Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

WAHAM

1. Kasus (Diagnosa Utama)


Waham
2. Proses Terjadinya Masalah:
a. Definisi :
Menurut (Depkes RI, 2000) Waham adalah suatu keyakinan klien yang tidak
sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara
logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah
kehilangan kontrol (Direja, 2011).
Klasifikasi Waham
Waham dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, menurut
Direja (2011) yaitu :
Jenis waham Pengertian Perilaku klien
Waham Kebesaran Keyakinan secara “Saya ini pejabat di
berlebihan bahawa kementrian semarang!”
dirinya memiliki “Saya punya perusahaan
kekuatan khusus atau paling besar lho “.
kelebihan yang berbeda
dengan orang lain,
diucapkan berulang-
ulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan
Waham Agama Keyakinan terhadap “ Saya adalah tuhan
suatu agama secara yang bisa menguasai dan
berlebihan, diucapkan mengendalikan semua
berulang-ulang tetapi makhluk”.
tidak sesuai dengan
kenyataan.
Waham Curiga Keyakinan seseorang “ Saya tahu mereka mau
atau sekelompok orang menghancurkan saya,
yang mau merugikan karena iri dengan
atau mencederai kesuksesan saya”.
dirinya, diucapkan
berulang-ulang tetapai
tidak sesuai dengan
kenyataan.
Waham Somatic Keyakinan seseorang “ Saya menderita
bahwa tubuh atau kanker”. Padahal hasil
sebagian tubuhnya pemeriksaan lab tidak
terserang penyakit, ada sel kanker pada
diucapkan berulang- tubuhnya.
ulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan.
Waham Nihlistik Keyakinan seseorang “ ini saya berada di alam
bahwa dirinya sudah kubur ya, semua yang
meninggal dunia, ada disini adalah roh-roh
diucapkan nya”
berulangulang tetapi
tidak sesuai dengan
kenyataan.

b. Faktor Predisposisi :
a) Biologi
Waham dari bagian dari manifestasi psikologi dimana abnormalitas otak
yang menyebabkan respon neurologis yang maladaptif yang baru mulai
dipahami, ini termasuk hal-hal berikut :
1) Penelitian pencitraan otak sudah mulai menunjukkan keterlibatan
otak yang luas dan dalam perkermbangan skizofrenia. Lesi pada area
frontal, temporal dan limbik paling berhubungan dengan perilaku
psikotik.
2) Beberapa kimia otak dikaitkan dengan skizofrenia. Hasil penelitian
sangat menunjukkan hal-hal berikut ini :
(a) Dopamin neurotransmitter yang berlebihan
(b) Ketidakseimbangan antara dopamin dan neurotransmitter lain
(c) Masalah-masalah pada sistem respon dopamine

Penelitian pada keluarga yang melibatkan anak kembar dan anak


yang diadopsi telah diupayakan untuk mengidentifikasikan
penyebab genetik pada skizofrenia.

Sudah ditemukan bahwa kembar identik yang dibesarkan secara


terpisah mempunyai angka kejadian yang tinggi pada skizofrenia
dari pada pasangan saudara kandung yang tidak identik penelitian
genetic terakhir memfokuskan pada pemotongan gen dalam
keluarga dimana terdapat angka kejadian skizofrenia yang tinggi.

b) Psikologi
Teori psikodinamika untuk terjadinya respon neurobiologik yang
maladaptif belum didukung oleh penelitian. Sayangnya teori psikologik
terdahulu menyalahkan keluarga sebagai penyebab gangguan ini
sehingga menimbulkan kurangnya rasa percaya (keluarga terhadap
tenaga kesehatan jiwa profesional).
c) Sosial budaya
Stress yang menumpuk dapat menunjang terhadap awitan skizofrenia
dan gangguan psikotik tetapi tidak diyakini sebagai penyebab utama
gangguan.Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat
menyebabkan timbulnya waham (Direja, 2011).
c. Faktor Presipitasi:
a) Biologi
Stress biologi yang berhubungan dengan respon neurologik yang
maladaptif termasuk:
1) Gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses
informasi
2) Abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi
rangsangan
b) Stres lingkungan
Stres biologi menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang
berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya
gangguan perilaku.
c) Pemicu gejala
Pemicu merupakan prekursor dan stimulus yang yang sering
menunjukkan episode baru suatu penyakit. Pemicu yang biasa
terdapat pada respon neurobiologik yang maladaptif berhubungan
dengan kesehatan. Lingkungan, sikap dan perilaku individu (Direja,
2011).

