam ilmu kedokteran Islam, bekam tidak boleh sembarang dilakukan. Bekam
hanya boleh dilakukan pada pembekuan/penyumbatan dalam pembuluh darah, karena
fungsi bekam yang sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam
tubuh .

Hadist yang diriwayatkan oleh Tarmidzi menyatakan, bahwa Rasul SAW


mengarahkan pengikut-pengikutnya menggunakan bekam sebagai kaedah pengobatan
penyakit. Beliau memuji orang yang berbekam, “Dia membuang darah yang kotor,
meringankan tubuh serta menajamkan penglihatan . “ Dalam kaitan untuk membersihkan
diri ini, Allah mengkhususkan satu bulan dalam satu tahun untuk berpuasa (pada bulan
Ramadhan) sebagai salah satu jalan untuk menyucikan rohani. Dan berbekam merupakan
salah satu cara untuk menyucikan atau membersihkan jasmani.
B. Jenis-Jenis Bekam (Al-Hijamah)

1. Bekam Kering atau Bekam Angin (Hijamah Jaaffah)

Yaitu menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa


mengeluarkan darah kotor. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan
jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman
selama 3 hari atau akan kelihatan memar selama 1 atau 2 pekan. Insya Allah sangat baik
diolesi minyak habbatussauda’ atau minyak zaitun untuk menghilangkan tanda lebam
pada kulit yangselesai dibekam. Bekam ini sedotannya hanya sekali dan dibiarkan
selama 5-10 menit.

Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan
untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit reumatik, juga penyakit-
penyakit penyebab kenyerian punggung. Bekam kering bermanfaat juga untuk terapi
penyakit paru-paru, radang ginjal, pembengkakan liver/radang selaput jantung, radang
urat saraf, radang sumsum tulang belakang, nyeri punggung, rematik, masuk angin,wasir,
dan lain-lain. Terdapat dua teknik bekam kering yang dapat dipraktekkan untuk tempat
tertentu yaitu bekam luncur dan bekam tarik.

2.    Bekam Seluncur

Caranya dengan meng-kop pada bagian tubuh tertentu dan meluncurkan ke arah
bagian tubuh yang lain. Teknik bekam ini biasa digunakan untuk pemanasan pasien,
berfungsi untuk melancarkan peredaran darah, pelemasan otot, dan menyehatkan kulit.

3.  Bekam Tarik

Dilakukan seperti ditarik-tarik. Dibekam hanya beberapa detik kemudian ditarik dan
ditempelkan lagi hingga kulit yang dibekam menjadi merah.

4.  Bekam Basah (Hijamah Rothbah)

Yaitu pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai permukaan
kulit dengan jarum tajam (lancet) atau sayatan pisau steril (surgical blade) lalu di
sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah
kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9
menit, lalu dibuang darah kotornya.

Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah merah pekat
dan berbuih. Insya Allah bekasnya (kulit yang lebam) akan hilang 3 hari kemudian
setelah diolesi minyak habbatusssauda’ atau minyak zaitun. Dan selama 3 jam setelah
dibekam, kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam
pada tempat yang sama adalah 4 minggu. Bekam basah berkhasiat untuk berbagai
penyakit, terutama penyakit yang terkait dengan terganggunya sistem peredaran darah di
tubuh. Kalau bekam kering dapat menyembuhkan penyakit-penyakit ringan, maka bekam
basah dapat menyembuhkan penyakit-penyakti yang lebih berat, akut, kronis ataupun
yang degeneratif seperti darah tinggi, kanker, asam urat ,diabetes mellitus, kolesterol,
dan osteoporosis.

C. Pandangan Medis Terhadap Terapi Bekam (Al-Hijamah)

Kalangan tenaga medis dan masyarakat awam masih bertanya-tanya tentang


bagaimana sih cara kerja pengobatan Bekam sehingga mampu menjadi sarana
kesembuhan bagi penyakit yang dideritanya. Bagaimana suatu teknik yang demikian
sederhana, praktis namun bisa mengatasi berbagai penyakit yang bahkan oleh para dokter
dikatakan sudah tidak dapat disembuhkan.

