Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “HIDAYAH IBU”

JL. KUSUMA BANGSA NO.128B WAY URANG – KALIANDA


LAMPUNG SELATAN
TELP. (0727) 322195, EMAIL : hidayahibursia@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN KETUA YAYASAN HIDAYAH IBU


NOMOR : /KEP/KET-YAY/RSIA.HI/II/2020

TENT AN G
KEBIJAKAN PR O G R A M NASIO N AL
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HIDAYAH IBU

DIREKTUR RU M AH SAKIT IBU DAN ANAK HIDAYAH IBU,

Menimbang : a. bahwa dalam Upaya meningkatkan mutu pelayanan,


maka perlu adanya kebijakan Program Nasional Rumah
Sakit Ibu dan Anak Hidayah Ibu sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Hidayah Ibu;

b. bahwa Keputusan Direktur Nomor :


…………………………….. tentang Kebijakan Program
Nasional Rumah Sakit Ibu dan Anak Hidayah Ibu
dianggap tidak sesuai lagi dengan kondisi dan
perkembangan saat ini sehingga perlu dila kukan
perubahan atas Keputusan tersebut;

c. bahwa berdasarkan pertim bangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, dan huruf b, perlu ditetapkan dalam suatu
Surat Keputusan Direktur tentang Kebijakan Program
Nasional Rumah Sakit Ibu dan Anak Hidayah Ibu;

Peraturan Menteri Kesehatan Nom or 11 Tahun 2017


Mengingat : 1. tentang Keselam atan Pasien ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 No m or 308);

Keputusan Menteri Kesehatan No m or 129/ Menkes/


2. SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit.

Undang- Undang No m or 17 Tahun 2023 Tentang


3. Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
20 23 No m or 105);

Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 56 Tahun


4. 2022 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas, Fungsi, Tanggung Jawab dan
Wewenang Serta Tata Kerja Rumah Sakit Ibu dan Anak
Hidayah Ibu Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2022
No m or 56);
M E M U T U S KAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTU R TENT AN G KEBIJAKAN


PR O G R A M N ASIO N AL RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK HIDAYAH IBU.

KESAT U : Kebijakan Program Nasional Rumah Sakit Ibu dan Anak


Hidayah Ibu sebagaimana dimaksud tercantum dalam lam
piran yang tidak terpisahkan dari Surat keputusan ini.

Dengan diberlakukannya keputusan ini, maka Surat


KED U A : Keputusan Direktur Nomor : 445/0230/180/188.43/ X/2019
tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah
Sakit Ibu dan Anak Hidayah Ibu dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku lagi.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


KETIG A :
ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapannya, akan dilakukan perbaikan
kem bali sebagaimana m estinya.

Ditetapkan di Kalianda
Tanggal .................

Ketua Yayasan RSIA Hidayah Ibu,

Hj. Ririn Minhayati


LA M PIRAN KEPU T U SAN DIREKT U R TENT
AN G KEBIJAKAN PR O G R A M NASIO N AL
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HIDAYAH IBU.
NOMOR : P- 194/ RSIA/ KL/ 180/8/2023
TAN G G AL : 11 Agustus 2023

KEBIJAKAN PR O G R A M NASIO N AL
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HIDAYAH IBU

A. KEBIJAKAN U M U M
Untuk meningkatkan kualitas mutu kesehatan masyarakat Indonesia pada
umum nya dan m asyarakat disekitar wilayah operasional Rumah Sakit Umum
Daerah Kalianda berperan untuk ikut menetapkan beberapa Program
Nasional yang menjadi Program Pemerintah demi tercapainya target pem
bangunan Nasional meliputi :
1. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Bayi
2. Penurunan angka kesakitan Tuberkulosis/TBC
3. Penurunan angka kesakitan HIV/ AIDS
4. Penurunan prevalensi stunting dan wasting
5. Pelayanan Keluarga Berencana Rum ah Sakit

B. KEBIJAKAN KH U SU S
a. PELA YAN AN O BST ET R I NEO N AT AL E M ERGE N C Y KO M P R EH EN
SIF (PO N EK)
1. PO N EK adalah pelayanan kedaruratan m aternal dan neonatal secara
kom prehensif dan terintegrasi

2. Lingkup Pelayanan PO N EK :
a. Upaya Pelayanan Ponek
b. Pelayanan Ponek 24 Jam sehari dan 7 hari dalam seminggu
c. Pelayanan kesehatan m aternal dan neonatal fisiologis
d. Pelayanan kesehatan m aternal dan neonatal dengan risiko tinggi
( pelayanan Ginekologi)
e. Pelayanan intensif neonatal

