Oleh:
Gustiani
P07524517048
Diploma IV
Disusun Oleh:
Gustiani
P07524517048
i
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN ALIH JENJANG
Skripsi, Juli 2018
Gustiani
P075242517048
ABSTRAK
Gustiani
P075242517048
ABSTRACT
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
(Gustiani)
( P07524517048)
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
rahmatNya sehingga dapat terselesaikan Skripsi yang berjudul “Efektivitas
Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil,
Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya
Medan Tahun 2018”. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Sarjana Sains Terapan Kebidanan pada Program Studi D-IV Kebidanan Medan
Poltekkes Kemenkes RI Medan.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan,
yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.
2. Betty Mangkuji, SST, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Poltekkes Kemenkes RI
Medan, yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.
3. Yusniar Siregar, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes RI Medan dan sekaligus Dosen Ketua Penguji yang
telah memberikan kesempatan menyusun dan membimbing skripsi ini.
4. Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Efendi Sianturi, SKM, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Aritha Br. Sembiring, SST, M.Kes, Selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA)
yang telah memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Ruslan Efendi dan
Ibunda Suraida, yang telah membesarkan, membimbing, dan mengasuh saya
dengan penuh cinta dan kasih sayang, yang selalu menjadi inspirasi dan
motivasi penulis dan juga telah memberikan dukungan moral selama penulis
menyelesaikan pendidikan.
i
8. Adik-adik ku yang tercinta Abdul Kosim, Almuzani, dan Lutfi Zam zami, terima
kasih atas do’a, bantuan dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Seluruh teman - teman sepembimbingan Skripsi (fitri khoiriyah, Nurhasanah,
Ade Sudana Br. Purba, Romauli Prasta Simamora, Ria Nasution, Sri Kandi
di Poltekkes Kemenkes RI Medan, terima kasih atas kebersamaan dan
kerjasamanya sampai kita sama - sama tuntas dalam penyelesaian skripsi
ini.
10. Seluruh teman - teman seperjuangan di Poltekkes Kemenkes RI Medan,
terima kasih atas kebersamaan dan kerjasamanya sampai kita sama - sama
tuntas dalam penyelesaian skripsi ini
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak
yang memanfaatkan.
Gustiani
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ...................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... vi
iii
G. Pengolahan Data dan Analisa Data .......................................... 43
G.1 Pengolahan Data ............................................................... 43
G.2 Analisa Data....................................................................... 44
I. Etika Penelitiaan ......................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu prioritas
Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu
indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005 – 2025. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
membuat pemerintah menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program
prioritas dalam pembangunan kesehatan (Kemenkes, 2015).
Menurut World Health Organization (WHO) Angka Kematian Ibu (AKI) di
negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia (40/100.000 kelahiran hidup),
Brunei Darussalam (23/100.000 KH), Vietnam (54/100.000 KH), serta Singapore
(10/100.000 KH). Dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, Angka
kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu (126/100.000 KH)
(Kemenkes, 2014).
Hasil RISKESDAS 2013 pemilik buku KIA 31,7%, ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilan 3-5 kali selama kehamilan sebesar 82 %, ibu
hamil yang minum tablet besi selama kehamilan 58 %, ibu hamil yang pernah
imunisasi TT 58%, ibu hamil yang melakukan tes laboratorium haemoglobin
60%, ibu hamil yang melakukan pemeriksaan laboratorium urin 63%. Hal ini
merupakan bentuk perilaku kesehatan ibu hamil yang penting dilakukan untuk
deteksi dini adanya resiko dan mencegah komplikasi kehamilan (Kemenkes RI,
2013).
Menurut profil kesehatan Indonesia tahun 2016 Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia masih tinggi. Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) 2015 AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas)
menunjukkan sebesar 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
masih cukup tinggi apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga
Penyebab kematian langsung ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%)
dan infeksi (11%). Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah Kurang Energi
1
2
Kronik (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%)
(Kemenkes, 2016).
Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia (2015) cakupan kunjungan ibu
hamil pertama (K1) di Indonesia pada tahun 2015 ialah sebesar 95,75% dan
cakupan K4 sebesar 87,48%. Menurut Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
tahun 2016 AKI di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 sebanyak 276 per
100.000 Kelahiran Hidup. Ditinjau berdasarkan laporan Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota Medan, jumlah kematian ibu pada tahun 2016 dilaporkan
tercatat sebanyak 239 kematian.
Adapun Provinsi Sumatera Utara masuk dalam 10 besar angka cakupan K4
terendah di Indonesia. Secara umum terjadi peningkatan untuk kedua indikator
bila dibandingkan dengan tahun 2014, dimana cakupan K1 sebesar (94,99%)
dan cakupan K4 sebesar (86,70%). Cakupan kunjungan K1 di Sumatera Utara
pada tahun 2015 adalah sebesar 82,44% dan cakupan K4 sebesar 75,50%.
