Cari
Cari
Cari
Unduh
0 penilaian
384 tayangan
20 halaman
Informasi Dokumen
Data diunggah
Hak Cipta
Format Tersedia
Opsi Berbagi
Copy Text
Salin Tautan
0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Unduh
Nilai akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik kepada semua
pembaca kami!
0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaatTidak
bermanfaat
DEPARTEMEN RUANG
1.
DEFINISI
Mual berasal dari bahasa Latin naus (kapal), merupakan sensasi yang sangat tidakenak pada perut yang
biasanya terjadi sebelum keinginan untuk muntah, untuk segeramuntah. Penyebab mual dan muntah
disebabkan oleh pengaktifan pusat muntah di otak.Muntah merupakan aktivitas / kontraksi langsung
otot perut, dada dan GI yangmengarah ke pengeluaran isi perut melalui mulut. Muntah adalah aksi dari
pengosonganlambung secara paksa dan merupakan suatu cara perlindungan alamiah dari tubuh.
2.
ETIOLOGI
H. Pylori
, gastroentritis, keracunan makanan , agen iritan lambung(alkohol, rokok, dan obat NSAID). Penyakit
peptic ulcer dan GERD juga dapatmenyebabkan mual muntah. b.
Luka pada kepala, pembengkakan otak (gegar otak atau trauma kepala), infeksi(meningitis atau
encephalitis), tumor, atau keseimbangan abnormal dari elektrolitdan air dalam aliran darah.
Terkait dengan penyakit lainMisalnya pada pasien diabetes dapat mengalami gastroparesis, yaitu
kondisidimana lambung gagal mengosongkan diri secara tepat dan kemungkinan disebabkan
generized neuropathy
Efek samping obat, seperti pada obat nyeri narkotik, anti-inflamasi(prednisone dan ibuprofen), dan
antibiotik yang dapat menyebabkan mual danmuntah.
e.
KehamilanMuntah pada kehamilan terutama pada trisemester pertama yang disebabkanoleh perubahan
hormon dalam tubuh.
3.
KLASIFIKASI
a.
Regurgitasi
sifatnya pasif, aliran retrograde isi esofagus ke dalam mulut.Regurgitasi terjadi dengan
gastroesophageal reflux atau penyumbatan esofagus. b.
Ruminasi
gangguan makan yang sering dibingungkan dengan kondisi muntah.Ruminasi terjadi berulang-ulang
setelah makan, tidak diawali dengan mual, dantidak terkait dengan fenomena fisik biasanya yang
menyertai muntah.c.
Dispepsia
nyeri kronis atau berulang atau ketidaknyamanan yang berpusat di perut bagian atas. Dispepsia dapat
diklasifikasikan menjadi dispepsia
4.
PATOFISIOLOGI
Mual
biasanya terkaitdengan penurunan motilitas lambung dan peningkatan tonus di usus kecil. Selainitu,
sering terjadi pembalikan gerakan peristaltik di usus kecil proksimal.
Retcing , yaitu gerakan yang diusahakan otot perut dan dada sebelum muntah
Nafas kering
dry heaves
) mengacu pada gerakan pernapasan spasmodikdilakukan dengan glotis tertutup. Sementara ini terjadi,
antrum kontrak perut danfundus dan kardia relax. Studi dengan kucing telah menunjukkan bahwa
selamamuntah-muntah terjadi herniasi balik esofagus perut dan kardia ke dalam ronggadada karena
tekanan negatif yang ditimbulkan oleh upaya inspirasi dengan glotistertutup.
Emesis
adalah ketika isi usus lambung dan sering dalam jumlah kecil didorongsampai dan keluar dari mulut.
Vomiting atau muntah, yaitu pengeluaran isi lambung yang disebabkan olehretroperistalsis GI.Muntah di
pacu oleh impuls aferen ke pusat muntah pada medulla oblongata.Impuls diterima dari pusat muntah di
medulla berupa sinyal melalui CTZ (
chemoreceptortrigger zone
). CTZ terletak di daerah postrema ventrikel otak, merupakan kemosensorutama bagi emesis dan
biasanya terkait dengan muntah akibat rangsangan kimiawi.
5.
MANIFESTASI KLINIK
nausea
) dan memiliki tanda-tandaseperti : pucat, berkeringat, air liur berlebihan, takikardi, pernafasan tidak
teratur, rasatidak nyaman, sakit kepala. Jika mual muntah berlangsung terus-menerus maka
akanmengakibatkan berat badan menurun, demam, dehidrasi. Gejala muntah juga tergantung pada
beratnya penyakit pasien mulai dari muntah ringan sampai parah.Tanda dan gejala nausea dan vomiting
antara lain:1.
