PENDAHULUAN
286
Rumus :
Jumlah Kebutuhan Perawat = Jumlah Perawat (B) + Loss day (C) + Non Nursing Job(D)
=2+3+2=7
DIREKTUR
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
KOMITE
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KA TATAUSAHA
KA SEKSI PELAYANAN MEDIK &
KEPERAWATAN
KEPALA RUANG KEPALA RUANG KEPALA RUANG KEPALA RUANG KEPALA RUANG KEPALA RUANG
KEPALA RUANG HCU
ANGGREK MAWAR DAHLIA DAHLIA PERIN BOUGENVILLE
DIREKTUR
UPT RSUD ASEMBAGUS,
drg. SUGIYONO
Pembina
NIP. 19740202 200501 1 010
2. Penerimaan dan perawatan pasien rawat inap sehari (one day care
prosedur yang dilakukan oleh bidan
Menerima pasien di kamar bersalin (VK)
Bidan kamar bersalin melengkapi berkas rekam medis pasien
Bidan kamar bersalin melaporkan ke dokter operator dan dokter
anastesi bahwa pasien sudah di kamar bersalin
Bidan kamar bersalin melakukan persiapan tindakan seperti
mengganti baju pasien, membersihkan lipstik dan melepaskan
perhiasan pasien, observasi tanda-tanda vital, anjurkan pasien buang
air kecil terlebih dahulu dan lain-lain
Setelah tindakan dilaksanakan, pasien diobservasi kondisi umum dan
tanda-tanda vitalnya
Jika keadaan umum pasien baik maka bidan memberi tahu keluarga
pasien untuk menyelesaikan administrasi
Keluarga pasien menyerahkan kartu izin pulang dari penata rekening
pada bidan
Bidan menjelaskan pada keluarga pasien mengenai perawatan paska
tindakan dirumah, menyerahkan obat pulang dan kartu kontrol dengan
menggunakan formulir discharge planning.
Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam berkas rekam medis
pasien yang ditandatangani oleh bidan yang melakukan tindakan
1) Observasi
Adalah mengamati perilaku dan keadaan untuk memperoleh data dengan
tingkat kelihatan klien. Dilakukan dengan menggunakan alat indra lainnya
(meraba, menyentuh, mendengar)
2) Pemeriksaan Fisik
Dilakukan secara chepalo-caudal dari kepala sampai ujung kaki meliputi:
- Tanda-tanda vital;
- Inspeksi/pandang;
- Palpasi/raba;
- Auskultasi/dengar;
- Perkusi/ketuk;
- Pemeriksaan dalam/vagina tucher (untuk pasien kebidanan);
- Pemeriksaan lainnya.
A. Pengelompokan data pendukung/analisa data
Dengan mengelompokkan data, perawat segera dapat menentukan
masalah yang terjadi pada klien. Pengelompokan data meliput:
1) Data fisiologis/biologis :
- Keluhan utama;
- Masalah kesehatan yang dialami saat ini;
- Masalah kesehatan dan penyakit yang lalu;
- Masalah pola fungsi kehidupan sehari-hari/Activity Day Living (ADL);
- Masalah resiko tinggi pengaruh perkembangan terhadap individu;
- Prosedur invasive;
- Riwayat alergi.
2) Data psikologis mental dan sosial :
- Perilaku;
- Pola emosional;
- Konsep diri;
- Gambaran diri;
Keselamatan pasien (patient safety) Adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
Assesment resiko
Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien
Pelaporan dan analisis insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan
yang seharusnya dilakukan.
A. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akutanbilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
B. Standar keselamatan pasien di rumah sakit
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan progam peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
C. 7 langkah keselamatan pasien
Uraian tujuh langkah menuju keselamatan pasien adalah sebagai berikut:
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Pimpin dan dukung staf anda
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko
4. Kembangkan sistem pelaporan
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
Suatu kejadian tidak diharapkan akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah
dengan pengetahuan yang mutakhir.
