BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari harapan, yang
ditandai dengan masih tingginya angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB). Tingkat Nasional Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
yang masih sangat tinggi. Berdasarkan SDKI 2012 rata-rata angka kematian ibu (AKI)
tercatat mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini mengalami
peningkatan dibandingkan SDKI tahun 2007 mencapai 228/100.000 kelahiran hidup, dan
Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 35/ 1000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2007
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228/100.000 kelahiran hidup dan Angka
Kematian Bayi (AKB) sebesar 34/ 1.000 kelahiran hidup. Sedangkat di NTT jumlah
kematian ibu tahun 2019 sebanyak 118 kasus, Jumlah Kematian Bayi tahun 2019: 913
kasus. Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Manggarai Barat tahun 2019 : 5 kasus,
Jumlah Kematian Bayi 2019 : 46 kasus dari 4930 kelahiran hidup.
Penyebab kematian Ibu masih didominasi oleh kasus perdarahan, PEB serta penyebab
lainnya, sedang kan penyebab kematian bayi masih didominasi oleh Aspixia, BBLR, dan
penyebab lainnya. Berdasarkan hasil Audit Maternal Perinatal ( AMP) Kematian di
Kabupaten Manggarai Barat terbanyak terjadi di Rumah. Hal tersebut menandakan
bahwa masih banyak persalinan yang terjadi di rumah belum menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang kompeten dengan berbagai alasan. Untuk itu Pemerintah
mengganggap perlu adanya biaya untuk mendukung pelayanan kesehatan ibu dan Bayi
melalui biaya jaminan persalinan ( Jampersal).
Jaminan Persalinan yang selanjutnya disebut Jampersal adalah jaminan persalinan yang
digunakan untuk mendekatkan akses dan mencegah terjadinya keterlambatan penanganan
pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir melalui penyediaan Rumah
Tunggu Kelahiran ( RTK ), Dukungan Persalinan dan Rujukan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu Nifas dan Bayi Baru lahir yang resiko tinggi/ komplikasi ke Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat lanjut (FKRTL).
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum : Sebagai Acuan dalam Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non
Fisik tahun 2022 ( Jampersal) bagi Puskesmas di wilayah
Kabupaten Manggarai Barat.
b. Tujuan Khusus:
1) Sebagai Acuan dalam Pengajuan Klaim biaya Rujukan yaitu :
a. biaya transportasi pihak ke tiga dari rumah ke Rumah tunggu
kelahiran/Puskesmas
b. biaya Perjadin rujukan dari FKTP/Puskesmas ke FKTL/Rumah
Sakit Rujukan
2) Sebagai acuan dalam pengajuan klaim biaya Sewa dan Operasional
Rumah Tunggu adalah :
a. Biaya Sewa Rumah Tunggu Kelahiran di Rumah Sakit dan sewa
Rumah Tunggu Kelahiran di Puskesmas
b. Biaya makan/minum pasien dan pendamping di Rumah Tunggu
Kelahiran Rumah Sakit dan Rumah Tunggu Kelahiran
Puskesmas
c. Biaya BBM Genset di Rumah Tunggu Kelahiran
d. Biaya Listrik di Rumah Tunggu Kelahiran di Rumah Sakit dan
puskesmas
C. OUTPUT
Output dari penyusunan juknis ini adalah :
Tersedianya acuan dalam pengklaiman biaya jampersal untuk semua jenis
kegiatan yaitu : Rujukan, sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran tahun
2022 bagi Puskesmas di wilayan Kabupaten Manggarai Barat.
D. SASARAN
Sasaran dari penyusunan juknis ini adalah :
1. Puskesmas
2. Pengelola Rumah Tunggu
Persyaratan Sasaran :
1. Seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Manggarai Barat
2. Semua Pengelola Rumah Tunggu di Puskesmas maupun di Rumah
Sakit Rujukan pasien Jampersal.
BAB II
PETUNJUK PELAKSANAAN
Petunjuk pelaksanaan kegiatan yang didanai oleh JAMPERSAL adalah sbb:
A. Rujukan Persalinan yaitu : biaya transportasi pasien dan pihak ketiga/
pendamping, meliputi :
1. Untuk membiayai transportasi (pergi dan pulang) dari rumah ke RTK,
dari rumah ke FKTP/Puskesmas bagi ibu hamil, bufas Resti, BBL Resti,
dan pendamping. Pendamping yaitu: Suami/ Kader/Dukun/ Keluarga
yang mendampingi Ibu Hamil, Bufas Resti, BBL resti.
Jumlah yang dibiayai : 2 orang.
