Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR AMAN DAN NYAMAN

DENGAN PASIEN (COLELITIASIS ) DI RUANG BEDAH WANITA DI


RUMA SAKIT HAULUSY AMBON

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VII (Tujuh)

1.Asriani yanti 6.fira dita aloahiit


2. Oktavia Riry 7.Fitranai Salampessy
3. Ade jihan Farida A.Sipi 8.Irna wance
4.Anggita ipa 9.Tika pratiwi
5.Ferawati umagapi 10.Wa utiana

STASE : KDP

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MALUKU HUSADA
AMBON
2023
A. KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN

Kenyamanan atau rasa aman adalah suatu keadaan telah terpenuhnya

kebutuhan dasar manusia yaiutu kebutuhan ketentraman atau suatu kepuasan yang

meningkatkan penampilan sehari-hari.

Ketidak nyamanan adalah keadaan ketika individu mengalami sensi yang tidak

menyenangkan dalam berespon terhadap suatu rangsangan.

Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis pemenuhan

kebutuhan keutamaan di lakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik

pasien, perawat atau petugas lainnya yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan

tersebut.

Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensi

yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya.

B. ANATOMI FISIOLOGI

Pada saat infus ketidaknyamanan nall kemedula spinalis menuju kebatang otak

dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagian dari respon stres.

Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan respon

fisiologis.

C. PROSES KEBUTUHAN MANUSIA

a. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh

b. Sosial berhubungan dengan hubungan interpersonal,kwluarga, dan sosial

c. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang

meliputi ( harga diri, seksualitas,dan makna kehidupan).

d. Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman di artikan perawat telah memberikan

kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan Secara umum


dalam aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah kebutuhan rasa

nyaman bebas dari rasa nyeri.


D. Pathawy

Faktor predisposisi

Sepersaturasi Getah
Empedu
Pengendapan & pembekuan batu empedu

Kolelotiasis

Batu Empedu

Batu empedu tidak terkunjugaris

Pengendapan

Memburuk

Nyeri Faktor predopsisi

Resiko Cidera Pengendapan &


pembesaran batu empedu
Intoleransi akivitas
Batu emepedu tidak
konjuksi

Memburuk jadi kristal

Nyeri
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

a. Emosi

Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan

dan kenyamanan

b. Status modalisasi

Keterbatasan aktifitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun,

memudahkan terjadinya resiko injuri

c. Gangguan presepsi sensorik

Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti gangguan

pencernaan, penciuman dan penglihatan

d. Keadaan imunitas

Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah

terserang penyakit

e. Tingkat kesadaran

Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan, paralisis,

disorentasi, dan kurang tidur.

f. Informasi atau komunikasi

Gangguan komunikasi seperti aphasi atau tidak dapat membaca dapat

menimbulkan kecelakaan.

g. Gangguan tingkat pengetahuan

Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat di prediksi

sebelumnya

h. Penggunaan Anti Biotik Yang Tidak Rasional

Anti biotik dapat menimbulkan resinten dan anafilaktik syok


i. Status Nutrisi

Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan

penyakit demikian sebaiknya dapat berisiko terhadap penyakit tertentu

F. MANIFESTASI KLINIS

a. Vakulasi

1. Menangis

2. Mengaduh

3. Sesak napas

4. Mendengkur

b. Ekspresi Wajah

1. Meringis

2. Mengelitik gigi

3. Mengemyit dahi

4. Menutup mata mulut dengan rapat

5. Menggigit bibir

c. Gerakan tubuh

1. Gelisa

2. Imobilisasi

3. Ketegangan otot

4. Peningkatan gerak jari dan tangan

5. Gerakan vitmit tau gerakan menggosok

6. Gerakan melindungi bagian tubuh

d. Interaksi Sosial

1. Menghindari percakapan

2. Fukus hanya pada aktifitas untuk menghilangkan nyeri


3. Menghindari kontak sosial

4. Penurunan rentang perhatian

G. DIAGNOSA KEPERAWTAN

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri akut

2. Intokrasi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

H. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Kaji nyeri secara komperatif pada lokasi operasi

