Anda di halaman 1dari 14

UPT RSUD KONSELING KELUARGA BERENCANA

Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 1/1

STANDAR TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


PROSEDUR Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang
OPERASIONAL 01 Juli 2022
(SPO)

dr. H.Budi Santoso. M.Si


Nip. 19670509 200003 1 005
Pengertian Suatu usaha untuk merencanakan atau mengatur jumlah jarak kehamilan.

Tujuan Merencanakan atau mengatur jumlah anak untuk mencapai keluarga


sejahtera.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang Nomor : 27.1 / I / 2022
tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional Keperawatan di UPT
RSUD Arifin Nu’mang.

Prosedur a. Persiapan alat:


1. Poster-poster / alat peraga
2. Macam-macam alat peraga

b. Pelaksanaan
Pelayanan keluarga berencana secara individu:
1. Pasangan usia subur calon akseptor datang ke klinik kebidanan.
2. Lakukan anamnesa lengkap tentang paritas, riwayat haid serta
riwayat penyakit yang pernah diderita.
3. Lakukan pemeriksaan fisik dan ginekologi lengkap untuk
mengetahui keadaan kesehatan calon akseptor.
4. Jelaskan calon akseptor dan pasangannya tentang jenis-jenis alat
kontrasepsi, cara kerja serta efek sampingnya.
5. Bantu calon akseptor dan pasangannya untuk menentukan pilihan
kontrasepsi yang sesuai baginya.
6. Calon akseptor dan pasangannya menandatangani formulir
persetujuan tindakan medis.
7. Berikan pelayanan kontrasepsi sesuai dengan pilihan pasangan
tersebut.
8. Catat hasil tindakan pada dokumen pasien dan buku register
pelayanan keluarga berencana.

Unit Terkait PKBRS


Kamar Bersalin
UPT RSUD METODE AMENORRHOE LAKTASI (MAL)
Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 1/1

STANDAR TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


PROSEDUR Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang
OPERASIONAL 01 Juli 2022
(SPO)

dr. H.Budi Santoso. M.Si


Nip. 19670509 200003 1 005
Pengertian MAL (Metode Amenorrhoe Laktasi) adalah kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, sehingga
ovulasi tertekan karena kadar prolaktin yang tinggi.

Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam pelayanan MAL

Kebijakan Surat Keputusan Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang Nomor : 27.1 / I / 2022
tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional Keperawatan di UPT
RSUD Arifin Nu’mang.

Prosedur 1. Pemberian ASI diberikan segera setelah bayi lahir.


2. Bayi harus berusia <6 bulan.
3. Wanita yang belum mengalami menstruasi setelah 42 hari post
partum.
4. Pemberian ASI eksklusif.

Unit Terkait PKBRS


IGD Ponek
Kamar Bersalin
UPT RSUD PELAYANAN KONTRASEPSI KONDOM
Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 1/1

STANDAR TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


PROSEDUR Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang
OPERASIONAL 01 Juli 2022
(SPO)

dr. H.Budi Santoso. M.Si


Nip. 19670509 200003 1 005
Pengertian Kondom untuk pria merupakan bahan karet (lateks) polyuretan
(plastik) atau bahan sejenis yang kuat, tipis elastis, benda tersebut
ditarik menutupi penis yang sedang ereksi untuk menangkap semen
selama ejakulasi dan mencegah sperma masuk ke dalam vagina.
Kondom efektif untuk mencegah penularan HIV AIDS dan mengurangi
risiko penyakit menular seksual.

Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam pelayanan pada akseptor


kondom.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang Nomor : 27.1 / I / 2022
tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional Keperawatan di UPT
RSUD Arifin Nu’mang.

