Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa pelayanan

kesehatan terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara

profesional sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.

Mengacu pada visi dan misi dari Millenium development goal’s, maka

perlu disusun suatu rencana kerja, sehingga kegiatan dari bagian ini menjadi

lebih sistematis dan terorganisir. Program kerja akan menjadi acuan dalam

melaksanakan kegiatan pelayanan maternal-perinatal yang komprehensif

dalam periode satu tahun.

Di Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Indramayu pada tahun

2015 didapatkan data kematian Ibu yaitu 32 kasus, tahun 2016 kematian ibu

31 kasus tahun 2017 kematian ibu 24 kasus, dan tahun 2018 kematian ibu

sebanyak 27 kasus

Data kematian bayi di ruang perinatologi ttahun 2016 sebanyak 212

kasus, tahun 2017 sebanyak 161 kasus dan kematian bayi tahun 2018

sebanyak 124 kasus.

Penyebab kematian ibu adalah perdarahan, preeklampsia/eklamsia,

partus lama, dan infeksi. Penyebab kematian bayi diantaranya Prematur,

BBLR, asfiksia, sepsis dan kelainan konginetal. Saat ini Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Indramayu telah siap melayani kasus komplikasi maternal

dan neonatal. Dengan adanya pelayanan obstetri dan neonatal secara

komprehensif di rumah sakit diharapkan dapat mempercepat penurunan AKI

dan AKB serta meningkatkan kesehatan ibu.

Page 1
Sistem rawat gabung merupakan system perawatan bayi yang

disatukan denngan ibu, sehingga ibu dapat melakukan semua perawatan dasar

bagi bayinya. Bayi dapat timggal bersama ibunya dalam satu kamar sepanjang

siang maupun malam hari sampai keduanya keluar dari rumah sakit atau bayi

dapat dipindahkan ke perinatologi atau ke ruang observasi pada saat-saat

tertentu, seperti pada malam hari atau pada jam-jam kunjungan atau besuk.

Rawat gabung memiliki banyak keuntungan, sistem ini memberikan

kesempatan pada ibu baru, khususnya primipara, untuk mempelajari dengan

sungguh-sungguh bagaimana cara merawat bayinya dan memudahkan staf

perawatan untuk menjawab semua pernyataan yang diajukan oleh ibu

tersebut.

Dengan adanya rawat gabung, akan membantu memperlancar

pemberian ASI. Karena dalam tubuh ibu menyusui ada hormone oksitosin.

Hormon ini sangat berpengaruh pada keadaan emosi ibu. Jika ibu tenang dan

bahagia karena dapat mendekap bayinya, maka hormon ini akan meningkat

dan ASI puh cepat keluar. Sehingga bayi lebih puas mendapatkan ASI.

Manfaat lain dari perawatan rawat gabung bagi bayi akan lebih cepat

menyesuaikan dengan waktu tidur dan bangun ibu. Selain itu jika bayi

menangis akan langsung didekap oleh ibu sehingga bayi akan tenang

mendengarkan detak jantung ibu.

Program menurunkan angka kematian neonatal dan meningkatkan

kesehatan ibu dan bayi tersebut dapat diperoleh dengan dukungan faktor

keterampilan tenaga kesehatan khusus PONEK serta pelayanan kesehatan ibu

dan bayi yang berkualitas di rumah sakit,

B. TUJUAN

1. Sebagai pedoman bagi para pelaksana kesehatan di rumah sakit

Page 2
2. Menjalankan program pemerintah dalam pelaksanaan pelayanan rawat

gabung ibu dan bayi

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN

Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Indramayu merupakan rumah

sakit rujukan tertinggi di wilayah Kabupaten Indramayu. Selain itu Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Indramayu juga memberikan pelayanan

kesehatan bagi pasien umum, maupun peserta jaminan kesehatan. Pelayanan

yang dilakukan yaitu :

1. Tata laksana pelayanan rawat gabung ibu dan bayi

2. Penanganan keamanan bayi yang rawat gabung

D. BATASAN OPERASIONAL

Pelayanan rawat gabung ibu dan bayi adalah menempatkan ibu dan

bayinya dalam satu ruangan bersama sehingga ibu dapat memberikan ASI

langsung kepada bayi dan terjadi ikatan psikologis yang kuat antara ibu dan

bayi.

E. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4437) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan LembaranNegara Nomor 4844);

Page 3
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

(Lembaran Negara Nomor 49 Tahun 1996, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3637);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Nomor 82 Tahun

2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4741);

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/ VIII/2010

tentang Organisasi danTata Kerja Kemeterian Kesehatan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor585) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun2013 (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 741);

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/ Menkes/Per/XII/2005 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

1295/Menkes/Per/XII/2007;

Page 4
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

1. Perawat yang telah mendapatkan pelatihan managemen laktasi

2. Bidan yang telah mendapatkan pelatihan managemen laktasi

B. Distribusi ketenagaan

1. Ruang Bersalin / Ruang Gedong Gincu 1

2. Ruang Kebidanan / Ruang Gedong Gincu 3 dan Ruang Gedong Gincu 4

3. Ruang Perinatologi / Ruang Gedong Gincu 2

C. Pengaturan Jaga

Pengaturan jadwal jaga tenaga perawat dan bidan dilakukan oleh

masing-masing kepala ruangan berdasarkan SPO yang ada di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Indramayu.

