Anda di halaman 1dari 26

Scribd

Cari

Cari

Cari

Unduh

SimpanSimpan Laporan Pendahuluan Nausea Dan Vomiting Untuk Nanti

Laporan Pendahuluan Nausea Dan Vomiting

Diunggah olehPhandjy Zhiend Data diunggahpada Apr 29, 2019

0 penilaian

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)

384 tayangan

20 halaman

Informasi Dokumen

klik untuk memperluas informasi dokumen

Deskripsi:mual muntah laporan pendahuluan nic noc nanda

Data diunggah

Apr 29, 2019

Hak Cipta

© © All Rights Reserved

Format Tersedia

DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

Bagikan dokumen Ini


Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baru

Facebook

Bagikan di Twitter, terbuka di jendela baru

Twitter

Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru

LinkedIn

Bagikan dengan Email, membuka klien email

Email

Copy Text

Salin Tautan

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Apakah konten ini tidak pantas?Laporkan Dokumen Ini

Unduh

SimpanSimpan Laporan Pendahuluan Nausea Dan Vomiting Untuk Nanti

LAPORAN PENDAHULUANNAUSEA VOMITING (MUAL MUNTAH)

OLEH :PANJI KUSUMO WILISETIADI201820461011107PROFESI NERSFAKULTAS ILMU


KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Hilangkan pesan penilaian pengguna


Tingkatkan Pengalaman Anda

Nilai akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik kepada semua
pembaca kami!

0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaatBermanfaat

0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaatTidak
bermanfaat

MALANGLEMBAR KONSULTASI LP, ASKEP DAN RESUMEDENGAN KASUS

DEPARTEMEN RUANG

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGANTanggal Saran pembimbing Tanda tangan......................... ,


......................... , 2019Mahasiswa,(.....................................)Telah direvisi dan disetujui,Pembimbing klinik
pembimbing akademik............................... ...............................

1.

DEFINISI

Mual berasal dari bahasa Latin naus (kapal), merupakan sensasi yang sangat tidakenak pada perut yang
biasanya terjadi sebelum keinginan untuk muntah, untuk segeramuntah. Penyebab mual dan muntah
disebabkan oleh pengaktifan pusat muntah di otak.Muntah merupakan aktivitas / kontraksi langsung
otot perut, dada dan GI yangmengarah ke pengeluaran isi perut melalui mulut. Muntah adalah aksi dari
pengosonganlambung secara paksa dan merupakan suatu cara perlindungan alamiah dari tubuh.

2.

ETIOLOGI

Mual muntah dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:a.


Gangguan GI trackAdanya agen yang menyerang atau mengiritasi lapisan lambung, sepertiinfeksi bakteri

H. Pylori

, gastroentritis, keracunan makanan , agen iritan lambung(alkohol, rokok, dan obat NSAID). Penyakit
peptic ulcer dan GERD juga dapatmenyebabkan mual muntah. b.

Sinyal dari otak

Luka pada kepala, pembengkakan otak (gegar otak atau trauma kepala), infeksi(meningitis atau
encephalitis), tumor, atau keseimbangan abnormal dari elektrolitdan air dalam aliran darah.

Noxious stimulus: bau-bau atau suara-suara

Kelelahan karena panas, terik matahari yang ekstrem, atau dehidrasi.c.

Terkait dengan penyakit lainMisalnya pada pasien diabetes dapat mengalami gastroparesis, yaitu
kondisidimana lambung gagal mengosongkan diri secara tepat dan kemungkinan disebabkan

generized neuropathy

(kegagalan dari syaraf untuk mengirim sinyal yang tepat keotak).d.

Obat dan perawatan medis

Terapi radiasi: mual dan muntah dihubungkan dengan terapi radiasi.


Efek samping obat, seperti pada obat nyeri narkotik, anti-inflamasi(prednisone dan ibuprofen), dan
antibiotik yang dapat menyebabkan mual danmuntah.

e.