Meskipun cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2015 telah
memenuhi target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan sebesar
72%, akan tetapi target ini masih dianggap rendah dibandingkan tahun 2014
yaitu sebesar 95%. (Kemenkes RI, 2017)
Buku kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan alat komunikasi dan
media informasi yang penting bagi tenaga kesehatan, ibu hamil, keluarga dan
masyarakat, yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui status kesehatan ibu
hamil, dokumentasi, deteksi dini adanya resiko, Konseling, serta untuk
memantau tumbuh kembang balita (Ainiyah, Nur. 2017)
Berdasarkan hasil penelitiaan Ardillah, dkk pada tanggal 25-27 Agustus
tahun 2015 di Puskesmas Medan Deli dengan data cakupan K1 (Kunjungan
Pertama) pada bulan Agustus sebasar 62,5%, sedangkan cakupan K4
(Kunjungan Keempat) hanya 60,3%. Pencapain target Standart Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan bahwa cakupan K1 dan K4 pada ibu hamil
adalah 95% pada tahun 2015 namun target SPM tersebut belum tercapai
(Ardillah, dkk. 2015).
Pelaksanaanya buku KIA belum dimanfaatkan sebagaimana semestinya,
masih banyak ibu hamil dan keluarga yang belum mengerti dan tidak
menerapkan informasi kesehatan yang terdapat di dalam buku KIA. Penerapa
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahannya yaitu
Apakah Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) Efektif Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil,
Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya
MedanTahun 2018?.
4
C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
D. Manfaat Penelitian
D.1 Manfaat Teoritis
E. Keasliaan Penelitiaan
Tabel.1.1 Keasliaan Penelitiaan
A. Perilaku Kesehatan
7
8
a. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2012, pengetahuan mempunyai enam tingkatan,
yaitu :
a) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu
ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
c) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi
di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum - hukum,
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain.
d) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen - komponen, tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti
10
2. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan - tingkatan diatas
(Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan tentang kesehatan dapat diukur berdasarkan jenis
penelitiannya, kuantitatif atau kualitatif :
a) Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif pada umumnya akan mencari jawaban atas
fenomena, yang menyangkut berapa banyak, berapa sering, berapa lama
dan sebagainya, maka biasanya menggunakan metode wawancara dan
angket (self administered):
1) Wawancara tertutup atau wawancara terbuka, dengan menggunakan
instrument (alat pengukur/pengumpul data) kuesioner. Wawancara
tertutup adalah suatu wawancara dimana jawaban responden atas
pertanyaan yang diajukan telah tersedia dalam opsi jawaban, responden
tinggal memilih jawaban mana yang mereka anggap paling benar atau
paling tepat. Sedangkan wawancara terbuka, dimana pertanyaan -
pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka, sedangkan responden boleh
11
b. Sikap
1. Pengertian Sikap
Reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus disebut sikap.
Sikap merupakan suatu tindakan nyata, tetapi masih berupa persepsi dan
kesiapan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus yang ada di sekitarnya.
Sikap dapat diukur secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran sikap
merupakan pendapat yang diungkapkan oleh responden terhadap objek
(Notoatmodjo, 2016).
Secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang
dipelajari), komponen perilaku (berpengaruh terhadap respon sesuai atau tidak
sesuai), dan komponen emosi (menimbulkan respon-respon yang konsisten)
(Notoatmodjo, 2016). Berikut akan disajikan skema terbentuknya sikap dan
reaksi ( Wawan dan Dewi, 2011)
12
Sikap Tertutup
2. Tingkatan sikap
Menurut (Notoatmodjo, 2016):
1. Menerima (receiving) : Seseorang mau dan memperhatikan rangsangan
yang diberikan.
2. Merespons (responding) : Memberi jawaban apabila ditanya, menyelesaik
an tugas yang diberikan sebagai tanda seseorang menerima ide tersebut.
3. Menghargai (valuing) : Tingkatan selanjutnya dari sikap adalah mengharg
ai. Menghargai berarti seseorang dapat menerima ide dari orang lain
yang mungkin saja berbeda dengan idenya sendiri, kemudian dari dua ide
yang berbeda tersebut didiskusikan bersama antara kedua orang yang
mengajukan ide tersebut.
4. Bertanggung jawab (responsible): mampu mempertanggungjawabkan
sesuatu yang telah dipilih merupakan tingkatan sikap yang tertinggi
(Notoatmodjo, 2016).
3. Fungsi sikap
a) Fungsi instrumental atau fungsi manfaat atau fungsi penyesuaian
Disebut fungsi manfaat karena sikap dapat membantu mengetahui
sejauh mana manfaat objek sikap dalam pencapaian tujuan. Dengan
sikap yang diambil oleh seseorang, orang dapat menyesuaikan diri
dengan baik terhadap lingkungan sekitar, disini sikap berfungsi untuk
penyesuaian.
