Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Gangguan rasa aman nyaman

Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan dalam waktu 1x 15 menit pasien dan
keluarga pasien dapat memahami tentang gangguan rasa aman nyaman

2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit pasien dan keluarga dapat :
a. Mengetahui definisi, penyebab, tanda dan gejala, proses terjadinya rasa
aman nyaman, penatalaksanaan dan cara pencegahannya.
b. Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap
anggota keluarga yang mengalami masalah gangguan rasa aman
nyaman

3. Materi penyuluhan
a. Penegrtian gangguan rasa aman nyaman
b. Penyebab gangguan rasa aman nyaman
c. Proses terjadinnya rasa aman nyaman
d. Tanda dan gejala gangguan rasa aman nyaman
e. Penatalaksaan gangguan rasa aman nyaman
f. Pencegahan gangguan rasa aman nyaman
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

5. Media penyuluhan
a. Leaflet

6. Strategi penyuluhan

No Kegiatan / Penyuluhan Peserta


waktu
1. Pembukaa a. Mengucapkan salam a. Peserta menjawab
n (5 b. Memperkenalkan salam
menit) diri b. Mendengarkan
c. Mengingatkan c. Memperhatikan
konerak waktu dan menjawab
d. Menjelaskan tujuan d. Mengucapkan
e. Memeberi leaflet terimakasih
2. Isi (15 a. Menjelaskan a. Memperhatikan,
menit) pengertian bertanya dan
gangguan aman diskusi
nyaman b. Memperhatikan,
b. Menjelaskan bertanya dan
penyebab dari diskusi
gangguan rasa aman c. Memperhatikan,
nyaman bertanya dan
c. Menjelaskan proses berdiskusi
terjadinnya rasa d. Memperhatikan,
aman nyaman bertanya dan
d. Menjelaskan tentang berdiskusi
tandan dan gejala e. Memperhatikan,
gangguan rasa aman bertanya dan
nyaman berdiskusi
e. Menjelaskan f. Memperhatikan,
penatalaksanaan bertanya dan
gangguan rasa aman berdiskusi
nyaman
f. Menjelaskan
pencegahan
gangguan rasa aman
nyaman

7. Evaluasi
- Evaluasi proses
a. Peserta memeperhatikan penjelasan dari penyuluh
b. Peserta aktif bertanya atau memberi pendapat
c. Media dapat digunakan secara efektif
- Evaluasi hasil
a. Menyebutkan tentang pengertian gangguan rasa aman nyaman
b. Menyebutkan tentang penyebab dari gangguan rasa aman nyaman
c. Menyebutkan tentang gejala dari gangguan rasa aman nyaman
d. Menyebutkan penatalaksanaan dari gangguan rasa aman nyaman
e. Menyebutkan tetang carapencegahan dari gangguan rasa aman
nyaman
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi rasa aman nyaman


Potter & Perry, 2006 mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah
suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari). Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika individu
mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespon terhadap
suatu ransangan.

Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan
kebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari
kecelakaan baik pasien, perawat atau petugas lainnya yang bekerja untuk
pemenuhan kebutuhan tersebut (Asmadi, 2008).
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami
sensasi yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan
yang berbahaya (Carpenito, 2006)

B. Klasifikasi
Berdasarkan waktu berlangsungnya, nyeri dibedakan menjadi nyeri kronis
dan nyeri akut. Sedangkan berdasarkan proses terjadinya, nyeri dibagi
menjadi nyeri neuropatik, nyeri nosisepstif, dan nyeri psikogenik
C. Etiologi
a. Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan

b. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury

c. Gangguan persepsi sensory


Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yangberbahaya seperti
gangguan penciuman dan penglihatan

d. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit

e. Tingkat kesadarn
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan

f. Gangguan tingkat pengetahuan


Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat
diprediksi sebelumnya

D. Patofisiologi

Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medula spinalis menuju


kebatang otak dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi
sebagai bagian dari respon stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada
sistem saraf otonom menghasilkan respon fisiologis.

E. Tanda dan Gejala


Gangguan rasa nyaman mempunyai batasan karakteristik yaitu: ansietas,
berkeluh kesah, gangguan pola tidur, gatal, gejala distress, gelisah,
iritabilitas, ketidakmampuan untuk relasks, kurang puas dengan keadaan,
menangis, merasa dingin, merasa kurang senang dengan situasi, merasa
hangat

F. Penatalaksanaan

a. Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan
stress. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi
rasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada nyeri. Dalam
imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan dalam pikiran,
berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara bertahap klien
dapat mengurangi rasa nyerinya.
b. Teknik imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan
memberikan individu informasi tentang respon fisiologis misalnya
tekanan darah.Hipnosis diri dapat membantu mengubah persepsi nyeri
melalui pengaruh sugesti positif dan dapat mengurangi ditraksi.
Mengurangi persepsi nyeri adalah suatu cara sederhana untuk
meningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau mencegah
stimulus nyeri.

c. Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyeri
ke stimulus yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu ditraksi visual
(melihat pertandingan, menonton televise,dll), distraksi pendengaran
(mendengarkan music, suara gemericik air), distraksi pernafasan
( bernafas ritmik), distraksi intelektual (bermain kartu).

d. Terapi dengan pemberian analgesic


Pemberian obat analgesic sangat membantu dalam manajemen nyeri
seperti pemberian obat analgesik non opioid (aspirin, ibuprofen) yang
bekerja pada saraf perifer di daerah luka dan menurunkan tingkatan
inflamasi, dan analgesic opioid (morfin, kodein) yang dapat
meningkatkan mood dan perasaan pasien menjadi lebih nyaman
walaupun terdapat nyeri.

e. Immobilisasi
Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada saat
kontraktur atau terjadi ketidakseimbangan otot dan mencegah
terjadinya penyakit baru seperti decubitus

G. Pencegahan
a. Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan
dan stress. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri
ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi
pada nyeri. Dalam imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan
dalam pikiran, berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara
bertahap klien dapat mengurangi rasa nyerinya.

b. Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyeri
ke stimulus yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu ditraksi visual
(melihat pertandingan, menonton televise,dll), distraksi pendengaran
(mendengarkan music, suara gemericik air), distraksi pernafasan
( bernafas ritmik), distraksi intelektual (bermain kartu).

c. Terapi dengan pemberian analgesic


Pemberian obat analgesic sangat membantu dalam manajemen nyeri
seperti pemberian obat analgesik non opioid (aspirin, ibuprofen) yang
bekerja pada saraf perifer di daerah luka dan menurunkan tingkatan
inflamasi, dan analgesic opioid (morfin, kodein) yang dapat
meningkatkan mood dan perasaan pasien menjadi lebih nyaman
walaupun terdapat nyeri.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2016). Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aman


Nyaman Praktik Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan.

Carpenito. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC

Kemenkes. (2016). Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan


Nyaman.

Nurarif A.H dan Kusuma, H. (2016). Asuhan Keperawatn Praktis. Jakarta:


Mediaction

Potter & Ferry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,


Proses dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai