Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN PENDAHULUAN TINDAKAN PRAKTEK KDP

DISUSUN OLEH

Mailani Wulandari 1506800685

RUANG CEMPAKA BAWAH

RUMAH SAKIT PERSAHABATAN

PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2017

15. RENTANG PERGERAKAN SENDI


DEFINISI

Latihan pergerakan yang dilakukan secara isotonik pada otot dan sendi sehingga
memungkinkan terjadinya kontraksi yang dapat meningkatkan massa dan tonus
otot. Latihan ini dapat dilakukan secara aktif maupun pasif. Selama latihan
dilakukan secara aktif oleh klien, maka pergerakan otot dan sendi dapat dilakukan
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan klien sendiri tanpa adanya
bantuan. Sementara secara pasif, klien dibantu oleh perawat untuk melakukan
pergerakan otot dan sendi dengan maksimal.

TUJUAN

1. Mempertahankan kekuatan otot dan kelenturan sendi.


2. Meningkatkan/merangsang sirkulasi darah.
3. Mencegah komplikasi vaskuler akibat imobilitas.
4. Memfasilitasi kenyaman klien.
5. Mencegah terjadinya kontraktur, kekakuan sendi, dan kelainan bentuk.

INDIKASI

1. Klien dengan immobilitas fisik, baik karena proses penyakit, kecelakaan


atau kerusakan mobilitas.
2. Klien dengan penurunan kesadaran.
3. Klien dengan kondisi paralisis ekstremitas total.

KONTRA INDIKASI

1. Klien dengan gangguan sistem kardiocaskuler dan pernafasan.


2. Klien dengan pembengkakan dan peradangan sendi.
3. Adanya cidera pada sistem muskuloskeletal di sekitar sendi.

PRINSIP

1. Latihan dilakukan secara berurutan dari bagian proksimal ke bagian distal


tubuh secara perlahan dan hati-hati.
2. Dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan minimal 2 kali
sehari.
3. Latihan dapat digabungkan dengan tindakan (aktivitas) keperawatan
lainnya.
4. Perhatikan usia pasien, diagnosa medis, tanda-tanda vital, dan lamanya
tirah baring pasien.
5. Perhatikan timbulnya kelelahan yang berlebih, sesuaikan waktu latihan
dengan jadwal kegiatan pasien.

PENGKAJIAN

Beberapa hal yang harus dikaji sebelum melakukan latihan rentang pergerakan
sendi, antara lain:

1. Kaji kekuatan otot dan pergerakan sendi.


2. Kaji kebutuhan akan latihan rentang pergerakan sendi, identifikasi jenis
RPS yang diperlukan (aktif atau pasif).
3. Kaji adanya pembengkakan atau cidera pada sistem muskuloskeletal.
4. Kaji status kesehatan saat ini.

TINDAKAN

NO LANGKAH-LANGKAH RASIONAL
.
1. Persiapan:
Validasi perlunya prosedur pada status medis atau Memastikan kebutuhan pasien
rencana keperawatan. terhadap prosedur tindakan.
Siapkan diri perawat terkait konsep prosedur, standar Penguasaan materi pembelajaran dan
precaution dan keselamatan diri dan pasien. pemahaman keselamatan diri akan
meningkatkan kepercayaan diri dan
Berikan salam terapeutik. bertindak hati-hati.
Siapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan dan Menumbuhkan rasa saling percaya.
Mempermudah pergerakan perawat
dekatkan di samping pasien.
Identifikasi pasien, lakukan kontrak tindakan bersama dan efisiensi tenaga dan waktu.
Mencegah kesalahan,
(waktu, tempat, aktivitas, tujuan dan tahapan
mempersiapkan pasien secara fisik
prosedur).
Perhatikan privacy klien (pasang tirai jika dan psikologis).
Mencegah rasa malu pasien,
diperlukan).
Perhatikan posisi pasien, posisi tempat tidur, kondisi meningkatkan kepercayaan pasien.
Memberikan kenyamanan dan
roda tempat tidur, dan penghalang tempat tidur.
keamanan.
2. Tahap kerja:
Kaji kebutuhan latihan RPS, jenis RPS aktif atau pasif Mengetahui tingkat kemampuan dan
Posisikan pasien sedekat mungkin dengan berdirinya
jenis latihan yang akan diberikan.
perawat Mempermudah prosedur tindakan.
3. Latihan RPS pada leher:
Fleksi-ekstensi: kepala ditekuk ke depan sampai dagu
menempel pada dada, lalu ke posisi tegak kembali

Fleksi lateral: kepala ditekuk ke arah bahu secara


bergantian (kanan dan kiri)