KehamilanMuntah pada kehamilan terutama pada trisemester pertama yang disebabkanoleh perubahan
hormon dalam tubuh.

3.

KLASIFIKASI

a.

Regurgitasi

sifatnya pasif, aliran retrograde isi esofagus ke dalam mulut.Regurgitasi terjadi dengan
gastroesophageal reflux atau penyumbatan esofagus. b.

Ruminasi

gangguan makan yang sering dibingungkan dengan kondisi muntah.Ruminasi terjadi berulang-ulang
setelah makan, tidak diawali dengan mual, dantidak terkait dengan fenomena fisik biasanya yang
menyertai muntah.c.
Dispepsia

nyeri kronis atau berulang atau ketidaknyamanan yang berpusat di perut bagian atas. Dispepsia dapat
diklasifikasikan menjadi dispepsia

struktural (berhubungan dengan asam) dan fungsional (terkait dismotilitas).

Dispepsia fungsional pada pasien kanker disebut

sindrom dispepsia yang terkaitkanker

cancer-associated dyspepsia syndrome

), ditandai dengan mual, cepatkenyang, merasa penuh post-prandial, dan nyeri.

4.

PATOFISIOLOGI

Terdapat tiga fase emesis, yaitu:

Nausea, berupa kebutuhan untuk segera muntah atau mual.

Mual

biasanya terkaitdengan penurunan motilitas lambung dan peningkatan tonus di usus kecil. Selainitu,
sering terjadi pembalikan gerakan peristaltik di usus kecil proksimal.


Retcing , yaitu gerakan yang diusahakan otot perut dan dada sebelum muntah

Nafas kering

dry heaves

) mengacu pada gerakan pernapasan spasmodikdilakukan dengan glotis tertutup. Sementara ini terjadi,
antrum kontrak perut danfundus dan kardia relax. Studi dengan kucing telah menunjukkan bahwa
selamamuntah-muntah terjadi herniasi balik esofagus perut dan kardia ke dalam ronggadada karena
tekanan negatif yang ditimbulkan oleh upaya inspirasi dengan glotistertutup.

Emesis

adalah ketika isi usus lambung dan sering dalam jumlah kecil didorongsampai dan keluar dari mulut.

Vomiting atau muntah, yaitu pengeluaran isi lambung yang disebabkan olehretroperistalsis GI.Muntah di
pacu oleh impuls aferen ke pusat muntah pada medulla oblongata.Impuls diterima dari pusat muntah di
medulla berupa sinyal melalui CTZ (

chemoreceptortrigger zone

). CTZ terletak di daerah postrema ventrikel otak, merupakan kemosensorutama bagi emesis dan
biasanya terkait dengan muntah akibat rangsangan kimiawi.

5.
MANIFESTASI KLINIK

Muntah umumnya didahului oleh rasa mual (

nausea

) dan memiliki tanda-tandaseperti : pucat, berkeringat, air liur berlebihan, takikardi, pernafasan tidak
teratur, rasatidak nyaman, sakit kepala. Jika mual muntah berlangsung terus-menerus maka
akanmengakibatkan berat badan menurun, demam, dehidrasi. Gejala muntah juga tergantung pada
beratnya penyakit pasien mulai dari muntah ringan sampai parah.Tanda dan gejala nausea dan vomiting
antara lain:1.

Keringat dingin2.

Suhu tubuh yang meningkat3.

Nyeri perut4.

Akral teraba dingin5.

Wajah pucat6.

Terasa tekanan yang kuat pada abdomen dan dada7.

Pengeluaran saliva yang meningkat8.

Bisa disertai dengan pusing

6.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan laboratoriuma) Darah lengkap

Hemoglobin (Hb)

Adanya tingkat hemoglobin yang tidak normal, menandakan tubuhmengalami anemia atau kelainan
darah seperti talasemia. Hemoglobin berada di dalam seldarah merah, tugasnya adalah membawa
oksigen ke seluruh tubuh.

Hematrokrit (Ht)

Adanya tingkat hematrokrit yang tinggi menandakan Anda kemungkinanmengalami dehidrasi.


