Anda di halaman 1dari 13

1.

Gizi Masyarakat
1. Kegiatan
1) Pemantauan status gizi balita dengan penimbangan Balita di Posyandu
Penimbangan berat badan balita dilakukan di posyandu yang diadakan
sebulan sekali di seluruh desa yang ada di Kecamatan Panti.
2) Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi pada bayidan balita
Pemberian Vitamin A dilakukan di posyandu yang diadakan sebulan sekali
di seluruh desa di Kecamatan Panti. Pemberian vitamin A juga dapat
diberikan di puskesmas.
3) Pemberian tablet besi pada ibu hamil
Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dilakukan di posyandu dan puskesmas
saat ibu hamil melakukan pemeriksaan rutin.
4) Pemantauan ASI Eksklusif
Pemantauan ASI Eksklusif bisa dilakukan di posyandu dan kunjungan
rumah yang memiliki ibu pasca melahirkan/ibu nifas/ibu menyusui.
Terdapat kegiatan pertemuan KP ASI/ keluarga sadar ASI yang
dilaksanakan di setiap desa di Kecamatan Panti.
5) Penanganan Balita bermasalah/ GiziBuruk
Penanganan dilakukan di posyandu sebulan sekali, dengan memberikan
penyuluhan/emodemo terkait kebutuhan gizi pada balita dan memberikan
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berupa biskuit balita. Terdapat
kelas Ibu Balita yang diadakan di posyandu untuk meningkatkan
pengetahuan ibu balita tentang menu seimbang berdasarkan usia anak.
6) Penanganan bumil KEK (KurangEnergiKronis)
Penanganan bumil dengan KEK dapat langsung di puskesmas saat kontrol
kehamilan dan pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) pada remaja putri
yang ada di sekolah sekolah untuk mengurangi risiko bumil dengan KEK.
Selain itu memberikan PMT pada ibu hamil dengan KEK.
7) MP ASI
Kegiatan ini berupa pemberian penyuluhan kesehatan pada kegiatan
posyandu atau pada saat periksa rutin ke KIA dengan sasaran pada ibu
menyusui.
8) Pemantauan Garam Beryodium
Pemantauan garam beryodium diberikan pada remaja yang terindikasi
kekurangan iodium. Kegiatan ini dapat dilakukan di Puskesmas,
Poskesdes, Poskestren dan UKS . Dilaksanakan penyuluhan tentang
GAKY di sekolah dan pengambilan sampel garam di beberapa KK pada
masing-masing desa.
9) Penanganan Anemia pada Remaja Putri
Penanganan anemia pada remaja putri dilakukan di SMP dan SMA yang
ada di Kecamatan Panti dengan melakukan penyuluhan tentang anemia
dan pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) pada remaja putri dan
diwaktu yang sama diminum bersama-sama.
2. Sasaran
- Ibu Hamil
- Ibu Nifas
- Bayi
- Balita
- Anak Prasekolah
- Remaja
3. Jumlah Petugas

- Kepala Upt. Puskesmas Panti (dr. Dian Retno Safitri)


- PJ UKM (Dwi Irma Suryani)
- PJ Program Gizi (Rita Arisanti)
- Pelaksanana wilayah desa Panti (Andiana W)
- Pelaksana wilayah desa Serut (Yuli Rahmawati, Oktavia Dewi W)
- Pelaksana wilayah desa Kemiri (Partiwi, Lydia Eka P)
- Pelaksana wilayah desa Glagah Wero (Sufadilah, Ady Chandra)
- Pelaksana wilayah desa Kemuningsari Lor (Supiyah)
- Pelaksana wilayah desa Pakis (St Wulandari, Nofi Tri A)
- Pelaksana wilayah desa Suci (Irma,Devi ).
- Total ada 15 petugas puskesmas
4. Target Pencapaian dan Sasaran