13
B.3 Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Pengertiaan
Buku KIA merupakan catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin dan
nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 6 tahun) serta berbagai
informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak. Setiap ibu
hamil mendapat 1 (satu) Buku KIA. Jika ibu hamil atau melahirkan bayi
kembar, maka ibu memerlukan tambahan buku Kesehatan KIA lagi. Buku KIA
tersedia di Posyandu, Polindes/Poskesdes, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas, bidan praktik, dokter praktik, rumah bersalin dan rumah sakit
(Kemenkes 2016).
1. Setiap ibu hamil mendapat Buku KIA, menggunakan sampai masa nifas
dilanjutkan penggunaanya sampai anak usia 6 tahun.
2. Sejak kehamilan ibu diketahui kembar maka ibu hamil diberi Buku KIA
sejumlah janin yang dikandungnya (jika kembar 2 diberi tambahan 1, jika
kembar 3 diberi tambahan Buku KIA 2 dan seterusnya).
3. Jika buku KIA hilang maka selama persediaan masih ada, ibu/anak
mendapat Buku KIA baru.
Sasaran tidak langsung Buku KIA:
1. Masa kehamilan
a) Pelayanan pemeriksaan ibu hamil dan kapan mereka harus kontrol
kehamilan, perawatan sehari hari termasuk pemenuhan gizi pada saat
hamil, yang harus dihindari selama kehamilan, P4K, menyambut
persalinan agar aman dan selamat, persiapan melahirkan, informasi
tanda persalinan, deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan, masalah
pada kehamilan dan keluarga berencana.
b) Proses melahirkan termasuk tanda bahaya pada persalinan,
melaksanakan inisiasi menyusu dini (IMD), tanda bayi baru lahir sehat,
pelayanan essensial pada bayi baru lahir dan cuci tangan dengan sabun.
2. Masa nifas dan masa neonatus (bayi usia 0 – 28 hari)
a) Perawatan ibu nifas, hal-hal yang harus dihindari pada masa nifas, cara
menyusui bayi, cara memerah dan menyimpan ASI, tanda bahaya pada
ibu nifas dan Keluarga Berencana.
b) Perawatan bayi baru lahir (pemberian ASI, menjaga bayi tetap hangat,
pelayanan pada saat kunjungan neonatal serta tanda bahaya pada bayi
baru lahir).
3. Masa sejak lahir sampai usia 6 tahun, dimana secara garis besar informasi
mencakup;
a) Tanda anak sehat
b) Pertumbuhan dan perkembangan anak
c) Pola asuh anak termasuk anak dengan disabilitas,
d) Perawatan sehari-hari (kebersihan anak, perawatan gigi, kebersihan
lingkungan, lindungi anak dari bahaya seperti benda-benda yang
berbahaya, tenggelam dan kecelakaan lalu lintas)
e) Kebutuhan air minum
f) Perawatan anak sakit
g) Imunisasi
h) Pemenuhan kebutuhan gizi
i) Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak, dan
j) Upaya melindungi anak dari kekerasan dan pelecehan seksual.
4. Pada bayi lahir sampai bayi usia 6 bulan:
a) ASI Eksklusif
b) Imunisasi
20
Asuhan kesehatn ibu adalah asuhan kesehatan yang mana ibu hamil dapat
memperoleh pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan ibu hamil,
ibu bersalin dan ibu nifas (Kemenkes, 2015).
a. Ibu Hamil
1. Pemeriksaan kehamilan
Segera ke dokter atau bidan jika terlambat datang bulan. Periksa kehamilan
paling sedikit 4 kali selama kehamilan;
h) Tes laboratorium:
1) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan.
2) Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah
(Anemia).
3) Tes pemeriksaan urine (air kencing).
4) Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan Sifilis, sementara
pemeriksaan malaria dilakukan di daerah endemis (Kemenkes, 2015).
i) Konseling atau penjelasan
Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan,
pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD),
nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, Keluarga Berencana dan
imunisasi pada bayi (Kemenkes, 2015).
Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat kunjungan ibu hamil.
j) Tata laksana atau mendapatkan pengobatan, Jika ibu mempunyai
masalah kesehatan pada saat hamil (Kemenkes, 2015).
2. Perawatan sehari-hari
a) Makan beragam makanan secara proporsional dengan pola gizi seimbang
dan 1 porsi lebih banyak daripada sebelum hamil (Kemenkes, 2015).
b) Istirahat yang cukup:
1) Tidur malam paling sedikit 6-7 jam dan usahakan siangnya
tidur/berbaring 1-2 jam.
2) Posisi tidur sebaiknya miring ke kiri.
3) Pada daerah endemis malaria gunakan kelambu berinsektisida.
4) Bersama dengan suami lakukan rangsangan/stimulasi pada janin
dengan sering mengelus-elus perut ibu dan ajak janin bicara
sejak usia kandungan 4 bulan (Kemenkes, 2015).
c) Menjaga Kebersihan Diri :
1) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum
makan, setelah buang air besar dan buang air kecil.
2) Menyikat gigi secara benar dan teratur minimal setelah sarapan
dan sebelum tidur.
