Assalamualaikum .wr. wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas rahmat dan
hidayah-Nya lah, penyusunan Buku Pedoman Palayanan neonatal dasar dan
neonatal dengan ketergantungan tinggitingkat I dan IIA di RS Aisyah Siti Fatimah
Tulangan dapat disesuaikan dengan baik.
Untuk itu bersama ini kami sampaikan Buku Pedoman Pelayanan Neonatal dasar
dan Neonatal dengan ketergantungan tinggi di RS Aisyah Siti Fatimah Tulangan
kepada teman sejawat dan unit terkait untuk dapat dijadikan pedoman dalam
melaksanakan dan menigkatkan mutu pelayaan keperawatan Neonatal dasar dan
Neonatal dengan ketergantungan tinggi. sehingga dapat mendukung upaya
penurunan angka kematian bayi di RS Aisyah Siti Fatimah Tulangan
Buku ini mengacu kepada pedoman pelayanan perinatal resiko tinggi kementerian
kesehatan 2011.
Demikian kami sampaikan Buku Pedoman Pelayanan Neonatal dasar dan
Neonatal dengan ketergantungan Tinggi tingkat I dan tingkat IIA edisi tahun
2015, semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Atas perhatian nya
kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum .wr.wb
Sidoarjo , April 2015
Ketua PERISTI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perawatan neonatus merupakan pelayanan keperawatan yang saat ini sangat perlu
untuk dikembangkan di Indonesia. Berbagai pemberian pelayanan keperawatan
neonatus bertujuan untuk memberikan asuhan bagi pasien baru lahir yang
potensial survivel, memberikan asuhan neonatus yang perlu observasi yang ketat
dengan atau tanpa pengobatan yang tidak dapat diberikan di ruang perawatan yang
biasa.
Angka kematian bayi khususnya neonatus yang merupakan indikator status
kesehatan, saat ini di Indonesia masih sangat tinggi bila dibandingkan dengan
negara-negara ASEAN lain nya sehingga upaya meningkatkan kesehatan bayi
baru lahir perlu terus ditingkatkan. Menurut Survey Demografi dan kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian sebesar 19 per 1000 kelahiran
hidup. Angka kematian bayi 34 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian
balita 44 per 1000 kelahiran hidup.
Sebagian besar angka kematian neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupan
nya. Angka ini bila diterjemahkan menjadi angka absolute berarti ada 85000
neonatus yang meninggal, 236 neonatus yang meninggal
Perinatal adalah jangka waktu dari masa konsepsi sampai 7 hari setelah
lahir (WHO). Sebagai batasan operasional, periode perinatal dimulai
2.
pada usia kehamilan 28 minggu hingga bayi baru lahir 0-7 hari.
Perinatologi adalah ilmu yang mempelajari tumbuh kembang manusia
3.
4.
(0-28) hari.
Kematian Perinatal adalah kematian yang terjadi pada janin kandungan
5.
mulai usia kehamilan 28 minggu sampai bayi baru lahir usia 0-7 hari.
Kematian Neonatal adalah kematian yang terjadi pada bayi baru lahir
6.
D. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusutan buku ini adalah sebagai
berikut:
1.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang
2.
kesehatan.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang
3.
Rumah Sakit.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang
4.
praktek kedokteran.
Kepmenkes RI No. 1045/2006 tentang pedoman Organisasi Rumah
5.
Sakit Umum.
Kepmenkes RI No. 129/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
6.
Rumah Sakit.
Kepmenkes RI No. 1457/menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
7.
8.
9.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
bersertifikat pelatihan
perinatalogi.
6. Perawat Pelaksana
Adalah perawat D3 keperawatan dengan pengalaman klinik minimal 3
tahun keperawatan neonatus.
7. Administrator
Adalah pegawai rumah sakit dengan pendidikan SMA.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pengaturan sebaran perawat di Unit Pelayanan Neonatus di RS
Aisyiyah Siti Fatimah mengikuti aturan 1 orang perawat untuk satu shift jaga.