No Program Target Capaian Sasaran Kesenjangan


1 Pemberian 90% 88.39% Balita 98.2%
Vitamin A dosis
tinggi Pada
Balita 2 kali per
tahun (A2)
2 Pemberian 90% 108.5% Balita -
Vitamin A dosis
tinggi Pada
Balita 1 kali per
tahun (A1)
3 Pemberian 90% 103.4% Bayi -
vitamin A dosis
tinggi pada bayi
4 Pemberian 90% 94.9% Ibu Nifas -
vitamin A dosis
tinggi pada
bufas 2x
5 Pemberian 90% 95.4% Ibu Hamil -
tablet besi (90 Trimester 3
tablet) pada
bumil (Fe3)
6 Pemberian 90% 91.4% Ibu Hamil -
tablet besi (60 Trimester 2
tablet) pada
bumil (Fe2)
7 Pemberian 90% 88.1% Ibu Hamil 97.8%
tablet besi (30 Trimester 1
tablet) pada
bumil (Fe1)
8 Bumil KEK 30% 15.6% Ibu Hamil 52%
9 Jumlah bumil 100% 21.5% Ibu Hamil 21.5%
KEK yang
mendapat PMT
10 ASI Eksklusif 80% 75.3% Bayi dan 94.1%
balita
11 Jumlah 1 100% Ibu hamil -
Kelompok kelompok/desa
Peduli ASI
12 Balita Gizi 100% 100% Balita -
buruk mendapat
perawatan
13 MP-ASI pada 100% 80.7% Bayi 80.7%
anak usia 6-24
Tahun
14 Pemberian PMT 100% 57.1% Balita 57.1%
Pemulihan
balita gizi
buruk/kurus
15 Balita Bawah 4% 3.3% Balita 82.5%
Garis Merah
(BGM/D)
16 Cakupan 70% 75.8% Remaja -
Rumah Tangga
yang
mengkonsumsi
garam
Beryodium
17 Penanggulangan 40% 100% Balita dan -
Anemi pada Anak
Balita prasekolah
18 Penanggulangan 100% 100% Anak -
Anemi pada Sekolah
Murid SD/MI
19 Desa bebas 85% 100% Ibu Hamil, -
rawan gizi (∑ Ibu Nifas,
KEP total PSG) Bayi,
Balita,
Anak
Prasekolah,
Remaja
20 Balita naik berat 80% 72.2% Balita 90.25%
badannya (N/D)
21 Presentase 85% 92.6% Balita -
balita yang
ditimbang berat
badannya (D/S)
22 Jumlah balita 0% 0% Balita -
gizi buruk
tanda-tanda
klinis
23 Balita KEP ≤ 10% 8.1% Balita -
Ringan
(BGT/D)

5. Masalah
a. Tabel IFAS

Kekuatan (Strengh) Kelemahan (Weakness)


- Untuk kegiatan penyuluhan dan - Sumber daya manusia di
alat kesehatan (sarana dan lapangan masih kurang dalam
prasarana) difasilitasi oleh wilayah luas
Puskesmas - Kurangnya petugas puskesmas
- Peralatan antropometri dan yang turun langsung memantau
timbangan lengkap atau memberikan pengarahan
- Tersedianya fasilitas untuk terkait hal hal untuk
memasak di Puskesmas meningkatkan pengetahuan
- Penyuluhan kesehatan dilakukan kader-kader tentang kesehata
di posyandu dan pemberian (penyuluhan pengukuran tinggi
bantuan pada sasaran dengan badan dan berat badan yang
mengunjungi rumah sasaran. benar sebagai upaya
memastikan angka kejadian
stunting di Kecamatan)
- Kekuatan alat timbang di setiap
posyandu terkadang berbeda

b. Tabel EFAS

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)


- Sumber dana kegiatan program - Penyuluhan kesehatan tentang
terdiri dari APBD , BOK dan gizi yang ditujujan kepada
lainnya. sasaran masih kurang, media
- Dalam melaksanakan program dan anggaran yang terbatas
yang telah dirancang, pihak - Stok pemberian biskuit PMT
Puskesmas bekerjasama dari pemerintah yang kadang
dengan bidan wilayah, mengalami keterlambatan
perawat desa dan kader - Sanitasi lingkungan yang masih
posyandu dalam melakukan rendah di kalangan masyarakat
skrining pendataan melalui - Pengetahuan masyarakat
data Puskesmas, Posyandu, tentang gizi kurang mengalami
Posbindu, Polindes dari peningkatan dan kinerja petugas
masing-masing desa. sudah mulai optimal
- Berkembangnya ilmu - Adanya masyarakat yang masih
pengetahuan dan teknologi belum datang ke posyandu
yang dapat menunjang untuk sehingga tidak dapat
promosi kesehatan teridentifikasi masalah
- Antusias yang meningkat dari kesehatan terutama gizi
lembaga-lembaga pendidikan - Adanya program terbaru
dalam hubungan lintas sektor mengenai kesehatan masyarakat
di luar Puskesmas Panti yang
semakin berkembang
c. Tabel Skoring SWOT

