BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini yaitu:
1. mengetahui fisiologi gerak;
2. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi;
3. mengetahui latihan gerak yang dapat diberikan kepada pasien;
4. mengetahui manfaat mobilisasi terhadap sistem tubuh;
5. mengetahui efek imobilisasi terhadap sistem tubuh;
6. mengetahui risiko yang berhubungan dengan latihan gerak yang
diberikan;
7. mengetahui peran perawat dalam konsep aktivitas; dan
8. mengetahui prosedur tindakan latihan gerak.
3
BAB 2. ISI
mengembalikan
kepala ke posisi
tegak
Hiperekstensi: 10 Trapezius
menekuk kepala ke
belakang sejauh
mungkin
Fleksi lateral: 40-45 Sternocleidomastoid
memiringkan
kepala sejauh
mungkin ke arah
setiap bahu
Rotasi: memutar 180 Sternocleidomastoid,
kepala sejauh Trapezius
mungkin dalam
gerakan sirkuler
Bahu Bail and Fleksi: menaikkan 180 Korakobrakhialis,
socket lengan dari posisi bisep brakhii, deltoid,
di samping tubuh pektoralis mayor
ke depan ke posisi
di atas kepala Latissimus dorsi, teres
Ekstensi: 180 mayor, trisep brakhii
mengembalikan
lengan ke posisi di Latissimus dorsi, teres
samping tubuh mayor, deltoid
Hiperekstensi: 45-60
menggerakkan
lengan ke belakang
tubuh, siku tetap
lurus
Abduksi: 180 Deltoid, supraspinatus
Menaikkan lengan
ke posisi samping
di atas kepala
dengan telapak
tangan jauh dari Pektoralis mayor
kepala 320
Adduksi:
Menurunkan
lengan ke samping
dan menyilang
tubuh sejauh
mungkin
Rotasi dalam 90 Pektoralis mayor,
dengan siku fleksi, latissimus dorsi, teres
memutar bahu mayor, subskapularis
6
dengan
menggerakkan
lengan sampai ibu
jari menghadap
kedalam dan Infraspinatus, teres
kebelakang 90 mayor, deltoid
Rotasi luar: dengan
siku fleksi,
menggerakkan
lengan sampai ibu
jari ke atas dan
samping kepala
Sirkum Duksi: 360 Deltoid,
Menggerakkan korakobrakhialis,
lengan dengan latissimus dorsi, teres
lingkaran penuh mayor
(sirkumduksi
adalah kombinasi
semua gerakan
sendi ball-and-
socket)
Siku Hinge Fleksi: menekuk 150 Bisep brakhii,
siku sehingga brakhialis,
lengan bawah brakhioradialis
bergerak ke depan
sendi bahu, dan
tangan sejajar bahu
Ekstensi: 150 Trisep brakhii
meluruskan siku
dengan
menurunkan tangan
Lengan Pivotal Supinasi: memutar 70-90 Supinator, bisep
(Putar) lengan bawah dan brakhii
tangan sehingga
telapak tangan
menghadap ke atas
Pronasi: memutar 70-90 Pronator teres,
lengan bawah pronator quadratus
sehingga telapak
tangan menghadap
ke bawah
Pergelan Kondiloid Fleksi: 80-90 Fleksor karpi ulnaris,
gan menggerakkan fleksor carpi radialis,
Tangan telapak tangan ke
sisi bagian dalam
lengan bawah
7
permukaan telapak
tangan
Ekstensi: 90 Ekstensor polisis
menggerakkan ibu longus, ekstensor
jari lurus menjauh polisis, brevis
dari tangan.
Abduksi 30 Abduktor polisis
menjauhkan ibu brevis
jari ke samping
(biasa dilakukan
ketika jari-jari
tangan berada
abduksi dan 30 Abduktor polisis
adduksi) obliquus, adduktor
Adduksi: polisis transversus
menggerakkan ibu Opponeus pollisis,
jari ke depan opponeus digiti
tangan minimi
Oposisi:
menyentuhkan ibu
jari ke setiap jari-
jari tangan pada
tangan yang sama
Pinggul Ball and Fleksi 90-120 Psoas mayor, iliaktus,
socket menggerakkan iliopsoas, sartorius
tungkai ke depan Gluteus maksimus,
dan atas 90-120 semi tendinosus,
Ekstensi: semimembranosus
menggerakkan
kembali ke
samping tungkai
yang lain
Hiperekstensi: 30-50 Gluteus maksimus,
menggerakkan semitendonosus,
tungkai ke semimembranosus
belakang tubuh
Abduksi: 30-50 Gluteus Medius,
menggerakkan gluteus minimus
tungkai ke samping
menjauhi tubuh
Adduksi: 30-50 Adduktor longus,
menggerakkan adduktor brevis,
tungkai kembali ke adduktor magnus
posisi medial dan
melebihi jika
mungkin
9
longus
Abduksi: 15 atau Abduktor halluis
merenggangkan kurang interoseus dorsalis
jari-jari kaki satu
dengan yang lain
Adduksi: 15 atau Adduktor halluis,
merapatkan kurang interosseus plantaris
kembali bersama-
sama
5. mencegah kontraktur;
6. mempertahankan kepatenan jalan napas;
7. mencapai ekspansi paru dan pertukaran gas optimal;
8. memobilisasi sekresi jalan napas;
9. mempertahankan fungsi kardiovaskuler;
10. meningkatkan toleransi aktivitas;
11. mencapai pola eliminasi normal;
12. mempertahankan pola tidur normal;
13. mencapai sosialisasi;
14. mencapai kemandirian penuh dalam aktivitas perawatan diri; dan
15. mencapai stimulasi fisik dan mental.
BAB 3. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. Dan Perry Anne Griffin. 2005. Buku Ajar Fundaental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi Empat Volume Dua.
Jakarta: EGC.