Keringat dingin2.
Nyeri perut4.
Wajah pucat6.
6.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hemoglobin (Hb)
Adanya tingkat hemoglobin yang tidak normal, menandakan tubuhmengalami anemia atau kelainan
darah seperti talasemia. Hemoglobin berada di dalam seldarah merah, tugasnya adalah membawa
oksigen ke seluruh tubuh.
Hematrokrit (Ht)
Trombosit
Tingkat trombosit yang tidak normal dapat menyebabkan gangguan pada proses pembekuan darah.
Gangguan ini bisa berupa terlalu banyak pembekuan sehingga terjadi penggumpalan darah, atau justru
kurangnya pembekuan yang dapat menimbulkan perdarahan. Dengan sifatnya yang membekukan
darah, trombosit berfungsi untuk menutupatau menyembuhkan luka serta menghentikan perdarahan.
Pemeriksaan darah lengkap tentu saja juga melibatkan pemeriksaan sel darahmerah. Fungsi sel darah
merah adalah membawa oksigen dan nutrisi lain ke seluruh tubuh.Tingkat sel darah merah yang tidak
normal, terlalu sedikit atau terlalu banyak, adalah pertanda penyakit tertentu. Misalnya, anemia,
perdarahan, kekurangan cairan ataudehidrasi, dan penyakit lain.
Tingkat sel darah putih yang tidak normal, kemungkinan adalah gejala terjadinyainfeksi, gangguan
sistem kekebalan tubuh, bahkan mungkin kanker darah (leukemia).Untuk memastikan, umumnya akan
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui jenis sel darah putih yang abnormal.
Gula darah
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar gula dalam darah. Kadar gula darah yangtinggi menandakan
Anda mungkin mengalami diabetes. Tes ini mungkin meminta Andauntuk puasa sebelumnya. b)
Elektrolit serum pada bayi dan anak yang dicurigai mengalami dehidrasi.c) Urinalisis, kultur urin, ureum
dan kreatinin untuk mendeteksi adanya infeksi ataukelainan saluran kemih atau adanya kelainan
metabolik.d) Asam amino plasma dan asam organik urin perlu diperiksa bila dicurigai adanya penyakit
metabolik yang ditandai dengan asidosis metabolik berulang yang tidak jelas penyebabnya.e) Amonia
serum perlu diperiksa pada muntah siklik untuk menyingkirkan kemungkinandefek pada siklus urea.f)
Faal hepar, amonia serum, dan kadar glukosa darah perlu diperiksa bila dicurigaike arah penyakit hati.g)
Amilase serum biasanya akan meningkat pada pasien pankreatitis akut. Kadar lipaseserum lebih
bermanfaat karena kadarnya tetap meninggi selama beberapa hari setelahserangan akut.h) Feses
lengkap, darah samar dan parasit pada pasien yang dicurigai gastroenteritisatau infeksi parasit.2.
UltrasonografiDilakukan pada pasien dengan kecurigaan stenosis pilorik, akan tetapi dua pertiga
bayiakan memiliki hasil yang negatif sehingga menbutuhkan pemeriksaan barium meal.3. Foto polos
abdomena) Posisi supine dan
digunakan untuk mendeteksi malformasianatomik kongenital atau adanya obstruksi. b) Gambaran air-
fluid levels menandakan adanya obstruksi tetapi tanda ini tidakspesifik karena dapat ditemukan pada
gastroenteritisc) Gambaran udara bebas pada rongga abdomen, biasanya di bawah
diafragmamenandakan adanya perforasi.
4. Barium mealTindakan ini menggunakan kontras yang nonionik, iso-osmolar, serta larut air. Dilakukan
bila curiga adanya kelainan anatomis dan atau keadaan yang menyebabkan obstruksi pada pengeluaran
gaster.5. Barium enemaUntuk mendeteksi obstrusi usus bagian bawah dan bisa sebagai terapi pada
intususepsi.
7.
PENATALAKSANAAN
Tujuan terapi antiemetik adalah untuk mencegah atau menghilangkan mual danmuntah, tanpa
menimbulkan efek samping.
Pasien dengan keluhan sederhana, menghindari makanan tertentu ataumoderasi asupan makanan yang
lebih
baik.
Antisipasi mual atau muntah pada pasien terapi kanker dengan memberi profilaksisantiemetik.
Terapi farmakologi
Kemampuan pasien pada penggunaan obat secara oral, rektal, injeksi atau transdermal
Obat telah berhasil digunakan sebagai antiemetik sebelumnyaObat-obat yang dapat digunakan yaitu:a.
