Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU KEPERAWATAN DASAR II

FITRIA RAHMI MEILANI

2011312035

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021
RANGE OF MOTION (ROM)

AKTIF DAN PASIF

A. Definisi

Tindakan mendorong terjadinya latihan fisik untuk mempertahankan tonus otot dan mobilitas sendi
klien merupakan salah satu fungsi penting personel keperawatan. Sendi merupakan unit fungsional
dari sistem muskuloskeletal. Tulang rangka tubuh bersambung di sendi dan sebagian besar otot
rangka menempel pada dua tulang di sendi. Otot-otot ini dikategorikan menurut tipe gerakan sendi
yang dihasilkan pada saat kontraksi (mis.,fleksor dan ekstensor). Otot ileksor lebih kuat daripada otot
ekstensor. Oleh karena itu, ketika seseorang sedang tidak aktif, sendi akan tertarik pada posisi fleksi
(bengkok). Jika kecenderungan ini tidak imbangi dengan cara melakukan latihan fisik dan perubahan
posisi, otot akan menjadi pendek secara permanen dan sendi akan tetap dalam posisi fleksi. Menurut
Lukman (2013) Segala aktivitas rutin yang biasa dilakukan individu dalam kehidupan sehari-hari,
seperti mandi, makan, menulis, dan lain-lain yang berhubungan dengan otot, dan hal tersebut
merupakan rentang gerak (ROM).

ROM adalah kemampuan maksimal seseorang dalam melakukan gerakan. Merupakan ruang gerak
atau batas-batas gerakan dari kontraksi otot dalam melakukan gerakan, apakah otot memendek secara
penuh atau tidak, atau memanjang secara penuh atau tidak. Perawat harus mempersiapkan,
membantu, dan mengajarkan klien untuk latihan rentang gerak yang meliputi semua sendi.
Pengertian ROM adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan
pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal
baik secara aktif ataupun pasif. Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian
secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Kusyati: 2012) ROM
adalah latihan isotonik yang dilakukan, baik oleh pasien sendiri atau oleh perawat pada pasien yang
tidak berdaya untuk memobilisasi semua sendi lewat pergerakan dengan jangkauan penuh.
(Jacob:2014)
Jenis mobilisasi atau latihan rentang gerak terbagi menjadi dua, yaitu ROM aktif dan ROM pasif.
ROM aktif adalah kemampuan klien dalam melakukan pergerakan secara mandiri, sedangkan ROM
pasif adalah pergerakan yang dilakukan dengan bantuan orang lain, perawat atau alat bantu. (Lukman:
2013)
a. ROM Aktif ROM aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan
menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam
melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien
aktif). Keuatan otot 75 %. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan
cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah sendi
di seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif. (Kusyati: 2012)
Latihan rentang pergerakan sendi aktif merupakan latihan isotonik dengan klien secara mandiri
menggerakkan setiap sendi di tubuhnya melalui RPS yang lengkap, peregangan seluruh kelompok
otot secara maksimal pada setiap bidang di atas sendi.

b. Pengertian ROM Pasif ROM pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang
lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan
rentang gerak yang normal (klienpasif), dengan kekuatan otot 50 %.(Kusyati: 2012) Sendi yang
digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang
terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.[ CITATION San20 \l 1057 ]

B. Tujuan
 Membantu transportasi pasien adalah aktivitas yang dilakukan oleh perawat dengan tujuan
membantu pasien berpindah dari tempat tidur ke kursi, atau dari kursi ke tempat tidur.
 Menurut jurnal keperawatan Unsoed mengenai pemeberian ROM pada penderita stroke,
Latihan ini adalah salah satu bentuk intervensi fundamental perawat yang dapat dilakukan
untuk keberhasilan regimen terapeutik bagi penderita dan dalam upaya pencegahan terjadinya
kondisi cacat permanen pada penderita stroke paska perawatan di rumah sakit, sehingga dapat
menurunkan tingkat ketergantungan penderita pada keluarga, meningkatkan harga diri dan
mekanisme koping penderita.
 Meningkatkam atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot
 Mempertahankan fungsi jantung dan pernafasan
 Mencegah kontraktur, kelainan bentuk dan kekuatan pada sendi.
 peningkatan kekuatan otot dan kemampuan fungsional secara signifikan setelah diberikan latihan
ROM pada pasien stroke.
C. Alat
1. Goniometer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui rentang gerak sendi yang dinyatakan dalam
satuan derajat.
2. Kasur
3. Bantal
4. Sabun cuci tangan

