Anda di halaman 1dari 26

SKRIPSI

ANALISIS PENYUSUNAN PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


MELALUI STRATEGI PEMASARAN SOSIAL DI PUSKESMAS
PADANGSARI SEMARANG 2017

Oleh:
Aini Nur Santi
NIM 25010113130238

Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
2017

16/05/2018 Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan 1


PENDAHULUAN
Secara global 4juta bayi meninggal pada bulan pertama

Begitupun di Indonesia pola- seringkali, kejadian


pola kematian anak kematian bayi
sebagian besar terjadi pada disebabkan oleh faktor
masa baru lahir (neonatal) kurang gizi atau gizi buruk
pada bayi
10/1.000 KH
Salah satu upaya :
memberikan Air Susu Ibu
8,38/1.000 KH (ASI) sedini mungkin dan
eksklusif

Sejumlah faktor
mempengaruhi : faktor sosial
ekonomi, faktor kehamilan,
kontaminasi lingkungan,
defisiensi nutrisi, dll.
54,3%
(laporan DKP, 2013)

58,9%
(laporan DKP, 2013)

7.25% (2014)
Puskesmas Padangsari 59.79% 8.44% (2015)
Puskesmas Bangetayu 1.06% 12.62% (2016)
(DKK, 2016)

Puskesmas Padangsari

Puskesmas Padangsari memiliki cakupan paling tinggi sebesar 59.79%

Penyuluhan, Konseling dan Promosi, Selama keberjalanannya, konseling merupakan


cara yang lebih efektif dibandingkan promosi

Setiap tahunnya program dipilih berdasarkan hasil evaluasi tiap tahun

Belum ada penentuan secara khusus dalam perencanaan program


pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Padangsari.
RUMUSAN MASALAH

Perlu dilakukan penelitian dan telaah lebih lanjut mengenai rancangan


program pemberian ASI eksklusif melalui pendekatan strategi pemasaran sosial
di Puskesmas Padangsari

MANFAAT
Tujuan Umum : Menyusun Perencanaan Diharapkan dpt menjadi
Program Pemberian ASI Eksklusif melalui
referensi puskesmas dlm
Strategi Pemasaran Sosial
merumuskan perencanaan
program
Tujuan Khusus :
Diharapkan dpt digunakan
• Mengindentifikasi faktor-faktor sbg referensi penyusunan
lingkungan internal program
• Mengindentifikasi faktor-faktor Dapat dijadikan sbg
lingkungan eksternal
pengaplikasikan teori
• Mengetahui prioritas strategi program
dalam SWOT
• Merumuskan program pemberian ASI
eksklusif menggunakan strategi
pemasaran sosial
TINJAUAN PUSTAKA KERANGKA TEORI
Perencanaan Strategik
• ASI Ekslusif Organisasi
-Visi

– Pengertian ASI Eksklusif Umpan Balik -Misi

– Manfaat Pemberian ASI Analisis Analisis


Eksklusif
Menentukan dan Menetapkan
Ling. Arah Organisasi : Perumusan Ling.
Internal RENSTRA & RENOP eksternal

• Pelaksanaan ASI Eksklusif


• Faktor-Faktor Yang Menilai dan Memilih Strategi :

Berpengaruh Terhadap 1.
Program Peningkatan Cakupan
Define problem, purpose,

Pelaksanaan Program 2.
dan focus
Analisis Situasi

Pemberian ASI Ekslusif


3. Segmentasi Target
4. Target Pasar dan Tujuan
5. Faktor yang

• Regulasi Terkait ASI Ekslusif 6.


mempengaruhi adopter
Positioning Statement

Perencanaan Strategik
7. Strategi Bauran
• 8.
Pemasaran
Monitoring dan Evaluasi

• Pemasaran Sosial
9. Budgeting
10. Rencana Implementasi

Pemberdayaan Sumber (Fungsi


Manajemen) : Implementasi
Strategi

Umpan Balik
Mengukur dan Menilai
Kinerja:
Pengendalian Strategi
KERANGKA KONSEP
Dimensi
Dimensi eksternal :
Internal : Perumusan RENOP Ling. operasional
SumberDaya Puskesmas Ling. Nasional
Kapabilitas Padangsari (Politik, ekonomi,
Kompetensi sosial budaya,
dan teknologi)