3) Mandi 2 kali sehari
24
a) Pendarahan pervaginam
Pendarahan pervaginam pada hamil muda dapat disebabkan oleh
abortus, kehamilan ektopik, atau mola hidatidosa.
1) Abortus
Adalah berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat - akibat tertentu)
pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah
kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan (Romauli, Suryati.
2017).
2) Kehamilan mola
Disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (chorionic villi)
yang tumbuh berganda berupa gelembung – gelembung kecil yang
mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau mata
ikan. Ini merupakan bentuk neoplasma trofoblas yang jinak (
benignag) (Romauli, Suryati. 2017).
3) Kehamilan ektopik
Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil konsepsi
tidak berada di dalam endometrium uterus. Keaadaan ini akan
meningkat menjadi kehamilan dengan hasil ektopik terganggu ( KEK)
pada usia kehamilan lebih dari 10 minggu. Sebagian besar KEK
terjadi pada kehamilan terletak di tuba (Romauli, Suryati. 2017).
b) Hipertensi gravidarum
1) Hipertensi kronik
Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang sudah ditemukan
pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, hipertensi yang
menetap setelah 6 minggu pasca persalinan (Romauli, Suryati. 2017).
2) Superimposed preeklampsi
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan diperberat oleh
kehamilan (Romauli, Suryati. 2017).
b) Penglihatan kabur
Tanda dan gejala :
4) Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Romauli,
Suryati. 2017).
f) Nyeri perut yang hebat
Batasan tanda dan gejala
b. Bersalin
1. Persiapan Melahirkan ( Bersalin)
a) Tanyakan kepada bidan dan dokter tanggal perkiraan persalinan.
b) Suami atau keluarga mendampingi ibu saat periksa kehamilan.
c) Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang sama dan
bersedia menjadi pendonor jika diperlukan.
d) Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan dan
biaya lainnya.
e) Siapkan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional.
f) Untuk memperoleh Kartu JKN, daftarkan diri anda ke kantor BPJS
Kesehatan setempat, atau tanyakan ke petugas Puskesmas.
g) Suami, keluarga dan masyarakat. menyiapkan kendaraan jika sewaktu-
waktu diperlukan
h) Rencanakan melahirkan ditolong oleh dokter atau bidan di fasilitas
kesehatan.
i) Pastikan ibu hamil dan keluarga menyepakati amanat persalinan dalam
stiker P4K dan sudah ditempelkan di depan rumah ibu hamil.
j) Siapkan KTP, Kartu Keluarga, dan keperluan lain untuk ibu dan bayi yang
akan dilahirkan (Kemenkes, 2015).
28
3. Proses melahirkan
a) Didahului dengan mulas teratur, semakin lama semakin kuat dan sering.
b) Pada kehamilan pertama, bayi biasanya lahir setelah 12 jam sejak mules
teratur. Pada kehamilan kedua dan kehamilan berikutnya, biasanya bayi
lahir setelah 8 jam sejak mules teratur. Ibu masih boleh berjalan, makan
dan minum. Selama proses melahirkan sebaiknya ibu didampingi suami
dan keluarga.
c) Jika terasa sakit, tarik nafas panjang lewat hidung, lalu keluarkan lewat
mulut.
d) Jika terasa ingin buang air besar segera beritahu bidan/dokter. Bidan
atau dokter akan mengarahkan/ memimpin ibu mengejan sesuai dengan
dorongan rasa ingin mengejan yang timbul.
e) Setelah bayi lahir dan sehat segera lakukan inisiasi menyusu dini (IMD).
f) IMD adalah segera meletakkan bayi di dada ibu (ada kontak kulit ibu dan
kulit bayi sekurang-kurangnya 1 jam untuk memberikan kesempatan
kepada bayi menyusu sesegera mungkin).
IMD merangsang keluarnya ASI, memberi kekebalan pada bayi serta
meningkatkan kekuatan batin antara ibu dan bayinya. IMD mencegah
pendarahan pada ibu (Kemenkes, 2015).
c. Nifas
1. Perawatan ibu nifas
a) Pelayanan kesehatan ibu nifas oleh bidan dan dokter dilaksanakan
minimal 3 kali yaitu:
1) Pertama: 6 jam - 3 hari setelah melahirkan.
2) Kedua: hari ke 4 - 28 hari setelah melahirkan.
3) Ketiga: hari ke 29 - 42 hari setelah melahirkan (Kemenkes, 2015).
b) Pelayanan kesehatan ibu nifas meliputi:
1) Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum
2) Pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan, dan nadi
3) Pemeriksaan lokhia dan perdarahan
4) Pemeriksaan kondisi jalan lahir dan tanda infeksi
5) Pemeriksaan kontraksi rahim dan tinggi fundus uteri
6) Pemeriksaan payudara dan anjuran pemberian ASI Eksklusif
7) Pemberian Kapsul Vit. A
8) Pelayanan kontrasepsi Pasca Persalinan
9) Konseling.
10) Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan komplikasi.