Dr Wadda menjelaskan bahwa menurut kedokteran tradisional di bawah kulit, otot,


maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin
satu dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jaring-
jaring atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan meridian. Dengan adanya jala ini, maka
terdapat hubungan yang erat antara bagian dalam dengan bagian luar, antara bagian kiri
tubuh dan bagian kanan tubuh, antara organ-organ tubuh dengan jaringan bawah kulit,
antara organ yang satu dengan organ lainnya, antara organ dengan tangan dan kaki, antara
organ padat dengan organ berongga, dan lain sebagainya, sehingga membentuk suatu
kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak.

Kelainan yang terjadi pada satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin
lainnya. Juga sebaliknya, pengobatan pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya.
Teori ini dapat menjelaskan bahwa seseorang yang sakit matanya tidak perlu dibekam
pada matanya, namun dapat dibekam didaerah kepala atau sekitar tengkuknya. Atau
seseorang yang mengalami gangguan pada pencernaannya dapat terlihat gambaran
penyakit di lidahnya. Sehingga untuk mengobati pencernaannya dapat dibekam pada titik
poin pencernaan atau lidahnya, dan sebaliknya untuk mengobati penyakit pada lidah dapat
dibekam di poin saluran pencernaannya                                  

Penelitian terbaru di dunia kedokteran modern ternyata menemukan bahwa poin-poin


itu adalah merupakan poin istimewa ‘motor points’ pada perlekatan neuromuskular yang
mengandung banyak mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung tinggi mioglobin,
sebagian besar selnya menggunakan metabolisme oksidatif, dan lebih banyak mengandung
cell mast, kelenjar limfe, kapiler, venula, bundle dan pleksus saraf, serta ujung saraf akhir,
dibanding dengan daerah yang bukan poin istimewa.

Para peneliti membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu poin,
maka kulit, jaringan bawah kulit(sub kutis) fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari
mast cell dan lain-lain. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti
serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang
belum diketahui. Zat-zat inilah yang menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol,
serta flare reaction pada daerah yang dibekam.dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat
yang jauh dari tempat pembekaman.

Reaksi-reaksi itu menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah yang


memicu timbulnya efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi
umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Fakta terpenting dari proses
pembekaman pada poin istimewa – poin istimewa adalah dilepaskannya corticotrophin
releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF
selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin, dan corticosteroid.
Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan
permeabilitas sel.

D. Titik-Titik Terapi Bekam (Al-Hijamah)

1. Hammah

Hammah terletak di kepala bagian depan atau dahi, di bagian kepala yang menempel
lantai saat sujud. Titik ini merupakan titik pertemuan meridian lambung dan kandung
empedu yang berfungsi untuk pengobatan seperti : kelainan pada mata, vertigo, nyeri
kening, radang hidung, hidung tersumbat, epilepsi, sakit kepala pada dahi dan pusing.

2. Yafukh

Yafukh terletak di tengah kepal tepat di titik pertemuan tulang tengkorak depan dan
belakang, antara tulang ubun ubun dan tulang dahi. Tempat ini merupakan daerah
pengaturan pergerakan otot wajah dan otot otot tubuh dan tremor. Berfungsi untuk
pengobatan bekam juga seperti, epilepsi, kepala pusing, nyeri ubun ubun, sakit kepala
bagian depan dan penglihatan kabur.

3. Naqroh

Naqroh terletak di leher bagian belakang, tepat di tulang leher 1-7, sejak dari atas
batas rambut belakang hingga ke tulang leher. Bisa ke kanan dan ke kiri ke arah
belakang telinga, sebelah dalamnya terdapat otak kecil, yang berbatasan dengan
medulla oblongata. Ia juga merupakan daerah pusat keseimbangan tubuh yang
berfungsi untuk pengobatan juga. Seperti, kesulitan bicara, perasaan berputar, pusing,
gangguan kejiwaan, gangguan emosional, sakit kepal, kaku kuduk, darah tinggi dan
nyeri ubun-ubun serta kepala belakang.
4. Qomahduwah

Qomahduwah terletak di tulang kepala bagian belakang di sebelah atas dari tonjolan
tulang yang menonjol di bagian belakang kepala. Atau bagian kepala yang menempel
di tanah, merupakan daerah yang berhubungan dengan pusat penglihatan optic area.
Berfungsi untuk pengobatan berupa, hilangnya suara, kesulitan bicara, vetigo, pusing,
gangguan kejiwaan, gangguan emosional, flu, demam, sakit kepala, kaku kuduk pada
flu, kejang, gangguan kelopak mata, kuduk terasa berat dan kaku.

