Oleh :
NI LUH JAYANTI
NIM : P07120019017
TINGKAT 2.1
KELOMPOK III
D-III KEPERAWATAN
C. Pohon Masalah
Nyeri epigastrium
Mukosa lambung menurunkan tonus &
Kehilangan integritas peristaltic lambung
jaringan
MK : menurunkan
Gangguan sensori untuk Mual Dorongan ekspilsi
Rasa Nyaman : makan isi lambung
Nyeri ke mulut
Anoreksia
Muntah
MK : Defisit Nutrisi
MK : Hivopolemia
D. Pengkajian keperawatan
1. Identitas klien
Terdiri dari nama pasien, tangga lahir, umur, jenis kelamin, alamat, no
telepon, pekerjaan, dan bahasa sehari-hari.
2. Keluhan utama dan riwayat penyakit
Kaji keluhan yang dirasakan pasien saat ini sehingga mengganggu
aktivitas sehari-hari
3. Pemeriksaan Tanda Vital
Pemeriksaan tanda vital merupakan bagian dari data dasar yang
dikumpulkan oleh perawat selama pengkajian. Perawat mengkaji tanda
vital kapan saja klien masuk ke bagian perawatan kesehatan. Tanda
vital dimasukkan ke pengkajian fisik secara menyeluruh atau diukur
satu persatu untuk mengkaji kondisi klien. Penetapan data dasar dari
tanda vital selama pemeriksaan fisik rutin merupakan control terhadap
kejadian yang akan datang.
4. Pemeriksaan per sistem tubuh
Melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pasien sesuai dengan
sistem tubuh. sistem tubuh yang dilakukan pemeriksaan antara lain:
Sistem pernafasan
Sistem kardiovaskular
Sistem pencernaan
Sistem integument
Sistem musculoskeletal
Sistem penglihatan dan pendengaran
Sistem neurologis
Sistem perkemihan
Sistem reproduksi
Nutrisi dan activity daily living
Hoby – Tempat yang paling disukai - Pola istirahat
Psiko-sosial-spiritual
5. Pemeriksaan penunjang
Kaji data penunjang apabila ada seperti kadar gula darah,
kolesterol, asam urat
6. Pemeriksaan skala nyeri
a. Pada Skala 1 (Sangat Ringan / Very Mild)
Rasa nyeri hampir tak terasa. Sangat ringan, seperti gigitan
nyamuk. Sebagian besar waktu Anda tidak pernah berpikir tentang
rasa sakit.
b. Pada Skala 2 (Tidak Nyaman / Discomforting)
Nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit. Mengganggu dan
mungkin memiliki kedutan kuat sesekali. Reaksi ini berbeda-beda
untuk setiap orang.
c. Pada Skala 3 (Bisa Ditoleransi / Tolerable)
Rasa nyeri sangat terasa, seperti pukulan ke hidung menyebabkan
hidung berdarah, atau suntikan oleh dokter. Nyeri terlihat dan
mengganggu, namun Anda masih bisa bereaksi untuk beradaptasi.
d. Pada Skala 4 (Menyedihkan / Distressing)
Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi atau rasa sakit dari
sengatan lebah. Jika Anda sedang melakukan suatu kegiatan, rasa
itu masih dapat diabaikan untuk jangka waktu tertentu, tapi masih
mengganggu. Misalnya, saat anda sakit gigi, jika dipaksakan, anda
masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari, tapi itu cukup
mengganggu.
e. Pada Skala 5 (Sangat Menyedihkan / Very Distressing)
Rasa nyeri yang kuat, dalam, nyeri yang menusuk, seperti
pergelangan kaki terkilir. Rasa sakit nyerinya tidak dapat
diabaikan selama lebih dari beberapa menit, tetapi dengan usaha
Anda masih dapat mengatur untuk bekerja atau berpartisipasi
dalam beberapa kegiatan sosial.
f. Pada Skala 6 (Intens)
Rasa nyeri yang kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat
sehingga tampaknya cenderung mempengaruhi sebagian indra
Anda, menyebabkan tidak fokus, komunikasi terganggu. Nyeri
cukup kuat yang mengganggu aktivitas normal sehari-hari.
Kesulitan berkonsentrasi.
g. Pada Skala 7 (Sangat Intens)
Sama seperti nomor 6, kecuali bahwa rasa sakit benar-benar
mendominasi indra Anda menyebabkan tidak dapat
berkomunikasi dengan baik dan tak mampu melakukan perawatan
diri. Nyeri berat yang mendominasi indra Anda dan secara
signifikan membatasi kemampuan Anda untuk melakukan
aktivitas normal sehari-hari atau mempertahankan hubungan
sosial. Bahkan mengganggu tidur.u
h. Pada Skala 8 (Sungguh Mengerikan / Excruciating)
Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak lagi dapat berpikir jernih,
dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah jika
sakit datang dan berlangsung lama. Aktivitas fisik sangat terbatas.