Sebaliknya, jika hematokrit rendah, mungkin Anda mengalamikekurangan darah (anemia). Tingkat
hematokrit yang tidak normal ini juga bisamenandakan adanya gangguan pada darah atau sumsum
tulang. Hematokrit sendirimerupakan jumlah persentase perbandingan sel darah merah terhadap
volume darah.

Trombosit

Tingkat trombosit yang tidak normal dapat menyebabkan gangguan pada proses pembekuan darah.
Gangguan ini bisa berupa terlalu banyak pembekuan sehingga terjadi penggumpalan darah, atau justru
kurangnya pembekuan yang dapat menimbulkan perdarahan. Dengan sifatnya yang membekukan
darah, trombosit berfungsi untuk menutupatau menyembuhkan luka serta menghentikan perdarahan.

Sel darah merah

Pemeriksaan darah lengkap tentu saja juga melibatkan pemeriksaan sel darahmerah. Fungsi sel darah
merah adalah membawa oksigen dan nutrisi lain ke seluruh tubuh.Tingkat sel darah merah yang tidak
normal, terlalu sedikit atau terlalu banyak, adalah pertanda penyakit tertentu. Misalnya, anemia,
perdarahan, kekurangan cairan ataudehidrasi, dan penyakit lain.

Sel darah putih

Tingkat sel darah putih yang tidak normal, kemungkinan adalah gejala terjadinyainfeksi, gangguan
sistem kekebalan tubuh, bahkan mungkin kanker darah (leukemia).Untuk memastikan, umumnya akan
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui jenis sel darah putih yang abnormal.
Gula darah

Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar gula dalam darah. Kadar gula darah yangtinggi menandakan
Anda mungkin mengalami diabetes. Tes ini mungkin meminta Andauntuk puasa sebelumnya. b)
Elektrolit serum pada bayi dan anak yang dicurigai mengalami dehidrasi.c) Urinalisis, kultur urin, ureum
dan kreatinin untuk mendeteksi adanya infeksi ataukelainan saluran kemih atau adanya kelainan
metabolik.d) Asam amino plasma dan asam organik urin perlu diperiksa bila dicurigai adanya penyakit
metabolik yang ditandai dengan asidosis metabolik berulang yang tidak jelas penyebabnya.e) Amonia
serum perlu diperiksa pada muntah siklik untuk menyingkirkan kemungkinandefek pada siklus urea.f)
Faal hepar, amonia serum, dan kadar glukosa darah perlu diperiksa bila dicurigaike arah penyakit hati.g)
Amilase serum biasanya akan meningkat pada pasien pankreatitis akut. Kadar lipaseserum lebih
bermanfaat karena kadarnya tetap meninggi selama beberapa hari setelahserangan akut.h) Feses
lengkap, darah samar dan parasit pada pasien yang dicurigai gastroenteritisatau infeksi parasit.2.
UltrasonografiDilakukan pada pasien dengan kecurigaan stenosis pilorik, akan tetapi dua pertiga
bayiakan memiliki hasil yang negatif sehingga menbutuhkan pemeriksaan barium meal.3. Foto polos
abdomena) Posisi supine dan

left lateral decubitus

digunakan untuk mendeteksi malformasianatomik kongenital atau adanya obstruksi. b) Gambaran air-
fluid levels menandakan adanya obstruksi tetapi tanda ini tidakspesifik karena dapat ditemukan pada
gastroenteritisc) Gambaran udara bebas pada rongga abdomen, biasanya di bawah
diafragmamenandakan adanya perforasi.

4. Barium mealTindakan ini menggunakan kontras yang nonionik, iso-osmolar, serta larut air. Dilakukan
bila curiga adanya kelainan anatomis dan atau keadaan yang menyebabkan obstruksi pada pengeluaran
gaster.5. Barium enemaUntuk mendeteksi obstrusi usus bagian bawah dan bisa sebagai terapi pada
intususepsi.

7.