5. Akhda’ain

Akhda’ain terletak di leher, tepat pada kanan dan kiri urat leher, yang berfungsi untuk
pengobatan bekam. Berupa pusing, tuli mendadak, TBC kelenjar limfe, punggung dan
leher kaku, muka bengkak, tenggorokan nyeri dan serak. Serta telinga berdengung,
gondongan, rahang kaku, mastoiditis, paralisis fasiali, kuduk kaku dan nyeri, nyeri
gigi, leher dan punggung atas nyeri.

6. Kahil

Kahil terletak sekitar tonjolan tulang leher yang merupakan titik pertemuan meridian
usus besar, lambung, usus kecil, kandung kemih, kandung empedu. Yang berfungsi
untuk pengobatan TBC, meningitis, kejang, asma, flu, batuk, pilek, sakit kepala,
epilepsi, leher kaku dan tengeng, kelumpuhan tungkai, peradangan sendi lutut,
rematik otot pundak dan punggung.

7. Udzun

Udzun berada di belakang telinga yang berfungsi untuk pengobatan berupa


telinga berdengung, kesulitan bicara, rahang kaku, pendengaran berkutang. Serta,
kelemahan otot wajah, rahang nyeri, nyeri saraf dan trigeminus, kejang otot temporal
(sekitar pelipis), nyeri dan bengkak sekitar rahang.
8. Dzuqn

Berada di dagu, kanan, kiri, atau sekitar janggut yang berfungsi untuk kelemahan otot
wajah, pembengkakan gusi, gangguan emosi, mata bengkak dan sakit gigi.

9. Munkib

Munkib berada di antara bahu dan lengan atas yang berfungsi untuk nyeri bahu, nyeri
lengan atas, gangguan pergerakan sendi bahu, nyeri gigi dan daerah wajah.

10. Tsadyu

Tsadyu berada dibawah payudara berfungsi untuk penuh di ulu hati, batuk dan sakit
dada, nafas berat, radang payudara, ASI tidak lancar, dan asma.

11. Qithon

Qithon berada di punggung bagian bawah, antara tulang belakang lumbal ke-4 dan
sakral ke-1. Merupakan pertemuan meridian ren dan kandung kemih. Memiliki fungsi
untuk, nyeri pinggang, ngompol, penglihatan kabur, telinga berdengung, kram, ginjal,
kesulitan kemih, haid tak lancar Keputihan, sering kencing, dan radang rahim.

12. Asfalas Shodr

Asfalas Shodr Terletak di dada bagian bawah, kiri dan kanan yang
berfungsi untuk pengobatan dada terasa penuh, asma, nyeri dada, ASI tidak lancar.

Kemudian nyeri menelan, ulu hati terasa penuh, malas makan, nyeri lambung, batuk
dan sesak nafas, serta jantung berdebar debar.

13. Warak

Wirk terletak pada pada pangkal yaitu bagian bawah belakang tulang pinggul bagian
belakang berfungsi untuk pengobatan bekam. Seperti, nyeri bagian belakang paha,
nyeri persendian, wirk bagian depan berfungsi untuk nyeri saraf, nyeri dari punggung
ke pinggul hingga ke betis. Kemudian nyeri sendi tungkai, wirk bagian samping luar
berfungsi untuk pengobatan rematik sendi tungkai, nyeri sendi lutut, gatal seluruh
tubuh, lumpuh pada tungkai.

14. Maq’idah

Maq’idah terdapat di pantat bagian yang paling menonjol ketika seseorang duduk di
sekitar tulang ekor, ditengah atau dikanan kirinya, pada otot gluterus maksilaris.
Berfungsi untuk keputihan, nyeri punggung, haid tidak teratur, nyeri pinggang,
kesulitan kencing, nyeri syaraf, sembelit dan penyakit dalam rongga pinggul.

15. Rukbah

Rukbah ini terletak di atas lutut, bagian belakang berfungsi untuk nyeri pinggang,
gangguan sendi lutut, kekakuan otot lutut, nyeri perut, dan radang kandung kemih.
Rukbah bagian depan atas berfungsi untuk, maag, radang payudara, lutut bengkak,
haid tak teratur, nyeri ketika haid atau terlambat haid.

