Disusun Oleh :
Nim : 191210010
Prodi : D3 Keperawatan
B. Klasifikasi
Menurut (Mardella, Ester, Riskiyah, & Mulyaningrum, 2015) Gangguan rasa nyaman
dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Nyeri Akut
Nyeri akut merupakan keadaan seseorang mengeluh ketidaknyamanan dan merasakan
sensasi yang tidak nyaman, tidak menyenangkan selama 1 detik sampai dengan kurang
dari enam bulan.
2. Nyeri Kronis
Nyeri kronis adalah keadaan individu mengeluh tidak nyaman dengan adanya sensasi
nyeri yang dirasakan dalam kurun waktu yang lebih dari enam bulan.
3. Mual
Mual merupakan keadaan pada saat individu mengalami sensai yang tidak nyaman pada
bagian belakang tenggorokan, area epigastrium atau pada seluruh bagian perut yang
bisa saja menimbulkan muntah atau tidak.
C. Etiologi
Dalam buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI, 2016) penyebab Gangguan
Rasa Nyaman adalah:
1. Gejala penyakit.
2. Kurang pengendalian situasional atau lingkungan.
3. Ketidakadekuatan sumber daya (misalnya dukungan finansial, sosial dan pengetahuan).
4. Kurangnya privasi.
5. Gangguan stimulasi lingkungan.
6. Efek samping terapi (misalnya, medikasi, radiasi dan kemoterapi).
7. Gangguan adaptasi kehamilan.
E. Patofisiologi
Gangguan rasa aman nyaman dapat diklasifikasi menjadi beberapa jenis yaitu nyeri
akut, nyeri kronis dan mual. Mual disebabkan adanya peradangan pada mukosa lambung.
Peradangan pada mukosa lambung diawali dari adanya helicobacter pylori dan zat korosif.
Helicobacter pylori menyebabkan infeksi pada mukosa lambung. Sedangkan zat korosif
menyebabkan gangguan difusi barrier mukosa. Dengan adanya gangguan difusi barrier
mukosa ini menyebabkan asam lambung meningkat sehingga mukosa lambung mengalami
iritasi. Adanya iritasi pada mukosa lambung menyebabkan peradangan pada mukosa
lambung. Ketika mukosa lambung mengalami peradangan dapat menyebabkan ansietas,
nyeri dan peningkatan asam lambung. Ansietas disebabkan karena kurangnya informasi
terhadap penyakit yang dideritanya sehingga dapat muncul diagnose kurangnya
pengetahuan akibat kurangnya informasi. Selanjutnya, peradangan pada mukosa lambung
juga menyebabkan nyeri pada daerah abdomen biasanya pada ulu hati atau perut sebelah
kiri. Ketika seseorang mengalami nyeri dapat menyebabkan rasa kenyamanan berkurang,
sehingga dapat muncul diagnose gangguan rasa aman nyaman yang disebabkan karena
adanya nyeri. Yang terakhir, peradangan mukosa lambung juga dapat menyebabkan asam
lambung meningkat. Peningakatan asam lambung menyebabkan kontrasi otot lambung
sehingga terjadi mual, muntah dan anoreksia. Ketika seseorang mengalami anoreksia,
mual dan muntah masukan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak adekuat sehingga
muncul diagnose ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang disebakan
karena nutrisi yang masuk kedalam tubuh tidak adekuat.
F. Pathway
Helicobacter pylori Zat korosif
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
G. Manifestasi Klinis
1. Vakolasi
o Mangaduh
o Menangis
o Sesak nafas
o Mendengkur
2. Ekpresi wajah
o Meringis
o Mengeletuk gigi
o Mengernyit dahi
o Menutup mata, mulut dengan rapat
o Menggigit bibir
3. Gerakan tubuh
o Gelisah
o Imobilisasi
o Ketegangan otot
o Peningkatan gerakan jari dan tangan
o Gerakan ritmik atau gerakan menggosok
o Gerakan melindungi bagian tubuh
4. Interaksi social
o Menghindari percakapan
o Focus hanya pada aktrivitas yang mampu menghilangkan nyeri
o Menghindari kontak social
o Penurunan rentang perhatian
H. Pemeriksaan Diagnostik
1. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
2. Menggunakan skala nyeri
o Ringan
Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat berkomunikasi dengan baik
o Sedang
Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat menunjukan lokasi nyeri, masih
merespon dan dapat mengikuti intruksi yang diberikan.
o Berat
Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisa merespon, namun terkadang klien
tidak mengikuti intruksi yang diberikan.
o Nyeri sangat berat
Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampu berkomunikasi dank lien merespon
dengan cara memukul.
I. Penatalaksanaan Medis
1. Terapi dengan pemberian analgesic
Pemberian obat analgesic dapat membantu dalam manjemen rasa aman nyaman (nyeri)
seperti pemberian obat analgesic non opoid (aspirin, ibu profen)
2. Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi memberikan individu control diri ketika terjadi gangguan rasa aman
nyaman (nyeri). Dalam imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan dalam pikiran,
berkonsentrasi secara bertahap sehingga klien dapat mengurangi rasa nyerinya
3. Teknik imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu
tentang respon fisiologis. Hypnosis diri dapat membantu mengubah persepsi
(nyeri) melalui oengaruh sugesti positif dan dapat mengurangi distraksi.