2. Kaji nyeri terhadap karakteristik

3. Kaji nyeri terhadap durasi

1. Kaji tingkat kemampuan klien untuk berpindah dari kursi berdirih dan

melakukan aktifitas sehari-hari

2. Bantu mengatur penggunaan energi klien

3. Ajarkan klien dan keluarga dalam memberikan lingkungan tenang dan nyaman

4. Kaji tanda-tanda vital sebelum selama dan setelah melakukan aktifitas

5. Ajarkan klien dalam melakukan kegiatan latihan fisik

6. Ajari latihan otot secara rutin.-


ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.A DENGAN KEBUTUHAN DASAR

GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN DIRUANG BEDAH

RUMAH SAKIT RSUD DR.M.HAULUSSY

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.A
Umur :64 tahun
Jenis Kelamin:Laki-Laki
Alamat:Bula
Status :Sudah kawin
Agama:Islam
Suku:Ambon
Pendidikan:S1
Pekerjaan:PNS(pensiun)
Tanggal Masuk RS:17.05.2023
Tanggal Pengkajian :24-05 -2023
DX Medis:COLELITIASIS
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama :Ari Rumakey
Umur :27 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat :bula
Pendidikan:s1
Pekerjaan: Pensiun PNS
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama:nyeri perut
2. Riwayat Penyakit Sekarang:pasien masuk di rumah sakit dengan keluhan nyeri
perut
3. Riwayat Penyakit Dahulu:pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
dahulu
4. Riwayat Penyakit Keluarga :keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai
riwayat penyakit
5. Riwayat Pekerjaan/Kebiasaan:
-pns (pensiunan)
6. Riwayat Alergi :pasien mengatakan tidak ada alergi pada obat atau makanan
7. Pengkajian Sistem Tubuh
a. Sistem Pernapasan:
-tidak ada cuping hidung
-rr 22×/ menit
b. Sistem Kardiovaskuler
-TD:130/90 Mmhg
-terdapat nyeri tekan di bagian abdomen
c. Sistem Persyarafan
1. Nervus 1(olfaktori) penciuman
-tidak ada gangguan penciuman
2. Nervus II optikus (penglihatan)
-penglihatan pasien sedikit kabur
3. Nervus III Okulomotoris,nervus IV Trochelaris, nervus VI abdusen
-pasien dapat memutar bola matanya
-pupil reaksi terhadap cahaya,dapat mengerakan mata keatas dan
kebawah
4. Nervus v trigeminal
-saat meminta pasien memejamkan mata pasien dapat merasakan
sentuhan pada daerah pipi
5. Nervus VII Fasialis
-pasien dapat mengangkat alis
-pasien dapat menutup mata dengan tahanan
6. Nervus VIII Vestibulocochlear (pendengaran)
-pasien tidak dapat mendengar dengan baik
7. Nervus IX glossofaringeal (menelan)
-Pasien dapat menelan makan dan minuman
8. Nervus X Saraf fagus
-Pasie dapat bisa meneguluarkan suara aaa
9. Nervus XI Aksesori tulang belakang
-Otot masetel masi baik
10. Nervus XII hipoglosus mengerakan lidah
-Pasien bisa mengerakan lidan dengan baik
d. Sistem Perkemihan
-warna kuning mudah
-tidak terpasang kateter
e. Sistem Pencernaan
-keadaan mulut bersih
-mukosa bibir kering
f. Sistem Muskuloskeletal
Pasien bisa bergerak,tapi dengan bantuan berdiri dari kelurga
g. Sistem Endokrim
-tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
h. Sistem Sensori Persepsi/Pengideraan
-pendengaran:pendengaran kurang baik
-penglihatan sedikit kurang baik
i. Sistem Integument
- Turgor kulit baik
- Terdapat luka di bawa PX
j. Sistem Imun Dan Hematologi
-tidak ada riwayat sakit imun
k. Sistem Reproduksi
- Tidak ada kelainan
8. Pengkajian Fungsional
1. Oksigenasi :
-tidak terpasang O2
2. Cairan Dan Elektrolit:
-terpasang cairan RL
-cairan NACL 0,9
-Tranfusi darah 1 kantong
3. Nutrisi:
-keluarga pasien mengatakan frekuensi makan 3× sehari jenis makanan lunak
4. Aman Dan Nyaman :
-pasien mengatakan sebelum sakit pasien bisa tidur dengan nyaman tidak ada
pikiran
-pasien mengatakan setelah sakit pasien tidur suka terganggu dengan rasa
sakit
5. Eliminasi : Pasien bisa BAK dengan sendiri ke wc dengan bantuan keluarga
Warna urine Kuning cerah
6. Aktifitas Dan aktivitas :
-saat tidur pasien bisa tidur dengan nyenyak kadang suka obstruktif sleep
apniu/(OSA)
-Aktivitas dibantu keluarga
7. Psikososial
-Pasien koperatif
8. Komunikasi :
-pasien mengatakan sebelum sakit komunikasi baik
-pasien mengatakan saat sakit komunikasi terhambat
9. Seksual
Tidak
10. Nilai Dan Keyakinan
Pasien selalu berdoa dan berIkhtiar
11. Belajar
Pasien mengetahui penyakitnya dan melakukan operasi
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil laboratorium