11) Memberikan nasihat yaitu:
a) Makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-
buahan.
b) Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama
adalah 14 gelas sehari dan pada 6 bulan kedua adalah 12 gelas
sehari.
c) Menjaga kebersihan diri , termasuk kebersihan daerah kemaluan,
ganti pembalut sesering mungkin.
d) Istirahat cukup, saat bayi tidur ibu istirahat
e) Bagi ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar maka harus
menjaga kebersihan luka bekas operasi.
30
f) Cara menyusui yang benar dan hanya memberi ASI saja selama 6
bulan.
g) Perawatan bayi yang benar.
h) Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan
membuat bayi stress.
i) Lakukan stimulasi komunikasi dengan bayi sedini mungkin
bersama suami dan keluarga
j) Untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan
KB setelah persalinan (Kemenkes, 2015).
2. Hal-hal yang harus dihindari oleh ibu bersalin dan selama nifas
a) Membuang ASI yang pertama keluar (kolostrum) karena sangat berguna
untuk kekebalan tubuh anak.
b) Membersihkan payudara dengan alkohol/povidon iodine/obat merah atau
sabun karena bisa terminum oleh bayi
c) Mengikat perut terlalu kencang
d) Menempelkan daun-daunan pada kemaluan karena akan menimbulkan
infeksi (Kemenkes, 2015).
Tanyakan pada dokter, bidan dan perawat mengenai kondisi kesehatan ibu
nifas
C. Kerangka Teori
Factor Pendukung :
a. Pendapat keluarga
b. Tersedianya fasilitas
kesehatan
c. Tersedianya waktu
Pelayanan Kesehatan Ibu
selama Hamil, Bersalin dan
Nifas
1. Kehamilan
Pendampingan
a. Periksa kehamilan
Buku (KIA)
b. Perawatan sehari-
Faktor Predisposisi hari
1. Pengertian
Pelaksanaan c. Persiapan melahirk
Pendampingan an (bersalin)
2. Tujuan d. Tanda-tanda
pendampingan bahaya pada
3. Istrumen a. 1.Pengetahuaan kehamilan
Pengetahuan
pendampingan b. 2.Sikap
Sikap 2. Persalinan
4. Langkah -langkah a. Tanda awal
3. Tindakan
pendampingan 4. Kepercayaan persalinan
5. Petunjuk teknis 5. Nilai-nilai b. Proses melahirkan
penggunaan buku 6. Keyakinan c. Tanda bahaya
KIA persalinan
6. Manfaat buku 3. Nifas
KIA a. Perawatan ibu nifas
7. Sasaran buku b. Hal-hal yang harus
KIA dihindari ibu nifas
8. Isi buku KIA c. Cara menyusui bayi
Factor Pendukung: d. Cara memerah dan
menyimpan ASI
a. Dukungan suami dan
keluarga
b. Dukungan tenaga
kesehatan
c. Dukungan
masyarakat
D. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep dari Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan
Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam
Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
E. Defenisi Operasional
34
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan asumsi / perkiraan / dugaan sementara mengenai suatu hal
atau permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan
data/fakta atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang valid dan
reliabel dengan cara yang telah ditentukan.
Ha : Ada Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan
Selama Hamil, Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pretest Posttest
01 x 02
Keterangan:
01 : Prilaku Ibu Hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan
nifas sebelum diberikan pelaksanaan pendampingan buku Kesehatan Ibu
dan Anak ( KIA)
02 : Prilaku Ibu Hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan
nifas setelah diberikan pelaksanaan pendampingan buku Kesehatan Ibu
dan Anak ( KIA)
X : Pelaksanaan pendampingan buku KIA dengan melakukan pendidikan
kesehatan yang ada dalam buku KIA berupa pelayanan kesehatan ibu
hamil selama hamil, bersalin dan nifas.
36
37
C.1 Populasi
C.2 Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang dijadikan
sampel dalam penelitian. Pengambilan sampel menggunakan metode non
probability sampling yaitu Purposive Sampling) didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan cirri atau
sifat - sifat yang sudah diketahui sebelumnya sesuai dengan criteria inklusi
(Notoatmodjo, 2012).
Kriteria dalam pengambilan sampel sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).
Yang termasuk dalam kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
37
38
2. Ibu multigravida yang memiliki buku KIA dan belum pernah terpapar
dengan buku KIA
3. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang tidak
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2008).
Kriteria eksklusi dalam penelitia ini adalah:
n=
1+Nd2
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah Populasi
n= 102
1+102 (0.1)2
n = 50,4 50
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
F.1 Validitas
Instrumen ini dapat berfungsi secara efektif jika uji validitas dan reabilitas.
Validitas berasal dari kata validty artinya sejauh mana ketepatan suatu alat ukur
dalam mengukur suatu data, dalam penelitiaan ini peneliti menggunakan
kuesioner yang sudah pernah di uji coba yaitu sudah di uji valid oleh peneliti
sebelumnya yaitu pada penelitian yang pernah di ujivaliditas oleh Keemenkes RI
dalam “Kuesioner Ibu Hamil Pendampingan KIA dengan Institusi Pendidikan
Terpilih Di 7 Provinsi Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal
Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun
2017”.
