BERJUMPA LAGI ֎ 1
KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bwi
PENDAHULUAN
JENIS GANGGUAN KOMUNIKASI
1. GANGGUAN BAHASA :
a. Keterlambatan dalam perkembangan bahasa : ggl tahap perkembangan
b. Afasia : kelainan disebabkan kerusakan pd pusat bahasa di cortex cerebri
2. GANGGUAN BICARA :
a.Disaudia : gg.bicara disebabkan gg.pendengaran mis. Kopi -> topi
b.Dislogia : kelainan yg disebabkan taraf kecerdasan dibawah normal mis.
Makan -> kan, pergi -> gi, ibu pergi ke pasar -> bu..gi..cal.
c.Disartria : kelumpuhan organ bicara ok kerusakan SSP
d.Disglosia : kelainan bentuk & struktur organ bicara ct.palatoskisis
e.Dislalia : tdk mampu menangkap bunyi bicara yg diterima mis. Makan mjd
kaman atau nakam
3. GANGGUAN SUARA
a.Kelainan nada : gg.pada frekwensi getaran pita suara saat fonasi
b. Kelainan kualitas suara : ketidaksempurnaan kontak pita suara shg suara
yy dihasilkan tdk sama dgn suara biasa
c.Afonia : tdk dpt bersuara ok kelumpuhan pita suara
4. GANGGUAN IRAMA
a.Stuttering atau gagap
b.Cluttering atau bicara sangat cepat
A.DEFINISI
D. Mekanisme koping
G. Pohon Masalah
Risiko..........
?
↑
Kerusakan Komunikasi Verbal
↑
Gangguan Proses Pikir
H. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji
1. Risiko..........................
2. Kerusakan Komunikasi Verbal
Data Utama:
• Bicara tidak sesuai (assosiasi longgar, inkoherensi, flight of
ideas, ekolalia,
• neoligisme, tangensial, sirkumtansial, logore, dsb).
• Tidak ada kontak mata
• Menggunakan kata–kata yang tidak punya arti atau tidak
berhubungan.
3. Gangguan Proses Pikir
Data Utama:
• Waham
• Tidak mampu berkonsentrasi
• Defisit memori
• Disorientasi waktu, tempat dan orang
• Kelainan rentang perhatian
I. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan komunikasi verbal
2. Gangguan proses pikir
3. Risiko.................
Tujuan Umum:
Klien tidak mengalami kerusakan
komunikasi verbal dan menunjukkan
kemampuan melakukan komunikasi verbal
dengan orang lain dengan cara yang
sesuai dan dapat diterima.
Tujuan Khusus:
1. Setelah berinteraksi selama .....kali, klien mampu bertahan pada satu topik
pembicaraan.
dengan indikator/kriteria hasil :
a. Kata-kata/kalimat-kalimat yang digunakan tepat/sesuai dengan topik
pembicaraan.
b. Kontak mata baik, mau menatap lawan bicara.
SP I
a. Mendengarkan klien secara aktif
b. Melakukan stimulasi kognitif & melakukan restrukturisasi kognitif klien
c. Mealtih daya ingat klien
d. Memberi kesempatan pada klien untuk melatih teknik daya ingat
e. Membantu klien untu memasukkan kegiatan latihan daya ingat sebagai
salah satu kegiatan harian
SP II
a. Mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai klien pada pertemuan
sebelumnya
b. Mendengarkan secara akitf dan memfasilitasi proses belajar klien
c. Memberi kesempatan pada klien untuk belajar berkomunikasi dengan
orang lain
d. Membantu klien untuk memasukkan kegiatan belajar berkomunikasi
sebagai salah satu kegiatan harian
e. Memotivasi klien untuk belajar berkomunikasi dengan orang lain sesuai
jadual
SP III
a. Mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai klien pada pertemuan
sebelumnya
b. Melakukan Terapi Kognitif Sesi I (Mengungkapkan pikiran otomatis)
SP IV
a. Mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai klien dalam Terapi Kognitif
Sesi I
b. Melakukan Terapi Kognitif Sesi II (Mengungkapkan alasan pikiran
otomatis)
SP V
a. Mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai klien dalam Terapi Kognitif
Sesi II
b. Melakukan Terapi Kognitif Sesi III (Tanggapan terhadap pikiran otomatis)
SP VI
a. Mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai klien dalam Terapi Kognitif
Sesi III
b. Melakukan Terapi Kognitif Sesi IV (Menuliskan pikiran otomatis)
SP VII
a. Mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai klien dalam Terapi Kognitif
Sesi IV
b. Melakukan Terapi Kognitif Sesi V (Penyelesaian masalah)
SP VIII
a. Mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai klien dalam Terapi Kognitif
Sesi V
b. Melakukan Terapi Kognitif Sesi VI (Manfaat tanggapan)
SP IX
a. Mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai klien dalam Terapi Kognitif
Sesi VI
b. Melakukan Terapi Kognitif Sesi VII (Mengungkapkan hasil)
SP X
a. Mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai klien dalam Terapi Kognitif
Sesi VII
b. Melakukan Terapi Kognitif Sesi VIII (Catatan harian)
c. Memotivasi klien untuk terus melakukan kegiatan sesuai jadual
d. Mengikutsertakan klien untuk TAK Stimulasi Sensori
PERTEMUAN DENGAN KELUARGA
SP I
a. Menjelaskan kondisi klien kepada keluarga
b. Menjelaskan faktor pencetus masalah yang dihadapi klien
c. Menjelaskan keterlibatan keluarga dalam merawat klien
d. Menjelaskan cara merawat klien dengan kerusakan komunikasi verbal
e. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mempraktikkan cara
merawat klien dengan kerusakan komunikasi verbal dihadapan perawat
f. Melakukan Terapi Kognitif Sesi IX (Support system)
SP II
a. Mengevaluasi pencapaian Terapi Kognitif Sesi IX
b. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mempraktikkan cara
merawat klien dengan kerusakan komunikasi verbal secara langsung pada
klien
c. Melakukan Terapi Deviasi Perkembangan Untuk Usia Dewasa (26 – 40
tahun)
SP III
a. Mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai keluarga pada pertemuan
sebelumnya
b. Melakukan Terapi Keluarga: Komunikasi Sesi I (Identifikasi hambatan
komunikasi dalam keluarga)
SP IV
a. Mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai keluarga pada pertemuan
sebelumnya
b. Melakukan Terapi Keluarga: Komunikasi Sesi II (Melakukan komunikasi
secara sehat dengan klien dan anggota keluarga lain)
c. Membantu keluarga untuk membuat jadual aktivitas untuk berkomunikasi
secara sehat (Discharge Planning)
d. Merencanakan untuk persiapan pulang klien bersama keluarga
SP V
a. Mengevaluasi kemampuan yang telah dicapai keluarga pada pertemuan
sebelumnya
b. Melakukan Terapi Komunitas: Assertive Community Therapy (ACT)