TISSUE CRURIS Tanggal 23 September 2014 s/d 25 September 2014
Oleh : SARAH ANINDITA HIDAYATI 143.0079
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA TA. 2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SARCOMA SOFT TISSUE CRURIS
Tanggal 23 September 2014 s/d 25 September 2014
Oleh : SARAH ANINDITA HIDAYATI 143.0079
Mengetahui, Penguji Pendidikan
______________________
Surabaya, 26 September 2014 Penguji Lahan
______________________
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH STIKES HANG TUAH SURABAYA
Nama mahasiswa : Sarah Anindita Hidayati Tgl/jam pengkajian : 23 september 2014 Diagnosa medis : Sarcoma gr II soft tissue Ca.Cruris (Osteosarkoma) Tgl/jam MRS : 12 september 2014 No. RM : 00-00-46-15-99 Ruangan/kelas : G1/ III No.kamar : 6C
I. IDENTITAS 1. Nama : Tn.S 2. Umur : 46 tahun 3. Jenis kelamin : laki-laki 4. Status : Menikah 5. Agama : Islam 6. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia 7. Bahasa : Indonesia 8. Pendidikan : SMP 9. Pekerjaan : Wiraswasta 10. Alamat dan no. telp : Ds.Miro Rt.05 Rw.04 Banyu Urip Kedaman Gresik 11. Penanggung jawab : BPJS (Askes non hamkam )
II. RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN 1. Keluhan utama : Pasien mengatakan nyeri pada pada waktu kencing. 2. Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke poli onkologi RSAL sebanyak 2 kali, dengan di diagnose sarcoma soft tissue cruris griade 4, lalu pasien di sarankan untuk opname tanggal 12 september 2014, pada saat di UGD di dapatkan hasil observasi dengan keluhan nyeri hebat pada bagian iliaka sampai vetebra seperti di tusuk-tusuk, badan lemas, setelah itu pasien di bawah ke ruangan G1, pada saat pengkajian pada tanggal 23 september 2014 pasien mengatakan setelah kemoterapi, nyeri waktu kencing dengan skala 8 (1-10), nyerinya terasa perih dan terasa panas serta nyeri dirasakan di sekitar penis sampai vesika urinaria dan kencing terus-terusan. 3. Riwayat penyakit dahulu : Pasien mengatakan pada waktu SMP pernah operasi uci-uci di bagian cruris, dan pada waktu bulan puasa tahun ini, pasien mengalami nyeri akut di daerah iliaka sampai ke vertebra, 1 bulan kemudian pada hari raya mulai muncul benjolan di daerah cruris, setelah itu nyeri yang dirasakan pasien bertambah dari iliaka sampai ke vertebra dengan sekala nyeri 9, nyeri seperti ditusuk-tusuk,Pasien tidak memiliki penyakit hipertensi, diabetes mellitus, tetapi pasien mempunyai penyakit vertigo. 4. Riwayat kesehatan keluarga :
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit hipertensi, penyakit diabetes militus dan tidak mempunyai penyakit yang sama dengan yang dialami pasien saat ini yaitu sarcoma soft tissue cruris.
5. Susunan keluarga (genogram)
Gambar 3.1 Genogram Keluarga Tn. S Keterangan : : Laki-Laki : Perempuan : Pasien X : Meninggal : Tinggal serumah : Ada hubungan 6. Riwayat alergi : Menurut pasien, selama ini pasien tidak pernah mengalami tanda-tanda alergi seperti gatal- gatal, sesak ataupun mual muntah karena makanan, lingkungan maupun obat.