Prosedur a. Persiapan Alat


1. Kondom
2. K.I. KB
3. K.IV KB

b. Persiapan Pasien
1. Pasien membawa K.I.P
2. Petugas membawa K.I, K.IV KB
3. Lakukan Anamnesa
Data identitas pribadi (nama, umur, alamat, nama, istri,
pendidikan, pekerjaan)
4. Pasien membawa surat ijin istri
5. Memberikan penjelasan cara pemakaian kondom pada saat
penis ereksi

c. Pelaksanaan
1. Memberikan alat kontrasepsi kondom
2. Follow up
3. Mencatat di buku register PKBRS

Unit Terkait PKBRS


Kamar Bersalin
UPT RSUD PELAYANAN KONTRASEPSI PIL
Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 1/1

STANDAR TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


PROSEDUR Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang
OPERASIONAL 01 Juli 2022
(SPO)

dr. H.Budi Santoso. M.Si


Nip. 19670509 200003 1 005
Pengertian Kontrasepsi pil merupakan salah satu alat kontrasepsi berbentuk pil
yang harus diminum setiap hari untuk mencegah/menunda kehamilan.

Tujuan Untuk memberikan pelayanan kontrasepsi kepada pasangan usia


subur yang membutuhkan.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang Nomor : 27.1 / I / 2022
tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional Keperawatan di UPT
RSUD Arifin Nu’mang.

Prosedur 1. Siapkan calon akseptor dan pasangannya


2. Lakukan anamnesis lengkap untuk mengetahui jumlah anak, siklus
haid, riwayat penyakit
3. Lakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kemungkinan
adanya kehamilan atau kontra indikasi pemakaian kontrasepsi pil
4. Jelaskan cara penggunaan pil yaitu:
a. Pil mulai diminum pada hari kelima haid
b. Pil harus diminum setiap malam secara berurutan
c. Bila akseptor lupa minum satu pil, segera minum pil yang
terlupa pagi harinya dan malamnya minum pil yang
seharusnya diminum hari itu
5. Berikan konseling mengenai efek samping yang mungkin timbul
6. Catat hasil pemeriksaan serta kontrasepsi yang diberikan dalam
dokumen rekam medis pasien rawat jalan

Unit Terkait PKBRS


Kamar Bersalin
Ruang Nifas
UPT RSUD PELAYANAN KONTRASEPSI KONDOM
Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 1/1

STANDAR TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


PROSEDUR Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang
OPERASIONAL 01 Juli 2022
(SPO)

dr. H.Budi Santoso. M.Si


Nip. 19670509 200003 1 005
Pengertian Kondom untuk pria merupakan bahan karet (lateks) polyuretan
(plastik) atau bahan sejenis yang kuat, tipis elastis, benda tersebut
ditarik menutupi penis yang sedang ereksi untuk menangkap semen
selama ejakulasi dan mencegah sperma masuk ke dalam vagina.
Kondom efektif untuk mencegah penularan HIV AIDS dan mengurangi
risiko penyakit menular seksual.

Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam pelayanan pada akseptor


kondom.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang Nomor : 27.1 / I / 2022
tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional Keperawatan di UPT
RSUD Arifin Nu’mang.

Prosedur 1. Siapkan calon akseptor dan pasangannya


2. Lakukan anamnesis lengkap untuk mengetahui jumlah anak, siklus
haid, riwayat penyakit
3. Lakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kemungkinan
adanya kehamilan atau kontra indikasi pemakaian kontrasepsi pil
4. Jelaskan cara penggunaan pil yaitu:
d. Pil mulai diminum pada hari kelima haid
e. Pil harus diminum setiap malam secara berurutan
f. Bila akseptor lupa minum satu pil, segera minum pil yang
terlupa pagi harinya dan malamnya minum pil yang
seharusnya diminum hari itu
5. Berikan konseling mengenai efek samping yang mungkin timbul
6. Catat hasil pemeriksaan serta kontrasepsi yang diberikan dalam
dokumen rekam medis pasien rawat jalan

Unit Terkait PKBRS


UPT RSUD PELAYANAN KONTRASEPSI SUNTIK
Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 1/1

STANDAR TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


PROSEDUR Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang
OPERASIONAL 01 Juli 2022
(SPO)

dr. H.Budi Santoso. M.Si


Nip. 19670509 200003 1 005
Pengertian Kontrasepsi suntik merupakan salah satu alat kontrasepsi bebentuk injeksi
yang diberikan setiap 1 bulan atau 3 bulan untuk mencegah/menunda
kehamilan.