44
45
F.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih alat
ukuranya, pertanyaan dikatakan reliabilitas jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu ( Hastono, 2006).
Dalam penelitian ini peneliti memberikan kuesioner sebanyak dua kali.
45
46
46
47
H. Etika Penelitian
Seorang peneliti harus memahami hak dasar manusia yang akan menjadi
responden penelitian. Seorang peneliti selain mengerti metodelogi penelitiaan
juga perlu memberikan perhatian pada prinsi-prinsip etika penelitian menurut
Notoatmodjo, 2012:
47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Seluruh ibu hamil yang dijadikan responden di Puskesmas Medan Johor
yang direkrut menjadi responden sesuai kriteria inklusi yang berjumlah 50
responden,yang mengikuti penelitian tentang efektivitas pelaksanaan
pendampingan penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) terhadap prilaku ibu
hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas.
48
49
BAB IV
Tabel 4.1
Distribusi Sebelum dan Sesudah dilakukan Pelaksanaan Pendampingan
Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku
Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin
dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor
Kota Madya Medan Tahun 2018.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Hamil Sebelum
dan Sesudah Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor
Kota Madya MedanTahun 2018.
Variabel Sebelum Sesudah
1. Pengetahuan N % N %
Baik 4 8,00% 46 92,00%
Cukup 29 58,00% 4 8,00%
Kurang 17 34,00% 0 0%
Total 50 100% 50 100%
2. Sikap N % N %
Positif 31 62,00% 43 86,00%
Negatif 19 38,00% 7 14,00%
Total 50 100 50 100%
3. Tindakan N % N %
Melakukan 35 70,00% 43 86,00%
Tidak Melakukan 15 30,00% 7 14,00%
Total 50 100% 50 100%
Tabel 4.3
Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan
Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah KerjaPuskesmas
Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Tabel 4.4
Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) Terhadap Sikap Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama
Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah KerjaPuskesmas
MedanJohor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa perbedaan rerata sikap ibu
hamil sebelum (pre test) pendampingan buku KIA 67,00 lebih rendah jika
dibandingkan dengan sesudah (post test) dilakukan pendampingan buku KIA
93,00. Dengan kata lain pelaksanaan pendampingan penggunaan buku KIA
terhadap pengetahuan ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil,
bersalin dan nifas efektif dalam meningkatkan sikap ibu hamil.
Dari hasil uji statistik wilcoxon diperoleh p (0,001) < 0,005 maka dapat
disimpulkan hipotesis nol ditolak artinya ada efektivitas sikap ibu hamil sesudah
pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan buku KIA di di Wilayah
Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Tabel 4.5
Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) Terhadap Tindakan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama
Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah KerjaPuskesmas
Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
C. Pembahasan
C.1 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil dalam Pelayanan
Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Hasil analisa univariat dari 50 ibu hamil, mayoritas ibu hamil yang
memiliki sikap positif sebelum pelaksanaan pendampingan (pre test)
sebanyak 31 orang (62,00%) dan setelah diberikan pelaksanaan
pendampingan (post test) selama empat kali kunjungan terjadi peningkatan
sikap positif pada ibu hamil sebanyak 43 orang (86,00%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan ningsih
(2015) “pengaruh penyuluhan pemanfaatan buku KIA terhadap sikap
deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil yang mana
kemampuan ibu hamil sebelum diberi penyuluhan dalam kategori baik 3
orang (7,5%) setelah diberi penyuluhan masuk dalam kategori baik yaitu 24
orang (60%).Hal ini banyak dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dari
seorang ibu tersebut tentang tanda bahaya kehamilan. Sedangkan ibu
hamil yang mempunyai sikap negatif karena sebagian besar tidak
merespon tentang pemeriksaan kehamilan, asupan gizi yang baik untuk ibu
hamil, serta dukungan suami dan keluarga.
Penelitian ini sesuai dengan teori menurut (Notoatmodjo, 2016),
sikap adalah reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus
disebut sikap. Sikap belum merupakan suatu tindakan nyata, tetapi masih
berupa persepsi dan kesiapan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus
yang ada di sekitarnya. Sikap dapat diukur secara langsung dan tidak
langsung. Pengukuran sikap merupakan pendapat yang diungkapkan oleh
responden terhadap objek.
55
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah pelaksanaan pendampingan
buku KIA terhadap pengetahuan, terdapat perbedaan rerata pengetahuan ibu
hamil sebelum (pre test) pendampingan buku KIA 62,30 lebih rendah jika
dibandingkan dengan kelompok sesudah (post test) dilakukan pendampingan
buku KIA 90,00. Hasil uji statistik wilcoxon diperoleh p (0,001) < 0,005 maka
dapat disimpulkan H0 ditolak Ha diterima artinya ada efektivitas pengetahuan
ibu hamil sesudah pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan
buku KIA di di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan
Tahun 2018.
