Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

“Tn M” DENGAN GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN DI RUANG


WIJAYA KUSUMA RSUD WONOSARI

Dosen Pembimbing: Eva Nurlina, M.Kep., Sp.Kep.Kom

Disusun oleh :

Kharisma Ade Naimah

3120203637

2B Keperawatan

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO


YOGYAKARTA

2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan keperawatan padan Tn.M dengan Gangguan Rasa Aman Nyaman di


Ruang Wijaya Kusuma RSUD Wonosari. Laporan ini disusun untuk memenuhi
tugas individu Praktik Klinik Keperawatan Dasar pada semester III, pada :

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Praktikan

(Kharisma Ade Naimah)

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

(Retno Untari, S.Kep.,Ns) (Eva Nurlita, M.Kep., Sp.Kom)


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa
juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006) Perubahan
kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang
tidak menyenangkan dan berespons terhadap suatu rangsangan yang
berbahaya (Carpenito, Linda Jual, 2000). Keamanan adalah kebutuhan
fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen, kelembaban yang
optimum, nutrisi, dan suhu yang optimum akan mempengauhi kemampuan
seseorang. 1. Oksigen Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah
sistem pemanasan yang tidak berfungsi dengan baik dan pembakaran yang
tidak mempunyai sistem pembuangan akan menyebabkan penumpukan
karbondioksida. 2. Kelembaban Kelembaban akan mempengaruhi
kesehatan dan keamanan klien, jika kelembaban relatifnya tinggi maka
kelembaban kulit akan terevaporasi dengan lambat. 3. Nutrisi Makanan
yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda yang dapat
menyebabkan kondisi kondisi yang tidak bersih akan meningkatkan resiko
infeksi dan keracunan makanan.

Kenyamanan 1. Nyeri Nyeri adalah kondisi suatu mekanisme prolektif


tubuh ayng timbul bilamana jaringan mengalami kerusakan dan
menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan
tersebut. a. Nyeri Akut Nyeri akut adalah suatu keadaan dimana seseorang
melaporkan adanya ketidaknyamanan yang hebat. Awitan nyeri akut
biasanya mendadak, durasinya singkat kurang dari 6 bulan.

b. Nyeri Kronik Nyeri kronik adalah keadaan dimana seorang individu


mengalami nyeri yang berlangsung terus menerus, akibat kausa keganasan
dan non keganasan atau intermiten selama 6 bulan atau lebih c. Mual Mual
adalah keadaan dimana individu mengalami sesuatu ketidaknyamanan,
sensasi seperti gelombang dibelakang tenggorokan epigastrium, atau
seluruh abdomen yang mungkin atau mungkin tidak menimbulkan
muntah.

B. Tujuan
1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien gangguan rasa


aman dan nyaman

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mamou melakukan asuhan keperawatan pada pasien gangguan
aman dan nyaman meliputi:
b. Mampu melakukan pengkajian
c. Mempu menentukan diagnose
d. Mampu melakukan intervensi
e. Mampu melakukan implementasi
f. Mampu melakukan evaluasi
BAB II

KONSEP DASAR

A. Definisi
Potter & Perry, 2006 mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah
suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari). Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika individu
mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespon terhadap
suatu ransangan.

Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan
kebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari
kecelakaan baik pasien, perawat atau petugas lainnya yang bekerja untuk
pemenuhan kebutuhan tersebut (Asmadi, 2008).

Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami


sensasi yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan
yang berbahaya (Carpenito, 2006)

B. Etiologi
a. Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan

b. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury

c. Gangguan persepsi sensory


Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yangberbahaya seperti
gangguan penciuman dan penglihatan

d. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit

e. Tingkat kesadarn
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan

f. Gangguan tingkat pengetahuan


Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat
diprediksi sebelumnya

C. Manifestasi klinis
a. Vakolasi
1. Mengaduh
2. Menangis
3. Sesak nafas
4. Mendengkur
b. Ekspresi Wajah
1. Meringis
2. Mengeletuk gigi
3. Mengernyit dahi
4. Menutup mata, mulut dengan rapat
5. Menggigit bibir
c. Gerakan Tubuh
1. Gelisah
2. Imobilisasi
3. Ketegangan otot
4. Peningkatan gerakan jari dan tangan
5. Gerakan ritmik atau gerakan menggosok
6. Gerakan melindungi bagian tubuh
d. Interaksi Sosial
1. Menghindari percakapan
2. Focus hanya pada aktivitas untuk menghilangkan nyeri
3. Menghindar kontak social
4. Penurunan rentang perhatian

D. Patofisiologi

Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medula spinalis menuju


kebatang otak dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi
sebagai bagian dari respon stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada
sistem saraf otonom menghasilkan respon fisiologis.

E. Anatomi
Anatomi dan Fisiologi Sistem Muskuloskeletal Tulang Belakang
merupakan bagian yang penting dalam Ergonomic karena rangka ini
merupakan rangka yang menyokong tubuh manusia bersama dengan
panggul untuk mentransmisikan beban kepada kedua kaki melalui sendi
yang terdapat pada pangkal paha. Tulang belakang terdiri dari beberapa
bagian yaitu:

1. Struktur Tulang Belakang a. Tulang belakang cervical: terdiri atas 7


tulang yang memiliki bentuk tulang yang kecil dengan spina atau procesus
spinosus (bagian seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek kecuali
tulang ke-2 dan ke-7. Tulang ini merupakan tulang yang mendukung
bagian leher. b. Tulang belakang thorax: terdiri atas 12 tulang yang juga
dikenal sebagai tulang dorsal. Procesus spinosus pada tulang ini terhubung
dengan tulang rusuk. Kemungkinan beberapa gerakan memutar dapat
terjadi pada tulang ini.
c. Tulang belakang lumbal: terdiri atas 5 tulang yang merupakan bagian
paling tegap konstruksinya dan menanggung beban terberat dari tulang
yang lainnya. Bagian ini memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi tubuh
dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat yang kecil. d. Tulang sacrum:
terdiri atas 5 tulang dimana tulang-tulangnya tidak memiliki celah dan
bergabung (intervertebral disc) satu sama lainnya. Tulang ini
menghubungkan antara bagian punggung dengan bagian panggul. e.
Tulang belakang coccyx: terdiri atas 4 tulang yang juga tergabung tanpa
celah antara 1 dengan yang lainnya. Tulang coccyx dan sacrum tergabung
menjadi satu kesatuan dan membentuk tulang yang kuat.