Latihan pergerakan untuk otot-otot


sternocleidomastoid, trapesius

Rotasi lateral: palingkan muka ke kanan dan ke kiri

4. Latihan RPS pada bahu:


Elevasi dan depresi: posisi tangan lurus di samping
tubuh, lalu kedua bahu diangkat secara bersamaan
kemudian turunkan.
Latihan pergerakan untuk otot-otot
Fleksi-ekstensi: tangan yang berada di samping tubuh
Pectoralis major, coracobrachialis,
diangkat hingga mencapai kepala, lalu letakkan ke
deltoid, biceps brachii, Latissimus
posisi semula.
dorsi, deltoid, triceps brachii, teres
major.

Abduksi-adduksi: tangan digerakkan hingga sejajar


bahu, lalu kembalikan hingga melewati sumbu tubuh.
Latihan pergerakan untuk otot-otot
deltoid, supraspinatus, pectoralis
major, dan teres major.

Rotasi internal-eksternal: posisikan tangan sejajar


bahu kemudian siku ditekuk, dan gerakkan tangan ke
atas hingga jari-jari menghadap ke atas, lalu gerakkan Latihan pergerakan untuk otot-otot
tangan ke bawah hingga hingga jari-jari menghadap infraspinatus, teres minor, deltoid,
ke bawah. subscapularis, pectoralis major, dan
latissimus dorsi.

Fleksi horizontal bahu. Latihan pergerakan untuk otot-otot


Sirkumduksi bahu: putar tangan dalam satu putaran
teres major, deltoid, coracobrachialis
penuh.
dan latissimus dorsi.

5. Latihan RPS pada siku:


Fleksi-ekstensi: siku digerakkan hingga ujung-ujung Latihan pergerakan untuk otot-otot
jari menyentuh bahu, lalu luruskan kembali. biceps brachii, brachialis,
brachioradialis, dan triceps brachii.

Latihan pergerakan untuk otot-otot


biceps brachii, supinator. Pronator
Supinasi-pronasi: posisi lengan bawah diputar ke arah
teres dan pronator quadratus.
luar hingga telapak tangan menghadap ke atas, lalu
putar ke arah sebaliknya hingga telapak tangan
menghadap ke bawah.

6. Latihan RPS pada pergelangan tangan: Flexor carpi radialis, flexor carpi
Fleksi-ekstensi-hiperekstensi: telapak tangan ditekuk ulnaris.
Extensor carpi radialis longus,
ke arah bawah, lalu luruskan kembali, lanjutkan
extensor carpi radialis brevis,
dengan menekuk ke atas.
extensor carpi ulnaris.
Extensor carpi radialis longus,
extensor carpi radialis brevis,
extensor carpi ulnaris.
Extensor carpi radialis longus,
Abduksi/fleksi radial-adduksi/fleksi ulnar: telapak extensor carpi radialis brevis, flexor
tangan dibengkokkan ke arah ibu jari, kemudian carpi radialis.
Extensor carpi ulnaris, flexor carpi
luruskan, lanjutkan dengan membengkokkan ke arah
kelingking. ulnaris.

Sirkumduksi: telapak tangan diputar dan porosnya


terletak di pergelangan tangan.
7. Latihan RPS pada jari-jari tangan:
Fleksi-ekstensi: jari-jari tangan klien dikepalkan lalu Interosseus dorsalis manus, flexor
diluruskan kembali. digitorum superficialis.
Extensor indicis, extensor digiti
minimi.

Extensor indicis, extensor digiti


Hiperekstensi: jari-jari dibengkokkan ke arah minimi.
belakang sejauh mungkin.

Interosseus dorsalis manus dan


palmares.
Abduksi-adduksi: jari-jari tangan dikembangkan, lalu
dirapatkan.
8. Latihan RPS pada ibu jari:
Abduksi-adduksi: ibu jari direntangkan ke arah Peregangan otot pollicis brevis,
samping dengan jari-jari lainnya rapat, lalu dekatkan abductor pollicis longus.
Latihan pergerakan untuk
kembali.
merapatkan pollicis transversus,
adductor pollicis obliquus.

Melatih pergerakan menyatukan jari-


Oposisi: ujung ibu jari disentuhkan dengan jari-jari jari, memfleksikan pollicis brevis.
lainnya secara bergantian.