Page 5
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

Ruang Bersalin dan Ruang Kebidanan untuk pelayanan rawat gabung

terletak berdekatan dengan ruang perinatologi.

B. Standar Fasilitas

1. Kriteria umum ruangan

a. Struktur fisik

 Lantai porselen dan dinding dicat atau dilapisi keramik agar

mudah dicuci

b. Kebersihan

 Cat dan lantai berwarna terang dan sehingga kotoran terlihat

dengan

 Mudah. Ruangan bersih bebas dari debu dan kotoran sampah atau

limbah rumah sakit.Hal ini berlaku pula untuk mebel,

perlengkapan, instrumen, pintu, jendela, steker listrik, dan langit-

langit

c. Pencahayaan

 Listrik berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan dan

semua lampu berfungsi baik dan kokoh. Pencahayaan terang dari

cahaya alami atau listrik

Page 6
d. Ventilasi

 Suhu ruangan dijaga 24-26 °c dan pendingin ruangan berfungsi

dengan baik

e. Pencucian tangan

 Wastafel dilengkapi dengan dispenser sabun, serta tissu untuk

mengeringkan tangan

2. Kriteria khusus ruangan

a. Box bayi

b. Lemari pakaian bayi dan perlengkapan

c. Hordeng/kelambu

d. Trolley dorong

Page 7
BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI

Tatalaksana pelayanan rawat gabung ibu dan bayi

1. Petugas memeriksa kondisi bayi baru lahir meliputi keadaan umum dan tanda

vital berikut identitasnya dan didokumentasikan dalam asuhan keperawatan

2. Memakaikan pakaian bayi dan menyiapkan tempat tidur untuk bayi serta

perlengkapannya

3. Petugas memberitahu dan menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa akan

dilakukan rawat gabung ibu dan bayi,

4. Petugas menghubungi ruang kebidanan/ Ruang Gedong Gincu 3 dan 4 untuk

menanyakan kondisi ibu dan memberitahu bahwa akan dilakukan rawat

gabung ibu dan bayi

5. Menempatkan bayi pada tempat tidur dan didekatkan pada ibunya

6. Memberikan penjelasan kepada ibu dan keluarga tentang keuntungan rawat

gabung, dan memberikan penjelasan tentang cara menyusui

7. Memberikan penjelasan tentang tanda-tanda kegawatan pada bayi dan

Memberitahu ibu dan keluarga untuk segera menghubungi petugas

8. Melakukan pemantauan kondisi bayi meliputi keadaan umum, tanda vital, dan

keberhasilan menyusui. Lalu mendokumentasi dalam lembar pemantauan dan

asuhan keperawatan

9. Kriteria :

a. Bayi baru lahir normal

b. Berat badan diatas 2500 gram

c. Usia kehamilan cukup bulan

d. Kondisi fisik dan psikologis ibu baik

Page 8
BAB V

LOGISTIK

1. Pelayanan peralatan umum dipusatkan di penunjang umum Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Indramayu.

2. Pelayanan peralatan kesehatan dipusatkan di Instalasi Farmasi RSUD

Kabupaten Indramayu.

Page 9
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Mengacu pada sasaran keselamatan pasien di rumah sakit yaitu :

1. Ketepatan identifikasi pasien

2. Peningkatan komunikasi yang efektif

3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai

4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi

5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

6. Pengurangan resiko pasien cedera jatuh

Page 10
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Agar tidak terjadi infeksi silang maka dilakukan upaya pencegahan dan

pengendalian infeksi melalui komponen kewaspadaan standar meliputi :

1. Cuci tangan

2. APD (sarung tangan, masker, pelindung mata dan wajah, gaun/apron)

3. Peralatan perawatan pasien

4. Pengendalian lingkungan

5. Penanganan linen

6. Penanganan limbah

7. Kesehatan karyawan

8. Penempatan pasien

9. Penyuntikan yang aman

10. Etika batuk

Page 11
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Ada pertemuan khusus secara formal antara pimpinan dan staf pelaksana di

lapangan. Mengenai rencana kegiatan, dan evaluasi, yang dilakukan setiap satu bulan.

Mutu dinilai dari jumlah bayi yang telah dilaksanakan rawat gabung.

Page 12
BAB IX

PENUTUP

Pedoman ini dibuat untuk memberikan arahan tindakan pelayanan rawat


gabung di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Indramyu Dengan demikian
pedoman ini harus dilaksanakan dengan disertai tekad dan kemauan yang kuat guna
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Indramayu.

Ditetapkan : Indramayu
Pada tanggal : 1 Februari 2021

Ketua Tim PONEK Direktur

RSUD Kab. Indramayu, RSUD Kab. Indramayu,

dr. H. Siswono M. Yunus, Sp.OG. dr. Lisfayeni, MM.


NIP. 19630117 198911 1 001 NIP. 19680614 200112 2 001

Page 13

Anda mungkin juga menyukai