Pada tulang belakang terdapat bantalan yaitu intervertebral disc yang


terdapat di sepanjang tulang belakang sebagai sambungan antar tulang dan
berfungsi melindungi jalinan tulang belakang. Bagian luar dari bantalan ini
terdiri dari annulus fibrosus yang terbuat dari tulang rawan dan nucleus
pulposus yang berbentuk seperti jeli dan mengandung banyak air. Dengan
adanya bantalan ini memungkinkan terjadinya gerakan pada tulang
belakang dan sebagai penahan jika terjadi tekanan pada tulang belakang
seperti dalam keadaan melompat (Guyton & Hall, 2008). Jika terjadi
kerusakan pada bagian ini maka tulang dapat menekan syaraf pada tulang
belakang sehingga menimbulkan kesakitan pada punggung bagian bawah
dan kaki. Struktur tulang belakang ini harus dipertahankan dalam kondisi
yang baik agar tidak terjadi kerusakan yang dapat menyebabkan cidera
(Cailliet, 2005)

E. Pemeriksaaan penunjang
Pemeriksaan diagnostik sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui
apakah ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yang
dapat menyebabkan timbulnya rasa aman dan nyaman seperti :
a. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
b. Menggunakan skala nyeri
1) Ringan : Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat
berkomunikasi dengan baik
2) Sedang: Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat
menunjukkan lokasi nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti
instruksi yang diberikan
3) Berat: Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisa
merespon, namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang
diberikan.
4) Nyeri sangat berat: Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampu
berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul.

F. Komplikasi
a. Hipovolemik
Syok hipovolemik adalah ketidakmampuan jantung memasok
darah yang cukup ke tubuh akkibat adanya kekurangan volume
darah.
b. Hipertermi
Hipertermi merupakan keadaan dimana individu mengalami atau
berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh >37,8 derajat C (100) per
oral atau 38,8 (101) per rektal yang sifatnya menetap karena factor
eksternal (Carpenito, 2012)
c. Masalah Mobilisasi
Gangguan mobilitas atau imobilitas merupakan keadaan dimana
seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang
mengnaggu pergerakan., misalnya trauma tulang, cidera otak berat
disertai fraktur pada ekstremitas, dan sebagainnya(Widuri, 2010)
d. Hipertensi
Hiperten adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik>140
mmHg dan tekanan diastolic > 90 mmHg.
e. Edema Pulmonal
Kondisi yang disebabakan oelh kelebihan caitran di paru-paru.
Edma paru biasanya disebabkan olaj kondisi jantung. Penyebab
lain termasuk pneumonia, paparan racun dan obat-obatan tertentu,
dan berada di ketinggian.
f. Kejang
Kejang adalah gejala yang timbul dari efek langsung atau tidak
langsung dari penyakit system saraf pusat atau difungsi otak.
Difungsi otak tersebut dapat disertai dengan motoric, sensorik dan
gagguan otonom tergantung pada daerah otak yang terlibat baik
organ itu sendiri atau penyebaran ke organ yang lain.

G. Penatalaksanaan
a. Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan
stress. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi
rasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada nyeri. Dalam
imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan dalam pikiran,
berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara bertahap klien
dapat mengurangi rasa nyerinya.
b. Teknik imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan
memberikan individu informasi tentang respon fisiologis misalnya
tekanan darah.Hipnosis diri dapat membantu mengubah persepsi nyeri
melalui pengaruh sugesti positif dan dapat mengurangi ditraksi.
Mengurangi persepsi nyeri adalah suatu cara sederhana untuk
meningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau mencegah
stimulus nyeri.

c. Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyeri
ke stimulus yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu ditraksi visual
(melihat pertandingan, menonton televise,dll), distraksi pendengaran
(mendengarkan music, suara gemericik air), distraksi pernafasan
( bernafas ritmik), distraksi intelektual (bermain kartu).

d. Terapi dengan pemberian analgesic


Pemberian obat analgesic sangat membantu dalam manajemen nyeri
seperti pemberian obat analgesik non opioid (aspirin, ibuprofen) yang
bekerja pada saraf perifer di daerah luka dan menurunkan tingkatan
inflamasi, dan analgesic opioid (morfin, kodein) yang dapat
meningkatkan mood dan perasaan pasien menjadi lebih nyaman
walaupun terdapat nyeri.

e. Immobilisasi
Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada saat
kontraktur atau terjadi ketidakseimbangan otot dan mencegah
terjadinya penyakit baru seperti decubitus
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2016). Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aman


Nyaman Praktik Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan.

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien. Jkarta: Salemba Medika.

Carpenito. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC

Kemenkes. (2016). Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan


Nyaman.

Nurarif A.H dan Kusuma, H. (2016). Asuhan Keperawatn Praktis. Jakarta:


Mediaction

Potter & Ferry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,


Proses dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC

Wilkinson J.M & Ahern N.R. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan
Edisi 9. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai