KOMPLEMENTER II
DOSEN PEMBIMBING :
I KETUT SUDIANTARA,S.Kep.,Ns.,M.Kes
MAHASISWA :
KADEK AYU MILDA SARI (P07120019024)
TK. 2.1
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN
A. Pengertian
Parestesia (kesemutan) adalah suatu kondisi yang terjadi di mana
anggota tubuh mengalami sensasi panas, seperti tertusuk-tusuk jarum, mati
rasa atau kebas. Parestesia umumnya terjadi pada tangan dan kaki, muncul
secara tiba-tiba, dan biasanya tidak disertai nyeri. Parestesia dapat bersifat
sementara (temporer) atau bersifat kronis. Hampir setiap orang pernah
mengalami parestesia temporer. Sensasi ini muncul ketika saraf tertekan
secara tidak sengaja pada posisi tubuh tertentu, seperti duduk bersila
terlalu lama atau tidur dengan kepala menindih tangan. Parestesia
temporer akan hilang dengan sendirinya ketika penekanan pada saraf
dihilangkan. Namun jika rasa kesemutan tetap ada meskipun penekanan
sudah tidak ada, kemungkinan terdapat penyakit atau gangguan lain dalam
tubuh yang menjadi penyebab.
Parestesia yang bersifat kronis sering kali merupakan gejala suatu
penyakit saraf atau akibat trauma pada jaringan saraf. Berbagai macam
penyakit dapat menyebabkan parestesia kronis termasuk kekurangan
vitamin, gangguan pada saraf akibat gerakan yang berulang atau penyakit
lain. Parestesia kronis membutuhkan pengobatan dan penanganan untuk
sembuh. Namun terkadang, bahkan dengan pengobatan pun parestesia
kronis tidak sembuh secara sempurna. Untuk menentukan penyebab utama
munculnya parestesia kronis, diperlukan diagnosis melalui evaluasi
riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
C. Pohon Masalah
Nyeri akut
D. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas klien
Terdiri dari nama pasien, tangga lahir, umur, jenis kelamin,
alamat, no telepon, pekerjaan, dan bahasa sehari-hari.
2. Keluhan utama dan riwayat penyakit
Kaji keluhan yang dirasakan pasien saat ini sehingga mengganggu
aktivitas sehari-hari
3. Pemeriksaan Tanda Vital
Pemeriksaan tanda vital merupakan bagian dari data dasar yang
dikumpulkan oleh perawat selama pengkajian. Perawat mengkaji
tanda vital kapan saja klien masuk ke bagian perawatan kesehatan.
Tanda vital dimasukkan ke pengkajian fisik secara menyeluruh atau
diukur satu persatu untuk mengkaji kondisi klien. Penetapan data
dasar dari tanda vital selama pemeriksaan fisik rutin merupakan
control terhadap kejadian yang akan datang.
4. Pemeriksaan per Sistem Tubuh
Melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pasien sesuai
dengan sistem tubuh. Sistem tubuh yang dlakukan pemeriksaan antara
lain:
Sistem pernafasan
Sistem kardiovaskular
Sistem pencernaan
Sistem integument
Sistem musculoskeletal
Sistem penglihatan dan pendengaran
Sistem neurologis
Sistem perkemihan
Sistem reproduksi
Nutrisi dan activity daily living
Hobi-tempat yang paling disukai
Pola istirahat
Psiko-sosial-spiritual
Hasil pemeriksaan penunjang
2. Pemeriksaan penunjang
Kaji data penunjang apabila ada seperti kadar gula darah, kolesterol,
asam urat
3. Pemeriksaan skala nyeri dan tingkat kecemasan
Pemeriksaan skala nyeri dengan menggunakan Visual Analog Scale
(VAS). Visual analog scale (VAS) adalah cara yang paling banyak
digunakan untuk menilai nyeri. Skala linier ini menggambarkan secara
visual gradasi tingkat nyeri yang mungkin dialami seorang pasien.
Rentang nyeri diwakili sebagai garis sepanjang 10 cm, dengan atau tanpa
tanda pada tiap sentimeter. Tanda pada kedua ujung garis ini dapat berupa
angka atau pernyataan deskriptif.
Ujung yang satu mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain
mewakili rasa nyeri terparah yang mungkin terjadi. Skala dapat dibuat
vertikal atau horizontal. VAS juga dapat diadaptasi menjadi skala
hilangnya/reda rasa nyeri. Manfaat utama VAS adalah penggunaannya
sangat mudah dan sederhana. Namun, untuk periode pasca bedah, VAS
tidak banyak bermanfaat karena VAS memerlukan koordinasi visual dan
motorik serta kemampuan konsentrasi.
1) Skala Nyeri
Pada Skala 1 (Sangat Ringan / Very Mild)
Rasa nyeri hampir tak terasa. Sangat ringan, seperti gigitan
nyamuk. Sebagian besar waktu anda tidak pernah berpikir tentang
rasa sakit.
Pada Skala 2 (Tidak Nyaman / Discomforting)
Nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit. Mengganggu dan
mungkin memiliki kedutan kuat sesekali. Reaksi ini berbeda-beda
untuk setiap orang.
Pada Skala 3 (Bisa Ditoleransi / Tolerable)
Rasa nyeri sangat terasa, seperti pukulan ke hidung
menyebabkan hidung berdarah, atau suntikan oleh dokter. Nyeri
terlihat dan mengganggu, namun Anda masih bisa bereaksi untuk
beradaptasi.
a. Kecemasan Ringan
c. Kecemasan Berat
d. Panik
E. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri Akut [D.0077]
Definisi : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari
3 bulan.
Penyebab :
4) LI 9 (Sang Lien)
Letak : Tujuh cun di atas pergelangan tangan atau 3 cun dibawah siku
6) LI 12 (Ceu Liau)
Letak : Di ujung atas lengan bawah, sisi tulang lengan atas
7) SI 9 (Cien Cen)
Indikasi : lengan susah diangkat, leher kaku, lengan kaku, nyeri bahu
dan pangkal lengan, kesemutan, lumpuh separo badan
(hemaplegia), gigi.
8) HT 3 (Sao Hai)
Letak : di ujung lipatan siku tangan bagian dalam
9) PC 8 (Lao Kung)
Letak : pada garis telapak tangan antara jari I dan II, jari jari
telunjuk