III. POLA FUNGSI KESEHATAN 1. Persepsi Terhadap Kesehatan (Keyakinan Terhadap Kesehatan & Sakitnya) Pasien mengatakan Insyaallah, kalo saya berpikir positif, saya bisa melalui sakit ini dan sembuh, saya optimis banget . 2. Pola Aktivitas Dan Latihan a. Kemampuan perawatan diri Aktivitas SMRS MRS 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 Mandi
Berpakaian/berdandan Eliminasi/toileting Mobilitas di tempat tidur Berpindah Berjalan Naik tangga Berbelanja - - Memasak Pemeliharaan rumah -
Skor
0 = mandiri 1 = alat bantu 2 = dibantu orang lain 3 = dibantu orang lain & alat 4 = tergantung/tidak mampu
Alat bantu : ( ) tidak ( ) kruk ( ) tongkat ( ) pispot disamping tempat tidur ( ) kursi roda b. Kebersihan diri Di rumah Mandi : 3 /hr Gosok gigi : 3 /hr Keramas : 2 /mgg Potong kuku : 1 /mgg Di rumah sakit Mandi : 2 /hr Gosok gigi : 1 /hr Keramas : 0 /mgg Potong kuku : 0 /mgg
c. Aktivitas sehari-hari Pasien setiap harinya bekerja di pabrik dari pukul 07.00 15.00 WIB. d. Rekreasi Pada saat di ruamah Pasien mengisi waktu luang dengan membaca koran, menonton TV dan bercengkrama sama anak dan istrinya e. Olahraga : ( ) tidak ( ) ya Pada waktu di rumah pasien sering olaraga pada waktu pagi hari. Dan pada waktu di rumah sakit pasien tidak bisa olaraga. 3. Pola Istirahat Dan Tidur Di rumah Waktu tidur : Siang : - Malam : 21.00 04.00WIB Jumlah jam tidur : 8 Jam Di rumah sakit Waktu tidur : - Siang : 13.00-13.30 WIB - Malam : 01.00-04.00WIB Jumlah jam tidur : 3 Jam Masalah di RS : ( ) tidak ada ( ) terbangun dini ( ) mimpi buruk ( ) insomnia ( ) Lainnya, ............................... Pasien mengatakan sering terbangun dan tidak bisa tenang dan nyenyak pada saat tidur, dan tidur yang nyenyak sekitar 2 jam. 4. Pola Nutrisi Metabolik a. Pola makan
Di rumah Frekuensi : 3 kali sehari Jenis : lauk dan sayur Porsi : 1 Porsi habis Pantangan : Tidak ada Makanan disukai : Sambal kecap Di rumah sakit Frekuensi : 3 kali sehari Jenis : lauk, sayur, dan buah Porsi : 1 porsi habis Diit khusus : Tidak ada Nafsu makan di RS : ( ) normal ( ) bertambah ( ) berkurang ( ) mual ( ) muntah, .............. cc ( ) stomatitis Kesulitan menelan : ( v ) tidak ( ) ya Gigi palsu : ( ) tidak ( ) ya NG tube : ( ) tidak ( ) ya b. Pola minum Di rumah Frekuensi : 5-7 gelas/24 jam Jenis : air putih dan energen Jumlah : 1500 cc Pantangan : tidak ada Minuman disukai : energen Di rumah sakit Frekuensi : 6-8 gelas/24 jam Jenis : air putih dan energen Jumlah : 2000 cc
5. Pola Eliminasi a. Buang air besar Di rumah Frekuensi : 1x/hari Konsistensi : padat Warna : kuning
Di rumah sakit Frekuensi : 1x/hari Konsistensi : padat Warna : ( ) kuning ( ) bercampur darah ( ) lainnya, .............. Masalah di RS : ( ) konstipasi ( ) diare ( ) inkontinen Kolostomi : ( ) tidak ( ) ya
b. Buang air kecil Di rumah Frekuensi : 5-6 /hari Konsistensi : jernih Warna : kuning Di rumah sakit Frekuensi : lebih dari 10x/hari Konsistensi : jernih Warna : kuning
Pasien mengalami disuria dan intensitas buang air kecil sangat sering, ekspresi pasien habis kencing menyeringai menahan nyeri dan skala nyerinya 8 dari skala nyeri yang di berikan 1 - 10 .
