Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

RANGE OF MOTION (ROM)

Nurdiana Sari
132151018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MH. THAMRIN

JAKARTA, 2019
A. Definisi
Range of Motion (ROM) merupakan salah satu terapi pemulihan dengan cara latihan otot
untuk mempertahankan kemampuan pasien menggerakkan persendian secara normal dan
lengkap (Tseng et al., 2007 dalam Susanti & Difran N.B, 2019).
Latihan Range of Motion (ROM) merupakan salah satu bentuk latihan dalam proses
rehabilitasi yang dinilai masih cukup efektif untuk mencegah terjadinya kecacatan pada
pasien dengan stroke (Rahayu, K.I.N., 2015).
B. Klasifikasi ROM
1. ROM Pasif
Latihan ROM pasif yang di lakukan pasien dengan bantuan perawat setiap gerakan.
Kekuatan otot 50%. Indikasi latihan ROM pasif adalah pasien semikoma dan tidak
sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau
semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien
dengan paralisis ekstermitas total (Suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini
berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan
otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki
pasien
2. ROM aktif
Latihan ROM aktif yaitu Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien
dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak
sendi normal (klien aktif). (Potter and Perry, 2006). Hal ini untuk melatih kelenturan
dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif.
Indikasi: mampu melakukan ROM sendiri dan kooperatif, kekuatan otot 75%.
C. Indikasi dilakukan ROM
1. Pasien tirah baring lama
2. Pasien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran
3. Pasien dengan kasus fraktur, stroke
4. Pasien dengan kelemahan otot dan kekakuan sendi
5. Nyeri otot, persendian atau tulang, nyeri pinggang, tengkuk, lutut atau bahu
D. Kontraindikasi ROM
1. Hypermobilitas
2. Inflamasi
3. Kelainan sendi atau tulang
4. Nyeri hebat
5. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak
6. Trauma baru yang kemungkinan ada fraktur yang tersembunyi
E. Tujuan
1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Mencegah kelainan bentuk
4. Menstimulus persendian
5. Memperbaiki tonus otot
6. Meningkatkan massa otot
7. Memperlancar sirkulasi darah
F. Manfaat
Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan,
memperbaiki tonus otot, mencegah terjadinya kekakuan sendi, untuk memperlancar
darah, memperbaiki toleransi otot untuk latihan.
G. Prosedur
Rentang
Bagian Tubuh Tipe Sendi Tipe Gerakan Otot-Otot Utama
(Derajat)
Leher, spina Pivotal (putar) Fleksi: menggerakkan
servikal dagu menempel ke 45 Sternocleidomastoid
dada
Ekstensi:
mengembalikan kepala 45 Trapezius
ke posisi tegak
Hiperekstensi:
menekuk kepala ke 10 Trapezius
belakang sejauh
mungkin
Fleksi lateral:
memiringkan kepala 40-45 Sternocleidomastoid
sejauh mungkin kearah
setiap bahu.
Rotasi: memutar
kepala dalam gerakan 180 Sternocleidomastoid,
sirkuler. Trapezius
Bahu Ball and socket Fleksi: menaikan
lengan dari posisi di 180 Korakhobrakhialis, bisep
samping tubuh ke brakhii, deltoid,
depan ke posisi di atas pektoralis mayor
kepala.
Ekstensi:
mengembalikan lengan 180 Latissimus dorsl, teres
ke posisi di samping mayor, trisep brakhii
tubuh
Hiperekstensi:
menggerakkan lengan 45-60 Latissimus dorsl, teres
ke belakang tubuh, mayor, deltoid
siku tetap lurus
Abduksi: menaikkan
lengan ke posisi 180 Deltoid, supraspinatus
samping di atas kepala
dengan telapak tangan
jauh dari kepala
Adduksi: menurunkan
lengan ke samping dan 320 Pektoralis mayor
menyilang tubuh
sejauh mungkin
Rotasi internal:
dengan siku fleksi, 90 Pektoralis mayor,
memutar bahu dengan latissimus dorsi, teres
menggerakan lengan mayor, subskapularis
sampai ibu jari
menghadap ke dalam
dan ke belakang
Rotasi eksternal:
dengan siku fleksi, 90 Infraspinatus, teres
menggerakan lengan mayor, deltoid
sampai ibu jari ke atas
dan ke samping kepala
Sirkumduksi:
menggerakan lengan 360 Deltoid,
dengan lingkaran korakobrakhialis,
penuh (sirkumduksi latissimus dorsi, teres
adalah kobinai semua mayor
gerakan sendi ball and
socked

Siku Hinge Fleksi: menekuk siku


sehingga lengan bawah 150 Bisep brakhil, brakhialis,
bergerak ke depan brakhioradialis
sendi bahu dan tangan
sejajar bahu
Lengan bawah Pivotal (putar) Supinasi: memutar
lengan bawah dan 70-90 Supinator, bisep brakhil
tangan sehingga
telapak tangan
menghadap ke atas
Pronasi: memutar 70-90 Pronator teres, pronator
lengan bawah sehingga quadratus
telapak tangan
menghadap ke bawah

Pergelangan Kondiloid Fleksi: menggerakan


tangan telapak tangan ke sisi 80-90 Fleksor karpi ulnaris,
bagian dalam lengan fleksor carpi radialis
bawah

Ekstensi:
menggerakan jari-jari 80-90 Ekstensor karpi ulnaris,
sehingga jari-jari, ekstensor karpi radialis
tangan, dan lengan brevis, ekstensor karpi
bawah berada dalam radialis longus
arah yang sama

