DAN PUSKESAMAS
OLEH :
KELOMPOK 7
RIZKA AYU PRATIWIH (PFB22026)
SARFIANI ULAN PERSON (PFB22027)
SITI MUSDALIFA (PFB22028)
SITI RAHMAWATI (PFB22029)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya kepada kita. Dengan rahmatnya itulah makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada suri tauladan abadi dan kekasih kita
Nabi Muhammad SAW, sosok pembawa cahaya kebenaran yang Alhamdulillah
sampai pada diri kita sehingga menjadi nikmat bagi kita bersama.
Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pelayanan Kebidanan. Dalam pembuatan makalah ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang selalu mendukung, dosen mata
kuliah Manajemen Pelayanan Kebidanan yang telah memberikan bimbingan dan
kepada kakak serta teman-teman Profesi Bidan yang telah memberi dukungan dan
semangat dari awal hingga akhir pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini
belum sempurna, karena masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritikan dan sarannya yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
membantu pembaca pada umumnya dan penulis sendiri khususnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Tujuan...........................................................................................................6
D. Manfaat.........................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................8
A. Konsep Dasar Komunitas..............................................................................8
B. Managemen Pelayanan Komunitas...............................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................19
B. Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan hal tersebut merupakan salah
satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mewujudkan hal tersebut,
diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk
upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan
secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.1
Bidan merupakan salah satu dari jenis tenaga kesehatan yang memiliki
kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan asuhan kebidanan sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki. Tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan
pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan secara perorangan disebut
5
6
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran yang
sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu Poskesdes dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu
yang memuaskan bagi pasiennya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakatnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
8
9
Pasal 10
Ayat 1: pelayanan kesehatan ibu meliputi; pelayanan pada masa pra
11
Pasal 11
Ayat 1 : pelayanan kesehatan anak diberikan pada bayi baru lahir, bayi,
anak balita, dan anak pra sekolah
Ayat 2 : Bidan berwenang untuk:
• Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,
pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi vitamin K1,
perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal ( 0 – 28 hari ), dan
perawatan tali pusat.
• Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk
• Penanganan kegawat daruratan dilanjutkan dengan perujukan
• Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah
• Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra
sekolah
• Pemberian konseling dan penyuluhan
12
Pasal 12
Bidan berwenang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan
dan keluarga berencana meliputi;
• Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana
• Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom
Pasal 13
Bidan yang menjalankan program pemerintah berwenang untuk;
• Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim,
dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit
• Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit
kronis tertentu dilakukan di bawah supervisi dokter
• Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang
ditetapkan
• Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan
lingkungan.
• Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah
dan anak sekolah.
• Melaksanakan pelayanan bidan komunitas
• Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan
terhadap Infeksi Menular Seksual ( IMS ) termasuk pemberian
kondom dan penyakit lainnya.
• Pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat aditif
lainnya ( NAPZA ) melalui informasi dan edukasi
• Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program pemerintah
Pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit, asuhan antenatal terintegrasi,
13
penanganan bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini,
merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap infeksi menular seksua
( IMS ) dan penyakit lainnya, serta pencegahan penyalahgunaan NAPZA
hanya dapat dilakukan oleh bidan yang dilatih untuk itu.
Pasal 14
Ayat 1 : Bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki
dokter, dapat melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 9.
Pasal 15
Ayat 1 : pemerintah daerah provinsi/ kabupaten/ kota menugaskan bidan
praktik mandiri tertentu untuk melaksanakan program pemerintah
Ayat 2 : bidan praktik mandiri yang ditugaskan sebagai pelaksana program
pemerintah berhak atas pelatihan dan pembinaan dari pemerintah daerah
provinsi/ kabupaten/kota.
Pasal 16
Pada daerah yang belum memiliki dokter, pemerintah dan pemerintah
daerah harus menempatkan bidan dengan pendidikan Diploma III
kebidanan, apabila tidak terdapat tenaga Bidan dengan pendidikan D III
kebidanan, pemerinta dan pemerintah daerah dapat menempatkan bidan
yang telah mengikuti pelatihan, pemerintah dan pemerintah daerah
bertanggung jawab menyelenggarakan pelatihan bagi bidan yang
memberikan pelayanan di daerah yang tidak memiliki dokter.
Pasal 20
Bidan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan pelayanan
yang diberikan yang ditujukan ke puskesmas wilayah tempat praktik,
kecuali bidan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.
1. PMB
Praktik mandiri bidan merupakan penyedia layanan kesehatan, yang
memiliki konstribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya
dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Supaya masyarakat
pengguna jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu dari
pelayanan bidan, perlu adanya regulasi pelayanan praktik mandiri bidan
secara jelas, persiapan sebelum bidan melaksanakan pelayanan praktik,
seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktik, dan kelengkapan
administrasi semuanya harus sesuai dengan standar. Komponen minimal
praktik minimal bidan meliputi:
a. Ruang lingkup profesi
1) Diagnostik (klinik laboratorik)
2) Terapi (promotif, preventif)
3) Merujuk.
4) Kemampuan komunikasi interpersonal
b. Mutu layanan
1) Pemeriksaan seefisien mungkin
2) Internal review
3) Pelayanan sesuai standar pelayanan kebidanan dan etika
profesi
klinik;
puskesmas;
rumah sakit; dan/atau
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
menjalankan PraktikKebidanan.
2) Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alatdan/atau tempat
yangdigunakan untukmenyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatanbaikpromotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
pelayanannyadilakukan oleh pemerintah dan/atau masyarakat
3) Tempat Praktik Mandiri Bidan adalah Fasilitas Pelayanan
Kesehatanyang diselenggarakan oleh Bidan lulusan pendidikan profesi
untukmemberikan pelayanan langsung kepada klien.
2. Poskesdes/Ponkesdes
a. Pengertian poskesdes
Poskesdes adalah singkatan dari Pos Kesehatan Desa, dimana
lembaga ini adalah adalah upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat yang berfungsi sebagai wadah bagi kesehatan masyarakat
desa. Poskesdes siap melayani segala keluhan masyarakat mengenai
kesehatan desa sebelum penanganan lebih lanjut ke Puskesmas lalu ke
rumah sakit. Poskesdes berperan penting terhadap tingkat kesadaran
masyarakat mengenai kesehatan yang mana untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan secara
mandiri. Persediaan obat yang ada di Poskesdes itu didatangkan dari
Puskesmas terdekat, biasanya obat-obat tersebut didatangkan setiap 3
16
A. Kesimpulan
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan melalui pemanfaatan sumber
daya dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan tertentu. Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan
yang utuh dan menyeluruh kepada klien yang merupakan suatu proses
manajemen kebidanan yang dilaksanankan untuk memberikan pelayanan
yang berkualitas melalui tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang disusun
secara sistematis untuk mendapatkan data,memberikan pelayanan yang benar
sesuai dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat,efektif
dan efisien.
B. Saran
Diharapkan bidan mampu mempertahankan serta meningkatkan
pelayanan yang diberikan, sehingga setiap pasien yang datang untuk
melakukan pemeriksaan selalu mendapatkan kepuasan, dan dapat lebih
memperluas informasi tentang PMB, Poskesdes/Ponkesdes, dan Puskesmas
itu sendiri dan diharapkan mahasiswa yang melakukan praktik dapat
memahami dan menerapkan manajemen pelayanan kebidanan sesuai dengan
standar yang sudah di pelajari.
21
DAFTAR PUSTAKA
22