Analisis SWOT Program

Menilai dan Memilih Strategi : Program


Peningkatan Cakupan
1. Define problem, purpose, dan focus
2. Analisis Situasi
3. Segmentasi Target
4. Target Pasar dan Tujuan
5. Faktor yang mempengaruhi adopter
6. Positioning Statement
7. Strategi Bauran Pemasaran
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Budgeting
10. Rencana Implementasi
METODE PENELITIAN
kualitatif ,
exploratory study
Objek : proses kerja
Subjek : PJ program gizi
(2 bidan, 1tenaga gizi)
Metode : wawancara,
pengamat, dan diskusi.
DEFINISI OPERASIONAL
Pengolahan Data dan
Analisis Data :
pengumpulan data,
reduksi data, pengolahan
dan analisis data,
penyajian dan penarikan
kesimpulan
Uji Validitas dan Reabilitas :
Triangulasi sumber dan triangulasi
metode
HASIL PENELITIAN
PROFIL PUSKESMAS PADANGSARI :
Geografi dan keadaan penduduk

No Kelurahan L P Jumlah

1. Padangsari 6.047 6.441 12.488


2. Pedalangan 5.696 5.724 11.420
3. Jabungan 1.792 1.718 3.510
Jumlah Total 13.535 13.883 27.418

• ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN • ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN


INTERNAL : Sumber Daya 6M EKSTERNAL :
– MAN – POLITIK
– MONEY – EKONOMI
– METHODE – SOSIAL BUDAYA
– MATERIAL – TEKNOLOGI
– MINUTE
– MARKET
HASIL PENELITIAN (Internal)
•Padangsari ialah petugas yang bertanggung jawab di
bidang gizi terdiri dari 2 bidan dan 1 tenaga gizi
MAN •Informan utama mengakui tidak ada kendala dalam
melaksanakan program

•Dana yang digunakan bidang gizi untuk menjalankan


program berasal dari dana BOK (Bantuan Operasional
Kegiatan).
MONEY •Dikarenakan program ASI eksklusif hanya memiliki
kegiatan penyuluhan dan konseling saja, bidang gizi
merasa cukup dengan dana yang didapatkan

•Bidang gizi didukung dengan fasilitas puskesmas


diantaranya buku konseling, lembar balik, boneka bayi,
boneka payudara, botol susu penyimpan ASI, CD film
MATERIAL salah satunya materi ASI eksklusif, LCD, dan komputer
•Puskesmas Padangsari memiliki prosedur kerja yaitu
Standar Operating Procedure (SOP) bidang gizi yang

METHOD membantu bidang gizi mendapatkan legalitas


dalam bekerja.
•Kadangkala informan utama memiliki kendala
dalam berkomunikasiI

•Bidang gizi menjalankan program ASI melalui 2


kegiatan, penyuluhan dan konseling.
•Penyuluhan dilakukan sesuai jadwal 3x dalam

MINUTE setahun. Penyuluhan juga dapat dilaksanakan


secara insidental. Penyuluhan diberikan ketika
posyandu dan kelas ibu hamil.
•Konseling dilaksanakan hampir setiap hari dan
dilakukan bersamaaan dengan pelayanan

•Sasaran program ialah ibu hamil sampai ibu


menyusui. Penyuluhan dilakukan ketika kegiatan
MARKET posyandu dan kelas ibu hamil. Namun, ketika
penyuluhan dilakukan di posyandu seringkali salah
sasaran kegiatan
HASIL PENELITIAN (Eksternal)
• Kurang adanya perhatian khusus dari
pemerintah daerah (Kecamatan,
Kelurahan, Kota Semarang) terkait
POLITIK program pemberian ASI eksklusif
• Usaha yang dilakukan untuk membina
politik ialah pertemuan lintas sektor

• Dana program didapatkan melalui


anggaran BOK (Bantuan Operasional
EKONOMI Kegiatan) yang diatur oleh sistem Dinas
Kesehatan Kota Semarang.