Tgl Pemeriksaan Hasil Nilai Interpreta


Normal si
23-05 Hematologi
2023 Darah lengkap
Hemoglobin (HGB) 10,9 ⃰ g/dL 13.4-17.3
Eritosit (RBT) 4.7 ⃰ Juta/uL 4.7-6.3
Hematokrit 33.0 ⃰ % 39.9-51.1
MCV 79.1 fL 73.4-91
MCH 26.1 pg 24.2-31.2
MCHC 33.0 g/dl 32-36
Trombosit (PLT) 603 ⃰ ribu/uL 150-400
Leukosit (WBC) 10.83 ribu/uL 5.07-11.1
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0.5 % 0-1
Eosinofil 1.6 % 1-3
Neutrofil 79.3 ⃰ % 50-70
Limfosit 13.6 ⃰ % 20-40
Monosit 5.0 % 2-8

24- Albumin 3.7 g/dL 3.4-4.8


05-
2023

b. Pemeriksaan Diagnostik
- EKG
- LAB
- Rapid
- Gds stik
- Foto rongseng
10. Program Terapi
-cairan rl
-NACL 0,9
-Tranfusi
-ketorolac 30 mg
-omeprazole
-ceftriaxon
-metrodinazole 500 mg
-lefermin
-Ondancentron

D. ANALISA DATA

Hari/tgl/ Data fokus Etiologi 2 Masalah


jam
Ds: Faktor predisposisi Nyeri perut
rabu/24-05- P: Klien mengatakan
2023 nyeri dibagian luka
jam 08.20 operasi.
Q: Nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk Pengedapan dan
R: Nyeri dirasakan di pembekuan batu
bagian abdomen empedu
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri hilang timbul
Do:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak pucat Batu empedu tidak
- Tepasang infus konjuksi
- Terpasang transfusi
darah
- TD: 130/91 mmHg Memburuk
- S: 36,2 Menjadi kristal
- N : 60 x/m
- RR : 21x/m

Adanya sumbatan
inflamasi
Rabu Ds : Nyeri
24-05-2023 - Pasien mengatakan
Jam 11.00 susah untuk bejalan,
- Klien mengatakan Resiko cidera Intoleransi
berjalan dibantu oleh Aktivitas
keluarga
Intoleransi aktivitas
Do :
- Pasien tampak
kesulitan untuk
bergerak
- Pasien
tampak menahan
sakit jika bergerak
- Pasien tampak lemas
- TTV
TD:130/90 Mmhg
N: 60x/m
R:21x/m
S:36,1