AntasidaDapat diberikan dalam dosis tunggal atau kombinasi, terutama yangmengandung magnesium
hydroxide, aluminum hydroxide, calcium carbonate.
Kerjanya yaitu dengan membantu menetralisasi asam lambung. Dosis untukmembantu memulihkan
mual dan muntah akut atau intermitten yaitu 15 sampai 30mL dari produk dengan dosis tunggal atau
kombinasi. b.
Antihistamine
nasogastic tube
yangdihubungkan dengan
intermittent suction
. Pada keadaan ini memerlukan konsultasi dengan bagian bedah untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
Pengobatan muntah ditujukan pada penyebab spesifik muntah yang dapatdiidentifikasi. Penggunaan
antiemetik pada bayi dan anak tanpa mengetahui penyebabyang jelas tidak dianjurkan. Bahkan
kontraindikasi pada bayi dan anak dengangastroenteritis sekunder atau kelainan anatomis saluran
gastrointestinal yang merupakankasus bedah misalnya,
(HPS), apendisitis, batu ginjal,obstruksi usus, dan peningkatan tekanan intrakranial. Hanya pada
keadaan tertentuantiemetik dapat digunakan dan mungkin efektif, misalnya pada mabuk perjalanan (
motion sickness
), mual dan muntah pasca operasi, kemoterapi kanker, muntah siklik, gastroparesis,dan gangguan
motilitas saluran gastrointestinal.Terapi farmakologis muntah pada bayi dan anak adalah sebagai berikut
:1. Antagonis dopaminTidak diperlukan pada muntah akut disebabkan infeksi gastrointestinal karena
biasanya merupakan
self limited
. Obat-obatan antiemetik biasanya diperlukan pada muntah pasca operasi, mabuk perjalanan, muntah
yang disebabkan oleh obat-obatan sitotoksik, dan penyakit refluks gastroesofageal. Contohnya
Metoklopramid dengan dosis pada bayi 0.1mg/kgBB/kali PO 3-4 kali per hari. Pasca operasi 0.25
mg/kgBB per dosis IV 3-4 kali/hari bila perlu. Dosis maksimal pada bayi 0.75 mg/kgBB/hari. Akan tetapi
obat ini sekarangsudah jarang digunakan karena mempunyai efek ekstrapiramidal seperti reaksi distonia
dandiskinetik serta krisis okulonergik.Domperidon adalah obat pilihan yang banyak digunakan sekarang
ini karenadapatdikatakan lebih aman. Domperidon merupakan derivate benzimidazolin yang secara
invitromerupakan antagonis dopamine. Domperidon mencegah refluks esophagus berdasarkanefek
peningkatan tonus sfingter esophagus bagian bawah.2. Antagonisme terhadap histamine (AH
1
)Diphenhydramine dan Dimenhydrinate (Dramamine) termasuk dalam golonganetanolamin. Golongan
etanolamin memiliki efek antiemetik paling kuat diantaraantihistamin (AH1) lainnya. Kedua obat ini
bermanfaat untuk mengatasi mabuk perjalanan(motion sickness) atau kelainan vestibuler. Dosisnya oral:
1-1,5mg/kgBB/hari dibagidalam 4-6 dosis. IV/IM: 5 mg/kgBB/haridibagi dalam 4 dosis.3. Prokloperazin
dan Klorpromerazin
Scribd
Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan atau
gangguan!
Merupakan derivate fenotiazin. Dapat mengurangi atau mencegah muntah yangdisebabkan oleh
rangsangan pada CTZ. Mempunyai efek kombinasi antikolinergik danantihistamin untuk mengatasi
muntah akibat obat-obatan, radiasi dan gastroenteritis.Hanya boleh digunakan untuk anak diatas 2
tahun dengan dosis 0.4
0.6 mg/kgBB/hari tiapdibagi dalam 3-4 dosis, dosis maksimal berat badan <20>4.
AntikolinergikSkopolamine dapat juga memberikan perbaikan pada muntah karena faktor vestibularatau
stimulus oleh mediator proemetik. Dosis yang digunakan adalah 0,6mikrogram/kgBB/ hari dibagi dalam
4 dosis dengan dosis maksimal 0,3mg per dosis.5. 5-HT3 antagonis serotoninYang sering digunakan
adalah Ondanasetron. Mekanisme kerjanya didugadilangsungkan dengan mengantagonisasi reseptor 5-
HT yang terdapat pada CTZ di area postrema otak dan mungkin juga pada aferen vagal saluran cerna.