3. Pelayanan Penunjang Medik yang Dilakukan :


a. Pelayanan darah
b. Perawatan intensif
c. Pencitraan radiologi
d. Laboratorium

4. Kriteria umu m RSIA Hidayah Ibu dalam melaksanakan PO N EK :


a. Dokter jaga yang terlatih di IGD
b. Dokter, Bidan, dan Perawat telah mengikuti pelatihan PO N EK
c. Me m punyai SO P penerim aan dan penanganan pasien kegawat
daruratan obstetric dan neonatal
d. Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien
e. Me m punyai prosedur pendelegasian we wenang tertentu
f. Me m punyai standar respon time di IGD selama 10 menit, di kamar
bersalin kurang dari 30 menit, pelayanan darah kurang dari 1 jam
g. Tersedia kamar operasi yang siap 24 jam untuk m elakukan operasi
apabila ada kasus emergensi obstetric atau um u m.
h. Me miliki petugas yang siap siap melakukan operasi atau
melaksanakan tugas sewaktu- waktu ( On Call)
i. Adanya dukungan se m ua pihak dalam tim pelayanan PO N EK
antara lain Dokter Spesialis kandungan dan kebidanan, Spesialis
anak, Spesialis Penyakit dalam, Residen anastesi, Bidan dan
Perawat
j. Tersedia pelayanan darah 24 jam
k. Tersedia pelayanan penunjang yang berperan dalam PO N EK seperti
Laboratorium dan radiologi 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam
seminggu
l. Perlengkapan dan bahan yang berkualitas tinggi serta cukup untuk
me m e nuhi kebutuhan PO N EK
m. Dukungan sem ua pihak dalam pelayanan Ru m ah Sakit saying ibu
dan bayi dalam m elaksanakan IMD, ASI ekslusif dan perawatan
metode kangguru pada BBLR
n. Meningkatkan fungsi Rum ah Sakit sebagai pusat rujukan
pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan
kesehatan lainnya.

5. Su m ber Daya Manusia Tim PO N EK m eliputi :


a. Dokter Spesialis Obgyn
b. Dokter U m u m (IGD)
c. Dokter Spesialis anak
d. 3 Orang bidan (1 Koordinator dan 2 Penyelia)
e. 2 orang perawat
f. Petugas laboratorium
g. Pekarya kesehatan
h. Petugas ad ministrasi

6. Sarana dan Prasarana yaitu ruang tindakan ga wat darurat dengan instrum
ent dan bahan yang lengkap, ruang rawat inap yang nyam an, dan ruang
pulih observasi pasca tindakan.

7. Sarana dan prasarana penunjang adalah unit transfusi darah,


laboratorium dan radiologi.

8. PO N EK m erupakan suatu program pelayanan dim ana setiap unsur


tim yang ada di dalam nya m elakukan fungsi yang berbeda, sangat me m
butuhkan keterpaduan, kecepatan, dan ketepatan, informasi yang
ditujukan kepada peningkatan untuk cakupan dan efektifitas layanan
kepada masyarakat. Keberadaan sistem informasi ditujukan untuk
mendukung proses pelaksanaan kegiatan pelayanan di rumah sakit
dalam rangka pencapaian visi dan misi yang ditetapkan.