2. Sikap Ibu hamil yang memiliki sikap positif sebelum pelaksanaan
pendampingan buku KIA terdapat perbedaan rerata sikap ibu hamil sebelum
(pre test) pendampingan buku KIA 67,00 lebih rendah jika dibandingkan
dengan kelompok sesudah (post test) dilakukan pendampingan buku KIA
93,00. Dari hasil uji statistik wilcoxon di peroleh p (0,001) < 0,005 maka dapat
disimpulkan hipotesis nol ditolak artinya ada efektivitas sikap ibu hamil
sesudah pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan buku KIA
di di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
3. Tindakan Ibu hamil yang melakukan kunjungan kehamilan terdapat
perbedaan rerata tindakan ibu hamil sebelum (pre test) pendampingan buku
KIA 64,20 lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok sesudah (post
test) dilakukan pendampingan buku KIA 92,80. hasil uji statistik wilcoxon
diperoleh p (0,001) < 0,005 maka dapat disimpulkan hipotesis nol ditolak
artinya ada efektivitas tindakan ibu hamil sesudah pendampingan buku KIA
dengan sebelum pendampingan buku KIA di di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
57
58
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian dapat dijadikan acuan bidan di Puskesmas agar selalu
memberitahu dan mengingatkan kepada ibu hamil untuk selalu membaca
buku KIA dan mempelajarinya semaksimal mungkin untuk menambah
perubahan prilaku ibu hamil yang lebih baik lagi serta untuk menurunkan
angka kematian ibu.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan hasil penelitian ini dijadikan sebagai
sarana pembelajaran tambahan pengetahuan bagi mahasiswa tentang
Kesehatan Ibu dan Anak dan hasil penelitian ini juga menambah bahan
bacaan, referensi, masukan bagi mahasiswa lain untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
3. Bagi Ibu hamil
Hasil penelitian dapat memberikan infromasi pada ibu hamil untuk lebih
memanfaatkan buku KIA dan diharapkan untuk memanfaatkan buku KIA
yang telah dimiliki serta untuk mengetahui deteksi dini bahaya kehamilannya
di pelayanan kesehatan terdekat secara rutin atau berkala.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut tentang
Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama
Hamil, Bersalin dan Nifas dengan menggunakan metode penelitian, variabel,
jumlah populasi dan sampel yang berbeda sehingga diperoleh hasil yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ardillah, dkk. 2015. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Tindakan Ibu
Hamil Tentang Deteksi Dini Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di
Puskesmas Medan Deli Tahun 2015. Medan
Budiarsa, 2015. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda
bahaya
Kehamilan terhadap pemanfaatan buku kia di upt. Puskesmas
Martapura. Surakarta
Hasanah, Aan. 2017. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester Tiga Dengan Keteraturan Pemeriksaan
Kehamilan Di Puskesmas Mergangsan: Yogyakarta
Ibu Dan Anak. JICA: Jakarta
Wawa& Dewi. 2015. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusia.Yogyakarta: Nuha Medika
Yayu, dkk 2015. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Tanda
BahayaKehamilan Terhadap Pemanfaatan Buku KIA Di
Upt.PuskesmasMartapura. Banjar Masin
L
A
M
P
I
R
A
N
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
( ) (Gustiani)
Lampiran 2
Tanggal :
Kode Responden :
PENGENALAN TEMPAT
1. Provinsi
2. Kabupaten/Kota
3. Kecamatan
4. Puskesmas
5. Alamat tempat tinggal ibu
6. No Telp/HP ibu
KARAKTERISTIK IBU
Isi kotak dengan nomor pilihan sesuai dengan jawaban ibu
1. Nama ibu
2. Umur ibu
3. Apakah ibu saat ini sedang 1. Ya
hamil? 2. Tidak
4. Pendidikan 1. Tidak 4. Tamat SLTP
sekolah 5. Tamat SLTA
2. Tidak 6. Tamat Perguruan
3. tamat SD Tinggi
5. Pekerjaan 1. Tidak 4. Wirastaswa
bekerja 5. Buruh/Petani/Nela
2. PNS yan
3. Pegawai 6. Lainnya
Swasta
6. Status kawin 1. Kawin 2. Cerai
7. Jumlah anak hidup
8. Kepemilikan jaminan kesehatan 1. Ya, JKN
2. Ya, asuransi lain. Sebutkan.. ……..
3. Tidak
1. 1. Ya 2. Tidak
Apakah ibu membaca buku KIA
2.