Tujuan Untuk memberikan pelayanan kontrasepsi kepada pasangan usia subur yang
membutuhkan.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang Nomor : 27.1 / I / 2022
tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional Keperawatan di UPT
RSUD Arifin Nu’mang.

Prosedur 1. Sapa calon akseptor dan pasangannya.


2. Lakukan anamnesis lengkap untuk mengetahui jumlah anak, siklus haid,
riwayat penyakit yang pernah diderita serta harapan pasangan dalam
menggunakan alat kontrasepsi.
3. Lakukan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kemungkinan adanya
kehamilan atau kontraindikasi pemakaian kontrasepsi suntik.
4. Berikan penjelasan pada pasien tentang hal yang akan dilakukan.
5. Minta pasien untuk berbaring miring.
6. Isap obat dengan alat suntik dan keluarkan udara yang ikut terhisap ke
dalam tabung suntik.
7. Tentukan daerah yang akan disuntik.
8. Lakukan disinfeksi kulit daerah yang akan disuntik dengan kapas yang
dibasahi larutan klorin 70%.
9. Tusukkan jarum tegak lurus permukaan kulit dan dorong sedalam-
dalamnya.
10. Tarik penghisap sedikit untuk melihat tidak ada darah yang terhisap
untuk meyakinkan jarum tidak tembus pembuluh darah.
11. Masukkan obat perlahan-lahan sampai habis, kemudian cabut jarum
dari tempat suntikan.
12. Buang alat suntik dan kapas bekas pakai ke dalam tempat sampah
medis.
13. Sampaikan pada pasien bahwa tindakan telah selesai dan rapikan pasien
kembali.
14. Berikan konseling mengenai efek samping yang mungkin timbul dan
sampaikan jadwal kunjungan berikutnya.
15. Catat hasil pemeriksaan serta kontrasepsi yang diberikan dalam status
pasien.

Unit Terkait PKBRS


Ruang Nifas
UPT RSUD PELAYANAN IMPLAN
Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 1/2

STANDAR TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


PROSEDUR Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang
OPERASIONAL 01 Juli 2022
(SPO)

dr. H.Budi Santoso. M.Si


Nip. 19670509 200003 1 005
Pengertian Prosedur pemasangan implan adalah input suatu alat kontrasepsi yang
dipasang di bawah kulit yang dibungkus dalam kapsul silastik silicon
polidimetri yang dipasang pada lengan kiri atau bagian dalam, terdiri dari 2
kapsul berisi levornorgestrel yang dilepaskan secara bertahap dapat
mencegah terjadinya kehamilan dan bekerja secar efektif selama 3 tahun.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelayanan pada calon
ekseptor implan.
Kebijakan 1. Belum adanya keseragaman dalam persiapan alat, persiapan pasien,
dan pelaksanaan pemasangan implan.
2. Pemasangan implant untuk mencegah kehamilan selama 3 tahun.

Prosedur Persiapan Alat:


1. Tensimeter – stetoskop
2. Timbangan BB
3. Sarung tangan steril dalam tempatnya
4. Spuit 5 cc
5. Bisturi + scapel
6. Trocart
7. Korentang
8. Pola gambar dan spidol
9. Bethadine
10. Kasa steril
11. Verband + plaster
12. Handyplast
13. Kapas alcohol
14. Cairan Chlorine 0,5
Persiapan Pasien:
1. Pasien membawa KTP
2. Petugas menyiapkan KB
3. Melakukan anamnesa:
Data identitas pribadi (nama, umur, alamat, nama suami, pendidikan,
pekerjaan, dll)
Data obstetric (jumlah anak, umur anak terkecil, haid terakhir,
penyakit yang pernah diderita, dll)
4. Pasien menandatangani informed consent
5. Pasien mencuci lengan kiri atas menggunakan sabun
6. Diperiksa TD, TB, dan BB pasien.