b. PELA YAN AN TU BER KUL O SIS D EN G AN ST R AT E GI


DIRECTL Y O B SER VED TR EAT M EN T S SH O R T- C O U R SE ( D
OT S) DI RSIA HIDAYAH IBU
1. Ru m ah sakit melaksanakan penanggulangan Tuberkulosis sesuai
dengan peraturan dan perundang- undangan.
2. Dibentuknya Tim TB
3. Rumah sakit menyediakan klinik untuk menjalankan fungsi pelayanan
HIV/ AIDS yang me m enuhi persyaratan pencegahan dan pengendalian
infeksi
4. Ru m ah sakit dalam m elaksanakan penanggulangan tuberculosis
melakukan kegiatan meliputi : Promosi kesehatan, surveilans
tuberculosis, pengendalian faktor risiko tuberculosis, penem uan dan
penanganan kasus tuberculosis, pem berian kekebalan, dan pem berian
obat pencegahan.
5. Pelayanan Tuberkulosis di Ra wat Jalan, pelayanan Tuberkulosis di Rawat
Inap, Pelayanan Rujukan Tuberkulosis dan Pengelolaan obat Program
Tuberkulosis
6. Cakupan pelayanan TB di rawat jalan dan rawat inap meliputi :
Penjaringan suspek, penem uan kasus, pem eriksaan pasien, pem
eriksaan penunjang, pengobatan pasien, penunjukan P M O, tindakan
rujukan Internal , tindakan rujukan eksternal, pelacakan kasus mangkir,
pencatatan sesuai program nasional, pelaporan kegiatan, analisa data
hasil kegiatan, penyuluhan kesehatan bersam a Tim PKR S, m onitoring
dan evaluasi kegiatan
7. Cakupan rujukan pelayanan tuberculosis meliputi mekanisme rujukan
pasien T B D O T S, rujukan pasien M D R, TB- HIV, pelayanan pasien
tuberculosis dengan penyulit yang belum dapat dilayani secara optimal,
pelayanan TB yang dirujuk sesuai dengan keinginan pasien dan
domisili pasien untuk mempermudah dalam mendapatkan akses
fasilitas pelayanan tuberculosis
8. Cakupan pengelolaan obat program tubercolusis yang merupakan su m
bangan dari Dinas Kesehatan dan digunakan untuk pelayanan
tuberculosis, pengelolaan perbekalan far masi yang dimulai dari
pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi pelaporan
dan evaluasi
9. Pelayanan tuberculosis dengan strategi D O TS adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari system pelayanan rumah sakit yang
komprehensif dan berorientasi kepada pelayanan pasien tuberkulosis
10. Pelayanan tuberculosis (TB D OT S) dipimpin oleh Dokter Um u m
11. Pencatatan dan pelaporan kegiatan tim TB D O TS dilaporkan ke Direktur
RSI Hidayah Ibu, dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Lampung Selatan
setiap triwulan melalui email dan SITT
12. Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan TIM TB DOT S dilakukan 6
bulan sekali bersa m a dengan Direktur RSI Hidayah Ibu.

c. Pelayanan HIV/ AID S


1. Rumah sakit melaksanakan penanggulangan HIV/ AID S sesuai dengan
peraturan perundang- undangan
2. Pelayanan HIV/ AIDS berdasarkan” Pedoman Pelayanan HIV - AIDS
RSI Hidayah Ibu Kota Kalianda
3. Dibentuknya tim HIV- AIDS di RSI Hidayah Ibu
4. RSI Hidayah Ibu menyediakan klinik untuk menjalankan fungsi
pelayanan HIV/ AIDS yang memenuhi persyaratan pencegahan dan
pengendalian infeksi
5. Pelayanan HIV/ AIDS berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien
6. Konseling dan test HIV dilakukan untuk penegakkan diagnosis HIV/
AID S, dan untuk m encegah sedini mungkin terjadinya penularan atau
peningkatan kejadian infeksi HIV
7. Pemeriksaan test HIV dilakukan berdasarkan prinsip konfidensialitas
(rahasia), persetujuan, konseling, pencatatan, pelaporan dan rujukan
8. Prinsip konfidensial bahwa hasil pem eriksaan harus dirahasiakan dan
hanya dapat dibuka kepada yang bersangkutan, tenaga kesehatan yang
menangani, keluarga terdekat dalam hal yang bersangkutan tidak
cakap dan kepada pasangan seksualnya
9. Pe m eriksaan test HIV dilakukan melalui Voluntary Counseling Test (
VCT) dan test HIV atas inisiatif petugas kesehatan ( TIPK) dengan
persetujuan pasien kecuali penugasan tertentu dalam kedinasan
tentara/polisi dan keadaan gawat darurat m edis untuk tujuan pen
gobatan pada pasien yang secara klinis telah menunjukan gejala yang
mengarah kepada AIDS
10. Rumah sakit melakukan skrining awal pem eriksaan HIV untuk AnteNatal
Care, pasien tuberculosis ( TB), Gizi buruk, Hepatitis, Diabetes mellitus,
infeksi m enular seksual (IMS), tata laksana profilaksis pasca pajanan (
PPP) setelah terjadi tusukan pada kecelakaan kerja okupasional, pasien
preoperasi dan pasien curiga HIV
11. RSI Hidayah Ibu tidak melaksanakan pengobatan HIV/ AIDS tetapi
bekerjasama dengan Ru m ah Sakit yang ditunjuk atau Puskesmas yang
ditunjuk melaksanakan pengobatan.
12. RSI Hidayah Ibu bukan merupakan rumah sakit rujukan untuk
pengobatan AR V 13. VCT dilakukan secara erurutan mulai dari
konseling pra test, test HIV, dan konseling pasca test
14. TIPK dilakukan petugas kesehatan ( dokter, perawat, bidan) dengan
ururtan pem berian informasi tentang HIV/ AIDS sebelum test HIV,
pengam bilan darah untuk test HIV, penya m paian hasil test dan
konseling
15. Test HIV dilakukan dengan cara serial (rapid Tst) sesuai alur serial
penegakan diagnosis HIV
16. Pada pemeriksaan test HIV dengan Hasil Non -Reaktif atau indeterminate
maka dilakukan test HIV ulang tiga bulan selanjutnya untuk memastikan
kembali apakah pasien terinfeksi HIV atau tidak
17. Pada pemeriksaan test HIV dengan hasil reaktif (positif), pasien dirujuk
ke Rumah sakit rujukan yang melayanai pengobatan AR V jika pasien
setuju
18. Petugas tim HIV/AIDS Rumah Sakit menyelenggarakan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan HIV/ AIDS
19. Pelaporan hasil tem uan dan hasil monitoring evaluasi disampaikan
secara tertulis kepada direktur setiap triwulan untuk diketahui dan
ditindak lanjuti
20. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kom petensi, setiap
petugas wajib m engikuti pelatihan yang diselenggarakan
21. Pelayanan HIV/ AIDS yang belum diatur dalam kebijakan ini merujuk
pada perundang- undangan yang berlaku
22. Meningkatkan fungsi pelayanan ODH A dengan faktor resiko Injection
Drug Use (IDU)
23. Menigkatkan fungsi pelayanan penunjang yang meliputi pelayanan
Gizi, laboraturium dan Radiologi, pencatatan dan pelaporan.