6. Pola Kognitif Perseptual Berbicara : ( ) normal ( ) gagap ( ) bicara tak jelas Bahasa sehari-hari : ( ) Indonesia ( ) Jawa ( ) lainnya, .................................... Kemampuan membaca : ( ) bisa ( ) tidak Tingkat ansietas : ( ) ringan ( ) sedang ( ) berat ( ) panik Sebab, pasien merasakan nyeri pada saat BAK dan sering bolak-balik ke kamar mandi. Kemampuan interaksi : ( ) sesuai ( ) tidak, ................................................................... Vertigo : ( ) tidak ( ) ya Nyeri : ( ) tidak ( ) ya
Bila ya, P : Nyeri pada saat kencing Q : nyerinya perih dan terasa panas R : nyeri dirasakan di sekitar penis sampai vesika urinaria. S : 8 ( 1-10) T : nyeri dirasakan muncul pada saat pasien kencing. 7. Pola Konsep Diri a. Identitas diri : pasien adalah pria berusia 46 tahun b. Peran diri : pasien sebagai ayah 2 anak dari sebuah keluarga dan anak ke-5 dari 6 bersaudara c. Harga diri : pasien merasa senang saat dipuji istrinya atau kedua anaknya. d. Gambaran diri : pasien merasakan nyeri yang hebat sampai pasien tidak bisa menahanya lagi serta sarcoma yang ada di cruris mulai mengeluarkan darah dan membesar. Setelah itu pasien mau di bawah ke rumah sakit dan di opname e. Ideal diri : klien menginginkan dirinya dan keluarga diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta rezeki agar bisa mensukseskan kedua anaknya. 8. Pola Koping a. Masalah utama selama MRS (penyakit, biaya, perawatan diri) Pasien melaporkan tidak memiliki masalah dengan pembiayaan perawatan karena pasien termasuk dalam BPJS. Perawatan dan kontrol kesehatan di lakukan di poli di rumah sakit RSAL. b. Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya Pasien melaporkan pernah kehilangan orang tua yaitu ayahnya meninggal. Untuk kehilangan harta benda hanya yang kecil-kecil saja dan tidak begitu berharga karena kemungkinan lupa menaruh kemudian hilang, namun pasien tidak pernah terlalu memikirkan kehilangannya. c. Kemampuan adaptasi
Klien mampu beradaptasi dengan lingkungan RS dengan baik, komunikasi terhadap teman- teman yang berkunjung dan penyedia pelayanan kesehatan baik. 9. Pola Seksual Reproduksi Klien tidak pernah memeriksa testis tiap bulan. 10. Pola Peran Hubungan Pekerjaan : pasien merupakan pekerja pabrik di gresik Kualitas bekerja : pasien merupakan orang yang rajin pada saat bekerja dan taat dengan peraturan yang di buat oleh pihak pabrik tempat dia kerja. Hubungan dengan orang lain : pasien komunikatif, hubungan dengan orang lain baik. Sistem pendukung : ( ) pasangan ( ) tetangga/teman ( ) tidak ada ( ) lainnya, ................................................................................. Masalah keluarga mengenai perawatan di RS : tidak ada masalah keperawatan.
11. Pola Nilai Kepercayaan Agama : islam Pelaksanaan ibadah : pasien sejak masuk rumah sakit tanggal 12 september 2014 pasien tidak pernah melakukan sholat 5 waktu, alasanya karena pada cruris terdapat darah sehingga gak suci kalau di pakai utuk sholat. Pantangan agama : ( ) tidak ( ) ya, Meminta kunjungan rohaniawan : ( ) tidak ( ) ya
IV. PENGKAJIAN PERSISTEM (Review of System) 1. Tanda-Tanda Vital 1. Suhu : 36 C lokasi : aksila 2. Nadi : 80 /menit irama : regular pulsasi : kuat 3. Tekanan darah : 100/60 mmHg lokasi : arteri brakialis 4. Frekuensi nafas : 18 /menit irama : teratur 5. Tinggi badan : 172 cm 6. Berat badan : SMRS 67 kg MRS 63 kg 2. Sistem Pernafasan (Breath) a. Inspeksi : Bentuk dada normochest, tidak ada retraksi dinding dada dan penggunaan otot bantu pernafasan, ekspansi paru simetris. Tidak terdapat massa/benjolan. Tidak terdapat sianosis dan clubbing finger. Klien menggunakan oksigen 2 lpm menggunakan nasal kanul. b. Palpasi : Tidak terdapat massa, nyeri tekan ataupun patah tulang. Gerak dinding dada simetris. Fremitus vokal teraba normal kiri dan kanan.