4. Teknik distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dan focus perhatian terhadap (nyeri) ke stimulus
yang lain. Ada beberapa jenis distrasi yaitu distraksi visual ( melihat pertandingan,
menonton televise,dll), distraksi pendengaran ( music, suara gemericik air), distraksi
pernafasan, distraksi intelektual (bermain kartu).
5. Imobilisasi
Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada saat kontraktur atau
terjadi ketidakseimbangan otot dan mencegah terjadinya penyakit baru seperti
decubitus.
J. Komplikasi
1.Hipovolemik
2. Hipertermi
3. Masalah mobilisasi
4. Hipertensi
5. Edema Pulmonal
6. Kejang
K. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
Meliputi nama, jenis kelamin, golongan darah, no register, tanggal masuk rumah
sakit, diagnosa, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan,
pendidikan, pekerjaan
2. Keluhan utama
Keluhan utama pasien gastritis Pasien mengatakan nyeri pada daerah ulu hati dan
perut bagian kiri.
P (provocative) : Pasien mengatakan nyeri dirasakan terus menerus.
Q (Quality : Pasien mengatakan nyeri terasa seperti diremas remas
R (Region) : Pasien mengatakan nyeri di rasakan pada ulun hati dan perut
kiri bawah
S (Scale) : Pasien mengatakan skala 4
T (Tretment) : Klien berusaha mengurangi gerakan agar nyeri terasa lebih
ringan
U (Understanding) : Klien mengatakan paham nyeri yang dirasakan
V (Value) : Klien berharap nyeri cepat hilang dan lekas sembuh
3. Riwayat penyakit sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada pasien dengan gastritis pasien mengeluh nyeri
pada ulu hati dan perut bagian kiri, badannya lemas, perut terasa mual, muntah.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan badannya panas dingin, mulai habis asyar pada tangal 15
September 2021 pukul 15.30 wib , Kemudian pukul 16.00 Wib pasien melakukan
kerokan , pasien mengatakan perut terasa mual muntah, nyeri pada uluh hati dan
perut bagian kiri, kemudian pasien datang ke Rumah sakit pada pukul 22.00 wib,
masuk di ruang IGD mendapatkan tindakan keperawatan antara lain TD : 100/70
mmHg, Respirasi 24x/menit , Nadi 88 x/menit , Suhu 37⁰C Terpasang infus RL
500 20 tpm, kemudian dipindahkan ke ruang Bougenvil untuk dirawat inap.
5. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat penyakit
yang sama seperti pasien, dan penyakit keturunan lainnya seperti Diabetes Melitus,
Hipertensi, dll.
6. Riwayat Spiritual Dan Psikososial
1. Pola konsep diri
Biasanya pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan berkumpul dengan
keluarganya.
2. Ideal diri
Biasanya pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan berkumpul dengan
keluarganya.
3. Harga diri
Biasanya pasien merasa pasrah dengan penyakit yang dideritanya
4. Gambaran diri
Biasanya pasien mengatakan penyakit yang dideritanya adalah cobaan dari
Tuhan Yang Maha Esa
5. Pola koping
Biasanya pasien tampak lemas, gelisah, dan pasrah dengan penyakitnya
6. Pola kognitif
Daya fikir dan daya ingat pasien biasanya baik, dan pasien memahami
penyakitnya
7. Pola interaksi
Selama interaksi biasanya pasien menunjukkan sikap kooperatif dan perilaku
bersahabat baik dengan perawat.
8. Ketaatan klien klien beribadah
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit ia rajin beribadah kemesjid,
sedangkan setelah di rumah sakit pasien mengatakan ibadah sholatnya sering
tertinggal.
7. Aktivitas Sehari-Hari
1. Nutrisi dan Metabolisme
Biasanya pasien dengan Gastritis akan mengalami penurunan nafsu makan,
akibat rasa ingin mual dan muntah.
2. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit Pasien mengatakan rutin jalan kaki dengan lintasan kerikil
kurang lebih 15 menit. Sedangkan pada saat sakit aktivitas sering dibantu oleh
anggota keluarga.
3. Istirahat dan Tidur
Biasanya pasien mengatakan sebelum sakit ia tidur jam 21.00 – 04.00 wib
Tidur siang antara 1- 2 jam, kualitas tidur nyenyak. Saat dirawat pasien
mengatakan lebih sering tiduran.
8. Gerak dan keseimbangan
9. Personal hygiene
10. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa lambung
2. Ketidakseimbanagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Kurang pengetahuan (Proses penyakit)
c. Intervensi Keperawatan
d. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah sebuah tindakan atau proses gagasan yang sudah disusun dengan
begitu cermat dan detail. Implementasi ini umumnya tuntas sesudah di anggap permanen. Di
dalam implementasi biasanya dilakukan tindakan dari intervensi yang telah dibuat/ditegakan.
e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah proses identifikasi untuk mengukur/menilai apakah sebuah kegiatan atau
program dilaksanakan sesuai perencanaan dan berhasil mencapai tujuan atau tidak. Evaluasi
dilakukan dengan membandingkan hasil akhir dengan apa yang seharusnya dicapai. Setelah
dilakukan Rencana keperawatan kondisi pasien sudan membaik dari pada sebelumnya. Tetapi
rencana tersebut harus dilanjutkan dengan baik lagi sampai kondisi pasien benar-benar
sembuh total.