PENATALAKSANAAN

Tujuan terapi antiemetik adalah untuk mencegah atau menghilangkan mual danmuntah, tanpa
menimbulkan efek samping.

Terapi non farmakologi:


Pasien dengan keluhan sederhana, menghindari makanan tertentu ataumoderasi asupan makanan yang
lebih

baik.

Pasien dengan gejala penyakit sistemik sebaiknya mengobati kondisi yangmendasarinya

Antisipasi mual atau muntah pada pasien terapi kanker dengan memberi profilaksisantiemetik.

Intervensi perilaku dan termasuk relaksasi, biofeedback, self-hypnosis.

Terapi farmakologi

Faktor pemilihan terapi :

Gejala berdasarkan etiologi

Frekuensi, durasi, and tingkat keparahan


Kemampuan pasien pada penggunaan obat secara oral, rektal, injeksi atau transdermal

Obat telah berhasil digunakan sebagai antiemetik sebelumnyaObat-obat yang dapat digunakan yaitu:a.

AntasidaDapat diberikan dalam dosis tunggal atau kombinasi, terutama yangmengandung magnesium
hydroxide, aluminum hydroxide, calcium carbonate.

Kerjanya yaitu dengan membantu menetralisasi asam lambung. Dosis untukmembantu memulihkan
mual dan muntah akut atau intermitten yaitu 15 sampai 30mL dari produk dengan dosis tunggal atau
kombinasi. b.

Antihistamine

AntikolinergikObat antiemetik dari kategori antihistamin-antikolinergik ini bekerjadengan menghambat


berbagai jalur aferenviseral yang merangsang mual danmuntah di otak. Efek samping yang dapat
ditimbulkan yaitu mengantuk, gelisah, penglihatan kabur, mulut kering, retensi urin, dan takikardia,
terutama pada pasienusia lanjut.c.

ButyrophenonesDua senyawa butyrophenone yang memiliki aktivitas antiemetik adalahhaloperidol dan


droperidol. Keduanya bekerja dengan memblokir stimulasidopaminergik di CTZ. Meskipun setiap agen
efektif dalam mengurangi mual danmuntah, haloperidol tidak dianggap sebagai terapi lini pertama
untuk mual danmuntah tanpa komplikasi tetapi digunakan untuk perawatan keadaan paliatif.d.

KortikosteroidKortikosteroid telah menunjukkan efikasi antiemetik sejak adanya pasienyang menerima


prednisone sebagai prosedur awal penanganan penyakit Hodgkinuntuk mengurangi mual dan muntah.
Methyl prednisolone juga telah digunakansebagai antiemetik. Deksametason telah terbukti efektif
dalam pengelolaan mualdan muntah akibat kemoterapi dan pasca operasi baik sebagai obat tunggal
maupundalam kombinasi dengan selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI).Penatalaksanaan awal pada
pasien dengan keluhan muntah adalah mengkoreksikeadaan hipovolemi dan gangguan elektrolit. Pada
penyakit gastroenteritis akut denganmuntah, obat rehidrasi oral biasanya sudah cukup untuk mengatasi
dehidrasi.Pada muntah bilier atau suspek obstuksi intestinal penatalaksanaan awalnya adalahdengan
tidak memberikan makanan secara peroral serta memasang

nasogastic tube

yangdihubungkan dengan

intermittent suction

. Pada keadaan ini memerlukan konsultasi dengan bagian bedah untuk penatalaksanaan lebih lanjut.