Pelaksanaan:
1. Bidan mencuci tangan
2. Melihat keadaan umum pasien
3. Pasien ditidurkan terlentang dengan posisi berada di sebelah kiri
PELAYANAN IMPLAN
UPT RSUD
Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 2/2

petugas
4. Dilakukan pemeriksaan di daerah yang akan dipasang implant
(lengan kiri atas bagian bawah)
5. Dilakukan penitikan gambar dengan pola, hindari adanya pembuluh
darah
6. Bidan mencuci tangan
7. Melihat keadaan umum pasien
8. Pasien ditidurkan terlentang dengan posisi berada di sebelah kiri
petugas
9. Dilakukan pemeriksaan di daerah yang akan dipasang implant
(lengan kiri atas bagian bawah)
10. Dilakukan penitikan gambar dengan pola, hindari adanya pembuluh
darah
11. Memakai sarung tangan
12. Melakukan aseptic dan antiseptic
13. Dilakukan anestesi local dengan cara penyuntikan lidocaine 4 cc pada
titik yang akan diinsisi dilanjutkan kea rah pertengahan titik 1-2 dan
ditempatkan sampai selesai masing-masing 0,5 ml
14. Menyayat/melubangi daerah yang telah ditentukan 0,5 cm
15. Kulit direnggangkan dengan telunjuk dan jempol masukan trocart
pada lubang sayatan dan mendorongnya kea rah titik pertama
sampai batas, lakukan sesurficial mungkin
16. Tarik (keluarkan) pendorong trocart, masukan implant dorong
dengan pendorong sampai ada tahanan
17. Tangan kanan menahan pendorong, tangan kiri menarik trocart ke
arah pendorong perlahan-lahan sampai terdengar bunyi “trik” Tarik
trocart sampai batas garis pertama sambal memegang implant yang
telah dimasukkan kemudian agar diputar ke arah kanan (parker)
18. Dorong kembali ke arah titik kedua sampai batas
19. Setelah pemasangan kapsul implant terakhir (kedua) control masing-
masing posisi implant, lepaskan trocart
20. Masukkan alat bekas pakai ke dalam larutan chlorine 0,5% selama 10
menit lalu cuci bersih
21. Bersihkan luka dan sekitarnya dengan bethadine
22. Memfixir implant dengan verband
23. Membereskan alat-alat
24. Mengadakan kolaborasi dengan medis untuk pemberian obat
antibiotik dan analgetik
25. Penyuluhan agar luka tidak terkena air pada hari pertama
26. Penyuluhan follow up

Unit Terkait 1. Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan


2. PKBRS
UPT RSUD PELEPASAN IMPLANT
Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 1/2

STANDAR TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


PROSEDUR Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang
OPERASIONAL 01 Juli 2022
(SPO)

dr. H.Budi Santoso. M.Si


Nip. 19670509 200003 1 005
Pengertian Prosedur pelepasan implan adalah melepaskan implan karena hal-hal sebagai
berikut :
1. Setelah tiga tahun insersi implan
2. Atas permintaan klien
3. Adanya keluhan
4. Ingin hamil atau terjadi kehamilan
Keadaan yang tergolong sebagai perhatian khusus bagi insersi implant,
sehingga sebaliknya mengganti dengan cara non hormonal yang lain.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelayanan pada ekseptor


implant yang ingin dilepas implanya

Kebijakan Surat Keputusan Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang Nomor : 27.1 / I / 2022
tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional Keperawatan di UPT
RSUD Arifin Nu’mang.

Prosedur Persiapan alat :


1. Tensimeter – stetoscop
2. Tmbangan BB
3. Sarung tangan steril dalam tempatnya
4. Spuit 5cc
5. Lidocain
6. Bisturi + scapel
7. Korentang
8. Klem mosquito atau crile
9. Bethadine
10. Kassa steril
11. Verband dan plester
12. handyplast®
13. kapas alcohol dan caian chlorine 0.5%
Persiapan pasien:
1. Pasien membawa KTP
2. Petugas menyiapkan KB
3. Melakukan anamnesa :
data identitas pribadi (nama, umur, alamat, nama istri, pendidikan,
pekerjaan, dll)
4. Pasien mendatangi informed consent
5. Pasien mencuci lengan kiri atas menggunakan sabun
6. Diperiksa TD, TB, dan BB pasien
Persiapan petugas :
1. Mencuci tangan
2. Melihat keadaan umum pasien
UPT RSUD PELEPASAN IMPLANT
Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 2/ 2