Dan penyembuhan membutuhkan usaha yang besar.
i. Pada Skala 9 (Menyiksa Tak Tertahankan / Unbearable)
Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak bisa mentolerirnya dan
sampai-sampai menuntut untuk segera menghilangkan rasa sakit
apapun caranya, tidak peduli apa efek samping atau risikonya.
Sakit luar biasa. Tidak dapat berkomunikasi. Menangis dan atau
mengerang tak terkendali.
j. Pada Skala 10 (Sakit tak terbayangkan tak dapat
diungkapkan)
Sakit yang tak tergambarkan (Unimaginable/Unspeakable)
merupakan nyeri begitu kuat tak sadarkan diri. Terbaring di
tempat tidur dan mungkin mengigau. Kebanyakan orang tidak
pernah mengalami skala rasa sakit ini. Karena sudah keburu
pingsan seperti mengalami kecelakaan parah, tangan hancur, dan
kesadaran akan hilang sebagai akibat dari rasa sakit yang luar
biasa parah.
Pengelompokan:
Pada skala nyeri 1-3 dikategorikan sebagai Nyeri Ringan (masih
bisa ditahan, aktivitas tak terganggu)
Pada skala nyeri 4-6 dikategorikan sebagai Nyeri Sedang
(mengganggu aktivitas fisik)
Pada skala nyeri 7-10 dikategorikan sebagai Nyeri Berat (tidak
dapat melakukan aktivitas secara mandiri)
E. Diagnosa Keperawatan (SDKI)
a. Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri
Definisi : perasaan, kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi
fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial.
Penyebab :
a. Gejala penyakit.
b. Kurang pengendalian situasional/lingkungan
c. Ketidakadekuatan sumber daya (mis. Dukungan finansial,sosial
dan pengetahuan)
d. Kurangnya privasi
e. Gangguan stimulus lingkungan
f. Efek samping terapi (mis. Medikasi, radiasi, kemoterapi)
g. Gangguan adaptasi kehamilan.
b. Defisit Nutrisi
Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme
Penyebab :
a. Ketidakmampuan menelan makanan
b. Ketidakmampuan mencerna makanan
c. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
d. Peningkatan kebutuhan metabolism
e. Faktor ekonomi (mis.finansial tidak mencukupi)
f. Faktor psikologis (mis. Stress, keengganan untuk makan)
c. Hivopolemia
Definisi :penurunan volume cairan intravaskuler, intertisial, dan /atau
intraselular
Penyebab :
a. Kehilangan cairan aktif
b. Kegagalan mekanisme regulasi
c. Peningkatan permeabilitas kapiler
d. Kekurangan intake cairan
e. Evaporasi
F. Rencana Keperawatan
a) Ramuan Herbal untuk Gastritis
a. Bunga Biduri
Cara Membuat : Cuci 1/3 genggam bunga biduri , lalu rebus
dalam tiga gelas air sampai tersisa kira-kira 2 1/4 gelas.
Setelah dingin, saring dan tambahkan madu secukupnya.
Selanjutnya, ramuan siap untuk diminum. Untuk
pengobatan , minum ramuan ini sebanyak 3/4 gelas, sehari
tiga kali.
b. Kunyit
Bahan: 2 ruas kunyit dan air matang secukupnya
Cara Membuat: ambil 2 ruas kunyit dan kupas, bersihkan dan
parut kunyit. Selanjutnya tambahkan air matang dan peras
untuk mengambil sarinya. Minum 2x sehari , pagi sebelum
makan dan malam sebelum tidur.
c. Pisang Raja
Bahan : pisang raja yang sudah tua dan belum matang.
Cara membuat : Pilih pisang yang sudah tua dan belum matang.
Keringkan pisang dengan cara kupas kulit pisang.
Kemudian potong-potong seperti keripik. Lalu jemur
dengan cara jangan langsung dibawah matahari, cukup
angina-anginkan saja. Setelah kering jadikan bubuk. Dapat
ditumbuk atau di blender. Ambil 2 sendok bubuk pisang,
campurkan dengan madu. Konsumsi 2x sehari pagi dan
malam.
d. Lidah Buaya
Bahan : lidah buaya ukuran besar sebanyak 2 batang dan daun
pandan 1 lembar yang sudah direbus sebelumnya, es batu dan
madu secukupnya.
Cara membuat : ambil lidah buaya yang sudah diolah sesuai
selera ke dalam gelas . Kemudian masukkan air pandan ,
madu dan es batu ke dalam blender hingga berbusa. Lalu
campurkan ke dalam gelas yang telah terisi lidah buaya.
Dan jus lidah buaya siap diminum.
e. Kacang Hijau
Bahan : Kacang hijau dan air hangat
Cara membuat : bersihkan kacang hijau , lalu keringkan dengan
cara dijemur. Kemudian sangrai kacang hijau hingga matang,
lalu ditumbuk hingga halus. Selanjutnya, ambil satu sendok
makan kacang hijau bubuk dan campurkan dengan air hangat.
Minum 3x sehari.
b) Akupresure untuk Gastritis
G. Refrensi
Tanpa nama.2011.BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tersedia pada :
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/512/3/BAB%20II.pdf.
Diakses pada tanggal 22 Februari 2021