Satu kepala Tim Untuk satu orang perawat pelaksana. Satu orang
Administrator untuk seluruh unit pelayanan Seluruh pelayanan keperawatan
di kepalai oleh seorang Koordinator Ruang Neonatus.
C. PENGATURAN JAGA
Pengaturan jaga perawat dan dokter jaga diatur dengan ketentuan:
1. Selama satu minggu jadwal jaga dokter di atur bergantian
2. Selama dua puluh empat jam shift jaga perawat di bagi 3, jam 07.00
14.00, 14.00-21.00 dan 21.00 07.00..
3. Perputaran waktu jaga diatur hingga setiap perawat memiliki hari libur
setelah 6 hari kerja.
PENGATURAN JAGA
kebutuhan tenaga yang ada (apabila tenaga cukup dan berimbang serta
D.
PELATIHAN
Untuk menjaga kualitas pelayanan di neonatus Rumah Sakit Aisyiyah Siti
2.
3.
4.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
Memanfaatkan ruangan yang ada di Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah
Tulangan menyesuaikan dengan kondisi yang ada, lokasi Neonatus berada
berdampingan dengan ruang tunggu keluarga pasien HCU dan Neonatus dan
berhubungan dengan ruang bersalin meskipun tidak dalam satu lantai. Desain
perawatan neonatus mengupayakan terjadinya kondisi:
1.
Terisolasi.
2.
Memiliki akses masuk tersendiri.
3.
Ditempatkan alat pemadam kebakaran.
4.
Memiliki instalasi pipa air.
5.
Suhu dan kelembaban diatur dengan AC.
6.
Memiliki akses komunikasi memadai.
7.
Memiliki instalasi untuk kebutuhan monitor pasien.
8.
Kualitas udara dikontrol dengan pembiakan kuman berkala.
Ruangan Neonatus dibagi menjadi beberapa area yang terdiri dari :
1. Area Pasien
a. Unit terbuka 1 meter persegi per tempat tidur.
b. Jarak antara tempat tidur 1 meter
c. Terdapat satu Taabung O2 Besar
d. Terdapat dua stop kontak tiap tempat tidur terdapat
e.
AC
f.
g.
B.
C.
BAB IV
TATA PELAKSANA PELAYANAN
A.
3.
4.
5.
spesialistik
Neonatus yang membutuhkan teraapi sinar
Neonatus Normal, stabil, cukup bulan dengan berat lahir > 2,5 kg
Neonatus hamper cukup bulan (masa kehamilan 35 37 mgg), stabil
secara fisiologis, bayi dengan resiko rendah.
dengan komplikasi.
Berat badan rendah (BBLR) > 1,5 kg tanpa komplikasi.
Sepsis neonatrium.
Hyperbilirubin nemia yang memerlukan terapi sinar.
Hipotermia.
Kelainan bawaan ringan sampai sedang yang bukan keadaan
9.
gawat.
Gawat nafas yang tidak memerlukan ventilasi bantuan.
10.
11.
3.
4.
teratasi.
Pasien meninggal dunia.
Pasien memerlukan alat atau prosedur yang tidak tersedia di
5.
b.
B.
Petugas
Rasio perawat pasien 1:4 dalam shift dinas.
Dokter spesialis anak yang telah mengikuti pelatihan khusus untuk
d.
e.
f.
g.
RDS berat
MAS berat
Pneumonia berat
Sipsis berat
Hernia
Infeksi berat (sepsis berat dengan atau tanpa komplikasi NEC, DIC).
Meniginitis.
Kejang neonatus, HIE, Bilirubin Enchepalopthi, hipoglekimia, tetanus
neonatitrum.
Kelainan bawaan ringan dengan gawat darurat:
Fistula trakheaesophagus
Atresia esophagus
h.
TGA minimal
mekanik.
2. Petugas
C.
stap.
Rasio perawat pasien adalah 1:2
berikut :
a. Menyiapkan tempat tidur (lncubator) setting lucubator agar lucubator
dalamnya hangat. Kelengkapan infuse, O2, Pulse Oximetri.
b. Mencatat data pasien.
c. Melakukan serah terima dengan petugas, apakah pasien rujukan yang
berasal dari pelayanan perinatal tingkat I atau pasien dari luar Rumah Sakit
\Aisyiyah Siti Fatimah (masuk melalui Poli anak/IGD)
D.