Ondansentron tidakefektif untuk pengobatan
motion sickness
18 tahun: 0.15 mg/kgBB IV 30 menit senelum kemoterapi diberikan, diulang 4 dan 8 jamsetelah dosis
pertama diberikan kemudiansetiap 8jam untuk 1-2 hari berikutnya. Dosis pascaoperasi: 2
–
8.
PENCEGAHAN
Menghindari pemicu mual dapat membantu mencegah muntah. Oleh karena itu, Andaharus
menghindari:
Pelayaran laut.
Bau menyengat, seperti bau parfum dan asap dapur.Sedangkan minum obat mual (skopolamin) sebelum
perjalanan dapat mencegahmabuk perjalanan. Jika Anda rentan mual tetapi sehat, hindari aktivitas
setelah makan dancobalah makan lebih kecil, lebih sering makan. Hindari duduk di kursi belakang mobil,
jikaAnda mabuk kendaraan. Sementara jika merasakan mual, cobalah untuk mengambil napas
yang dalam dan jernihkan pikiran dan jangan berpikir tentang muntah, karena hal ini dapatmembuat
mual lebih buruk. Selain itu, menghindari aktivitas fisik yang intens setelahmakan juga dapat
meminimalkan mual. Hindari juga makanan pedas, tinggi lemak, dan berminyak. Contoh makanan yang
cenderung tidak menyebabkan mual seperti sereal,kerupuk, roti panggang, gelatin, dan kaldu.
9.
KOMPLIKASI
1.
Dehidrasi. Pada saat muntah, maka isi perut yang kebanyakan adalah cairan akankeluar, sehingga
membuat tubuh kehilangan cairan yang tadinya penting untuk berperan dalam homeostasis. Dehidrasi
ini akan berimplikasi hipovolemik padatubuh, kulit kering, rasa haus, lemas, anak gelisah. Bila berat
dapat terjadi napascepat, tekanan darah turun, gangguan jantung, kejang, penurunan kesadaran,
bahkan dapat mengancam jiwa.2.
3.
Kerusakan gigi akibat tergerus asam lambung (perimylolysis). Pada saat muntah,asam lambung akan
keluar bersamaan dengan isi perut. Ketika asam lambungkeluar dan berada di dalam mulut, maka akan
merusak email gigi sehingga gigikaries.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian :1.
keluhan utamaadalah keluhan yang dirasakan pertama kali dan sedang dirasakan oleh pasien
sepertiketidaknyamanan pada perut mual dan muntah bahakan hingga pusing disertai dengan
peningkatan tekanan intrakarnial sampai lemas.2.
riwayat penyakit sekarangadalah keluhan pasien dari sebelum terjadi penyakit mual muntah hingga
mual muntahterjadi. Seperti makanan yang di makan, adakah keluhan sebelum mual muntah, penyakit
bawaan, penyakit yang di derita sekarang dengan resiko mual muntah hingga yang dirasaknseperti
mulut kering keinginan muntah dan pusing karena tekanan intrakranial.3.
riwayat penyakit dahuluadalah riwayat yang pernah di derita pasien seperti kejang dan demam ssat
sebelum mualmuntah terjadi atau riwayat penyakit terdahulu seperti pernah dirawat di rs dengan
diagnosakhusus seperti gea, gangguan pencernaan, maag dan lain sebagainya.4.
riwayat penyakit alergi pasien ditanya apakah pasien mempunyai riwayat alergi makan yaatau obat-
obatan untukmengetahui penyebab dan untuk melakukan tindakan selanjutnya sebagai
penatalaksanaanagar tidak terjadi penambahan keluhan pada pasien dan menghindari sindrom stefen
junktion.5.
Vaksin hepatitis B (HB). Vaksin HB pertama (monovalent) paling baik diberikandalam waktu 12 jam
setelah lahir dan didahului pemberian suntikan vitamin K1minimal 30 menit sebelumnya. Jadwal
pemberian vaksin HB monovalen adalahusia 0,1, dan 6 bulan. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, diberikan
vaksin HBdan imunoglobin hepatitis B (HBIg) pada ekstrimitas yang berbeda. Apabiladiberikan HB
kombinasi dengan DTPw, maka jadwal pemberian pada usia 2,3,dan 4 bulan. Apabila vaksin HB
kombinasi dengan DTPa, maka jadwal pemberian pada usia 2,4, dan 6 bulan.
Vaksin polio. Apabila lahir di rumah segera berikan OPV-0. Apabila lahir disarana kesehatan, OPV-0
diberikan saat bayi dipulangkan. Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3, dan polio booster diberikan
OPV atau IPV. Palingsedikit harus mendapat satu dosis vaksin IPV bersamaan dengan pemberianOPV-3.