Pengobatan muntah ditujukan pada penyebab spesifik muntah yang dapatdiidentifikasi. Penggunaan
antiemetik pada bayi dan anak tanpa mengetahui penyebabyang jelas tidak dianjurkan. Bahkan
kontraindikasi pada bayi dan anak dengangastroenteritis sekunder atau kelainan anatomis saluran
gastrointestinal yang merupakankasus bedah misalnya,

hiperthrophic pyoric stenosis

(HPS), apendisitis, batu ginjal,obstruksi usus, dan peningkatan tekanan intrakranial. Hanya pada
keadaan tertentuantiemetik dapat digunakan dan mungkin efektif, misalnya pada mabuk perjalanan (

motion sickness

), mual dan muntah pasca operasi, kemoterapi kanker, muntah siklik, gastroparesis,dan gangguan
motilitas saluran gastrointestinal.Terapi farmakologis muntah pada bayi dan anak adalah sebagai berikut
:1. Antagonis dopaminTidak diperlukan pada muntah akut disebabkan infeksi gastrointestinal karena
biasanya merupakan

self limited

. Obat-obatan antiemetik biasanya diperlukan pada muntah pasca operasi, mabuk perjalanan, muntah
yang disebabkan oleh obat-obatan sitotoksik, dan penyakit refluks gastroesofageal. Contohnya
Metoklopramid dengan dosis pada bayi 0.1mg/kgBB/kali PO 3-4 kali per hari. Pasca operasi 0.25
mg/kgBB per dosis IV 3-4 kali/hari bila perlu. Dosis maksimal pada bayi 0.75 mg/kgBB/hari. Akan tetapi
obat ini sekarangsudah jarang digunakan karena mempunyai efek ekstrapiramidal seperti reaksi distonia
dandiskinetik serta krisis okulonergik.Domperidon adalah obat pilihan yang banyak digunakan sekarang
ini karenadapatdikatakan lebih aman. Domperidon merupakan derivate benzimidazolin yang secara
invitromerupakan antagonis dopamine. Domperidon mencegah refluks esophagus berdasarkanefek
peningkatan tonus sfingter esophagus bagian bawah.2. Antagonisme terhadap histamine (AH

1
)Diphenhydramine dan Dimenhydrinate (Dramamine) termasuk dalam golonganetanolamin. Golongan
etanolamin memiliki efek antiemetik paling kuat diantaraantihistamin (AH1) lainnya. Kedua obat ini
bermanfaat untuk mengatasi mabuk perjalanan(motion sickness) atau kelainan vestibuler. Dosisnya oral:
1-1,5mg/kgBB/hari dibagidalam 4-6 dosis. IV/IM: 5 mg/kgBB/haridibagi dalam 4 dosis.3. Prokloperazin
dan Klorpromerazin

Scribd

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan atau
gangguan!

Mulai Coba Gratis

Batalkan Kapan Saja.

Merupakan derivate fenotiazin. Dapat mengurangi atau mencegah muntah yangdisebabkan oleh
rangsangan pada CTZ. Mempunyai efek kombinasi antikolinergik danantihistamin untuk mengatasi
muntah akibat obat-obatan, radiasi dan gastroenteritis.Hanya boleh digunakan untuk anak diatas 2
tahun dengan dosis 0.4

0.6 mg/kgBB/hari tiapdibagi dalam 3-4 dosis, dosis maksimal berat badan <20>4.
AntikolinergikSkopolamine dapat juga memberikan perbaikan pada muntah karena faktor vestibularatau
stimulus oleh mediator proemetik. Dosis yang digunakan adalah 0,6mikrogram/kgBB/ hari dibagi dalam
4 dosis dengan dosis maksimal 0,3mg per dosis.5. 5-HT3 antagonis serotoninYang sering digunakan
adalah Ondanasetron. Mekanisme kerjanya didugadilangsungkan dengan mengantagonisasi reseptor 5-
HT yang terdapat pada CTZ di area postrema otak dan mungkin juga pada aferen vagal saluran cerna.
Ondansentron tidakefektif untuk pengobatan

motion sickness

. Dosis mengatasi muntah akibat kemoterapi 4

18 tahun: 0.15 mg/kgBB IV 30 menit senelum kemoterapi diberikan, diulang 4 dan 8 jamsetelah dosis
pertama diberikan kemudiansetiap 8jam untuk 1-2 hari berikutnya. Dosis pascaoperasi: 2

12 yr <40>40 kg: 4 mg IV; >12 yr: dosis dewasa8 mg PO/kali.