D. Langkah-Langkah
1. ROM Aktif

NO
TAHAP PRE –INTERAKSI
1 Cek file (catatan perkembangan/ catatan perawatan terintegrasi)
2 a. Persiapan diri perawat
b. Persiapan klien
TAHAP ORIENTASI
3 Mahasiswa memberikan salam dan memperkenalkan diri
4 Mahasiswa melakukan identifikasi pasien
5 Mahasiswa menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
6 Menjaga privasi pasien
TAHAP KERJA
7 Cuci tangan
8 Posisikan perawat dengan dengan bed dan klien agar memudahkan proses latihan ROM
9 Lakukan ROM pada leher: sendi pivotal
a. Fleksi: Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°. Ototnya yaitu
Sternocleidomastoid, Trapezius
a. Ekstensi: Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°. Ototnya yaitu
Trapezius
b. Hiperektensi: Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang maksimal
sendi, kurang-lebih 10°. Ototnya yaitu Sternocleidomastoid
c. Fleksi lateral: Memiringkan kepala ke arah kiri-kanan, rentang 40-45° ke kiri-
kanan dari posisi tengah. Ototnya yaitu Sternocleidomastoid, Trapezius
d. Rotasi: Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, dari kiri-kanan
atau sebaliknya, kurang lebih 70° dari garis tengah
10 Lakukan ROM pada bahu: sendi bola dan socket
a. Fleksi: Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di
samping kepala, rentang 180° dari sisi pinggir. Ototnya yaitu Coracobrachialis,
deltoid, pectoralis major
b. Ekstensi: Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°.
Ototnya yaitu Latissimus dorsi, teres major, triceps brachii
c. Hiperektensi: Menggerakkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, kurang
lebih 45-60° dari sisi pinggir. Ototnya yaitu Latissimus dorsi, teres major, triceps
brachii
d. Abduksi: Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala, rentang 180°. Ototnya yaitu deltoid, supraspinatus
e. Adduksi: Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh
mungkin, rentang 320°. Ototnya yaitu pectoralis major
f. Rotasi dalam: Dengan siku fleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan
sampai ibu jari menghadap ke atas dan ke bawah, rentang 90°. Ototnya yaitu
Pectoralis Major, latissimus dorsi, teres major, subscapularis
g. Rotasi luar: Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan
samping kepala, rentang 90°. Ototnya yaitu Infraspiratus, teres major, deltoid
h. Sirkumduksi: Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360° Ulang
gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. Otonya yaitu Deltoid, coracobrachialis,
latissimus dorsi, teres major
11 Lakukan ROM pada siku: sendi hinge
a. Fleksi: Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu
dan tangan sejajar bahu, rentang 150°. Ototnya yaitu Biceps brachii, brachialis,
brachioradialis
b. Ektensi: Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°. Ototnya
yaitu Triceps brachii
12 Lakukan ROM pada lengan bawah: sendi pivotal
a. Supinasi: Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas, rentang 70-90°. Ototnya yaitu supinator, biceps, brachii
b. Pronasi: Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah,
rentang 70-90°. Ototnya yaitu Pronator teres, pronator quadrates
13 Lakukan ROM pada pergelangan tangan: sendi condyloid
a. Fleksi: Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah,
rentang 80-90°. Ototnya yaitu Flextor carpi ulnaris, flexor carpi radialis
b. Ekstensi: Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah
berada dalam arah yang sama, rentang 80-90°. Ototnya yaitu Extensor carpi
radialis brevis, extensor carpi radialis longus, extensor carpi ulnaris
c. Hiperekstensi: Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh
mungkin, rentang 80-90°. Ototnya yaitu Extensor carpi radialis brevis, extensor
carpi radialis longus, extensor carpi ulnaris
d. Radial Deviasi: Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°. Ototnya
yaitu Flexor carpi radialis brevis, extensor carpi radialis brevis, extensor carpi radialis
longus
e. Ulnar Deviasi: Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 30-50°.
Ototnya yaitu Flexor carpiulnaris, extensor carpi ulnaris
14 Lakukan ROM pada jari tangan: sendi condyloid hinge
a. Fleksi: Membuat genggaman, rentang 90°. Ototnya yaitu Lumbricales,
introsessusvolaris, introsessus dorsalis
