Ditetapkan,
Direktur RSUD dr. H. Ishak Umarella
kaki.
C. Diagnosis banding:
1. Ikterus hemolitik
2. Ikterus pada prematuritas
3. Ikterus karena sepsis
4. Ensefalopati bilirubin ensefalopati (kernikterus)
5. Ikterus berkepanjangan (prolonged jaudince)
D. Pemeriksaan penunjang:
1. Darah rutin
2. Kadar bilirubin total, direk, indirek
3. Preparat apusan darah
4. Kadar G6PD
5. Golongan darah ibu dan bayi : A B O dan Rhesus Uji
Coombs
E. PEMANTAUAN (MONITORING)
PROSEDUR 1. Bilirubin pada kulit dapat menghilang dengan cepat
dengan terapi sinar. Warna kulit tidak dapat digunakan
sebagai petunjuk untuk menentukan kadar bilirubin
serum selama bayi mendapat terapi sinar dan selama
24 jam setelah dihentikan.
2. PPA (DPJP) memulangkan bayi bila terapi sinar sudah
tidak diperlukan, bayi minum dengan baik, atau bila
sudah tidak ditemukan masalah yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit.
3. PPA (DPJP/Perawat) mengajari ibu untuk menilai
ikterus dan beri nasehat pada ibu untuk kembali bila
terjadi ikterus lagi.
4. Pasca perawatan hiperbilirubinemia bayi perlu
pemantauan tumbuh kembang dengan penilaian
periodik, bila diperlukan konsultasi ke sub bagian
neurologi anak dan sub bagian tumbuh kembang.
5. Bila terjadi gangguan penglihatan, konsultasi ke
bagian penyakit mata.
6. Bila terjadi gangguan pendengaran, konsultasi ke
bagian THT.
1. Ruang bersalin
UNIT TERKAIT 2. Ruang neonatal
3. Instalasi Farmasi