MONITORING PASIEN
Sejak pasien diterima di ruangan Neonatus, kelengkapan Saturasi Oksigen,
suhu dan pernapasan dipasang. Pencatatan tanda-tanda vital dilakukan setiap
jam. Jumlah cairan yang masuk dicatat setiap 3 jam. Obat-obatan yang
diberikan secara berlanjut dicatat penggunaanya setiap jam. Setiap pagi hari
dicatat kondisi umum, kondisi kebersihan tali pusar dan warna kulit pada
pasien.
E.
PROSEDUR MEDIK
Beberapa prosedur medik yang dilakukan di ruang Neonatus RS Aisyiyah Siti
Fatimah Tulangan adalah sebagai berikut :
1.
Pemasangan umbilical / catheter
Umbilical / catheter harus dengan Inferned consent tertulis dari keluarga
pasien. Pemasangan dilakukan oleh dokter yang terlatih,dilakukan dengan
cara yang steril. Fiksasi jahit pulse string menggunakan benang sutera.
Luka insersi ujung catheter vena umbilical harus diatas ulu hati atau tepat
diatas diafragma. Sedangkan ujung catheter arteri umbilical terletak
diantara T6.T9
2.
3.
4.
Balanca cairan
Balanca cairan dilakukan setiap 8 jam dan dapat dilakukan lebih kerap
sesuai dengan kebutuhan pasien. Perawat pelaksana melakukan pencatatan
pada seluruh cairan yang masuk meliputi jumlah lapus, diet minum, obatobat cairan dan seluruh cairan yang keluar meliputi produksi urin, feses,
muntahan, pendarahan, dan keringat pasien.
5.
Rehab medik
Beberapa tindakan prosedur rehab medik dapat dilakukan oleh perawat
pelaksana posisi miring pada pasien. TW (terapi wicara atau merangsang
reflek hisap dan menelan) dan pemberian terapi nabulazer sebagian
diberikan oleh perawat pelaksana.
6.
Tranfusi tukar
Tranfusi tukar harus dengan Inferned consent tertulis dari keluarga pasien.
Tranfusi tukar dilakukan oleh dokter yang terlatih dan dibantu 2 perawat
Pijat bayi
Pelaksanaan pijat bayi dilakukan oleh perawat yang sudah terlatih pijat
bayi, dalakukan pada bayi premature yang sudah stabil, bayi aterm dengan
keluhan malas minum.
..
F.
Monitor
Digunakan dengan persetujuan dan instruksi dokter. Monitor untuk
mengetahui dan mengobservasi tanda-tanda vital dan saturasi oksigen pada
pasien. Monitor harus dilakukan pengecekan terhadap validasi kalibrasi
sebelum digunakan.
G.
KONSULTASI
Konsultasi keluarga pasien dilakukan pertama kali selambat-lambatnya 48
jam setelah dirawat di ruangan Neonatus. Konsultasi diarahkan terhadap
beberapa aspek yaitu penyebab dan kondisi pasien, Upaya dan prosedur
medik yang telah dilakukan terhadap pasien, serta kemungkinan keberhasilan
upaya medis yang dilakukan.
H.
PENGIRIMAN PASIEN
a. Pengiriman Ke kamar Operasi
Pasien yang dikirim ke kamar operasi adalah pasien dengan operasi Cito
atau elektif. Persiapan pasien dilakukan sesuai dengan jenis operasinya.
Adapun pelaksanaan persiapannya dan pengiriman pasien operasi hampir
sama dengan pasien rawat biasa.
b. Pengiriman Rujukan
Pasien dirujuk ke rumah sakit lain ada beberapa kriteria, yaitu :
1.
Tidak adanya fasilitas sarana dan prasarana
2.
Pasien dengan kondisi menurun sehingga
memerlukan CPAP dan alat Ventilator
3.
