Hari/Tanggal :
Tempat :
Waktu :
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan dalam waktu 1x 15 menit pasien dan
keluarga pasien dapat memahami tentang gangguan rasa aman nyaman
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit pasien dan keluarga dapat :
a. Mengetahui definisi, penyebab, tanda dan gejala, proses terjadinya rasa
aman nyaman, penatalaksanaan dan cara pencegahannya.
b. Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap
anggota keluarga yang mengalami masalah gangguan rasa aman
nyaman
3. Materi penyuluhan
a. Penegrtian gangguan rasa aman nyaman
b. Penyebab gangguan rasa aman nyaman
c. Proses terjadinnya rasa aman nyaman
d. Tanda dan gejala gangguan rasa aman nyaman
e. Penatalaksaan gangguan rasa aman nyaman
f. Pencegahan gangguan rasa aman nyaman
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. Media penyuluhan
a. Leaflet
6. Strategi penyuluhan
7. Evaluasi
- Evaluasi proses
a. Peserta memeperhatikan penjelasan dari penyuluh
b. Peserta aktif bertanya atau memberi pendapat
c. Media dapat digunakan secara efektif
- Evaluasi hasil
a. Menyebutkan tentang pengertian gangguan rasa aman nyaman
b. Menyebutkan tentang penyebab dari gangguan rasa aman nyaman
c. Menyebutkan tentang gejala dari gangguan rasa aman nyaman
d. Menyebutkan penatalaksanaan dari gangguan rasa aman nyaman
e. Menyebutkan tetang carapencegahan dari gangguan rasa aman
nyaman
MATERI PENYULUHAN
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan
kebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari
kecelakaan baik pasien, perawat atau petugas lainnya yang bekerja untuk
pemenuhan kebutuhan tersebut (Asmadi, 2008).
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami
sensasi yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan
yang berbahaya (Carpenito, 2006)
B. Klasifikasi
Berdasarkan waktu berlangsungnya, nyeri dibedakan menjadi nyeri kronis
dan nyeri akut. Sedangkan berdasarkan proses terjadinya, nyeri dibagi
menjadi nyeri neuropatik, nyeri nosisepstif, dan nyeri psikogenik
C. Etiologi
a. Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan
b. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury
d. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit
e. Tingkat kesadarn
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan
D. Patofisiologi
F. Penatalaksanaan
a. Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan
stress. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi
rasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada nyeri. Dalam
imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan dalam pikiran,
berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara bertahap klien
dapat mengurangi rasa nyerinya.
b. Teknik imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan
memberikan individu informasi tentang respon fisiologis misalnya
tekanan darah.Hipnosis diri dapat membantu mengubah persepsi nyeri
melalui pengaruh sugesti positif dan dapat mengurangi ditraksi.
Mengurangi persepsi nyeri adalah suatu cara sederhana untuk
meningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau mencegah
stimulus nyeri.
c. Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyeri
ke stimulus yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu ditraksi visual
(melihat pertandingan, menonton televise,dll), distraksi pendengaran
(mendengarkan music, suara gemericik air), distraksi pernafasan
( bernafas ritmik), distraksi intelektual (bermain kartu).
e. Immobilisasi
Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada saat
kontraktur atau terjadi ketidakseimbangan otot dan mencegah
terjadinya penyakit baru seperti decubitus
G. Pencegahan
a. Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan
dan stress. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri
ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi
pada nyeri. Dalam imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan
dalam pikiran, berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara
bertahap klien dapat mengurangi rasa nyerinya.
b. Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyeri
ke stimulus yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu ditraksi visual
(melihat pertandingan, menonton televise,dll), distraksi pendengaran
(mendengarkan music, suara gemericik air), distraksi pernafasan
( bernafas ritmik), distraksi intelektual (bermain kartu).