• Sosial budaya wilayah kerja Puskesmas


Padangsari beragam
SOSIAL • Sosial budaya tersebut mencakup persepsi
masyarakat mengenai ASI eksklusif,
BUDAYA (1) kebiasaan ibu selama ASI eksklusif dan
pola pemberian makan sebelum dan
setelah ASI eksklusif
• Persepsi masyarakat mengenai ASI
eksklusif
• ASI eksklusif tidak memberikan efek
mengenyangkan
• Semakin mahalnya susu formula
semakin baik pertumbuhan dan
SOSIAL perkembangan anak
• Pola sambung ASI dengan susu formula
BUDAYA (2) dianggap oleh ibu sebagai ASI eksklusif
• Cara memberikan ASI yang benar
• Cara menyimpan ASI yang benar.
• Kebiasaan ibu selama ASI eksklusif hanya
pada pola pemberian makan saja yang
masih terdapat kendala.

• Belum adanya teknologi khusus yang


digunakan selama menjalankan program.
Teknologi yang digunakan seperti
TEKNOLOGI penyuluhan pada umumnya
menggunakan media komunikasi, alat
peraga dan film berisi materi yang
diberikan oleh DKK.
Kekuatan
PEMBAHASAN
•Memungkinkan bekerja sama dengan
PENELITIAN bidang lain untuk kegiatan penyuluhan
•Kegiatan program ASI eksklusif yang
dilaksanakan adalah penyuluhan dan
konseling
Keterbatas •Salah satu kegiatan program yaitu konseling,
bisa dilakukan hampir setiap hari
• Jadwal diskusi yang sulit •Fasilitas yang dimiliki ialah lembar balik,
disatukan boneka bayi, boneka payudara, CD materi
• Validitas dari data ASI •Dana tidak menjadi kendala dan dapat
eksklusif itu sendiri mengajukan dana sebagai pendukung
• Adanya persiapan SA program walaupun belum tentu di ACC
akreditasi Puskesmas •Bisa meminjam alat multimedia seperti
Padangsari laptop, LCD proyektor
• Analisis SWOT peneliti
•Sudah memiliki SOP dan pedoman dalam
merupakan hasil
melaksanakan kegiatan
pemikiran sudut pandang
orang luar •Terdapat berbagai pertemuan masyarakat
•Adanya Gasurkes (Petugas Surveilans
Kesehatan) KIA
PELUANG
• Puskesmas Padangsari memiliki kader
di tiap wilayah
• Kelas ibu hamil mendukung
KEKURANGAN penyuluhan
• Tingkat pendidikan masyarakat
Padangsari dan Pedalangan
• Tenaga medis untuk program didominasi lulusan SLTA/Akademi,
gizi hanya terdiri dari 2 bidan, 1 sarjana
tenaga gizi dan memiliki • Sudah ada indikasi perubahan perilaku
amanah tugas yang tumpang
tindih ANCAMAN
• Belum ada kesempatan untuk • Terdapat beberapa persepsi ASI yang
meningkatkan kompetensi salah di lingkungan wilayah kerja
seperti pendidikan dan Puskesmas khususnya Jabungan
pelatihan terkait ASI eksklusif • Penduduk masih memiliki pola
• Tidak ada ruang konsultasi dan pemberian makanan kurang tepat
laktasi yang dipengaruhi oleh lingkungan
• SOP atau petunjuk teknis dari keluarga dan sosial
kemenkes terkait ASI eksklusif • Respon sasaran biasa saja
tidak update • Linsek kecamatan dan kelurahan
kurang memberikan kontribusi untuk
terjun langsung ke masyarakat

MATRIKS IFAS EFAS


Berdasarkan gambar kuadran
grand strategy, posisi bidang gizi
berada pada kuadran I yang
memiliki posisi agresif.