c. Perkusi : Suara dinding dada posterior sonor. d. Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada lapang paru kanan maupun kiri. Tidak terdapat suara nafas tambahan seperti ronkhi dan wheezing 3. Sistem Kardiovaskuler (Blood) a. Inspeksi : Ictus cordis nampak pada ICS ke V midclaviculaline sinistra. Tidak nampak distensi vena jugularis. Klien tidak mengalami batuk maupun edema ekstremitas. b. Palpasi : Ictus cordis pada ICS ke V midclaviculaline sinistra. Denyut karotis kuat, tidak berubah saat ekspirasi/perubahan posisi. Akral hangat kering merah. c. Perkusi : suara jantung pekak d. Auskultasi : S1 bernada tinggi, tunggal, S2 bernada tinggi,tunggal dan tidak terdapat gallop, murmur. 4. Sistem Persarafan (Brain) a. Tingkat kesadaran : GCS 456 (compos mentis) b. Saraf kranial : N I : pasien dapat memcium bau-bauan yang di berikan N II : Aktivitas visual +/+, Lapang pandang +/+ N III, IV, VI : Respon pupil terhadap cahaya +/+. Tidak terdapat deviasi bola mata, nistagmus, diplopia. Klien mampu menggerakkan bola mata ke kanan kiri tanpa menengok N V : klien mampu mengunyah N VII : klien mampu mengontrol ekspresi muka (tersenyum, mengerutkan dahi, menutup mata) N VIII : pasien dapat mendengarkan suara dengan baik. N IX, X : Gerakan ovula simetris. Klien mampu menelan spontan N XI : klien mampu menoleh kesamping dengan melawan tahanan N XII : Posisi lidah simetris, klien mampu menggerakkan lidah ke kanan kiri, atas bawah 5. Sistem Perkemihan (Bladder) a. Inspeksi : tidak terpasang kateter b. Palpasi : Tidak ada distensi kandung kemih, terdapat nyeri pada saat BAK. Klien BAK ke kamar mandi, intensitas BAK sering. 6. Sistem Pencernaan (Bowel)
a. Inspeksi : Bibir merah muda, tekstur lembut, hidrasi lembab, tidak terdapat lesi. Mukosa mulut merah muda, lembab. Gusi merah muda, tidak terdapat edema. Tidak menggunakan gigi palsu. Lidah merah muda, bersih, tidak terdapat lesi. Faring merah muda, tidak terdapat lesi ataupun pembengkakan. Bentuk perut datar simetris, gerakan perut sesuai aktivitas pernafasan. b. Auskultasi : Bising usus normal ( kuadran kiri bawah abdomen) c. Perkusi : Suara abdomen timpani di kuadran kiri atas, pekak pada kuadran kanan atas. d. Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, tidak terdapat nyeri tekan abdomen. 7. Sistem Muskuloskeletal (Bone) Bentuk dan ukuran kedua ekstremitas simetris, pergerakan (ROM) kedua ekstremitas ke segala arah, Terdapat massa tumor sebesar 8 cm di daerah cruris sinistra timbul robor, pus dan darah, pasien tidak mengeluhkan nyeri pada bagian cruris,.
8. Sistem Integumen a. Kulit : warna kulit sawo matang, lembab, tekstur kasar. Turgor kulit elastis pada pencubitan lengan. Terdapat perubahan kulit pada bagian cruris sinstra berwarna rubor dan mengkilat pada area pembengkakan, ditemukan adanya pus berwarna putih dan darah. b. Kuku : kuku merah muda, bentuk kuku normal, tidak terdapat lesi c. Rambut : rambut tebal, tekstur kasar, penyebaran rambut merata d. Kulit kepala : tidak terdapat benjolan ataupun lesi 9. Sistem Penginderaan a. Mata Posisi mata simetris, alis mata simetris, konjungtiva merah muda. Sklera anikterik. Pupil bulat isokor, diameter 2 mm kanan-kiri. Refleks cahaya +/+. Gerakan bola mata simetris. b. Hidung Septum nasi di tengah, mukosa hidung merah muda. Tidak terdapat sekret, pembengkakan. Tidak terdapat nyeri tekan pada sinus maksilaris dan frontalis. c. Telinga Telinga luar bersih. Tidak terdapat serumen, peradangan dan benda asing pada meatus auditorius eksternal. 10. Sistem Reproduksi Dan Genetalia Tidak terdapat hemoroid ataupun lesi pada anus dan genetalia V. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Laboratorium Kekuatan otot 5555 5555 5555 5555