8.

PENCEGAHAN

Menghindari pemicu mual dapat membantu mencegah muntah. Oleh karena itu, Andaharus
menghindari:

Kerlip lampu, yang dapat memicu sakit kepala migrain.

Panas dan kelembapan.

Pelayaran laut.

Bau menyengat, seperti bau parfum dan asap dapur.Sedangkan minum obat mual (skopolamin) sebelum
perjalanan dapat mencegahmabuk perjalanan. Jika Anda rentan mual tetapi sehat, hindari aktivitas
setelah makan dancobalah makan lebih kecil, lebih sering makan. Hindari duduk di kursi belakang mobil,
jikaAnda mabuk kendaraan. Sementara jika merasakan mual, cobalah untuk mengambil napas

yang dalam dan jernihkan pikiran dan jangan berpikir tentang muntah, karena hal ini dapatmembuat
mual lebih buruk. Selain itu, menghindari aktivitas fisik yang intens setelahmakan juga dapat
meminimalkan mual. Hindari juga makanan pedas, tinggi lemak, dan berminyak. Contoh makanan yang
cenderung tidak menyebabkan mual seperti sereal,kerupuk, roti panggang, gelatin, dan kaldu.
9.

KOMPLIKASI

1.

Dehidrasi. Pada saat muntah, maka isi perut yang kebanyakan adalah cairan akankeluar, sehingga
membuat tubuh kehilangan cairan yang tadinya penting untuk berperan dalam homeostasis. Dehidrasi
ini akan berimplikasi hipovolemik padatubuh, kulit kering, rasa haus, lemas, anak gelisah. Bila berat
dapat terjadi napascepat, tekanan darah turun, gangguan jantung, kejang, penurunan kesadaran,
bahkan dapat mengancam jiwa.2.

Acidosis metabolik, akibat kekurangan H+ pada lambung.

3.

Kerusakan gigi akibat tergerus asam lambung (perimylolysis). Pada saat muntah,asam lambung akan
keluar bersamaan dengan isi perut. Ketika asam lambungkeluar dan berada di dalam mulut, maka akan
merusak email gigi sehingga gigikaries.

ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian :1.

keluhan utamaadalah keluhan yang dirasakan pertama kali dan sedang dirasakan oleh pasien
sepertiketidaknyamanan pada perut mual dan muntah bahakan hingga pusing disertai dengan
peningkatan tekanan intrakarnial sampai lemas.2.
riwayat penyakit sekarangadalah keluhan pasien dari sebelum terjadi penyakit mual muntah hingga
mual muntahterjadi. Seperti makanan yang di makan, adakah keluhan sebelum mual muntah, penyakit
bawaan, penyakit yang di derita sekarang dengan resiko mual muntah hingga yang dirasaknseperti
mulut kering keinginan muntah dan pusing karena tekanan intrakranial.3.

riwayat penyakit dahuluadalah riwayat yang pernah di derita pasien seperti kejang dan demam ssat
sebelum mualmuntah terjadi atau riwayat penyakit terdahulu seperti pernah dirawat di rs dengan
diagnosakhusus seperti gea, gangguan pencernaan, maag dan lain sebagainya.4.

riwayat penyakit alergi pasien ditanya apakah pasien mempunyai riwayat alergi makan yaatau obat-
obatan untukmengetahui penyebab dan untuk melakukan tindakan selanjutnya sebagai
penatalaksanaanagar tidak terjadi penambahan keluhan pada pasien dan menghindari sindrom stefen
junktion.5.

riwayat imunisasiimunisasi yang terjadwal dan terlaksana.

Vaksin hepatitis B (HB). Vaksin HB pertama (monovalent) paling baik diberikandalam waktu 12 jam
setelah lahir dan didahului pemberian suntikan vitamin K1minimal 30 menit sebelumnya. Jadwal
pemberian vaksin HB monovalen adalahusia 0,1, dan 6 bulan. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, diberikan
vaksin HBdan imunoglobin hepatitis B (HBIg) pada ekstrimitas yang berbeda. Apabiladiberikan HB
kombinasi dengan DTPw, maka jadwal pemberian pada usia 2,3,dan 4 bulan. Apabila vaksin HB
kombinasi dengan DTPa, maka jadwal pemberian pada usia 2,4, dan 6 bulan.

