Anda di halaman 1dari 12

PETUNJUK TEHNIS

RUMAH TUNGGU KELAHIRAN (RTK) PADA PROGRAM JAMINAN


PERSALINAN (JAMPERSAL)

1. Latar Belakang
Jaminan Persalinan (Jampersal) merupakan upaya mendekatkan akses dan
mencegah terjadinya keterlambatan penanganan pada ibu hamil, nifas dan bayi
dengan mendorong pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pada daerah
memiliki keterbatasan akses karena kendala geografis, transportai maka perlu
didukung dengan penyediaan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK)
Rumah Tunggu kelahiran adalah suatu tempat atau ruangan yang berada
dekat fasilitas kesehatan (RS,Puskesmas,Poskesdes) yang dapat digunakan sebagai
tempat tinggal sementara ibu hamil dan pendampingnya (Suami/kader/dukun atau
keluarga) selama beberapa hari, saat menunggu persalinan tiba dan beberapa hari
setelah bersalin.

2. DASAR HUKUM
a. Undang undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
b. Undang undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada
pasal 298 ayat (7) menyebutkan belanja DAK dipriotaskan untuk mendanai
kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk kegiatan non fisik.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.82 Tahun 2015 tentang
petunjuk Tehnis pengggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan, serta
sarana dan Pra sarana Penunjang Sub Bidang Sarpras Kesehatan Tahun 2016.

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Ibu dan Anak di fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai
b. Tujuan Khusus :
1) Tersedianya rumah tunggu kelahiran sesuai kebutuhan setempat
2) Terbentuknya jejaring pelayanan antara fasilitas kesehatan dengan rumah
tunggu kelahiran
3) Meningkatnya persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.
4) Tersedianya pembiayaan operasional persalinan melalui Dana DAK non
fisik
4. SASARAN
a. Ibu hamil
b. Ibu bersalin
c. Ibu nifas (sampai dengan 42 hari pasca melahirkan)
d. Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari).
5. KRITERIA SASARAN
a. Sasaran dari Polindes atau Pustu yang dirujuk ke Puskesmas mampu persalinan
yang tidak mampu dilakukan oleh Polindes
b. Sasaran dari Puskesmas ke Puskesmas PONED adalah sasaran yang
memerlukan tindakan PONED yaitu ibu kelompok resiko tinggi / komplikasi
kebidanan.
c. Sasaran dari Puskesmas PONED ke RS adalah sasaran yang memerlukan
tindakan PONEK yaitu ibu kelompok resiko tinggi / komplikasi kebidanan.
d. Jarak rumah dan fasilitas pelayanan kesehatan terlalu jauh sehingga ibu baru
kembali ke rumah selepas masa nifasnya;
e. Daerah yang transportasinya sulit ;
f. Ibu bersalin masih harus menunggu kembali di RTK karena kondisi bayinya
yang masih harus mendapatkan perawatan di Puskesmas, Puskesmas PONED
dan Rumah Sakit.