Apakah saat periksa hamil, ibu selalu 1. Ya 2. Tidak
membawa buku KIA
3. Pemeriksaan kehamilan 1. Ya 2. Tidak
4. Frekuensi pemeriksaan kehamilan
a. Trimester 1 minimal 1 x 1. Ya 2. Tidak
b. Trimester 2 minimal 1 x 1. Ya 2. Tidak
c. Trimester 3 minimal 2 x 1. Ya 2. Tidak
Tempat pemeriksaan kehamilan di
5. 1. Ya 2. Tidak
pelayanan kesehatan
TERIMA KASIH
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
mencari latar
20-02- Pengajuan belakang
2
2018 Judul masalah dan
lanjut BAB I
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
Perbaikan tujuan
06-03- Perbaikan BAB
5 penelitian dan
2018 I
Lanjut BAB II
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
Perbaikan
manfaat
08-03- Perbaikan BAB
6 penelitian dan
2018 I dan BAB II
keaslian
penelitian
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
Perbaikan materi,
Perbaikan BAB perbaikan
09-03-
7 II kerangka konsep
2018
dan Teori dan
Lanjut BAB III
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
Perbaikan
16-03- Perbaikan BAB Kerangka konsep
8
2018 II dan BAB III dan Defenisi
Operasional
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
Perbaikan Disain
Konsultasi Penelitian dan
16-03-
9 Perbaikan BAB populasi dan
2018
III sampel
penelitian,
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
Perbaikan cara
ACC BAB I &
pengumpulan
22-03- BAB II
10 data, kuesioner
2018 Perbaikan BAB
dan daftar
III
pustaka
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
ACC BAB I,
23-03- Maju Sidang
11 BAB II &
2018 Proposal
BAB III
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
Perbaikan
ACC BAB III, kuesioner
26-03-
12 Kuesioner dan dependen dan
2018
Daftar Pustaka perbaikan spasi
daftar pustaka
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
ACC BAB
28-03- Maju Sidang
13 I,BAB II dan
2018 Proposal
BAB III
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
Perbaikan judul
04-04- Konsultasi proposal dan
14
2018 Refisi Proposal perbaikan latar
belakang
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
Konsultasi
Perbaikan judul
15 06-04- Refisi Proposal
proposal
2018 dan Perbaikan
Judul
(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)
Konsultasi Perbaikan judul
09-04- Refisi Proposal proposal dan
16
2018 dan Perbaikan justifikasi dari
Judul latar belakang
(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)
Perbaikan latar
ACC Judul dan
belakang
11-04- mencari
17 justifikasi dan
2108 justifikasi BAB
tujuan penelitian
I
proposal (Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)
Perbaikan BAB
ACC Proposal
24-04- II & Perbaikan
21 dan Lanjut
2018 Kuesioner
Penelitian
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
Perbaikan
Konsultasi Refi BAB III
25-04-
22 si Proposal Tambahkan DO
2018
& Perbaikan
kuesioner
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
Perbaikan
Perbaikan
Kuesioner Sikap
30-04- Kuesioner
23 dan Perbaikan
2018 & Daftar
Daftar pustaka
Pustaka
sesuai Abjat
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
Lanjut Penelitiaan
03-05- ACC Proposal
24 dan Peolahan
2018 Penelitian
Data
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
Perbaikan BAB
Perbaikan BAB IV
12-07- IV lanjut
26 Analisa Data dan
2018 BAB V
pembahasan
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
Perbaikan BAB IV
Perbaikan BAB pembahasan
12-07- IV lanjut Perbaikan BAB V
27
2018 BAB V Kesimpulan dan
saran lanjut
ABSTRAK (Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
Perbaikan BAB V
Perbaikan BAB Saran penelitian,
13-07- V dan perbaikan
28
2018 ABSTRAK ABSTRAK sesuai
panduan
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
Perbaikan BAB IV
14-07- Perbaikan BAB Tabel Bivariate,
29
2018 IV dan BAB V perbaikan BAB V
Saran penelitian
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
Perbaikan BAB IV
masukan asumsi
penelitian
15-07- Perbaikan BAB
Perbaikan BAB V
2018 IV dan BAB V
30 kesimpulan
sesuai dengan (Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
tujuan
Perbaikan BAB V
Perbaikan BAB
16-07- dan perbaikan
31 V dan
2018 ABSTRAK sesuai
ABSTRAK
buku panduan
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
ACC
17-07- ACC dan Maju
32 Perbaikan
2018 Hasil Skripsi
Proposal
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
Perbaikan BAB V
Perbaikan BAB Pembahasan
17-07-
33 V dan dan perbaikan
2018
ABSTRAK Perbaikan
ABSTRAK
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
ACC
18-07- ACC dan Maju
34 Perbaikan
2018 Hasil Skripsi
Proposal
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Gustiani
Tempat/tanggal lahir : Batu Sondat, 18 Agustus 1995
Agama : Islam
Anak Ke : 1 (pertama)
Alamat : Batu Sondat, Kec. Batahan, Kab. Mandailing Natal
No. Telp : 081299147595
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2002 - 2008 : SDN 10 Batu Sondat
Tahun 2008 - 2011 : MTS Silayang
Tahun 2011 - 2013 : SMA 1 Ranah Batahan Silaping
Tahun 2013 - 2016 : D-III Kebidanan STIKes Flora Medan
NO HP : 081299147595
EMAIL : gustianicaem18@gmail.com