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 18-09-2014 Pemeriksaan Hasil Nilai normal SGPT 68 U/L 0 -37 U/L SGOT 46 U/L 0-35 U/L Glukosa 104 mg/dl 76-110 mg/dl BUN 26,2 mg/dl 10,0 24,0 mg/dl Creatinin 1,4 mg/dl 0,5 1,5 mg / dl ALB 4,1 g/dl 3,5 5,0 mg/dl
VI. TERAPI 1. Obat oral : a. MST Continus 10 mg tablet 3x1 b. Ranitidhin tablet 2x1 c. Patral d. Ondansentrol 8 mg 2x1 ( sesudah makan) 2. Infus NS 3. Obat Kemoterapi a. Infus PZ 500cc b. Injeksi Dexamethason I ampul ( IV) c. Injeksi Ranitidhin I ampul ( IV) d. Injeksi Dipenhidramin I ampul ( IV) e. Injeksi Ondoncentron I ampul ( IV) f. Doxorobicin 70 mg + PZ 500 cc g. Bilas PZ 250 cc h. Mesna 1 ampul ( IV) i. Dexamethason I ampul (IV) j. Naloxon 2 gram + PZ 500 cc
ANALISA DATA
Nama klien : Tn.S Umur : 46 tahun Ruangan/kamar : 6C No. RM : 00-00-46-15-99
No. Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem) 1. Ds : P : Nyeri pada saat kencing Q : Nyerinya perih dan terasa panas R : Nyeri dirasakan di sekitar penis sampai vesika urinaria. S : 8 ( 1-10) T : Nyeri dirasakan muncul pada saat pasien kencing. DO: 1. Suhu : 36 C 2. Nadi :80 /menit 3. TD : 100/60mmHg 4. RR : 18 x/menit 5. Ekspresi wajah menyeringai menahan nyeri. 6. Pasien tampak gelisah Disuria Gangguan Eliminasi urine
2. Ds : pasien mengatakan kurang bisa tidur di karenakan bolak- balik ke kamar mandi untuk BAK. Pasien mengatakan ketidak puasaan untuk tidur di karenakan sering terjaga. DO : SMRS : siang : jarang tidur siang. Malam : 21.00 04.00WIB Jumlah jam tidur : 8 Jam MRS : Siang : 13.00-13.30 WIB Malam : 01.00-04.00WIB Hasil TTV : Nadi : 86 x/menit, pulsasi kuat, irama teratur Suhu : 36C TD : 140/93 mmHg RR : 22 x/menit, irama teratur Kurang kontrol tidur Gangguan pola tidur 3. DS : DO :
Ca Cruris Kerusakan integritas kulit
PRIORITAS MASALAH
Nama klien : Tn.S Umur : 46 tahun Ruangan/kamar : 6C No. RM : 00-00-46-15-99
No. Masalah Keperawatan Tanggal Paraf (Nama Perawat Ditemukan Teratasi 1. Gangguan eliminasi urine 23-09-2014 2. Kerusakan integritas kulit 23-09-2014 3. Gangguan pola tidur 23-09-2014
RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional 1. Gangguan Eliminasi urine b/d Disuria Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan tidak terjadi gangguan eliminasi urine Kriteria hasil : 1. Menunjukkan aliaran urine terus menerus dengan haluran urine adekuat untuk situasi individu.
1. Dorong peningkatan cairan dan pertahankan pemasukan akurat. 2. Awasi tanda vital, kaji nadi perifer, turgor kulit, pengisian kapiler, dan mukosa mulut. Timbang setiap hari 3. Kolaborasi : Berikan cairan IV sesuai indikasi .
1. Mempertahankan hidrasi dan aliran urine baik. 2. Indikator keseimbangan cairan, menunjukkan tingkat hidrasi dan keefektifan terapi penggantian cairan. 3. Membantu mempertahankan hidrasi/sirkulasi volume adekuat dan aliran urine.