9. Latihan RPS pada pinggul dan lutut:


Fleksi-ekstensi: kaki diangkat lurus lalu lutut ditekuk. Latihan pergerakan untuk otot-otot
Lutut digerakkan ke arah dada sejauh mungkin. Kaki psoas major, illiaca dan iliopsoas.
Latihan pergerakan untuk gluteus
diturunkan, lalu luruskan dan kembali ke posisi
maximus, adductor magnus,
semula.
semitendinosus, semimembranosus.
Latihan untuk pergerakan otot-otot
biceps femoris, semitendinosus,
semimembranosus.
Latihan pergerakan untuk rectus
femoris, vastus lateralis, vastus
medialis, vastus intermedius.
Latihan pergerakan untuk gluteus
medius, gluteus minimus.
Latihan adduksi magnus, brevis dan
longus.
Abduksi-adduksi: kaki digerakkan ke samping
menjauhi sumbu tubuh kemudian kaki digerakkan ke
arah sebaliknya sampai melewati sumbu tubuh
Latihan pergerakan untuk gluteus
menyilang kaki lainnya.
minimus, gluteus medius,tensor
fascia latae.
Obturator externus, obturator
internus, quadratur femoris.

Rotasi internal-eksternal: kaki diputar ke arah dalam


lalu digerakkan ke samping tubuh.

10. Latihan RPS pada pergelangan kaki:


Dorsofleksi plantar fleksi: telapak kaki di dorong ke Latihan pergerakan untuk
atas, lalu dikembalikan ke posisi semula dan gastrocnemius, soleus.
Latihan pergerakan untuk peronesus
dilanjutkan dorong telapak kaki ke arah bawah.
tertius, tibialis anterior.

Latihan pergerakan untuk peroneus


longus, peroneus brevis, tibialis
Eversi-inversi: telapak kaki diputar ke arah luar lalu
posterior dan anterior.
ke arah dalam.

Sirkumduksi: telapak kaki diputar dengan sendi tumit


sebagai porosnya.
11. Latihan RPS pada jari-jari kaki:
Fleksi-ekstensi: jari-jari kaki didorong ke arah atas Memfleksikan hallucis brevis,
dan ke bawah. lumbricalis pedis, dan digitorum
brevis.
Mengekstensikan digitorum longus,
digitorum brevis, dan hallucis
longus.
Peregangan otot dalam dorsalis
Abduksi-adduksi: jari kaki dilebarkan lalu dirapatkan
pedis, abdoctor hallucis.
kembali secara bersama-sama. Adductor hallucis dan interossesus
plantar
12. Tindakan Penutup:
Rapikan alat dan pasien, cuci tangan. Memberikan rasa nyaman bagi
pasien serta mencegah terjadinya
penyebaran mikroorganisme dan
mencegah infeksi.
Pendokumentasian menjadi aspek
Lakukan pendokumentasian terhadap hasil tindakan
medikolegal dan menjadi tolak ukur
dan rencanakan untuk kontrak tindakan selanjutnya)
keberhasilan tindakan serta
perencanaan tindakan selanjutnya.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan bedrest dan immobilitas,


keletihan umum, sedentary lifestyle, dan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen dengan kebutuhan.
2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan intoleransi aktivitas atau
penurunan kemampuan, nyeri, kerusakan persepsi dan kognitif, kerusakan
neuromuskular, kerusakan muskuloskeletal, dan depresi atau ansietas.
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
membersihkan tubuh atau bagian tubuh, ketidakmampuan mencapai
sumber air, intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan dan kemampuan,
nyeri, dan kerusakan kemampuan berpindah.
4. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan hambatan
atau ketidakjelasan dalam berkomunikasi (tulisan, nonverbal).
5. Risiko terhadap jatuh berhubungan dengan kerusakan mobilitas.

DOKUMENTASI

1. Catat jenis latihan (aktif atau pasif).


2. Kekuatan otot dan sendi sebelum dan sesudah tindakan.
3. Catat respon pasien terhadap tindakan yang dilakukan.

REFERENSI

Bermen, A., & Snyder, S. J. (2012). Kozier & Erb's fundamentals of nursing:
Concepts, process, and practice (9th ed.). New Jersey: Pearson Education,
Inc.

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.). (2014). NANDA international nursing


diagnoses: Definitions & classification, 20152017. Oxford: Wiley Blackwell.

Kurniati, A., & Handiyani, H. (2015). Buku panduan keterampilan dasar profesi
keperawatan. Depok: FIK UI.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Fundamentals of nursing (7th ed.). Singapore:
Elsevier.

Taylor, C. R., Lillis, C., Lemone, P., Lunn, P., & Lebon, M. (2011). Fundamentals
of nursing, The art and science of nursing care (7th ed.). Unites States of
America: Lippincott Williams & Wilkuns.

Anda mungkin juga menyukai