MATRIKS SWOT
ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN SOSIAL PROGRAM ASI EKSKLUSIF
• Pemasaran sosial merupakan bentuk strataegi pemasaran dengan menggunakan
kombinasi konsep pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penerimaan
gagasan sosial atau perubahan perilaku kelompok sasaran
• Pemasaran sosial ini dapat dijadikan alternatif strategi program salah satunya di
bidang kesehatan
Menurut Kotler dan Lee (dalam buku Social Marketing : Influencing Behavior for
Good, 2008) perencanaan sosial marketing
• Menentukan Masalah, Tujuan dan Fokus
• Analisis Situasi
• Profil Target Sasaran
• Target Pasar dan Tujuan (Goals)
• Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Adopsi
• Merangkai Pernyataan Penempatan (Positioning)
• Pengembangan Strategi Marketing Mix : 4Ps
• Perencanaan Monitoring dan Evaluasi
• Pembiayaan
• Melengkapi Rencana Implementasi dan Manajemen Kampanye
Menentukan Masalah, Tujuan dan Fokus

• Masalah : kurangnya kesadaran ibu muda akan ASI eksklusif.


• Fokus : ibu muda yang belum memberikan perhatian lebih pada ASI
eksklusif dan kesadaran akan manfaat ASI.
• Tujuan : perubahan perilaku ibu muda yang menyusui menggunakan
susu formula kembali ke ASI

Analisis Situasi

• Berdasarkan analisis SWOT, Puskesmas Padangsari berada pada kuadran


strategy di kuadran I yang memiliki posisi agresif.
• Jika dilihat dari posisi kuadran strategy, Puskesmas Padangsari memiliki
kesempatan untuk mengembangkan sebuah kebijakan untuk
meningkatkan cakupan ASI eksklusif
Profil Target Sasaran

• Sasaran utama ialah ibu menyusui dan ibu hamil


• Sub segmentasi sasaran ialah nenek atau mbah dari bayi
• Sub segmentasi sasaran selanjutnya ialah suami dan keluarga terdekat.

Target Pasar dan Tujuan (Goals)

• Perilaku yang diinginkan ialah perubahan perilaku ibu muda yang menyusui
menggunakan susu formula kembali ke ASI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Adopsi