16. Fakhd

Fakhd berada di paha tepat di batang tulang femur, fakhd bagian depan, antara lutut
dan lipat paha, berfungsi untuk kaku dan pegal pada paha, serta lutut. Fakhd bagian
belakang, antara lipat gluteal lipat paha dan tengah popliteal lipat lutut berfungsi
untuk pengobatan nyeri bagian belakang paha, dan nyeri sendi. Fakhd bagian samping
luar berfungsi untuk, rematik, gatal, bisul, dan bagian samping berfungsi haid tak
teratur, sulit kencing, kram ginjal.

17. Saaq

Saaq terdapat di tungkai bawah, antara lutut dan pergelangan kaki. Saaq bagaian
samping dalam, kira-kira 4 jari di atas mata kaki bagian dalam. Yang merupakan titik
pertemuan limpa, hati dan ginjal. berfungsi untuk indigestion, feses lembek, perut
kembung, haid tak teratur, keputihan, nyeri kelamin, dan kesemutan.

18. Rusygh

Rusygh berada di antara lengan bawah dengan telapak tangan, rusygh lengan bawah
bagian punggung antara siku dengan punggung tangan ¼ bagian bawah. Berfungsi
untuk pengobatan, radang pergelangan tangan, nyeri bahu atau lengan atas, tremor
tangan, telinga berbunyi dan radang telinga tengah akut. Rusygh lengan bawah bagian
depan, antara siku dengan telapak tangan ¼ bagian bawah, berfungsi untuk
pengobatan pula. Berupa gangguan jantung, histeri, gelisah, nyeri lengan, insomnia,
hipertensi, cegukan, nyeri dada, ketiak bengkak, kejang, sendi siku, dan gatal gatal.

19. Zhohrul Qodam

Zhohrul Qodam terdapat di punggung kaki, sekitar tulang telapak kaki berfungsi
untuk kelemahan otot wajah, muntah, distensi perut, dan nyeri tungkak.

20. Bainal Katifain

Bainal Katifain berada di antara dua bahu yang berfungsi untuk pengobatan pusing,
nyeri lengan atas dan pundak, kaku punggung dan leher. Kemudian gangguan gerak
sendi, nyeri otot, flu, kelumpuhan, nyeri otot pundak dan punggung pembengkakan
kelenjer limfe daerah ketiak. 
E. Prosedur Pelaksanaan Terapi Bekam (Al-Hijamah)

1.  Persiapan

a.   Menyiapkan Alat, Sarana Dan Ruangan

Alat yang dipersiapkan: set kop/tabung penghisap, skalpel, jarum, lancet pen,
pisau bedah, handuk kain, sarung tangan, masker, mangkok/cawan, tempat sampah,
meja dan kursi.

Bahan yang disiapkan: kassa, kapas/tissue, betadin, detol, sabun, zalf, alkohol,
spiritus, minyak zaitun, minyak habbatussauda, al qusthul hindi, minyak urut hangat,
minuman hangat, baik kalau disediakan madu dan susu.

Mensterilkan alat agar bebas kuman dan tidak menyebarkan penyakit, dengan
cara: merebus tabung kop paling sedikit selama 30 menit setelah air mendidih terus
menerus (karet dilepas dulu). Sarung tangan, karet dan duk kain disterilkan dengan
tablet formalin. Jarum, pinset, pisau, silet, hanya boleh sekali pakai saja. Selesai satu
pasien, langsung buang. Ruangan harus bersih, terang dan cukup aliran udara dan
tidak pengap.

b. Menyiapkan Pasien

- Pasien dijelaskan tentang bekam, efek yang terjadi, proses kesembuhan dll.

- Pasien disiapkan mentalnya agar tidak gelisah dan takut, bimbinglah berdoa dan
berwudhu.

- Bagi pasien yang belum pernah dibekam cukup dibekam 1 - 2 gelas.

- Pasien dipersiapkan makanan, minuman, kebersihan tubuh dan kebersihan tempat


yang akan dibekam

c. Menyiapkan diri sendiri (Juru Bekam)

- Juru bekam dalam keadaan sehat, tidak sakit, sudah berwudhu dan berdoa.

- Juru bekam telah menguasai ilmu bekam (professional).

- Juru bekam sudah sering dibekam dan membekam.

