PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
D. BATASAN OPERASIONAL
E. DASAR HUKUM
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi ketenagaan
1. Ruang Nifas
2. Ruang Perinatal
C. Pengaturan Jaga
STANDAR FASILITAS
Bangunan fisik perlu diperhatikan yaitu dalam ukuran ruangan dan tata
ruangan karena berkaitan dengan pelaksanaan PMK. Secara garis umum yang
diperlukan adalah kecukupan ruang untuk menempatkan kursi yang dipakai
ibu agar bias duduk santai dalam melalukan PMK diruang bayi.
B. Standar Fasilitas
a. Struktur fisik
Lantai porselen dan dinding dicat atau dilapisi keramik agar mudah
dicuci
b. Kebersihan
Cat dan lantai berwarna terang dan sehingga kotoran terlihat dengan
mudah. Ruangan bersih bebas dari debu dan kotoran sampah atau
limbah rumah sakit.Hal ini berlaku pula untuk mebel, perlengkapan,
instrumen, pintu, jendela, steker listrik, dan langit-langit
c. Pencahayaan
d. Ventilasi
e. Pencucian tangan
8) Troli emergensi
c. Ruangan maternal
Kamar bersalin
d. Ruangan neonatal
e. Area laktasi
f. Ruangan penunjang
1) Ruang perawat/bidan
2) Toilet staf
5) Ruang cuci
6) Gudang peralatan
A. Kriteria bayi
1. Berat lahir kurang dari 2500 gram
2. Grafik berat badan cenderung naik
3. Kondisi secara umum baik
4. Suhu tubuh stabil (36,5-37,5)
5. Mempunyai cukup kemampuan untuk menghisap dan menelan
6. Ibu atau pengganti berseia untuk melaksanakan pmk
7. Bayi sudah tidak memerlukan infus
B. Kriteria ibu
1. Bersedia dan mau melaksanakan pmk
2. Mempunyai kemampuan fisik dan mental
3. Siap pakaian (baju dan kancing depan)
4. Kain panjang untuk menahan bayi
5. Kuku harus bersih dan tidak menggunakan cat kuku
Agar tidak terjadi infeksi silang maka dilakukan upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi melalui komponen kewaspadaan standar meliputi :
1. Cuci tangan
2. APD (sarung tangan, masker, pelindung mata dan wajah, gaun/apron)
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Penanganan linen
6. Penanganan limbah
7. Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasien
9. Penyuntikan yang aman
10. Etika batuk
11. Prosedur lumbal pungsi
Ada pertemuan khusus secara formal antara pimpinan dan staf pelaksana
di lapangan. Mengenai rencana kegiatan, dan evaluasi, yang dilakukan setiap satu
bulan. Mutu dinilai dari penemuan kasus kemampuan menangani BBLR.
PENUTUP
Ditetapkan : di Pontianak
Pada tanggal : 2017
Direktur Rumah Sakit Yarsi Pontianak