3. Pasien ditidurkan terlentang dengan posisi berada di sebelah kiri


petugas
4. Dilakukan pemeriksaan pada daerah yang akan dicabut implan
(lengan kiri atas bagian bawah)
5. Memakai sarung tangan

Pelaksanaan:
1. Dilakukan tindakan aseptic dan antiseptik
2. Tentukan lokasi kapsul Indoplant® (kapsul 1-2), kalu perlu kapsul
didorong kea rah tempat insis akan dilakukan
3. Daerah insisi di disinfeksi, kebudian ditutup dengan kain steril yang
berulubang
4. Lakukan anastesi local
5. Kemudian lakukan insisi selebar 5-7 mm ditempat yang paling dekat
dengan kapsul indoplant®
6. Klem dimasukkan kedalam lubang insisi dan kapsul didorong dengan
jari tangan lain kearah ujung klem, selanjutnya klem dibuka lalu
kapsul dijepit dengan ujung klem
7. Selanjutnya kapsul yang sudah dijepit kemudian ditarik pelan-pelan.
Apabila perlu dibantu dengan mendorong kapsul dengan jari tangan
lain. Adakalahnya kapsul sudah terbungkus dengan dengan jaringan
sekitarnya sehingga dilakukan insisi pada jaringan ynag membungkus
kapsul tersebut perlahan-lahan sampai kapsul menjadi bebas
sehingga mudah menariknya keluar
8. Lakukan prosedur ini berturut-turut untuk mengeluarkan kapsul
kedua. Jika sewaktu mengeluarkan kapsul terjadi perdarahan maka
9. Hentikan terlebih dahulu perdarahannya
10. Setelah semua kapsul dikeluarkan dan tidak terjadi perdarahan tutup
luka dengan kassa steril kemudian di plester
11. Pada umunya tidak diperlukan jahitan pada kulit
Informasikan kepada pemakain untuk tidak membasahi luka selama
3 hari

Unit Terkait PKBRS

Dokumen terkait Dokumen rekam medis pasien rawat jalan


UPT RSUD PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 1/2

STANDAR TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


PROSEDUR Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang
OPERASIONAL 01 Juli 2022
(SPO)

dr. H.Budi Santoso. M.Si


Nip. 19670509 200003 1 005
Pengertian Prosedur pemasangan AKDR adalah suatu tindakan memasukkan AKDR ke
dalam rahim wanita dengan tujuan untuk mencegah / menjarangkan
kehamilan.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tentang pelaksanaan


pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Kebijakan Surat Keputusan Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang Nomor : 27.1 / I / 2022
tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional Keperawatan di UPT
RSUD Arifin Nu’mang.

Prosedur Persiapan alat :


1. Meja ginekologi lengkap
2. Sarung kaki pasien 2 (dua) buah
3. Lampu sorot
4. Baki yang beralaskan doek steril atau bak instrument steril
5. 3 (tiga) buah kom steril masing-masing berisi : bethadine, alcohol
6. Speculum cocor bebek
7. Tenakulum
8. Sonde uterus
9. Tampon tang
10. Gunting panjang
11. Sarung tangan steril
12. Deppers steril
13. Kom berisi kapas lembab
14. Macam-macam AKDR sesuai dengan kebutuhan

Pesiapan calon akseptor :


1. Calon akseptor diberitahukan tentang tindkan yang akan dilakukan
2. Calon akseptor ditidurkan dengan posisi lithotomic pada meja
ginekologi

Cara kerja :
1. Kedua sarung kaki dipasangkan ke calon akseptor
2. Petugas / bidang cuci tangan
3. Petugas memakai sarung tangan kanan
4. Dilakukan pemeriksaan dalam untuk besarnya uterus, posisi uterus /
dengan terlebih dahulu dilakukan desinfeksi vulva dengan kapas
lembab
5. Pasang sarung tangan kiri
6. Desinfeksi daerah vulva dengan betadhine
UPT RSUD PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 2/ 2