2. Biaya perjalanan Dinas petugas Rujuk dari FKTP/Puskesmas ke
FKTL/Rumah Sakit Rujukan.
B. Sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran (RTK)
Sewa dan Operasional Rumah Tunggu meliputi kegiatan sbb :
1. Sewa RTK di Puskesmas yang belum memiliki RTK
2. Sewa Rumah Tunggu Kelahiran di sekitar Rumah Sakit Rujukan
3. Biaya Makan dan Minum pasien dan pendamping di RTK. Pendamping yang
dibiaya makan dan minum di RTK maksimal : 2 orang
4. Biaya , Listrik dan BBM genset di RTK.
Kriteria RTK :
a) Rumah layak dan siap huni lengkap dengan furniture dan alat
kebersihan;
b) Merupakan milik penduduk atau rumah yang dibangun oleh
pemerintah desa (bukan ruangan fasyankes, hotel atau penginapan);
c) RTK dapat menggunakan bangunan pemerintah tanpa uang sewa;
d) Lokasi diupayakan sedekat mungkin dengan fasyankes kompeten
yang mampu melakukan pertolongan persalinan normal dan
penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal;
e) Untuk sewa RTK di Rumah Sakit Rujukan minimal satu rumah di
dekat rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan untuk ibu hamil
yang pada saat ANC ditemui factor resiko dan/atau komplikasi, dan
untuk mendekatkan akses ibu hamil risiko tinggi dengan rumah
sakit pada hari sebelum dan setelah melahirkan;
f) Jika diperlukan RTK dapat disediakan didekat fasyankes rujukan di
luar wilayah;
g) Waktu tempuh RTK ke fasyankes tidak lebih dari 30 menit, Pada
RTK tidak dilakukan pelayanan kesehatan dan tidak ada petugas
kesehatan yang berjaga.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan yang didanai JAMPERSAL dilaksanakan mulai bulan Januari-
Desesember tahun 2022 dengan sistem klaim yang dibuat setiap bulan oleh
Puskesmas. Pengkaliman diajukan paling lambat tanggal 15 dalam bulan
berikutnya.
D. KELENGKAPAN SPJ
Kelangkapan SPJ sesuai jenis kegiatan pelayanan Jampersal adalah sbb :
a. RUJUKAN
1. Biaya transportasi ibu hamil, Ibu Nifas Risti, orang tua BBL Resti, dan
pendamping ( suami, kader/Dukun/keluarga) maksimal untuk 2 orang.
Kelengkapan SPJ sbb :
a. Foto copy Register RTK
b. Kwitansi penerimaan biaya Transportasi (asli)
c. Berkas rangkap 3
2. Biaya petugas Pendamping Rujukan dari FKTP/Puskesmas ke
FKTL/Rumah Sakit Rujukan sbb:
a. Surat Rujukan ( asli)
b. Surat Tugas/SPPD dari Kepala Puskesmas (asli)
c. Laporan Perjalanan Dinas dari petugas yang mendampingi Rujukan
( asli)
d. KTP/KK/Surat Keterangan Domisili pasien( Foto copy)
e. Kwitansi pembayaran biaya Perjadin petugas pendamping Rujukan
( asli)
f. Semua berkas rangkap 3
BAB III
PENCATATAN DAN PELAPORAN
A. Jenis pencatatan dari kegiatan jampersal harus dilakukan disetiap puskesmas dan
rumah tunggu kelahiran, Jenis pencatatannya adalah sbb :
1. Register ibu bersalin yang diisi lengkap sesuai standar program KIA
2. Register Rumah Tunggu yang diisi lengkap
3. Resume ibu, dan bayi yang didsi lengkap dan ditandatangani oleh
Dokter/Bidan
4. Surat Rujukan
B. Jenis Pelaporan dari Kegiatan Jampersal adalah sbb:
1. Laporan Progran KIA
2. Laporan pelaksanann kegiatan jampersal perjenis kegiatan perbulan
3. Kaliam biaya jampersal seusia kegiatan perbulan
BAB IV
EVALUASI
Kegiatan yang dilakukan dalam mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang didanai jampersal
adalah sbb:
1. Evaluasi Triwulan, semester, tahunan terkait penyerapan dana jampersal
2. Evaluasi Bulanan terkait kelengkapan berkas klaim
3. Evaluasi bulanan terkait ketepatan waktu pengkaliman.
4. Evaluasi pelayanan di Rumah Tunggu kelahiran setiap semester.
BAB V
PENUTUP
Demikian penyusunan juknis pelayanan kegiatan JAMPERSAL tahun 2022. Jika ada
kekurangan atau perubahan akan ditinjau kembali