WAHAM
b. Faktor Predisposisi :
a) Biologi
Waham dari bagian dari manifestasi psikologi dimana abnormalitas otak
yang menyebabkan respon neurologis yang maladaptif yang baru mulai
dipahami, ini termasuk hal-hal berikut :
1) Penelitian pencitraan otak sudah mulai menunjukkan keterlibatan
otak yang luas dan dalam perkermbangan skizofrenia. Lesi pada area
frontal, temporal dan limbik paling berhubungan dengan perilaku
psikotik.
2) Beberapa kimia otak dikaitkan dengan skizofrenia. Hasil penelitian
sangat menunjukkan hal-hal berikut ini :
(a) Dopamin neurotransmitter yang berlebihan
(b) Ketidakseimbangan antara dopamin dan neurotransmitter lain
(c) Masalah-masalah pada sistem respon dopamine
b) Psikologi
Teori psikodinamika untuk terjadinya respon neurobiologik yang
maladaptif belum didukung oleh penelitian. Sayangnya teori psikologik
terdahulu menyalahkan keluarga sebagai penyebab gangguan ini
sehingga menimbulkan kurangnya rasa percaya (keluarga terhadap
tenaga kesehatan jiwa profesional).
c) Sosial budaya
Stress yang menumpuk dapat menunjang terhadap awitan skizofrenia
dan gangguan psikotik tetapi tidak diyakini sebagai penyebab utama
gangguan.Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat
menyebabkan timbulnya waham (Direja, 2011).
c. Faktor Presipitasi:
a) Biologi
Stress biologi yang berhubungan dengan respon neurologik yang
maladaptif termasuk:
1) Gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses
informasi
2) Abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi
rangsangan
b) Stres lingkungan
Stres biologi menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang
berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya
gangguan perilaku.
c) Pemicu gejala
Pemicu merupakan prekursor dan stimulus yang yang sering
menunjukkan episode baru suatu penyakit. Pemicu yang biasa
terdapat pada respon neurobiologik yang maladaptif berhubungan
dengan kesehatan. Lingkungan, sikap dan perilaku individu (Direja,
2011).
Adaptif Maladaptif
- Gangguan proses
- Pikiran logis - Pikiran kadang pikir: Waham
- Persepsi akurat menyimpang illusi - Halusinasi
- Emosi konsisten - Reaksi emosional - Kerusakan emosi
dengan berlebihan dan kurang - Perilaku tidak sesuai
pengalaman - Perilaku tidak sesuai - Ketidakteraturan
- Perilaku sosial - Menarik diri isolasi sosial
- Hubungan sosial
Dx Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan Pasien mampu: Setelah …. Pertemuan pasien SP 1 (tanggal…….)
proses pikir: - Berorientasi kepada realitas dapat memenuhi kebutuhannya - Identifikasi kebutuhan pasien
Waham secara bertahap - Bicara konteks realita (tidak mendukung
- Mampu berinteraksi dengan atau menambah waham pasien)
orang lain & lingkungan - Latih pasien untuk memenuhi
- Menggunakan obat dengan kebutuhannya
prinsip 6 benar - Masukan dalam jadwal harian pasien
Setelah …. Pertemuan pasien SP 2 (tanggal……)
mampu: - Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp 1)
- Menyebutkan kegiatan yang - Identifikasi potensi/kemampuan yang
sudah dilakukan dimiliki
- Mampu menyebutkan serta - Pilih & latih potensi kemampuan yang
memilih kemampuan yang dimiliki
dimiliki - Masukan dalam jadwal harian pasien
Setelah …. Pertemuan pasien SP 3 (tanggal…..)
dapat menyebutkan kegiatan - Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 & 2)
yang sudah dilakukan dan - Latih patuh minum obat
mampu memilih kemampuan - Minum obat secara teratur dengan
lain yang dimiliki prinsip 5B
- Susun jadwal minum obat secara
teratur
- Masukan dalam jadwal harian pasien