b. Ekstensi: Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°. Ototnya yaitu Extensor
digitiquintiproprius, extensor digitiriumcommunis
c. Hiperekstensi: Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,
rentang 30-50°. Ototnya yaitu Extensor digitorium
d. Abduksi: Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang
30°.
Ototnya yaitu Interosessus dorsalis
e. Adduksi: Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°. Ototnya yaitu
Interosessusvolaris
15 Lakukan ROM pada ibu jari: sendi saddle
a. Fleksi: Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang 90°.
Ototnya yaitu Flexor pollicis brevis
b. Ekstensi: menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°. Ototnya
yaitu Extensor pollicis longus, extensor pollicis brevis
c. Abduksi: Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°. Ototnya yaitu Abductor
pollicis brevis dan longus
d. Adduksi: Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°. Ototnya yaitu
Abductor pollicis obliquus, adductor pollicis transverses
e. Oposisi: Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang
sama. Ototnya yaitu Opponens pollicis, opponent digiti minimi
16 Lakukan ROM pada pinggul: sendi bola dan socket
a. Fleksi: Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°. Ototnya yaitu
Psoas major, iliacus, Sartorius
b. Ekstensi: Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120°.
Ototnya yaitu Gluteus maximus, semitendinosus, semimembranosus
c. Hiperekstensi: Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°. Ototnya
yaitu Gluteus maximus, semitendinosus, semimembranosus
d. Abduksi: Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 45-50°.
Ototnya yaitu Gluteus medius, gluteus minimus
e. Adduksi: Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika
mungkin, rentang 30-50°. Ototnya yaitu Adduktor longus, adductor brevis,
adductor magnus
f. Rotasi dalam: Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90°.
Ototnya yaitu Gluteus medius, gluteus minimus, tensor fasciae latae
g. Rotasi luar: Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90°.
Ototnya yaitu Obturatorius internus, obturatorius externus, quadratus femoris,
piriformis gamellus superior dan inferior, gluteus maximus
h. Sirkumduksi: Menggerakan tungkai melingkar rentang 120-130. Ototnya yaitu
Psoas major, gluteus maximus, gluteus mediusm adductor magnus
17 Latihan ROM pada lutut: sendi hinge
a. Fleksi: Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°. Ototnya
yaitu Biceps femoris, semitendinosus, semimembranosusm sartorius
b. Ekstensi: Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°. Ototnya yaitu
Rectus femoris, vastus lateralis, vastus medialis, vastus intermedius
18 Latihan ROM pada mata kaki: sendi hinge
a. Dorsifleksi: Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang
20-30°. Ototnya yaitu Tibialis anterior
b. Flantarfleksi: Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah,
rentang 45-50°. Ototnya yaitu Gastrocnemius, soleus
19 Lakukan ROM pada Kaki: sendi gliding
a. Inversi: Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 5°-10°. Ototnya yaitu
Tibialis anterior, tibialis posterior
b. Eversi: Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 5°-10°. Ototnya yaitu
Porenus longus, peroneus brevis
20 Lakukan ROM pada jari-Jari Kaki: sendi Condyloid
a. Fleksi: Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°. Ototnya yaitu
Flexor digitorum, lumbricalis pedis, flexor hallucis brevis
b. Ekstensi: Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°. Ototnya yaitu Extensor
digitorium longus, extensor digitorum brevis, extensor halllucis longus
c. Abduksi: Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 0°-15°.
Ototnya yaitu Adductor hallucis, introsessus dorsalis
d. Adduksi: Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 0°-15°. Ototnya yaitu
Adductor hallucis, introsessus dorsalis
TAHAP TERMINASI
21 Lakukan evaluasi subjektif dan sampaikan hasil pemeriksaan pada pasien
22 Membuat kontrak selanjutnya
23 Ucapkan salam dan terima kasih pada pasien atas kerja samanya
24 Cuci tangan
25 Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret
2013
Idea Nursing Journal Vol. VII No. 2 2016

Anda mungkin juga menyukai