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri perut berhubungan dengan luka operasi
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan hambatan mobilitas fisi5

INTERVENSI

Hari/tgl/jam Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi TTD


Keperawatan Hasil
Rabu 24- Nyeri Setelah dilakukan 1. Kaji skla
05-2023 berhubungan tindakan nyeri
Jam 08:25 dengan luka keperawatan 2. Atur posisi
operasi diharapakan tingkat nyaman pasien
nyeri berkurang 3. Ajarkan tehnik
dengan kriteria relaksasi nafas
hasil: dalam
1. Keluhan 4. Kolaborasi
nyeri pemberian
menurun terapi
2. Pola tidur
membaik
3. Gelisah
membaik
Rabu 24- Intoleransi Setelah dilakukan 1. Identifikasi
05-2013 aktifitas tindakan gangguan
Jam 11:05 berhubungan keperawatan fungsi tubuh
dengan diharapakan yang
hambatan aktivitas membaik mengakibatka
mobilitas dengan kriteria n kelelahan
fisik hasil: 2. Monitor lokasi
1. Kekuatan dan
tubuh bagian ketidaknyama
atas dan nan selama
bawah melakukan
meningkat aktivitas
2. Keluhan 3. Anjurkan
lelah melakukan
menurun aktivitas
3. Saat secara
melakukan bertahap
aktivitas
nyeri perut
menurun
4. Pola tidur
membaik

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/tgl/ Diagnosa Implementasi Respon TT


jam Kperawata D
n
Rabu 24- Nyeri 1. Melakukan P: Nyeri saat batuk
05-2023 berhubunga manajemen Nyeri Q: Nyeri di rasakan
Jam 08:40 n dengan 2. Mengatur posisi seperti di tusuk
luka yang nyaman tusuk
operasi pasien R: Nyeri di rasakan
3. Mengajarkan di daerah bekas
tehnik relaksasi oprasi
dalam S: skla nyeri 4
4. Memberikan obat T:nyeri hilang
analgesik yaitu timbul
ketorolac 30 mg 1. Klien belum
mampu
melakukan
relaksasi
nafas dalam
2. Klien masih
terlihat
cemas
3. Terapi obat
sesuai
dengan
kondisi
untuk
membantu
mempercepa
t
kesembuhan
pasien
Rabu 24- Intoleransi 1. Mengidentifikasi 1. Ekstremitas
05-2023 aktivitas gangguan fungsi bawah
berhubunga tubuh yang tampak
Jam 11:25 n dengan mengakibatkan lemah
hambatan kelelahan 2. Klien tidak
mobilitas nyaman pada
fisik 2. Memonitor lokasi bagian perut
dan 3. Klien
ketidaknyamanan mengikuti
selama anjuran
melakukan perawat
aktivitas
3. Menganjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
EVALUASI

Hari/tgl/jam Diagnosa keperawatan Evaluasi TTD


Kamis 25- Nyeri perut berhubungan S :
05-2023 dengan luka operasi P: nyeri timbul saat
bergerak
Q: ditusuk-tusuk
08:40 R:bagian abdomen(tempat
operasi)
S: Skla nyeri 4
T: Nyeri hilang timbul

O:
 Klien tampak
lemah
 Klien tampak
menahan nyeri
 TTV:
TD:130/90
N:60
RR:21
S:36,2
A:
 Masalah belum
teratasi
P:
 Intervensi 1,3,4 di
lanjutkan
Kamis 25- Intoleransi aktivitas S :
05-2023 berhubungan dengan  Klien mengatakan
hambatan mobilitas fisik aktivitas dibantu
11:20 keluarga
O:
 Klien tampak
lemah
 Klien tampak
semua aktivitas di
bantu keluarga.
A:
 masalah belum
teratasi
P:
 intervensi
dilanjutkan 1,2,3
dan 4