Faktor-faktor Bobot Rating Jumlah


strategis (bobot x rating)
Kekuatan
- Untuk kegiatan 0,40 4 1,60
penyuluhan dan
alat kesehatan
(sarana dan
prasarana)
difasilitasi oleh
Puskesmas
- Peralatan 0,20 3 0,60
antropometri
dan timbangan
lengkap
- Tersedianya 0,15 3 0,45
fasilitas untuk
memasak di
Puskesmas
- Penyuluhan 0,25 3 0,75
kesehatan
dilakukan di
posyandu dan
pemberian
bantuan pada
sasaran dengan
mengunjungi
rumah sasaran.
Jumlah 3,40
Kelemahan
- Sumber daya 0,35 3 1,05
manusia di
lapangan masih
kurang dalam
wilayah luas
- Kurangnya
petugas 0,45 3 1,35
puskesmas yang
turun langsung
memantau atau
memberikan
pengarahan
terkait hal hal
untuk
meningkatkan
pengetahuan
kader-kader
tentang
kesehatan.
- Kekuatan alat 0,20 2 0,40
timbang di
setiap posyandu
terkadang
berbeda
Jumlah 2,80

Titik di sumbu X = Strengh – Weakness = 3,40-2,80 = 0,60

Faktor-faktor Bobot Rating Jumlah


strategis (bobot x rating)
Peluang
- Sumber dana 0,25 3 0,75
kegiatan program
terdiri dari APBD
, BOK dan
lainnya.
- Dalam
melaksanakan 0,30 3 0,90
program yang
telah dirancang,
pihak Puskesmas
bekerjasama
dengan bidan
wilayah, perawat
desa dan kader
posyandu dalam
melakukan
skrining
pendataan
melalui data
Puskesmas,
Posyandu,
Posbindu,
Polindes dari
masing-masing
desa.
- Berkembangnya
ilmu pengetahuan 0,10 2 0,20
dan teknologi
yang dapat
menunjang untuk
promosi
kesehatan
- Antusias yang
meningkat dari 0,35 4 1,40
lembaga-lembaga
pendidikan dalam
hubungan lintas
sektor
Jumlah 3,40
Ancaman

- Penyuluhan 0,25 3 0,75


kesehatan
tentang gizi
yang ditujukan
kepada sasaran
masih kurang,
media dan
anggaran yang
terbatas
- Stok pemberian 0,10 1 0,10
biskuit PMT
dari pemerintah
yang kadang
mengalami
keterlambatan
- Sanitasi 0,15 1 0,15
lingkungan
yang masih
rendah di
kalangan
masyarakat
- Pengetahuan
masyarakat 0,15 2 0,30
tentang gizi
kurang
mengalami
peningkatan dan
kinerja petugas
sudah mulai
optimal
0,20 2 0,80
- Adanya
masyarakat
yang masih
belum datang ke
posyandu
sehingga tidak
dapat
teridentifikasi
masalah
0,15 2 0,30
kesehatan
terutama gizi
- Adanya
program terbaru
mengenai
kesehatan
masyarakat di
luar Puskesmas
Panti yang
semakin
berkembang

Jumlah 2,40

Titik di sumbu Y = Opportunity – Treath= 3,25-2,40 = 0,85

d. Rencana Tindak Lanjut (Matriks SWOT)

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)