Hiperekstensi:
membawa permukaan 89-90 Ekstensor karpi radialis
tangan dorsal ke brevis, ekstensor karvi
belakang sejauh radialis longus, ekstensor
mungkin karpi ulnaris

Abduksi (fleksi
radial): menekuk Sampai 30 Fleksor karpi radialis,
pergelangan tangan ekstensor karpi radialis
miring (medial) ke ibu brevis, ekstensor karpi
jari radialis longus

Adduksi (fleksi
ulnar): menekuk 30-50 Fleksor karpi ulnaris,
pergelangan tangan ekstensor karpi ulnaris
miring (lateral) ke arah
lima jari
Jari-jari tangan Condyloid Fleksi: membuat 90 Lumbrikales, interosseus
hinge genggaman volaris, interosseus
Ekstensi: meluruskan 90 dorsalis
jari-jari tangan Interosseus dorsalis,
ekstensor digiti quinti
Hiperekstensi:
menggerakan jari-jari 30-60 Propirus, ekstensor
tangan ke belakang digitorum kommunis,
sejauh mungkin ekstensor indicis
propirus
Abduksi:
merenggangkan jari- 30 Intersseus dorsalis
jari tangan yang satu
dengan lain

Adduksi: merapatkan 30 Intersseus volaris


kembali jari-jari
tangan
Ibu jari Pelana Fleksi: menggerakan
ibu jari menyilang 90 Fleksor pollisis brevis
permukaan telapak
tangan

Ekstensi:
menggerakan ibu jari 90 Ekstensor pollisis longus,
lurus menjauh dari ekstensor pollisis brevis
tangan

Abduksi: menjauhkan 30 Abductor pollisis brevis


ibu jari ke samping

Adduksi:
menggerakan ibu jari 30 Adductor pollisis
ke depan tangan obliqus, adductor pollisis
transversus
Oposisi:
menyentuhkan ibu jari 30 Opponeus pollisis,
ke setiap jari-jari opponeus digiti minimi
tangan
Pinggul Ball and socket Fleksi: menggerakan
tungkai ke depan dan 90-120 Psoas mayor, iliakus,
atas iliopsoas, sartorius

Ekstensi: Gluteus maksimus,


menggerakan kembali 90-120 semitendinosus,
ke samping tungkai semimembranosus
yang lain

Hiperekstensi:
menggerakan tungkai 30-50 Gluteus maksimus,
ke belakang tubuh semitendinosus,
semimembranosus
Abduksi:
menggerakan tungkai
ke samping menjauh 30-50 Gluteus medius, gluteus
tubuh minimus
Adduksi:
menggerakkan tungkai 30-50 Adductor longus,
kembali ke posisi adductor brevis, adductor
medial dan melebihi magnus
jika mungkin

Rotasi internal: 90 Gluteus medius, gluteus


memutar kaki dan minimus, tensor fasclae
tungkai ke arah latae
tungkai lain

Rotasi eksternal:
memutar kaki dan 90 Obturatorius intermus,
tungkai menjauh obturatorius ekstermus
tungkai lain

Sirkumduksi:
menggerakan tungkai 90 Psoas mayor, gluteus
melingkar maksimus, gluteus
medius, adductor magnus
Lutut Hinge Fleksi: menggerakan
tumit kearah belakang 120-130 Bisep femoralis,
paha semitendonosus,
semimembranosus,
Ekstensi: sartorius
mengembalikan 120-130 Rektus femoris, vestus
tungkai ke lantai lateralis, vastus
intermedius
Mata kaki Hinge Dorsifleksi:
menggerakan kaki 20-30 Tibialis anterior
sehingga jari-jari kaki
menekuk ke atas

Plantarfleksi: 45-50 Gastroknemus, soleus


menggerakan kaki
sehingga jari-jari kaki
menekuk ke bawah
Kaki Gliding Inversi: memutar
telapak kaki ke 10 /kurang Tibialis anterior, tibialis
samping dalam posterior
(medial)

Eversi: memutar 10 /kurang Peroneus longus,


telapak kaki ke peroneus brevis
samping luar (lateral)
Jari-jari kaki Condyloid Fleksi:
melengkungkan jari- 30-60 Fleksor digitonum,
jari kaki ke bawah jumbrikalis pedis, fleksor
hallusisbrevis
Ekstensi: meluruskan 30-60 Ekstensor digitorum
jari-jari kaki longus, ekstensor
digitorum brevis,
Abduksi: 15 /kurang ekstensor hallusis longus
meregangkan jari-jari Abductor hallusis,
kaki satu dengan yang interoseus dorsalis
lain
H. Sumber
Potter, Patricia A & Perry. 2011. Fundamental of Nursing. Jakarta: Salemba Medika
Perry, Peterson dan Potter. 2005. Buku saku keterampilan dan prosedur dasar: Alih
Bahasa. Didah Rosidah. Monica Ester: Editor Bhasa Indonesia, monica ester –
edisi 5. Jakarta, EGC
Suratun, Heryati, Santa Manurung dan Een Raenah. 2008. Klien gangguan system
musculoskeletal: seri asuhan keperawatan. Jakarta: EGC.
Susanti, & Difrant, N.B. (2019). “Pengaruh ROM Terhadap Kekuatan Otot pada Pasien
Stroke”. Jurnal Kesehatan Vokasional, Vol. 4 No. 2,

Anda mungkin juga menyukai