6. RUANG LINGKUP PROGRAM


a. Jampersal adalah Jaminan pembiayaan untuk mendekatkan akses dan mencegah
terjadinya keterlambatan penanganan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan
bayi baru lahir terutama di daerah sulit akses ke fasilitas pelayanan kesehatan
melalui penyediaan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).
b. Rumah Tunggu kelahiran adalah suatu tempat atau ruangan yang berada dekat
fasilitas kesehatan (RS,Puskesmas dan Puskesmas PONED) yang dapat
digunakan sebagai tempat tinggal sementara ibu hamil dan pendampingnya
(Suami/kader/dukun atau keluarga) selama beberapa hari, saat menunggu
persalinan tiba dan beberapa hari setelah bersalin
c. Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) adalah suatu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), berupa tempat (rumah/bangunan
tersendiri) yang dapat digunakan untuk tempat tinggal sementara bagi ibu hamil
yang akan melahirkan hingga nifas, termasuk bayi yang dilahirkannya serta
pendampingnya (suami/keluarga/ kader kesehatan).
d. RTK merupakan UKBM dikelola oleh masyarakat, pemerintah/pemerintah
daerah daerah memfasilitasi ide dan atau inisiasi pendirian sebagai bentuk
pemberdayaan masyarakat.
e. Rumah tunggu kelahiran merupakan tempat sementara bagi ibu hamil resiko
tinggi sebelum melahirkan dan sesudah nifas. Sedangkan rumah tunggu dekat
dengan rumah sakit merupakan tempat tinggal sementara bagi ibu hamil yang
tidak bisa di layani di Puskesmas PONED dan harus mendapat tindakan di
Rumah Sakit.
f. Pengelola Rumah Tunggu Kelahiran akan di biayai oleh Dana Alokasi Umum
(DAU) TAHUN 2017 sehingga untuk tahun 2016 pengelola RTK adalah peran
serta masyarakat sendiri (UKBM )
g. Jenis Pembiayaan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) Terdiri :
1) Sewa Rumah
2) Biaya Operasional gedung
3) Konsumsi Pasien, keluarga dan pendamping selama 5 hari. Pendamping
yang di jamin masing2 satu orang dan mendapat jaminan konsumsi 3 kali
sehari
4) Transpot Pasien, keluarga dan pendamping
7. Kriteria atau Syarat Rumah Tunggu Kelahiran :
a. Umum :
Rumah Tunggu Kelahiran pembentukannya bukan membangun bangunan baru,
tapi memanfaatkan bangunan yang sudah ada baik secara dipinjamkan /
disewakan/hibahkan
b. Khusus :
1) Rumah yang digunakan sebagai Rumah Tunggu Kesehatan merupakan
rumah dengan fasilitas :
a. Memiliki kamar tidur minimal 2 buah
b. Memiliki kamar mandi dengan closet
c. Memiliki ruang dapur
d. Tersedia sarana listrik dan air bersih
2) Komponen Yang dibiayai berupa
a. Biaya sewa rumah selama 1 tahun (12 bulan) untuk dipakai sebagai
Rumah Tunggu Kelahiran
b. Biaya Transportasi Rujukan dari rumah ke fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan (PP)
c. Biaya operasional rumah tunggu kelahiran (listrik,air,dll) selama 1
tahun (12 bulan)
d. Biaya Konsumsi ibu dan pendampingnya (1 orang) 5 hari
3) Penggunaan biaya dapat disesuaikan dengan jenis komponen yang
dibutuhkan
4) Pengelolaan Rumah Tunggu Kelahiran dapat dilakukan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan
5) Waktu tinggal di Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) 2 hari sebelum
persalinan dan 3 hari setelah persalinan
8. MEKANISME PELAYANAN RUJUKAN DAN ALUR KEGIATAN PELAYANAN
a. PUSKESMAS NON PONED

Ibu Hamil Risti Surat rujukan Puskesmas


dan Geografis lanjut dari dan RS
yang sulit Puskesmas / Puskesmas PONEK
Polides PONED

Surat persetujuan
Pendamping pendamping dari
dan keluarga RTK RTK
Puskesmas /
pasien Polindes

Klaim Laporan
Anggaran RTK HarianBulanan dan
oleh Pelaksana Verifikasi oleh Dinas
Dinkes Kesehatan

Keterangan :
a. Ibu hamil di rujuk dengan surat rujukan dari Polindes / Puskesmas untuk
mendapatkan perawatan di Puskesmas yang mampu menolong persalinan
dan Puskesmas PONED.
b. Sebelum mendapat tindakan dari Puskesmas yang mampu menolong
persalinan dan Puskesmas PONED Ibu hamil transit sementara di RTK
(Rumah Tunggu Kelahiran).
c. Tim pendamping mengurus surat rujukan dan di serahkan ke bagian
administrasi puskesmas untuk kepentingan verifikasi laporan harian,
bulanan dan klaim anggaran ke Dinas Kesehatan
d. Pelaksana Dinas Kesehatan menerima laporan bulanan dan dokumen lain
yang diperlukan untuk klaim anggaran
b. PUSKESMAS PONED

Ibu Hamil Risti


dan Geografis Puskesmas RSU
yang sulit /PONED /PONEK

Pendamping
dan keluarga Puskesmas
pasien /PONED
RTK

Keterangan :
a. Ibu hamil di rujuk oleh bidan desa dengan surat rujukan dari Polindes
untuk mendapatkan perawatan di Puskesmas / Puskesmas PONED.
b. Sebelum mendapat tindakan dari Puskesmas / Puskesmas PONED Ibu
hamil transit sementara di RTK (Rumah Tunggu Kelahiran).
c. Tim pendamping mengurus surat rujukan dan di serahkan ke bagian
administrasi puskesmas untuk kepentingan verifikasi laporan harian,
bulanan dan klaim anggaran ke dinas kesehatan
d. Pelaksana dinkes menerima laporan bulanan dan dokumen lain yang
diperlukan untuk klaim anggaran ke dinas pendapatan , pengelolaan
Keuangan dan Aset.