Permintaan keluarga
c. Pengiriman ke Kamar Jenazah
Pasien Neonatus yang sudah dinyatakan meninggal oleh dokter dihadapan
keluarga akan dilakukan perawatan jenazah diruang Neonatus dan jenazah
tetap dalam ruang perawatan Neonatus
kedalam status pasien, setelah itu status pasien dilengkapi dan baru
dikembalikan kebagian rekam medik dalam waktu
48 jam. Untuk
hari
oleh
setiap
bulan
oleh
2.
3.
dilakukan
4.
mengenai
5.
setiap
kegiatan
pelayanan
Neonatus
bulan
kepada
berikutnya.
Kepala
Bentuk
bidang
pelaporan
f.
Penanggung
jawab
ruangan
melakukan
jawab
ruangan
dan
dilaporkan
kepada
Kabid
keperawatan.
3.
4.
BAB V
LOGISTIK
A. PROSEDUR PENYEDIAAN ALAT KESEHATAN DAN OBAT
Penyediaan alat logistic dibagi menjadi :
a. Penyediaan alat kesehatan disediakan sebagai stok tetap dengan
jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Dimana
setiap pasien baru masuk menggunakan alat kesegatan yang
disediakan (stok tetep) dan menulis dibuku peminjaman alkes
kemudian dilakukan permintaan dengan resep keapotik sesuai
dengan kebutuhan pasen, bila alkes sudah dikurim dari apotik
maka dikemblikan ke stok tetap sesuai dengan yang dipinjam
oleh pasien.Seiap akhir bulan tgl 28 , dilakukan stok opname
utnuk obat dan akles yang diakukan oleh pihak logistic dan
apotik untuk melakukan control terhadap jumlah alkes dan obat
emergency yang ada diruangan. Dan sebagai evaluasi untuk
B. PERENCANAAN PERALATAN/PEREMAJAAN
Perencanaan dan permajaan alat di ruang Neonatus dilakukan setiap
tahun dengan perncanaan melalui RAB dimana terdapat
perencanaan prioritas dan perencanaan rutinitas/operasional, adapun
tahapan pemintaan perencanaan alat tersebut telah dibuat
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja merupakan upaya Rumah Sakt dalam upaya
melindungi karyawan terhadap adanya suatu penyakit yang terkena
akibat dari pekerjaan, keselamatan kerja bila terjadi kebakartan dan
kewaspadaan terhadap bncana, Uraian mengenai keselamatan kerja
tersebut terdapat dalam pedoman K3RS dan tahapan pelaksanaanya
terlampir dalamSPO.
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
A. Angka ketidaklengkapan rekam medis
Ketidaklengkapan rekam medic merupakan salah satu
pengendalian mutu unit rawat Neonatus dimana
pelaporannya diserahkan keruangan oleh unit rekam
medic dalam stiap bulanya, dan itu merupakan bahan
ebaluasi unit Neonatus agar lebih memperbaiki lagi untuk
bulan kedepannya. Data rekapitulasinya dikumpulkan
diruangan Unit Neonatus. Pelaksanaan ketidak lengkapan
rekam medis terdapat dalam SPO.
B. Angka kematian Neonatal
Angka kematian Neonatal juga merupakan bagian dari
pengendalian mutu unit Neonatus. Bentuk laporannya ada
yang dari Dinas kesehatan dan dari unit Neonatus sendiri
yang akan diserahkan ke kabag. Perawatan dalam waktu
kurang dari 14 hari, dan kedua laporan itu akan
BAB VIII
PENUTUP
Buku pedoman pelayan ketergantungan tinggi ini belaku untuk
pelayanan Ruang Neonatus di Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah
Tulangan. Klasifikasi pelayanan Neonatus ketergantungan tinggi
disesuaikan dengan kemampuan Rumah Sakit dan Sumber Daya
Manusia di Rumah Sakit.
Pedoman pelayanan ini selanjutnya perlu dijabarkan dalam kebijakan
dan prosedur tetap guna kelancarannya. Upaya perbaian dilakukan
dengan peninjauan ulang setiap 3 tahun sekali, adapun pedoman
pelayanan Neonatus dengan ketergantungan tinggi ini merupakan
buku pedoman Neonatus yang pertama kali di susun.