d. PEN U R U N A N PR EVALEN SI STU NTIN G DAN W ASTIN G


a. RSIA Hidayah Ibu melaksanakan program penurunan prevalensi
stunting dan wasting
b. Dibentuknya tim stunting dan wasting di RSIA Hidayah Ibu. Organisasi
terdiri dari beberapa tenaga kesehatan yang kompeten dari unsur :
1. Staf medis
2. Staf keperawatan
3. Staf instalasi farmasi
4. Staf instalasi gizi
5. Tim tumbuh kem bang
6. Tim hu m as rumah sakit
c. RSIA Hidayah Ibu melakukan edukasi, penda m pingan intervensi dan
pengelolaan gizi serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit
kelas di bawahnya dan FKTP di wilayahnya serta rujukan masalah gizi
d. R RSIA Hidayah Ibu menjadi pusat rujukan kasus stunting dan wasting
e. RSIA Hidayah Ibu menjadi pusat rujukan balita gizi buruk dengan komplikasi
medis
f. RSIA Hidayah Ibu melaksanakan pendam pingan klinis dan manajem en
serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit dengan kelas
dibawahnya dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertam a ( FKT P) di
wilayahnya dalam tatalaksana stunting dan gizi buruk
g. Pencatatan dan Pelaporan kasus masalah gizi m elalui aplikasi e PP GBM (
Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

e. PR O G R A M KELU AR G A BER EN C AN A R U M AH SAKIT ( PKBRS)


a. RSIA Hidayah Ibu melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan KB
secara terpadu dan paripurna
b. Dibentuknya tim PKBR S di RSIA Hidayah Ibu
c. Menge m bangkan kebijakan dan SPO pelayanan KB dan
meningkatkan kualitas pelayanan KB
d. Meningkatkan kesiapan rum ah sakit dalam melaksanakan PKBR S
term asuk pelayanan KB pasca persalinan dan keguguran
e. RSIA Hidayah Ibu sebagai model dan pem binaan teknis dalam
melaksanakan PKBRS
f. Sebagai pusat rujukan pelayanan KB bagi sarana pelayanan kesehatan
lainnya
g. Melakukan pem antauan dan evaluasi pelaksanaan PKBR S
h. Upaya peningkatan PKBR S m asuk dalam rencana strategis ( Renstra)
dan rencana kerja anggaran ( RKA) Rumah Sakit
i. Tersedia Ruang pelayanan yang me m enuhi standar persyaratan untuk
pelayanan PKBR S antara lain ruang konseling dan ruang pelayanan
KB
j. Melakukan pelaksanaan rujukan eksternal sesuai dengan perundang- undangan
k. Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan PKBR S dilakukan 1 tahun sekali
bersam a dengan Direktur Rum ah Sakit.
l. Terselenggaranya kegiatan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan
kem a m puan pelayanan PKBR S, term asuk KB pasca persalinan dan
keguguran.

Ditetapkan di Kalianda
Tanggal .................

Ketua Yayasan RSIA Hidayah Ibu,

Hj. Ririn Minhayati

Anda mungkin juga menyukai