- Juru bekam meningkatkan iman dan taqwa

2. Identifikasi Pasien

- Mencatat Identitas Umum: Nama, alamat, usia, jenis kelamin, riwayat penyakit.

- Mencatat Identitas Keluarga: Kedudukan dan status dalam keluarga

- Keluhan pasien, keluhan utama, keluhan tambahan/lain, riwayat penyakit.


- Keluhan dari masing-masing organ tubuh

3. Pemeriksaan Fisik Pasien

- Pemeriksaan Umum: tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, lidah, iris, telapak
tangan, dll.

- Pengamatan, pendengaran, dan penciuman dari daerah keluhan, dan dari masing-
masing organ.

- Perabaan (palpasi) sekitar keluhan dan perabaan pada sekitar organ lain.

- Pengetukan (perkusi) daerah sekitar keluhan dan pada organ lain.

4.   Pemeriksaan Penunjang Lain

- Pemeriksaan khusus: iris mata (iridologi), lidah, telinga, telapak tangan dan lain-
lain.

- Pemeriksaan penunjang: laboratorium, radiologi, CT-Scan, MRI dan lain-lain.

5. Penyimpulan Dan Penentuan Diagnosa Penyakit

- Menentukan jenis keluhan

- Menentukan jenis penyakit

- Menentukan letak penyakit

- Menentukan penyebab penyakit

- Menentukan jenis pengobatan

6.   Menentukan Daerah Dan Titik Yang Dibekam

- Titik yang sesuai dengan yang dikeluhkan

- Titik lain yang satu jurusan/meridian dengan titik yang dikeluhkan

- Titik lain yang berlawanan dengan titik yang dikeluhkan

- Titik lain yang berpasangan dengan titik yang dikeluhkan

- Titik-titik istimewa

- Titik-titik khusus

7.  Melakukan Pembekaman

- Bekam tanpa mengeluarkan darah (hijamah jaffah = bekam kering).

- Bekam dengan mengeluarkan darah (hijamah damamiyah = bekam basah)


BEBERAPA GAMBAR ALAT-ALAT TERAPI BEKAM (AL-HIJAMAH)

Set Kop (tabung penghisap) Skalpel (gagang pisau bedah)

Pisau Bedah

Handscoon

Masker
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bekam atau Hijamah adalah merupakan teknik pengobatan islami sejak zaman
Rasulullah SAW. Bekam merupakan salah satu pengobatan yang disunnahkan oleh
Rasulullah dalam kesehariannya, dimana bila kita mengikuti sunnah Rasulullah tentu akan
mendapatkan pahala.

Bekam memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Dengan berbekam akan


mengeluarkan darah kotor seseorang dimana akan membuat seseorang akan menjadi rileks
atau merasa ringan.

Oleh karena itu melakukan bekam adalah salah satu sunnah yang baik untuk kita
lakukan, karena didalam bekam terdapat banyak manfaat.

Cara melakukan bekam hampir sama dengan proses pembedahan dalam medis, yang
selalu menekankan mengenai sterilitas alat maupun tubuh yang akan dibekam. Walaupun
hanya pengobatan tradisional namun dalam melakukan bekam juga ada larangan-larangan
yang harus diperhatikan.

B. Saran

Sebagai umat muslim kita menjunjung tinggi Nabi Muhammad SAW sebagai utusan
Allah SWT yang senantiasa meneladani sikap-sikapnya. Begitu juga dalam hal pengobatan
islami yang dianjurkan oleh Rasulallah SAW, salah satunya adalah Bekam. Kita sebaiknya
mampu meneladani, meneruskan atau melestarikan ajarannya. Kita sebagai umat muslim
seharusnya bangga memiliki teknik pengobatan sendiri, sehingga selagi kita masih bisa
menggunakan cara-cara yang baik, yang merupakan anjuran maupun peninggalan
Rasulullah, mengapa kita harus bingung dengan pengobatan-pengobatan zaman sekarang
yang kebanyakan masih belum jelas asal-muasalnya dan baik tidaknya untuk diri kita.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Albani, Muhammad. 1998. Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu. Jakarta: Gema Insani

Hawin, Murtadlo. 2005. Bekam: Sunnah Nabi dan Mukzizat Dalam Medis. Solo: Medis

Kasmui. 2000. Bekam Pengobatan Menurut Sunnah Nabi. Semarang: ISYFI.

Anda mungkin juga menyukai