Vaksin BCG. Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum usia 3 bulan, optimalusia 2 bulan. Apabila
diberikan pada usia 3 bulan atau lebih, perlu dilakukan ujituberculin terlebih dahulu.
Vaksin DTP. Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada usia 6 minggu.Dapat diberikan vaksin DTPw
atau DTPa atau kombinasi dengan vaksin lain.Apabila diberikan vaksin DTPa maka interval mengikuti
rekomendasi vaksintersebut yaitu usia 2,4, dan 6 bulan. Untuk usia lebih dari 7 bulan diberikanvaksin Td
atau Tdap. Untuk DTP 6 dapat diberikan Td/Tdap pada usia 10-12tahun dan booster Td diberikan setiap
10 tahun.
Vaksin pneumokokus (PCV). Apabila diberikan pada usia 7-12 bulan, PCVdiberikan 2 kali dengan interval
2 bulan; dan pada usia lebih dari 1 tahundiberikan 1 kali. Keduanya perlu booster pada usia lebih dari 12
bulan atauminimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak usia di atas 2 tahun PCVdiberikan cukup
satu kali.
Vaksin rotavirus. Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertamadiberikan usia 6-
minggu), dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Batas akhir pemberian pada usia 24
minggu. Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali,dosis pertama diberikan usia 6-14 minggu (dosis
pertama tidak diberikan pada
Vaksin influenza. Vaksin influenza diberikan pada usia lebih dari 6 bulan,diulang setiap tahun. Untuk
imunisasi pertama kali (primary immunization) padaanak usia kurang dari 9 tahun diberi dua kali dengan
interval minimal 4 minggu.Untuk anak 6-36 bulan, dosis 0,25 mL. Untuk anak usia 36 bulan atau
lebih,dosis 0,5 mL.
Opsi Berbagi
Karusel Berikutnya
DIUNGGAH OLEH
105185903-WOC VOMIT
105185903-WOC VOMIT
DIUNGGAH OLEH
nieyachardiani
DIUNGGAH OLEH
Zhe Zha
KONSEP+ASKEP HIPOVOLEMIK
KONSEP+ASKEP HIPOVOLEMIK
DIUNGGAH OLEH
Askep Antenatal
Askep Antenatal
DIUNGGAH OLEH
DIUNGGAH OLEH
July Penyol
DIUNGGAH OLEH
Poezseq Poetzi
DIUNGGAH OLEH
Syahrir Ramadhan
Lp Invaginasi
Lp Invaginasi
DIUNGGAH OLEH
ARie
DIUNGGAH OLEH
Aldi Rizal
Leaflet Dbd
Leaflet Dbd
DIUNGGAH OLEH
Beater10
Lp Hidrosefalus
Lp Hidrosefalus
DIUNGGAH OLEH
Hardiyanti
ASKEP ISK
ASKEP ISK
DIUNGGAH OLEH
Rathii Ratnaa
DIUNGGAH OLEH
DIUNGGAH OLEH
Muhamad Aminullah
DIUNGGAH OLEH
DIUNGGAH OLEH
siti
DIUNGGAH OLEH
AyuRita Dewi
DIUNGGAH OLEH
Yenne Tyase
LP Mual
LP Mual
DIUNGGAH OLEH
triastutik
DIUNGGAH OLEH
Ayik Handayani
DIUNGGAH OLEH
vegaabdillah
Lp Impaksi Gigi
Lp Impaksi Gigi
DIUNGGAH OLEH
susi
Lp Vomiting
Lp Vomiting
DIUNGGAH OLEH
Hanik Purnomowati
LP Intoleransi aktivitas.docx
LP Intoleransi aktivitas.docx
DIUNGGAH OLEH
Anisa Purbarani
LP Vomiting
LP Vomiting
DIUNGGAH OLEH
DIUNGGAH OLEH
wiranata
DIUNGGAH OLEH
natiya
DIUNGGAH OLEH
TENTANG
Tentang Scribd
Tekan
Blog kami
Hubungi Kami
Undang Teman
Hadiah
DUKUNGAN
Bantuan/Tanya Jawab
Aksesibilitas
Bantuan pembelian
AdChoices
Penerbit
LEGAL
Ketentuan
Privasi
Hak Cipta
Media Sosial
Bahasa Situs:
Bahasa Indonesia
PENAWARAN EKSKLUSIF
Navigasi cepat
Beranda
Buku
Buku audio
Dokumen
, aktif