Vaksin polio. Apabila lahir di rumah segera berikan OPV-0. Apabila lahir disarana kesehatan, OPV-0
diberikan saat bayi dipulangkan. Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3, dan polio booster diberikan
OPV atau IPV. Palingsedikit harus mendapat satu dosis vaksin IPV bersamaan dengan pemberianOPV-3.


Vaksin BCG. Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum usia 3 bulan, optimalusia 2 bulan. Apabila
diberikan pada usia 3 bulan atau lebih, perlu dilakukan ujituberculin terlebih dahulu.

Vaksin DTP. Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada usia 6 minggu.Dapat diberikan vaksin DTPw
atau DTPa atau kombinasi dengan vaksin lain.Apabila diberikan vaksin DTPa maka interval mengikuti
rekomendasi vaksintersebut yaitu usia 2,4, dan 6 bulan. Untuk usia lebih dari 7 bulan diberikanvaksin Td
atau Tdap. Untuk DTP 6 dapat diberikan Td/Tdap pada usia 10-12tahun dan booster Td diberikan setiap
10 tahun.

Vaksin pneumokokus (PCV). Apabila diberikan pada usia 7-12 bulan, PCVdiberikan 2 kali dengan interval
2 bulan; dan pada usia lebih dari 1 tahundiberikan 1 kali. Keduanya perlu booster pada usia lebih dari 12
bulan atauminimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak usia di atas 2 tahun PCVdiberikan cukup
satu kali.

Vaksin rotavirus. Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertamadiberikan usia 6-

14 minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia ≥ 15

minggu), dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Batas akhir pemberian pada usia 24
minggu. Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali,dosis pertama diberikan usia 6-14 minggu (dosis
pertama tidak diberikan pada

usia ≥ 15 minggu), dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4

-10minggu. Batas akhir pemberian pada usia 32 minggu.

Vaksin influenza. Vaksin influenza diberikan pada usia lebih dari 6 bulan,diulang setiap tahun. Untuk
imunisasi pertama kali (primary immunization) padaanak usia kurang dari 9 tahun diberi dua kali dengan
interval minimal 4 minggu.Untuk anak 6-36 bulan, dosis 0,25 mL. Untuk anak usia 36 bulan atau
lebih,dosis 0,5 mL.

Puaskan Keingintahuan Anda


Segala yang ingin Anda baca.

Kapan pun. Di mana pun. Perangkat apa pun.

Baca Secara Gratis

Batalkan Kapan Saja

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baruBagikan di Twitter, terbuka di jendela baruBagikan di


LinkedIn, terbuka di jendela baruBagikan dengan Email, membuka klien emailCopy Text