EFAS
IFAS
Peluang (Oppurtunity) 1. Membuat rencana 1. Memberikan penyuluhan
kegiatan yang lebih kepada masyarakat
terjadwal dan konsisten dengan menggunakan
2. Meningkatkan media penyuluhan leaflet
penyuluhan tentang dan poster
Program Kesehatan 2. Memberdayakan sumber
Lingkungan dan PHBS (6 daya yang ada di
langkah cuci tangan) masyarakat (lembaga –
3. Meningkatkan kerja sama lembaga) dengan
dengan lintas sektor memberikan penyuluhan
sebagai upaya dalam kepada pendamping
meningkatkan sasaran sasaran, agar penyuluhan
penyuluhan yang dilakukan
berkelanjutan
Ancaman (Threat) 1. Menggunakan posyandu 1. Melakukan pelatihan
sebagai sarana tentang “gizi msyarakat”
penyuluhan kesehatan untuk semua petugas
untuk sampai pada kesehatan sebagai upaya
sasaran penyuluhan peningkatan sasaran
2. Memberdayakan kader 2. Melakukan pelatihan
posyandu, tokoh kader dan “kelas gizi”
masyarakat untuk dalam pengolahan
meningkatkan kesehatan makanan dari potensi
lingkungan desa untuk meningkatkan
3. Melakukan kunjungan menu PMT balita dan ibu
rumah sasaran bersama hamil serta
bidan desa, kader mengantisipasi
posyandu, dan toko keterlambatan pemerintah
masyarakat untuk dalam menyediakan stok
diberikan pemahaman PMT balita.
tentang pentingnya 3. Meningkatkan
posyandu. penyuluhan tentang
“hygiene sanitasi” untuk
menurunkan angka
kejadian penyakit infeksi
yang berpengaruh
terhadap status gizi pada
anak.
4. Mengadakan “taman
gizi” di Puskesmas lalu
diperlebar ke masing-
masing desa untuk
meningkatkan
pengetahuan ibu tentang
gizi pada anggota
keluarga
e. Diagram Layang

1
(0,85, 0,60)
0,8

0,6

0,4

0,2

W S
-1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1
-0,2

-0,4

-0,6

-0,8

-1

Berdasarkan hasil dari diagram layang tersebut menunjukkan bahwa Analisis


Gizi Masyarakat Puskesmas Panti berada di kuadran I. Hal ini menunjukkan
bahwa situasi yang menguntungkan, Puskesmas Panti dalam Program Gizi
Masyarakat memiliki kekuatan dan peluang sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif.
6. Implementasi

No Nama kegiatan Tanggal Sasaran Tempat Keterangan


Pelaksanaan pelaksanaan

1 Penyuluhan 12-16 Ibu Balita Masing- Sudah terlaksana,


Gizi Seimbang terkhusus Kendala : sasaran
Pada Balita Maret 2019 ibu dengan masing desa ibu balita dengan
balita BGM BGM sepenuhnya
tidak terjangkau

2 Screening 7 Desa : Kader Balai Desa Sudah terlaksana,


tumbuh Posyandu Kemuning tidak ada kendala
kembang balita 30 Maret Ibu Balita
dengan 2019
menggunakan
KPSP untuk
mengetahui
status gizi
balita

3 Penyuluhan 12-16 Kader Desa Pakis Sudah terlaksana,


Pengukuran Maret 2019 Posyandu tidak ada kendala
berat badan dan Ibu
dan tinggi Balita
badan untuk
mengetahui
status gizi pada
balita

4 Gizi seimbang 12-16 Ibu Hamil Desa Pakis Sudah terlaksana,


pada ibu hamil Maret 2019 terkhusus tidak ada kendala
untuk ibu hamil
mengurangi dengan
risiko KEK KEK

5 Penyuluhan 08-13 April Remaja Masing- Sudah terlaksana,


Kesehatan 2019 masing desa tidak ada kendala
Reproduksi

6 Penyuluhan 01-06 April Usia Masing- Sudah terlaksana,


Gizi seimbang 2019 Sekolah masing desa tidak ada kendala
pada anak usia
sekolah

7 Penyuluhan 01-06 April Remaja Masing- Sudah terlaksana,


Gizi seimbang 2019 masing desa tidak ada kendala
pada anak usia
remaja

a. Peran Serta Masyarakat (PSM)


Menjadi pendukung dalam keberhasilan program yang sudah
dilaksanakan.
b. Lintas Sektor
Bidan desa, kader desa dan masyarakat setempat.
7. Evaluasi
- Pelaksanaan program beberapa sudah sesuai berdasarkan dengan
kebutuhan dari setiap masalah kesehatan yang ada
- Kendala dalam melaksanakan implementasi/program terkadang sasaran
tidak sepenuhnya terjangkau
- Perlunya kegiatan pelatihan untuk peningkatan pengetahuan petugas
pemberi penyuluhan kesehatan supaya infomarsi yang diberikan kepada
sasaran tepat

Anda mungkin juga menyukai