Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian (Infeksi Saluran Kemih )

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu keadaan dimana kuman atau mikroba
tumbuh dan berkembang biak dalam saluran kemih dalam jumlah bermakna.
Istilah ISK umum digunakan untuk menandakan adanya invasi mikroorgansime
pada saluran kemih (Haryono, 2012). ISK merupakan kondisi dimana terdapat
mikroorganisme dalam urine yang jumlahnya sangat banyak dan mampu
menimbulkan infeksi saluran kemih (Musdalipah, 2018).

ISK adalah keadaan adanya infeksi yang ditandai dengan pertumbuhan dan
perkembangbiakkan bakteri dalam saluran kemih, meliputi infeksi perenkim
ginjal sapmai kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang
bermakna( Soegijanto, 2010) (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya
mikroorganisme didalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih
tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi saluran kemih
dapat terjadi pada pria maupun wanita dari semua umur, dan dari kedua jenis
kelamin ternyata wanita lebih sering menderita dari pada pria(Sudoyo Aru,dkk
2013).

ISK merupakan faktor resiko yang penting pada terjadinya insufisiensi ginjal
atau stadium terminal sakit ginjal. Infeksi saluran kemih terjadi pada aseding oleh
sistitis karena kuan bersal dari flora fekal yang menimbulkan koloni perineum lalu
kuman masuk melalui uretra(Widagdo, 2012). ISK ialah istilah umum untuk
menyatakan adanya pertumbuhan bakteri didalam saluran kemih, meliputi infeksi
di parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih. Pertumbunhan bakteri yang
mencapai > 100.000 unit koloni per ml urin segar pancar tengah (midstream urin)
pagi hari, digunakan sebagai batasan diagnosa ISK (IDAI,2011).
B.Etiologi

ISK terjadi tergantung banyak faktor seperti : Usia, gender, prevalensi bakteriuria,
dan faktor predisposisi yang menyebabkan perubahan struktur saluran kemih
termasuk ginjal (Nurarif & Kusuma, 2015).

Berikut menurut jenis mikroorganisme dan usia :

1) Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK,antara lain:

(1) Escherichia Coli : 90% penyebab ISK uncomplicated (simple).

(2) Pseudomonas, Proteus, Klebsiella: penyebab ISK complicated.

(3) Enterobacter, Staphylococcus epidemidis, Enterococci.

(4) Menahan kencing terlalu lama dan lain-lain.

2) Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain :

(1) Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat

pengosongan kandung kemih yang kurang efektif.

(2) Mobilitas menurun.

(3) Nutrisi yang sering kurang baik.

(4) Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral.

(5) Adanya hambatan pada aliran urin.

(6) Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat

C. Patofisiologi

D. Manifestasi
E. Pemeriksaan Penunjang

F. Komplikasi

G. Penatalaksanan

H. Pathway

REFERENSI :

Haryono, Rudi. 2012. Keperawatan Medkal Bedah Sistem Perencanaan.


Yogyakarta: Gosyen publisher.

Aru. W Sudoyo.(2014). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Interna Publishing. Jakarta

IDAI, (2011). Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jilid 2
cetakan peratama Jakarta. Badan Penerbit IDAI.

Widagdo. 2012. Masalah dan Tatalaksana Penyakit Anak dengan Demam.


Jakarta:Sagung seto.

Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis & Nanda (North American Nursing Diagnosis Association) Nic-
Noc. Jogjakarta: Penerbit Mediaction Jogja.

Anda mungkin juga menyukai