INTERVENSI H-2

Hari/tgl/ Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi TTD


jam Keperawatan Hasil
Kamis Nyeri Setelah dilakukan 1. Kaji skla
26-05-23 berhubungan tindakan nyeri
dengan luka keperawatan 2. Atur posisi
09:10 operasi diharapakan tingkat nyaman pasien
nyeri berkurang 3. Ajarkan tehnik
dengan kriteria relaksasi nafas
hasil: dalam
1. Keluhan 4. Kolaborasi
nyeri pemberian
menurun terapi
2. Gelisah
membaik
kamis 26 Intoleransi Setelah dilakukan 1. Identifikasi
05-2023 aktifitas tindakan gangguan
berhubungan keperawatan fungsi tubuh
dengan diharapakan
11:30 yang
hambatan aktivitas membaik
mobilitas fisik dengan kriteria mengakibatka
hasil: n kelelahan
1. Kekuatan 2. Monitor lokasi
tubuh bagian dan
atas dan ketidaknyama
bawah nan selama
meningkat
melakukan
2. Keluhan
lelah aktivitas
menurun 3. Anjurkan
3. Saat melakukan
melakukan aktivitas
aktivitas secara
nyeri perut bertahap
menurun

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN H-2

Hari/tgl/ Diagnosa Implementasi Respon TTD


jam Kperawatan
Kamis 26- Intoleransi 1. Mengidentifik 1. Pasien
05-23 aktivitas asi gangguan mengata
berhubunga fungsi tubuh kan
09:20 n dengan yang Ekstremi
hambatan mengakibatka tas
mobilitas n kelelahan bawah
fisik 2. Memonitor tampak
pola tidur dan lemah
jam tidur 2. Pasien
3. Memonitor mengata
lokasi dan kan
ketidaknyama sering
nan selama terbangu
melakukan n jika
aktivitas sedang
4. Menganjurkan tidur
melakukan karena
aktivitas merasaka
secara n nyeri
bertahap 3. Klien
mengiku
ti
anjuran
perawat

Hari/tgl/ Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi TTD


jam Keperawata Hasil
n
kamis Intoleransi Setelah dilakukan 1 Identifik
26 05-2023 aktifitas tindakan keperawatan asi
berhubunga diharapakan aktivitas ganggua
n dengan membaik dengan n fungsi
11:35 hambatan kriteria hasil: tubuh
mobilitas 1. Kekuatan yang
fisik tubuh bagian mengaki
atas dan batkan
bawah kelelaha
meningkat n
2. Keluhan lelah 2 Monitor
menurun pola
3. Saat tidur dan
melakukan jam tidur
aktivitas nyeri 3 Monitor
perut menurun lokasi
4. Pola tidur dan
membaik ketidakn
yamanan
selama /
melakuk
an
aktivitas
4. Anjurka
n
melakuk
an
aktivitas
secara
bertahap

EVALUASI H-2

Hari/tgl/jam Diagnosa Evaluasi TTD


Keperawatan
Jumat Nyeri perut S:
26-05-2023 berhubungan P:sudah berkurang
dengan luka Q: Nyeri dirasakan
10:00 operasi seperti perih
R: Nyeri dirasakan di
perut(tempat oprasi)
S: Skla nyeri 3
T: Nyeri hilang timbul

O:
 Klien tampak
membaik
 Pasien sudah
tidak merasa
nyeri
 TTV:
TD:120/90
N:60x/m
RR:20x/m
S:36,2
A:
 Masalah nyeri
teratasi
P:
 Intervensi di
hentikan
kamis Intoleransi aktivitas S :
26 05-2023 berhubungan  Klien
dengan hambatan mengatakan
mobilitas fisik aktivitas sudah
11:40 bisa sendiri
O:
 Pasien bangun
dan turung dari
tempat tidur
dengan
sendirinya
 Pasien sudah
melakukan
aktivitas dengan
sendirinya
A:
 Masalah teratasi
P:
 intervensi
dihentikan dan
pasien pualang

Anda mungkin juga menyukai