7. Pasang speculum
8. Daerah portio didesinfeksi dengan betadhine
9. Pasang tenakulum di portio pada jam 11 untuk posisi retroflexi, jam 7
untuk posisi anteflexi
10. Ukur uterus dengan sonde uterus
11. Buka AKDR dari bungkusanya oleh asisten
12. Masukkan AKDR kedalam rahim sesuai sonde uterus
13. Keluarkan inserter dan redam pada larutan baycclean
14. Potong benang AKDR sesuai dengan kebutuhan dan lakukan pada
formix posterior
15. Daerah vulva akseptor dibersihkan
16. Alat – alat berkas pakai direndam ke dalam bayclean 1:9

Unit Terkait PKBRS


Ruang Nifas

Dokumen terkait 1. Dokumen rekam medis pasien rawat jalan


2. Dokumen rekam medis pasien rawat inap
3. Buku register PKBRS
PELAPASAN ALAT KONTRASEPSI
UPT RSUD
DALAM RAHIM (AKDR)
Arifin Nu’mang
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
A 1/1

STANDAR TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN


PROSEDUR Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang
OPERASIONAL 01 Juli 2022
(SPO)

dr. H.Budi Santoso. M.Si


Nip. 19670509 200003 1 005
Pengertian Prosedur pemasangan AKDR adalah suatu tindakan memasukkan AKDR ke
dalam rahim wanita apabila :
1. Setelah 10 tahun insersi IUD/AKDR
2. Atas permintaan pasien
3. Adanya keluhan keputihan berlebihan, nyeri hebat atau perdarahan
hebat
4. Merasa IUD keluar dari vagina
5. Ingin hamil atau terjadi kehamilan
Keadaan yang tergolong sebagai perhatian khusus bagi insersi IUD, sehingga
sebaliknya mengganti dengan cara yang lain.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tentang pelaksanaan


pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

Kebijakan Surat Keputusan Direktur UPT RSUD Arifin Nu’mang Nomor : 27.1 / I / 2022
tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional Keperawatan di UPT
RSUD Arifin Nu’mang.

Prosedur Persiapan alat :


1. Meja ginekologi lengkap
2. Sarung kaki pasien 2 (dua) buah
3. 2 pasang sarung tangan steril
4. Lampu sorot
5. Baki yang beralaskan doek steril atau bak instrument steril
6. 3 (tiga) buah kom steril masing-masing berisi : bethadine, alcohol
7. Speculum cocor bebek
8. Tenakulum
9. Sonde uterus
10. Tampon tang
11. Alligator/pengait
12. Deppers steril
13. Kom berisi kapas lembab

Persiapan pasien :
1. Calon akseptor diberitahukan tentang tindkan yang akan dilakukan
2. Mengisi lembar informed consent
3. Calon akseptor ditidurkan dengan posisi lithotomi pada meja
ginekologi

Cara kerja :
1. Kedua sanrung kaki dipasangkan kecalon akseptor
2. Petugas mencuci tangan
3. Petugas memakai sarung tangan
4. Desinfeksi daerah vulva dengan betadhine
5. Pasang speculum
6. Daerah portio didesinfeksi dengan betadhine
7. Pasang tenakulum di portio pada jam 11 untuk posisi retroflexi, jam 7
posisi
8. Identifikasi benang IUD, bila positif tarik benang IUD, dengan tang
buaya/alligator (pencabut ) secara perlahan-lahan dan hati-hati
untuk mengeluarkan AKDR/IUD
9. Tunjukkan AKDR/IUD tersebut pada ibu kemudian rendam dengan
larutan klorin
10. Keluarkan speculum
11. Rendam semua peralatan yang sudah diapakai ke dalam larutan
klorin
12. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dapat dipakai lagi
Lepaskan sarung tangan lalu rendam di larutan klorin
Unit Terkait PKBRS
Ruang Nifas

Dokumen Terkait
1. Dokemen rekam medis pasien rawat jalan
2. Buku register PKBRS

Anda mungkin juga menyukai