Dokumen Serupa dengan Laporan Pendahuluan Nausea Dan Vomiting

Karusel Berikutnya

Askep Imunisasi an.R

Askep Imunisasi an.R

DIUNGGAH OLEH

Gustini Putri Dewanti

105185903-WOC VOMIT

105185903-WOC VOMIT

DIUNGGAH OLEH

nieyachardiani

Lp Dan Askep Autisme

Lp Dan Askep Autisme

DIUNGGAH OLEH
Zhe Zha

KONSEP+ASKEP HIPOVOLEMIK

KONSEP+ASKEP HIPOVOLEMIK

DIUNGGAH OLEH

Dista Evi Cahyono II

Askep Antenatal

Askep Antenatal

DIUNGGAH OLEH

Tensai Olive Dundund

ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL.doc

ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL.doc

DIUNGGAH OLEH

July Penyol

Sap Manajemen Nyeri Persalinan

Sap Manajemen Nyeri Persalinan

DIUNGGAH OLEH

Poezseq Poetzi

Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Kelompok

Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Kelompok

DIUNGGAH OLEH
Syahrir Ramadhan

Lp Invaginasi

Lp Invaginasi

DIUNGGAH OLEH

ARie

Analisa Data Heg

Analisa Data Heg

DIUNGGAH OLEH

Aldi Rizal

Leaflet Dbd

Leaflet Dbd

DIUNGGAH OLEH

Beater10

Lp Hidrosefalus

Lp Hidrosefalus

DIUNGGAH OLEH

Hardiyanti

ASKEP ISK

ASKEP ISK

DIUNGGAH OLEH
Rathii Ratnaa

Laporan pendahuluan HIPERTERMI

Laporan pendahuluan HIPERTERMI

DIUNGGAH OLEH

Eko Margono Widodo

Pathway Istirahat Tidur

Pathway Istirahat Tidur

DIUNGGAH OLEH

Muhamad Aminullah

Askep 12, Nausea

Askep 12, Nausea

DIUNGGAH OLEH

Rosa Indah Kusumawardani

Askep Pada Pasien Anak Dengan Vomitus

Askep Pada Pasien Anak Dengan Vomitus

DIUNGGAH OLEH

siti

LAPORAN PENDAHULUAN RASA AMAN DAN NYAMAN.docx

LAPORAN PENDAHULUAN RASA AMAN DAN NYAMAN.docx

DIUNGGAH OLEH
AyuRita Dewi

Laporan Pendahuluan Abdominal Pain

Laporan Pendahuluan Abdominal Pain

DIUNGGAH OLEH

Yenne Tyase

LP Mual

LP Mual

DIUNGGAH OLEH

triastutik

Trend Dan Issu Stroke

Trend Dan Issu Stroke

DIUNGGAH OLEH

Ayik Handayani

Askep Komunitas Remaja

Askep Komunitas Remaja

DIUNGGAH OLEH

vegaabdillah

Lp Impaksi Gigi

Lp Impaksi Gigi

DIUNGGAH OLEH
susi

Lp Vomiting

Lp Vomiting

DIUNGGAH OLEH

Hanik Purnomowati

LP Intoleransi aktivitas.docx

LP Intoleransi aktivitas.docx

DIUNGGAH OLEH

Anisa Purbarani

LP Vomiting

LP Vomiting

DIUNGGAH OLEH

Fredrik Joshua Turpyn

11-20 MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS DI PANTAI FIXXX.pdf

11-20 MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS DI PANTAI FIXXX.pdf

DIUNGGAH OLEH

wiranata

1. Makalah Model Keperawatan Klien Di Komunitas Pantai New

1. Makalah Model Keperawatan Klien Di Komunitas Pantai New

DIUNGGAH OLEH
natiya

Skenario Percakapan Sp Komunikasi Tim-2

Skenario Percakapan Sp Komunikasi Tim-2

DIUNGGAH OLEH

Niluh Ayu Puspitasari

Menu FooterKembali Ke Atas

TENTANG

Tentang Scribd

Tekan

Blog kami

Bergabunglah dengan tim kami!

Hubungi Kami

Undang Teman

Hadiah

Scribd untuk Perusahaan

DUKUNGAN

Bantuan/Tanya Jawab

Aksesibilitas

Bantuan pembelian

AdChoices

Penerbit

LEGAL

Ketentuan

Privasi
Hak Cipta

Media Sosial

Hak cipta © 2020 Scribd Inc.Telusuri BukuDirektori Situs

Bahasa Situs:

Bahasa Indonesia

Change LanguageUbah Bahasa

PENAWARAN EKSKLUSIF

Cobalah Scribd Secara Gratis

Bacaan tanpa batas*.

Baca gratis selama 30 hari

ScribdDapatkan Scribd untuk perangkat seluler Anda.

Buku, buku audio, dan lainnya.

Dapatkan aplikasi gratis kami

Navigasi cepat

Beranda

Buku

Buku audio

Dokumen

, aktif

Anda mungkin juga menyukai