9. MEKANISME LAPORAN HARIAN, BULANAN DAN KLAIM ANGGARAN JAMPERSAL

Pelaksana RTK Pelaksana RTK KEUANGAN DIINAS


Dinas Kesehatan KESEHATAN
Keterangan :
a. Pelaksana administrasi Puskesmas atau Bendahara Pengeluaran mengirim
laporan Bulanan ke Pelaksana administrasi Dinas kesehatan. selanjutnya
Dinas Kesehatan mengelola laporan bulanan
b. Pelaksana RTK Dinas Kesehatan Mengajukan Klaim ke bendahara
Pengeluaran dan di kirim ke Dinas Pendapatan , Pengelolaan Keuangan
dan Aset untuk klaim anggaran Program Jampersal.

10. TATA CARA PENCAIRAN, PENGGUNAAN DAN BESARAN DANA


a. Tata Cara Pencairan Dana dan syarat klaim
1) Petugas pendamping pasien mengajukan kleim transpot dari desa ke Puskesmas
2) Pelaksana administrasi RTK melakukan rekapitulasi dan verikasi data pasien.
3) Pelaksana administrasi RTK memberikan feedback pasien kepada puskesmas
wilayah masing-masing termasuk petugas pendamping
4) Bendahara pengeluaran puskesmas melakukan rekapitulasi terhadap jumlah
pasien yang dirujuk dan melakukan klaim ke PPTK Program Jampersal Dinas
Kesehatan sesuai dengan syarat administrasi klaim disertai dengan laporan
pemanfaatan dana dan hasil kegiatan bulan sebelumnya.
5) PPTK Program Jampersal mengajukan pencairan anggaran ke Bendahara
Pengeluaran Dinas Kesehatan
6) Syarat klaim :
Biaya Transportasi : Kwitansi, SPPD, Surat Rujukan
Konsumsi : Kwitansi, Daftar Hadir
b. Penggunaan Dana dan Besaran Dana
1) Sewa Rumah Tunggu Kelahiran
a. Lokasi : 5 lokasi di sekitar puskesmas PONED, 12 lokasi di dekat
Puskesmas mampu pertolongan persalinan dan 1 Lokasi di
sekitar RSUD Sampang
b. Biaya : Setinggi-tingginya Sesuai dengan DPA (termasuk biaya
operasional listrik,air dsb)
2) Transport : : Biaya perjalanan dari rumah pasien ke tempat fasilitas
kesehatan (Puskesmas, Puskesmas PONED maupun RSUD)
yang diberikan kepada Pasien, Keluarga dan pendamping
a) Transport dari desa ke Puskesmas (PP) : 3 org x 30.000 x 2 pp
b) Transport dari desa ke Puskesmas PONED (PP) : menggunakan sewa
kendaraan yang besarannya sebesar Rp. 500.000
c) Transport dari Puskesmas PONED ke RSUD (PP) : menggunakan sewa
kendaraan yang besarannya sebesar Rp. 500.000

3) Konsumsi :
a) Pemberian konsumsi atau makan yang diberikan kepada Pasien, Keluarga dan
Pendamping, pemberiannya menyesuaikan dengan jumlah hari dirawat
maximal 5 hari
b) Sebaiknya bekerjasama dengan katering atau warung setempat dengan
melakukan perjanjian kerjasama (PKS)
c) Biaya Konsumsi di RTK Puskesmas mampu pertolongan persalinan /
Puskesmas PONED /PONEK: 3 org x Rp. 24.000 x 5 hari

11. PEMANTAUAN DAN EVALUASI


a. Pemantauan meliputi :
1) Sasaran Program Jampersal
2) Fasilitas RTK
3) Prosedur Layanan di RTK
4) Pembiayaan Pelayanan
b. Evaluasi :
Untuk mengkaji Out put dan dampak dari program Jampersal yang
memanfaatkan fasilitas RTK meliputi :
1) Jumlah sasaran memanfaatkan Rumah Tunggu Kelahiran
2) Jumlah rujukan ke Puskesmas PONED dan PONEK
3) Jumlah sasaran yang melahirkan di Fasilitas Kesehatan.