d. Tanda Dan Gejala :


a) Gangguan fungsi kognitif (perubahan daya ingat)
Cara berfikir magis dan primitif, perhatian, isi pikir, bentuk, dan
pengorganisasian bicara (tangensial, neologisme, sirkumtansial).
b) Fungsi persepsi
Depersonalisasi dan halusinasi
c) Fungsi emosi
Afek tumpul: kurang respons emosional, afek datar, afek tidak sesuai,
reaksi berlebihan, ambivalen.
d) Fungsi motoric
Imfulsif: gerakan tiba-tiba dan spontan, manerisme, stereotipik gerakan
yang diulang-ulang, tidak bertujuan, tidak dipengaruhi stimulus yang
jelas, katatonia.
e) Fungsi sosial kesepian
Isolasi sosial, menarik diri, dan harga diri rendah.
f) Terbiasa menolak makan, tidak ada perhatian pada perawatan diri,
Ekspresi wajah sedih dan ketakutan, gerakan tidak terkontrol, mudah
tersinggung, isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dan bukan
kenyataan, menghindar dari orang lain, mendominasi pembicaraan,
berbicara kasar, menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan.
e. Rentang Respon

Adaptif Maladaptif

- Gangguan proses
- Pikiran logis - Pikiran kadang pikir: Waham
- Persepsi akurat menyimpang illusi - Halusinasi
- Emosi konsisten - Reaksi emosional - Kerusakan emosi
dengan berlebihan dan kurang - Perilaku tidak sesuai
pengalaman - Perilaku tidak sesuai - Ketidakteraturan
- Perilaku sosial - Menarik diri isolasi sosial
- Hubungan sosial

3. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji


Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara
kuat/terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.
a. Tanda dan Gejala waham adalah : Untuk mendapatkan data waham saudara
harus melakukan observasi terhadap perilaku berikut ini:
1) Waham kebesaran Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau
kekuasaan khusus, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya ini pejabat di departemen kesehatan lho..” atau “Saya
punya tambang emas”.
2) Waham curiga Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusaha merugikan/mecederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi
tidak sesuai kenyataan. Contoh: “Saya tahu..seluruh saudara saya ingin
menghancurkan hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya
3) Waham agama Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara
berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan
Contoh: “Kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan
pakaian putih setiap hari” d. Waham somatik Meyakini bahwa tubuh
atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh: “Saya sakit kanker”,
setelah pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker
namun pasien terus mengatakan bahwa ia terserang kanker.
4. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan proses pikir: waham
b. Perilaku kekerasan
c. Harga Diri Rendah
5. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan Pasien mampu: Setelah …. Pertemuan pasien SP 1 (tanggal…….)
proses pikir: - Berorientasi kepada realitas dapat memenuhi kebutuhannya - Identifikasi kebutuhan pasien
Waham secara bertahap - Bicara konteks realita (tidak mendukung
- Mampu berinteraksi dengan atau menambah waham pasien)
orang lain & lingkungan - Latih pasien untuk memenuhi
- Menggunakan obat dengan kebutuhannya
prinsip 6 benar - Masukan dalam jadwal harian pasien
Setelah …. Pertemuan pasien SP 2 (tanggal……)
mampu: - Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp 1)
- Menyebutkan kegiatan yang - Identifikasi potensi/kemampuan yang
sudah dilakukan dimiliki
- Mampu menyebutkan serta - Pilih & latih potensi kemampuan yang
memilih kemampuan yang dimiliki
dimiliki - Masukan dalam jadwal harian pasien
Setelah …. Pertemuan pasien SP 3 (tanggal…..)
dapat menyebutkan kegiatan - Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 & 2)
yang sudah dilakukan dan - Latih patuh minum obat
mampu memilih kemampuan - Minum obat secara teratur dengan
lain yang dimiliki prinsip 5B
- Susun jadwal minum obat secara
teratur
- Masukan dalam jadwal harian pasien

Anda mungkin juga menyukai