2. Kerusakan integritas kulit b/d Ca Cruris Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan integritas kulit kembali normal dengan kriteria hasil:
a. Pasien dapat memahami penyebab kerusakan integritas jaringan
b. Keadaan luka bersih, terawat, terdapat jaringa bergranulasi, tidak terdapat jaringan yang nekrosis, tidak terdapat pus/ nanah, darah dan luka sloug
c. Kulit disekitar luka lembab begitu juga pada kulit yang sehat 1. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penyebab kerusakan integritas kulit
2. Observasi keadaan luka
3. Lakukan perawatan luka secara asptik dengan cara: a. Cuci tangan dan menutup tirai b. Letakkan alat didekat pasien c. Pakai handscoon bersih d. Siapkan alat yang dipakai (tuangkan hibicet dan NaCl ke dalam cucing) e. Pasang perlak dibawah daerah yang akan dibersihkan f. Letakkan bengkok di dekat daerah yang akan dibersihkan 1. Pemahaman terhadap penyebab masalah akan mengakibatkan meningkatnya kepatuhan pasien dan mengurangi kecemasan
2. Mengetahui perkemabngan keadaan luka dan menentukan tindakan selanjutnya
3. Membantu memperbaiki keadaan luka
g. Buka balutan kasa dengan kapas alkohol dan buang balutan lama ke kantong plastik h. Pakai handscoon steril i. Bersihkan luka dengan kasa steril yang telah dibasahi NaCl j. Keringkan dengan kasa kering k. Buang bagian yang kotor atau jaringan nekrotik l. Bersihkan luka denagn kasa steril yang telah dibasahi hibicet, bersihkan dari area paling bersih ke area yang kotor m. Bilas dengan NaCl n. Keringkan dengan kasa steril yang kering o. Beri obat p. Tutup luka dengan kasa steril yang dibasahi dengan NaCl q. Lapisi dengan kasa steril yang kering r. Balut luka dengan kasa gulung dan fiksasi dengan plester s. Bereskan alat t. Lepas handscoon u. Cuci tangan v. Evaluasi hasil tindakan
4. Tingkatkan asupan nutrisi
4. Diet TKTP diperlukan untuk meningkatkan asupan dari kebutuhan pertumbuhan jaringan. 3. Gangguan pola tidur b/d Kurang kontrol tidur Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan tidak terjadi gangguan pola tidur Kriteria hasil : 1. melaporkan perbaikan dalam pola tidur 1. Instruksikan tindakan relaksasi 2. Dorong posisi nyaman, bantu dalam mengubah posisi
Kolaborasi : Berikan sedatif, hipnotik, sesuai indikasi 1. Membantu Menginduksi Tidur 2. Perubahan posisi mengubah area tekanan dan meningkatkan istirahat.
Mungkin diberikan untuk membantu pasien tidur / istirahat selama periode
2. mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera dan segar.
transisi dari rumah ke lingkungan baru. Catatan : hindari pengggunaan kebiasaan, karena obat ini menurunkan waktu tidur REM. H
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
No. Waktu Tgl/jam Tindakan TT Waktu Tgl/jam Catatan Perkembangan (SOAP) TT 1. Selasa, 23/09/2014 21.00 WIB
22.00 WIB
24.00 WIB
05.00 WIB
05.30 WIB
Membina hubungan saling percaya dengan pasien Mengkaji Riwayat pasien Mengobservasi TTV pasien 7. Suhu : 36 C 8. Nadi : 80 /menit 9. Tekanan darah : 100/60 mmHg 10. Frekuensi nafas : 18 /menit Mengganti cairan infus Ns pasien 7 tetes / menit Memasukkan obat kemoterapi injeksi misna ke pasien lewat IV dengan waktu 10 menit. Memasukkan obat kemoterapi injeksi misna ke pasien lewat IV dengan waktu 10 menit. Mengobservasi TTV pasien Rabu, 24/09/2014 06.00
S : Pasien mengatakan berkali-kali ke kamar mandi dan merasa nyeri pada saat kencing. O : Turgor kulit : normal Mukosa bibir : lembab Intake input urine 2000 cc Intake output urine 1000 cc P : Nyeri pada saat kencing Q : Nyerinya perih dan terasa panas R : Nyeri dirasakan di sekitar penis sampai vesika urinaria. S : 8 ( 1-10) T : Nyeri dirasakan muncul pada saat pasien kencing. A : Masalah belum teratasi P : Pertahankan intervensi
a. Suhu : 37C b. Nadi : 78 /menit c. Tekanan darah : 100/60 mmHg d. Frekuensi nafas : 20 /menit e. Turgor kulit : normal f. Mukosa bibir : lembab g. Intake input urine 2000 cc h. Intake output urine 1000 cc i. Mengkaji skala nyeri pasien P : Nyeri pada saat kencing Q : Nyerinya perih dan terasa panas R : Nyeri dirasakan di sekitar penis sampai vesika urinaria. S : 8 ( 1-10) T : Nyeri dirasakan muncul pada saat pasien kencing. Rabu, 23/09/2014