G. Kesalahan medis
Medicl errors
Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien termasuk gagal melaksanakan
sepenuhnya suatu rencana atau menggunakan rencana yang salah untuk mencapai
tujuannya, dapat merupakan akibat dari melaksanakan suatu tindakan (commission)
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission).
Setiap kejadian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
I. Kejadian sentinel
Sentinel event :
1. Semua Pasien yang datang baik dalam kondisi inpartu maupun observasi
kebidanan harus dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
2. Memperhatikan identitas pasien khususnya nama dan nomor rekam medis
3. Memastikan pasien telah mendapatkan informed consent dari dokter
penanggung jawab pasien atau dokter konsulen sebelum pasien mendapatkan
penatalaksanaan medis
4. Seluruh persalinan normal wajib ditolong oleh dokter spesialis kebidanan,
bidan boleh menolong persalinan dalam kondisi emergensi, disaat tidak ada
dokter atau dokter spesialis kebidanan
5. Pemeriksaan pervaginam dalam proses persalinan dilakukan setiap 4 jam sekali
atau bila ada indikasi
6. Observasi pasien ODC dilakukan selama 3-4 jam pasca tindakan, pasien
baru diperbolehkan pulang setelah sadar penuh dan keadaan umumnya baik
7. Seluruh pemeriksaan penunjang medis harus disertai dengan identitas
pasien yang lengkap, benar dan jelas
8. Setiap bayi yang lahir, langsung dilakukan pemeriksaan fisik, dicap kaki dan
diberikan peneng untuk identitas
9. Penghalang tempat tidur pasien selalu dalam keadaan terpasang bila ada
pasien di atas tempat tidur
10. Selalu memperhatikan prinsip benar pemberian obat
11. Kuku petugas harus pendek
12. Mencuci tangan sesuai prosedur sebelum dan sesudah tindakan
13. Mempertahankan sterilitas dan menjaga kebersihan
14. Sarung tangan yang digunakan harus sesuai dengan ukuran.
7.1 Pendahuluan
HIV/AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman tersebut menjadi lebih
tinggi dan berbahaya karena penderita HIV/AIDS tidak menampakan gejala dan
yang lebih mengkhawatirkan hal tersebut banyak terjadi di negara-negara
berkembang yang belum mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan
pencegahan dan penanggulangan secara memadai.
1.2 Tujuan
a. Petugas kesehatan dapat melindungi dirinya sendiri, pasien,dan masyarakat
dari penularan infeksi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
b. Petugas kesehatan harus menerapkan prinsip universal precaution
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengurangi
resiko terpajan atau terinfeksi penyakit menular.
1.3 Tindakan yang beresiko terpajan
Ada beberapa hal yang dapat membuat seseorang tenaga kesehatan dapat
terpajan dengan infeksi menular yaitu:
Diharapkan dengan adanya pedoman pelayanan Instalasi Rawat Inap ini mutu
pelayanan di UPT RSUD Asembagus terutama di bidang pelayanan keperawatan dapat
ditingkatkan hasilnya. Untuk sumber daya manusia UPT RSUD Asembagus diharapkan
pedoman ini dapat membantu mereka didalam memahami masalah di dalam rumah
sakit dan dapat melakukan upaya antisipasi terhadap akibat-akibat yang ditimbulkan.
Menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk sumber daya
manusia UPT RSUD Asembagus. Aman dan sehat bagi pasien pengunjung atau
pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan di sekitar rumah sakit, sehingga proses
pelayanan terutama pelayanan Instalasi rawat Inap berjalan baik dan lancar.
Tentu saja buku pedoman pelayanan instalasi rawat inap ini masih jauh dari
sempurna. Belum menggambarkan permasalahan dan cara penanggulangan secara
menyeluruh terutama berdasarkan instalasi yang ada di rumah sakit. Kepada para
pembaca diharapkan masukan yang berharga bagi penyempurnaan buku pedoman
pelayanan instalasi rawat inap di masa yang akan datang.