12. PENUTUP
Pedoman Program Jampersal dan Rumah Tunggu Kelahiran di maksudkan
sebagai acuan bagi pengelola, pelaksana dan pihak pihak yang berkepentingan
dengan program jampersal sehingga mampu menjadi sarana koordinasi yang
efektif dari beberapa pihak sehingga lebih memudahkan dalam pengelolaan dan
pelaksanaan program jampersal.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN SAMPANG

dr. FIRMAN PRIA ABADI, MM


NIP. 19580713 198803 1 008

JAMINAN PERSALINAN
Jaminan Persalinan (Jampersal) merupakan upaya untuk mendekatkan akses dan
mencegah terjadinya keterlambatan penanganan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan
bayi dengan mendorong pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pada daerah yang
memiliki keterbatasan akses karena kendala geografis, transportasi maka perlu di
dukung dengan penyediaan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).

Rumah Tunggu Kelahiran adalah suatu tempat atau ruangan yang dapat
digunakan sebagai tempat tinggal sementara bagi ibu hamil dan pendampingnya
(suami/kader/dukun/keluarga), selama beberapa hari sampai menunggu persalinan tiba
dan setelah bersalin.

1. Persyaratan Umum
Rumah Tunggu Kelahiran pembetukannya bukan membangun bangunan baru, tetapi
memanfaatkan bangunan yang sudah ada baik secara
dipinjamkan/disewakan/hibahkan/ memanfaatkan bangunan Pemerintah seperti
kantor Desa, Puskesmas dll, dengan persyaratan :
a. Fasilitas kesehatan yang menjadi rujukan adalah fasilitas yang memiliki
kemampuan pemeriksaan ANC, menolong persalinan dan pemeriksaan nifas
sesuai kebutuhan ibu.
b. Rumah yang akan digunakan sebagai rumah tunggu kelahiran dekat ( 10 menit
berjalan kaki ) dengan fasilitas pelayanan yang akan dipakai dalam memperoleh
pelayanan kesehatan ibu.

2. Persyaratan Teknis / Khusus


Untuk mendekatkan ibu untuk mendekatkan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan
melalui Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) dengan persyaratan :
a. Rumah yang digunakan sebagai Rumah Tunggu Kesehatan merupakan rumah
dengan fasilitas :
1) Memiliki kamar tidur
2) Memiliki kamar mandi dengan closet
3) Memiliki ruang dapur
4) Tersedia saran listrik, air bersih
b. Komponen yang dibiayai berupa :
1) Biaya sewa rumah selama 1 tahun (12 bulan) untuk dipakai sebagai Rumah
Tunggu Kelahiran
2) Biaya transportasi rujukan dari rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan
rujukan (PP)
3) Biaya operasional rumah tunggu kelahiran (listrik, air, dll) selama 1 tahun
(12 bulan)
4) Biaya konsumsi ibu dan pendampingnya (1 orang) selama 5 hari
c. Penggunaan biaya dapat disesuaikan dengan jenis komponen biaya yang
dibutuhkan.
d. Pengelolaan Rumah Tunggu Kelahiran dapat dilakukan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan.
e. Waktu tinggal di Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) 2 hari sebelum persalinan
dan 3 hari setelah persalinan.
Dalam penyelenggaraan Rumah Tunggu Kelahiran dapat disusun dukungan
managemen baik ditingkat kabupaten / kota dan Puskesmas dan jaringannya.
3. Acuan
Acuan Rumah Tunggu Kelahiran mengacu pada pedoman Rumah Tunggu Kelahiran
(RTK).
13. POKOK KEGIATAN
14. MEKANISME PELAYANAN RUJUKAN DAN ALUR KEGIATAN PELAYANAN
15. MEKANISME LAPORAN HARIAN, BULANAN DAN KLAIM ANGGARAN
JAMPERSAL

Anda mungkin juga menyukai