• Hambatan : lingkungan belum sepenuhnya mendukung untuk ibu menyusui


• Manfaat : ASI memiliki manfaat yang baik untuk ibu maupun bayi
• Pesaing : promosi susu formula lebih gencar dibandingkan promosi ASI
eksklusif, dan ibu ingin sesuatu yang praktis
Merangkai Pernyataan Penempatan (Positioning)
• Target sasaran yang ditanamkan : nutrisi ASI yang terbaik dan gratis
• Strategi produk : produk intinya adalah ASI eksklusif
• Strategi harga : produk dapat menjangkau daerah yang terkendala
transportasi demi meminimalisir biaya target sasaran
• Strategi tempat : produk dapat menjangkau daerah yang terkendala
transportasi melalui puskesmas keliling
• Strategi promosi : memberikan perlakukan komunikasi yang berbeda untuk
tiap sasaran
Perencanaan Monitoring dan Evaluasi
• Dilakukan evaluasi mulai dari perencanaan hingga dampak yang
dirasakan sasaran, diantaranya ialah ialah pembagian angket, kuisioner,
lembar kritik/saran, absensi kehadiran, cakupan.
Pembiayaan
• Rancangan biaya untuk pengadaan media kreatif dan media promosi
kesehatan
Melengkapi Rencana Implementasi dan Manajemen Kampanye
•MATRIKS POA
KESIMPULAN DAN SARAN
• Faktor-faktor lingkungan internal yang dimiliki oleh bidang gizi Puskesmas
Padangsari meliputi sumberdaya sebagai kekuatan dan kelemahan
diantaranya:
– Memungkinkan bekerja sama dengan bidang lain
– Kegiatan program ASI eksklusif yang dilaksanakan adalah penyuluhan
dan konseling
– Dana tidak menjadi kendala
– Sudah memiliki SOP dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan
– Adanya Gasurkes (Petugas Surveilans Kesehatan) KIA
– Tenaga medis untuk program gizi hanya terdiri dari 2 bidan, 1 tenaga gizi
dan memiliki amanah tugas yang tumpang tindih
– Belum ada kesempatan untuk meningkatkan kompetensi
– Tidak ada ruang konsultasi dan laktasi
– SOP atau petunjuk teknis dari kemenkes terkait ASI eksklusif tidak update
• Faktor-faktor lingkungan eksternal yang dimiliki oleh bidang gizi Puskesmas
Padangsari meliputi politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi sebagai
peluang dan ancaman diantaranya :
– Puskesmas Padangsari memiliki kader di tiap wilayah
– Kelas ibu hamil mendukung penyuluhan ASI eksklusif
– Tingkat pendidikan masyarakat Padangsari dan Pedalangan didominasi
lulusan SLTA/Akademi, sarjana
– Sudah ada indikasi perubahan perilaku
– Terdapat beberapa persepsi ASI yang salah di lingkungan Jabungan,
– Penduduk masih memiliki pola pemberian makanan kurang tepat yang
dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan sosial
– Respon sasaran biasa saja
– Linsek kecamatan dan kelurahan kurang memberikan kontribusi untuk
terjun langsung ke masyarakat
• Posisi kuadran strategy bidang gizi berada pada posisi agresif. Strategi yang
dapat diterapkan sesuai dengan posisi tersebut ialah :
– Tim bekerja sama lintas bidang
– Tim membuat materi kreatif
– Tim melakukan kampanye gerakan ASI eksklusif
– Tim memiliki jangkauan laporan gizi lebih luas, teliti dan menyeluruh

• Puskesmas Padangsari yang berada pada posisi agresif, membantu bidang


gizi merumuskan sebuah program Kampanye Pemasaran Sosial ASI Eksklusif.
Kampanye pemasaran sosial berfokus pada permasalahan ibu muda yang
belum memberikan perhatian pada ASI eksklusif dan kesadaran akan
manfaat ASI. Dengan tujuan perubahan perilakunya ialah ibu muda yang
menyusui menggunakan susu formula kembali ke ASI. Kegiatan kampanye
tetap menggunakan kegiatan penyuluhan dan konseling tetapi
mengadaptasi pemasaran sosial sebagai inti produk
KESIMPULAN DAN SARAN (2)
1. Puskesmas Padangsari dpt menggunakan hasil penelitian mencakup
analisis situasi bidang, strategi program, dan rancangan program
2. Dengan posisi kuadran strategy I “posisi agresif”, Puskesmas
Padangsari dapat melakukan strategi-strategi diantaranya : Tim
bekerja sama lintas bidang, Tim membuat materi kreatif, Tim
melakukan kampanye gerakan ASI eksklusif, Tim memiliki jangkauan
laporan gizi lebih luas, teliti dan menyeluruh
3. Puskesmas Padangsari dpt mengadaptasi rancangan program yaitu
kampanye pemasaran sosial pemberian ASI eksklusif agar program
lbh efektif.
4. Untuk mengadopsi rancangan, Bidang gizi dapat menyisihkan
anggaran untuk pengadaan media kreatif, membentuk tim media
untuk menyusun media promosi kesehatan, menjalin koordinasi
intensif
5. Agar kegiatan dapat termonitoring, bidang gizi dapat mempraktikan
evaluasi program dg sudut pandang sasaran sebagai bahan
pertimbangan perencanaan tahun depan.
LAMPIRAN
• PEDOMAN DISKUSI • TRANSKRIP
• PEDOMAN WAWANCARA
WAWANCARA • PEDOMAN
OBSERVASI
LAMPIRAN
TERIMAKASIH.

16/05/2018 Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan 26

Anda mungkin juga menyukai